Showing posts with label Makromolekul. Show all posts
Showing posts with label Makromolekul. Show all posts

Wednesday, November 20, 2019

Pintar Pelajaran Sifat-Sifat Monosakarida, Reaksi Reduksi Dan Oksidasi, Pembentukan Glikosida, Isomeri, Kimia

Sifat-Sifat Monosakarida, Reaksi Reduksi dan Oksidasi, Pembentukan Glikosida, Isomeri, Kimia - Pelajarilah uraian materi di bawah ini.

a) Mengalami Reaksi Reduksi

Gugus karbonil dari aldosa dan ketosa sanggup direduksi oleh aneka macam reagen. Produksinya ialah poliol, yang disebut alditol. Contohnya, hidrogenasi katalitik atau reduksi dengan natrium boronhidrida (NaBH4) mengonversi d-glukosa menjadi d-glusitol.

Contoh :
 Gugus karbonil dari aldosa dan ketosa sanggup direduksi oleh aneka macam reagen Pintar Pelajaran Sifat-Sifat Monosakarida, Reaksi Reduksi dan Oksidasi, Pembentukan Glikosida, Isomeri, Kimia

Reaksi yang terjadi yaitu reaksi reduksi sejumlah kecil aldehida dalam kesetimbangan dengan hemiasetal siklik. Jika aldehida yang sedikit itu direduksi, keseimbangan bergeser ke kanan, sehingga balasannya semua gula terkonversi. Sorbitol dipakai secara komersial sebagai aksesori dan pengganti gula.

b) Mengalami Reaksi Oksidasi

Aldosa berada terutama dalam bentuk hemiasetal siklik, tetapi struktur ini juga ada meskipun sedikit dalam bentuk aldehida rantai terbuka. Gugus aldehida ini sanggup dengan gampang dioksidasi menjadi asam. Produknya dinamakan asam aldonat (aldonic acid). Contohnya, d-glukosa gampang dioksidasi menjadi asam d-glukonat.

Oksidasi aldosa gampang terjadi sehingga senyawa ini bereaksi dengan materi pengoksidasi ringan menyerupai reagen Tollens (Ag+ dalam larutan amonia berair), reagen Fehling (kompleks Cu2+ dengan ion tartrat), atau reagen Benedict (kompleks Cu2+ dengan ion sitrat). Reagen Tollens menghasilkan uji cermin perak, dan reagen Fehling menimbulkan terbentuknya endapan merah dari tembaga oksida (Cu2O).

Karbohidrat yang bereaksi dengan Ag+ atau Cu2+ disebut gula pereduksi (reducing sugar) alasannya yaitu reduksi terhadap logam diiringi dengan oksidasi terhadap gugus aldehida. Reagen ini dipakai di laboratorium untuk menguji keberadaan gula pereduksi.

Reaksi aldosa dengan pereaksi Fehling dituliskan menyerupai berikut.
 Gugus karbonil dari aldosa dan ketosa sanggup direduksi oleh aneka macam reagen Pintar Pelajaran Sifat-Sifat Monosakarida, Reaksi Reduksi dan Oksidasi, Pembentukan Glikosida, Isomeri, Kimia

Bahan pengoksidasi yang lebih kuat, menyerupai larutan basah asam nitrat, mengoksidasi gugus aldehida, dan gugus alkohol primer menghasilkan asam dikarboksilat yang disebut asam aldarat (aldaric acid). Contohnya, d-glukosa menghasilkan asam d-glukarat menyerupai gambar di bawah ini.
 Gugus karbonil dari aldosa dan ketosa sanggup direduksi oleh aneka macam reagen Pintar Pelajaran Sifat-Sifat Monosakarida, Reaksi Reduksi dan Oksidasi, Pembentukan Glikosida, Isomeri, Kimia

c) Pembentukan Glikosida dari Monosakarida

Oleh lantaran monosakarida berada sebagai hemiasetal siklik, senyawa ini sanggup bereaksi dengan satu ekuivalen alkohol membentuk asetat. Contohnya ialah reaksi β-d-glukosa dengan metanol.
 Gugus karbonil dari aldosa dan ketosa sanggup direduksi oleh aneka macam reagen Pintar Pelajaran Sifat-Sifat Monosakarida, Reaksi Reduksi dan Oksidasi, Pembentukan Glikosida, Isomeri, Kimia

Perhatikan bahwa hanya gugus –OH pada karbon anomerik yang digantikan oleh gugus –OR. Asetal menyerupai ini dinamakan glikosida, dan ikatan dari karbon anomerik dengan gugus–OR dinamakan ikatan glikosidik. Tata nama glikosida menurut nama monosakaridanya dengan mengganti akhiran -a dengan akhiran -ida.

d) Isomeri pada Monosakarida

Monosakarida memiliki isomer optis. Contoh (+) glukosa memiliki isomer α dan β. Dalam larutan air, konsentrasi α-glukosa yaitu 36% dan β-glukosa yaitu 64%. Isomer-isomer tersebut memiliki sifat fisika dan kimia yang berbeda sehingga sanggup dipisahkan.
 Gugus karbonil dari aldosa dan ketosa sanggup direduksi oleh aneka macam reagen Pintar Pelajaran Sifat-Sifat Monosakarida, Reaksi Reduksi dan Oksidasi, Pembentukan Glikosida, Isomeri, Kimia

Anda kini sudah mengetahui Sifat Monosakarida. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Sukmanawati, W. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/ MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 266.

Pintar Pelajaran Manfaat, Kegunaan Monosakarida, Glukosa, Galaktosa, Fruktosa, Kimia

Manfaat, Kegunaan Monosakarida, Glukosa, Galaktosa, Fruktosa, Kimia - Berikut beberapa monosakarida dan kegunaannya.

a) Glukosa

Glukosa disebut juga dekstrosa, gula anggur atau gula darah. Glukosa memiliki peranan yang penting dalam proses biologis. Semua karbohidrat dalam badan diubah menjadi glukosa. Glukosa merupakan masakan berenergi yang nantinya dioksidasi menjadi karbondioksida dan air dalam sel-sel. Semua jaringan badan memakai glukosa sebagai materi bakar untuk pertumbuhan dan kegiatan. Glukosa banyak ditemukan dalam buah-buahan masak terutama anggur. Glukosa memiliki rasa anggun tetapi tidak semanis gula tebu. Glukosa sanggup difermentasikan oleh ragi menjadi etil alkohol dan karbon dioksida.

b) Galaktosa

Galaktosa yakni suatu aldoheksosa yang terdapat pada gula susu dalam kombinasi dengan glukosa. Berbagai ikatan dari galaktosa, yaitu galaktosida terdapat dalam otak dan jaringan saraf.

c) Fruktosa

Fruktosa disebut juga levulosa atau gula buah. Fruktosa merupakan satu-satunya ketoheksosa yang penting. Fruktosa merupakan gula termanis yang terdapat bebas bahu-membahu dengan glukosa dalam buah-buahan dan madu dan dalam bentuk kombinasi karbohidrat tingkat tinggi.

Anda kini sudah mengetahui Kegunaan Monosakarida. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Sukmanawati, W. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/ MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 266.

Pintar Pelajaran Pengertian Disakarida, Contoh, Sifat, Struktur, Kegunaan, Uji, Praktikum, Kimia

Pengertian Disakarida, Contoh, Sifat, Struktur, Kegunaan, Uji, Praktikum, Kimia - Disakarida ialah karbohidrat yang tersusun dari dua monosakarida melalui reaksi kondensasi. Pada reaksi kondensasi melibatkan gugus –OH dari atom C anomerik pada monosakarida pertama, dengan suatu gugus –OH yang terikat pada suatu atom C dari monosakarida kedua dan ikatan yang terjadi ialah ikatan kovalen antara atom C anomerik dengan atom O.

Perhatikan pola berikut.
 Disakarida ialah karbohidrat yang tersusun dari dua  Pintar Pelajaran Pengertian Disakarida, Contoh, Sifat, Struktur, Kegunaan, Uji, Praktikum, Kimia

Berdasarkan reaksi di atas, sanggup kita ketahui bahwa rumus umum disakarida adalah C12H22O12. Contoh disakarida yang penting ialah laktosa yang terbentuk dari glukosa dan galaktosa; sukrosa, yang terbentuk dari glukosa dan fruktosa; dan maltosa yang terbentuk dari glukosa dan glukosa. Bagaimana sifat-sifat disakarida? Untuk mengetahui sifat-sifat disakarida lakukan acara berikut.

1. Praktikum Uji Disakarida 

A. Tujuan

Mempelajari sifat dan reaksi karbohidrat golongan disakarida.

B. Alat dan Bahan

- Tabung reaksi 
- Penangas air 
- Kompor listrik 
- Pembakar spiritus 
- Pipet tetes 
- Larutan HCl encer 
- Larutan H2SO4 pekat 
- Larutan NaOH 10%
- Pereaksi Fehling
- Pereaksi molishch's
- Selulosa
- Laktosa
- Maltosa
- Glukosa
- Fruktosa
- Kertas lakmus

C. Cara Kerja

1. Uji Molisch's

a. Ambil 5 mL larutan glukosa 2%. Masukkan ke dalam tabung reaksi.
b. Tambahkan 3 tetes pereaksi molisch’s kemudian kocok hingga larut.
c. Tuangkan secara hati-hati larutan glukosa yang telah dicampur dengan pereaksi molisch’s melalui pinggir tabung reaksi yang berisi H2SO4 pekat, sehingga mengapung pada permukaan asam tanpa bercampur.
d. Perhatikan dan catat warna cincin yang terbentuk antara kedua lapisan tersebut.
e. Ulangi langkah a – d untuk fruktosa, sukrosa, laktosa dan maltosa.

2. Uji Fehling

a. Masukkan 2 mL pereaksi Fehling ke dalam tabung reaksi.
b. Tambahkan 1 mL larutan glukosa 2% ke dalam tabung reaksi tersebut.
c. Panaskan adonan tersebut pada pembakar spiritus.
d. Ulangi langkah a – c untuk fruktosa, sukrosa, laktosa dan maltosa.

3. Hidrolisis Sukrosa

a. Campurkan 10 mL larutan sukrosa dengan 2 mL HCl encer.
b. Panaskan adonan tersebut dalam penangas air.
c. Netralkan adonan di atas dengan NaOH 10%.
d. Uji dengan pereaksi Fehling.

D. Hasil Percobaan

Percobaan
Pengamatan
A. Uji Molish
glukosa


fruktosa


sukrosa


laktosa


maltosa

B. Uji Fehling
glukosa


sukrosa


fruktosa


laktosa


maltosa

C. Uji Fehling

hasil hidrolisis

sukrosa


E. Analisa Data
  1. Bagaimana perbedaan glukosa dan flukosa menurut uji Fehling dan Molish?
  2. Sebutkan jenis gula yang dihasilkan dari hidrolisis sukrosa!
  3. Mengapa untuk menguji hasil hidrolisis sukrosa dilakukan uji Fehling?
2. Sifat-sifat Disakarida

Sifat-sifat disakarida antara lain sebagai berikut.
  1. Sukrosa bukan merupakan gula pereduksi, sedangkan laktosa dan maltosa ialah gula pereduksi lantaran sanggup mereduksi larutan Fehling. Dan hal ini disebabkan pada laktosa dan maltosa masih menyisakan satu gugus hemiasetal bebas yang merupakan gugus pereduksi. Adapun sukrosa merupakan gula pereduksi lantaran pembentukan sukrosa melibatkan gugus hemiasetal glukosa dan gugus hemiasetal fruktosa, sehingga tidak mempunyai gugus pereduksi.
  2. Mempunyai rasa manis
  3. Larut dalam air.
  4. Mengalami hidrolisis menjadi dua monosakarida yang sejenis ataupun berlainan.
Apakah kegunaan disakarida dalam kehidupan sehari-hari?

Berikut beberapa disakarida dan kegunaannya.

1) Sukrosa

Disakarida komersial yang paling penting ialah sukrosa, atau gula tebu. Lebih dari 100 juta ton diproduksi setiap tahun di dunia. Sukrosa terdapat dalam semua flora fotosintetik, yang berfungsi sebagai sumber energi. Sukrosa diperoleh secara komersial dari batang tebu dan bit gula, yang kadarnya 14 hingga 20% dari cairan flora tersebut.

2) Laktosa

Laktosa merupakan gula utama dalam ASI dan susu sapi (4 hingga 8% laktosa)

3) Maltosa

Maltosa ialah disakarida yang diperoleh melalui hidrolisis parsial pati. Maltosa biasa disebut juga gula malt dan disintesis dari proses hidrolilis amilum. Matosa dipakai dalam produk minuman bir, wiski malt, dan masakan bayi.

Anda kini sudah mengetahui Disakarida. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Sukmanawati, W. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/ MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 266.

Pintar Pelajaran Pengertian Polisakarida, Struktur, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Kimia

Pengertian Polisakarida, Struktur, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Kimia - Polisakarida terdiri dari banyak satuan monosakarida. Polisakarida dalam materi makanan berfungsi sebagai penguat tekstur (selulosa, hemiselulosa, pektin, lignin) dan sebagai sumber energi (pati, dekstrin, glikogen, fruktan). Polisakarida penguat tekstur ini tidak sanggup dicerna oleh tubuh, tetapi merupakan serat-serat (dietary fiber) yang sanggup menstimulasi enzim-enzim pencernaan.

Polisakarida merupakan polimer molekul-molekul monosakarida yang sanggup berantai lurus atau bercabang dan sanggup dihidrolisis dengan enzim-enzim yang spesifik kerjanya. Hasil hidrolisis sebagian akan menghasilkan oligosakarida dan sanggup digunakan untuk memilih struktur molekul polisakarida.

Polisakarida dengan satuan monosakaridanya gula pentosa (C5H10O5) maka polisakarida tersebut dikelompokkan sebagai pentosan (C5H8O4)x. Adapun jikalau satuan monosakaridanya yaitu gula heksosa (C6H12O6) maka polisakarida tersebut dikelompokkan sebagai heksosan (C6H10O5)x.

Beberapa polisakarida memiliki nama trivial yang berakhiran dengan -in contohnya kitin, dekstrin, dan pektin.

Berikut beberapa polisakarida yang penting.

1) Amilum (Pati)

Pati termasuk polisakarida jenis heksosan. Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidik. Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya, serta rantai molekulnya lurus atau bercabang. Pati terdiri dari dua fraksi yang sanggup dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak larut disebut amilopektin. Amilosa memiliki struktur lurus dengan ikatan α-(1,4)-d-glukosa, sedang amilopektin memiliki cabang dengan ikatan α-(1,4)-d-glukosa sebanyak 4–5 % dari berat total. Perhatikan struktur amilosa berikut.
 Polisakarida terdiri dari banyak satuan  Pintar Pelajaran Pengertian Polisakarida, Struktur, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Kimia

Peranan perbandingan amilosa dan amilopektin terlihat pada serealia, contohnya pada beras. Semakin kecil kandungan amilosa atau semakin tinggi kandungan amilopektinnya, semakin lekat nasi tersebut. Beras ketan mudah tidak ada amilosanya (1 – 2%), sedang beras yang mengandung amilosa lebih besar dari 2% disebut beras biasa atau beras bukan ketan. Berdasarkan kandungan amilosanya, beras (nasi) sanggup dibagi menjadi empat golongan yaitu (1) beras dengan kadar amilosa tinggi 25 – 33%; (2) beras dengan kadar amilosa menengah 20 – 25%; (3) beras dengan kadar amilosa rendah (9% – 20%); dan (4) beras dengan kadar amilosa sangat rendah (< 9%).

2) Selulosa

Selulosa merupakan serat-serat panjang yang tolong-menolong hemiselulosa, pektin, dan protein membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding sel tanaman. Pada proses pematangan, penyimpanan, atau pengolahan, komponen selulosa dan hemiselulosa mengalami perubahan sehingga terjadi perubahan tekstur.

Perhatikan struktur selulosa berikut.
 Polisakarida terdiri dari banyak satuan  Pintar Pelajaran Pengertian Polisakarida, Struktur, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Kimia

Seperti juga amilosa, selulosa yaitu polimer berantai lurus α -(1,4)-d-glukosa. Perbedaan selulosa dengan amilosa yaitu pada jenis ikatan glukosidanya. Selulosa oleh enzim selobiose, yang cara kerjanya serupa dengan β -amilase, akan menghasilkan dua molekul glukosa dari ujung rantai.

Pada penggilingan padi, dihasilkan hampir 50% sekam yang banyak mengandung selulosa, lignin, serta mineral Na dan K yang memiliki daya saponifikasi. Selulosa dalam sekam padi sanggup dipergunakan untuk makanan ternak, tetapi kandungan ligninnya harus dihilangkan terlebih dahulu, biasanya dengan KOH. Di beberapa negara, contohnya Taiwan, telah diusahakan untuk melarutkan lignin dengan NH4OH sebagai pengganti KOH. Penambahan NH4OH ini memiliki laba berupa penambahan sumber N dalam makanan ternak.

Di samping itu NH4OH harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan KOH.

Selulosa sebagai materi pembuatan kertas. Kayu dipotong kecil-kecil dan dimasak dalam kalsium bisulfit untuk melarutkan ligninnya. Selanjutnya selulosa diambil dengan penyaringan. Kegunaan selulosa yang lain yaitu sebagai materi benang rayon.

3) Hemiselulosa

Bila komponen-komponen pembentuk jaringan tumbuhan dianalisis dan dipisah-pisahkan, mula-mula lignin akan terpisah dan senyawa yang tinggal yaitu hemiselulosa. Hemiselulosa terdiri dari selulosa dan senyawa lain yang larut dalam alkali. Dari hasil hidrolisis hemiselulosa, diperkirakan bahwa monomernya tidak sejenis (heteromer). Unit pembentuk hemiselulosa yang utama yaitu d-xilosa, pentosa dan heksosa lain.

Perbedaan hemiselulosa dengan selulosa yaitu hemiselulosa memiliki derajat polimerisasi rendah dan gampang larut dalam alkali tapi sukar larut dalam asam, sedangkan selulosa yaitu sebaliknya. Hemiselulosa tidak memiliki serat-serat yang panjang menyerupai selulosa, dan suhu bakarnya tidak setinggi selulosa.

4) Pektin

a) Senyawa Pektin

Pektin secara umum terdapat di dalam dinding sel primer tanaman, khususnya di sela-sela antara selulosa dan hemiselulosa. Senyawa-senyawa pektin juga berfungsi sebagai materi perekat antara dinding sel yang satu dengan yang lain. Bagian antara dua dinding sel yang berdekatan tersebut disebut lamela tengah (midle lamella).

Senyawa-senyawa pektin merupakan polimer dari asam d-galakturonat yang dihubungkan dengan ikatan β-(1,4)-glukosida. Asam galakturonat merupakan turunan dari galaktosa.

Pektin terdapat dalam buah-buahan menyerupai jambu biji, apel, lemon, jeruk, dan anggur. Kandungan pektin dalam banyak sekali tumbuhan sangat bervariasi. Bagian kulit (core) dan albeda (bagian dalam yang berbentuk spons putih) buah jeruk lebih banyak mengandung pektin daripada jaringan perenkimnya.

Pektin berfungsi dalam pembentukan jeli. Potensi pembentukan jeli dari pektin menjadi berkurang dalam buah yang terlalu matang. Selama proses pematangan terjadi proses dimetilasi pektin dan ini menguntungkan untuk pembuatan gel. Akan tetapi dimetilasi yang terlalu lanjut atau tepat akan menghasilkan asam pektat yang menyebabkan pembentukan gel berkurang.

b) Gel Pektin

Pektin sanggup membentuk gel dengan gula bila lebih dari 50% gugus karboksil telah termetilasi (derajat metilasi = 50). Adapun untuk pembentukan gel yang baik maka ester metil harus sebesar 8% dari berat pektin. Makin banyak ester metil, makin tinggi suhu pembentukan gel.

5) Glikogen

Glikogen merupakan “pati hewan” banyak terdapat pada hati dan otot, bersifat larut dalam air (pati nabati tidak larut dalam air). Jika bereaksi dengan iodin akan menghasilkan warna merah. Senyawa yang menyerupai dengan glikogen telah ditemukan dalam kapang, khamir, dan bakteri. Glikogen juga telah berhasil diisolasi dari benih jagung (sweet corn). Hal ini penting diketahui alasannya semenjak usang orang beropini bahwa glikogen hanya terdapat pada hewan.

Glikogen merupakan suatu polimer yang struktur molekulnya hampir sama dengan struktur molekul amilopektin. Glikogen memiliki banyak cabang (20 – 30 cabang) yang pendek dan rapat. Glikogen memiliki berat molekul (BM) sekitar 5 juta dan merupakan molekul terbesar di alam yang larut dalam air.

Glikogen terdapat pula pada otot-otot hewan, manusia, dan ikan. Glikogen disimpan dalam hati binatang sebagai cadangan energi yang sewaktu-waktu sanggup diubah menjadi glukosa. Glikogen dipecah menjadi glukosa dengan tunjangan enzim yaitu fosforilase.

Anda kini sudah mengetahui Polisakarida. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Sukmanawati, W. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/ MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 266.

Pintar Pelajaran Pengertian Asam Amino, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Reaksi, Ikatan Disulfida, Kimia

Pengertian Asam Amino, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Reaksi, Ikatan Disulfida, Kimia - Pernahkah kau minum susu? Atau makan kacang-kacangan? Dalam sajian sehari-hari kamu, kadang terdapat kacang-kacangan, biji-bijian, buncis, telur ataupun daging. Bahan-bahan tersebut semuanya mengandung protein. Apakah protein itu? Protein merupakan polimer alam yang terbentuk dari banyak monomer asam amino yang saling berikatan satu sama lain melalui ikatan peptida dengan reaksi polimerisasi kondensasi.

Asam amino + Asam amino + .....→ protein + n H2O

1. Pengertian Asam Amino

Asam amino merupakan senyawaan dengan molekul yang mengandung gugus fungsional amino (–NH2) maupun karboksil (–CO2H). Secara umum, struktur asam amino sanggup dituliskan menyerupai berikut.
 Protein merupakan polimer alam yang terbentuk dari banyak monomer asam amino yang saling  Pintar Pelajaran Pengertian Asam Amino, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Reaksi, Ikatan Disulfida, Kimia

R sanggup berupa gugus alkil, suatu rantai karbon yang mengandung atom-atom belerang, suatu gugus siklik atau gugus asam ataupun basa.

Asam amino yang paling sederhana ialah glisin. Perhatikan struktur glisin berikut.
 Protein merupakan polimer alam yang terbentuk dari banyak monomer asam amino yang saling  Pintar Pelajaran Pengertian Asam Amino, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Reaksi, Ikatan Disulfida, Kimia

Asam amino diperoleh dengan menghidrolisis protein, dan ditemukan 20 asam amino. Asam amino ini dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial merupakan asam amino yang sangat penting untuk badan tetapi badan tidak sanggup menciptakan sendiri.

Oleh alasannya ialah itu, harus diperoleh dari luar yaitu dari makanan. Contoh asam amino esensial ialah threonin, valin, leusin, isoleusin, lisin, metionin, fenilalanin, tirosin, dan triptofan.

Adapun asam amino nonesensial merupakan asam amino yang sanggup dibentuk oleh badan sendiri. Contoh asam amino nonesensial ialah glisin, alanin, serin, arginin, histidin, asam aspartat, asam glutamat, aspartin, glutamin, sistein, dan prolin.

Perhatikan rujukan rumus struktur asam amino esensial dan asam amino nonesensial pada tabel berikut.

Tabel 1. Asam Amino Esensial dan Asam Amino Nonesensial

No.
Nama
Struktur
1.
Threonin (Thr)

 Protein merupakan polimer alam yang terbentuk dari banyak monomer asam amino yang saling  Pintar Pelajaran Pengertian Asam Amino, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Reaksi, Ikatan Disulfida, Kimia

2.
Leusin (Leu)

 Protein merupakan polimer alam yang terbentuk dari banyak monomer asam amino yang saling  Pintar Pelajaran Pengertian Asam Amino, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Reaksi, Ikatan Disulfida, Kimia

3.
Lisin (Lys)

 Protein merupakan polimer alam yang terbentuk dari banyak monomer asam amino yang saling  Pintar Pelajaran Pengertian Asam Amino, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Reaksi, Ikatan Disulfida, Kimia

4.
Fenilananin (Phe)

 Protein merupakan polimer alam yang terbentuk dari banyak monomer asam amino yang saling  Pintar Pelajaran Pengertian Asam Amino, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Reaksi, Ikatan Disulfida, Kimia

5.
Tirosin (Tyr)

 Protein merupakan polimer alam yang terbentuk dari banyak monomer asam amino yang saling  Pintar Pelajaran Pengertian Asam Amino, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Reaksi, Ikatan Disulfida, Kimia

6.
Alanin (Ala)

 Protein merupakan polimer alam yang terbentuk dari banyak monomer asam amino yang saling  Pintar Pelajaran Pengertian Asam Amino, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Reaksi, Ikatan Disulfida, Kimia

7.
Arginin

 Protein merupakan polimer alam yang terbentuk dari banyak monomer asam amino yang saling  Pintar Pelajaran Pengertian Asam Amino, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Reaksi, Ikatan Disulfida, Kimia

8.
Asam Glutamat

 Protein merupakan polimer alam yang terbentuk dari banyak monomer asam amino yang saling  Pintar Pelajaran Pengertian Asam Amino, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Reaksi, Ikatan Disulfida, Kimia

9.
Sistein

 Protein merupakan polimer alam yang terbentuk dari banyak monomer asam amino yang saling  Pintar Pelajaran Pengertian Asam Amino, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Reaksi, Ikatan Disulfida, Kimia


2. Sifat Asam Amino

Asam amino mempunyai sifat-sifat, antara lain menyerupai berikut.

1) Sifat Asam Basa

Asam amino bersifat amfoter artinya sanggup berperilaku sebagai asam dan mendonasikan proton pada basa berpengaruh atau sanggup juga berperilaku sebagai basa dengan mendapatkan proton dari asam kuat. Pada pH rendah asam amino bersifat asam sedangkan pada pH tinggi asam amino bersifat basa. Perhatikan keseimbangan bentuk asam amino berikut.
 Protein merupakan polimer alam yang terbentuk dari banyak monomer asam amino yang saling  Pintar Pelajaran Pengertian Asam Amino, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Reaksi, Ikatan Disulfida, Kimia

Perhatikan kurva titrasi alanin pada banyak sekali pH berikut.
 Protein merupakan polimer alam yang terbentuk dari banyak monomer asam amino yang saling  Pintar Pelajaran Pengertian Asam Amino, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Reaksi, Ikatan Disulfida, Kimia

Pada kurva tersebut menawarkan bahwa pada pH rendah (larutan asam) asam amino berada dalam bentuk ion amonium tersubstitusi dan pada pH tinggi (larutan basa) alanin hadir sebagai ion karboksilat tersubstitusi. Pada pH pertengahan yaitu 6,02, asam amino berada sebagai ion dipolar.

Makara secara umum, asam amino dengan satu gugus amino dan satu gugus karboksilat dan tidak ada gugus asam atau basa lain di dalam strukturnya, mempunyai dua nilai pKa di sekitar 2 hingga 3 untuk proton yang lepas dari gugus karboksil dan di sekitar 9 hingga 10 untuk proton yang lepas dari ion amonium serta mempunyai titik isoelektrik di antara kedua nilai pKa, yaitu sekitar pH 6.

Contoh Soal :

Tuliskan struktur serin pada:

1. pH rendah,
2. pH tinggi.

Penyelesaian :

1. Pada pH tinggi sebagai ion negatif.
 Protein merupakan polimer alam yang terbentuk dari banyak monomer asam amino yang saling  Pintar Pelajaran Pengertian Asam Amino, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Reaksi, Ikatan Disulfida, Kimia

2. Pada pH rendah sebagai ion positif.
 Protein merupakan polimer alam yang terbentuk dari banyak monomer asam amino yang saling  Pintar Pelajaran Pengertian Asam Amino, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Reaksi, Ikatan Disulfida, Kimia

Bagaimanakah sifat asam basa dari asam amino yang mempunyai gugus asam atau basa lebih dari satu?

Asam aspartat dan asam glutamat mempunyai dua gugus karboksil dan satu gugus amino. Dalam asam berpengaruh ketiga gugus tersebut berada dalam bentuk asam (terprotonasi). Jika pH dinaikkan dan larutan menjadi lebih basa. Setiap gugus berturut-turut melepaskan proton dan titik isoelektriknya berada pada pH 2,87.

2) Muatan Positif dan Negatif pada Asam Amino

Asam amino sanggup mempunyai muatan kasatmata dan muatan negatif tergantung pada pH lingkungannya. Asam amino-asam amino yang berbeda muatan sanggup dipisahkan menurut perbedaan muatannya. Metode yang dipakai ialah elektroforesis. Dalam suatu percobaan elektroforesis yang umum, adonan asam amino diletakkan pada penyangga padat, misalnya kertas dan penyangga itu ditetesi dengan larutan berair
hingga lembap pada pH yang diatur. Medan listrik kemudian dipasang melintang kertas. Asam amino yang bermuatan kasatmata pada pH tersebut akan bergerak ke katode yang bermuatan negatif. Asam amino yang bermuatan negatif akan bergerak ke anode bermuatan positif. Gerakan ini berhenti jikalau medan listrik dimatikan.

Perhatikan gambar hasil percobaan elektroforesis asam amino α-alanin di bawah ini.
 Protein merupakan polimer alam yang terbentuk dari banyak monomer asam amino yang saling  Pintar Pelajaran Pengertian Asam Amino, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Reaksi, Ikatan Disulfida, Kimia
Gambar 1. Percobaan Elektroforesis pada Asam Amino α -alanin. Sumber: Kimia untuk Universitas.
Pada alat elektroforesis perpindahan asam amino dalam hal ini alanin dalam medan listrik tergantung pada pH. Pada pH tinggi alanin bermuatan negatif dan bergerak ke anode kasatmata (Gambar 1 a) dan pada titik isoelektrik yaitu pH 6,02 alanin netral dan tidak bergerak (Gambar 1 b), sedangkan pada pH rendah, alanin bermuatan kasatmata dan bergerak ke katode yang bermuatan negatif (Gambar 1 c).

3) Reaksi Asam Amino

Asam amino sanggup menjalin reaksi pada gugus asam karboksilat atau amino.

a) Reaksi esterifikasi pada gugus karboksilat, sanggup dituliskan menyerupai berikut.
 Protein merupakan polimer alam yang terbentuk dari banyak monomer asam amino yang saling  Pintar Pelajaran Pengertian Asam Amino, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Reaksi, Ikatan Disulfida, Kimia

b) Reaksi diasilasi gugus amino menjadi amida.
 Protein merupakan polimer alam yang terbentuk dari banyak monomer asam amino yang saling  Pintar Pelajaran Pengertian Asam Amino, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Reaksi, Ikatan Disulfida, Kimia

Kedua jenis reaksi ini bermanfaat dalam modifikasi atau pelindung sementara bagi kedua gugus tersebut, terutama sewaktu mengendalikan penautan asam amino untuk membentuk peptida atau protein.

c) Reaksi Ninhidrin

Ninhidrin ialah reagen yang berkhasiat untuk mendeteksi asam amino dan tetapkan konsentrasinya dalam larutan. Senyawa ini merupakan hidrat dari triketon siklik. Bila bereaksi dengan asam amino akan menghasilkan zat warna ungu. Perhatikan reaksi menyerupai berikut.
 Protein merupakan polimer alam yang terbentuk dari banyak monomer asam amino yang saling  Pintar Pelajaran Pengertian Asam Amino, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Reaksi, Ikatan Disulfida, Kimia

Hanya atom nitrogen dari zat ungu yang berasal dari asam amino, selebihnya terkonversi menjadi aldehida dan karbondioksida. Jadi, zat warna ungu yang dihasilkan dari asam amino α dengan gugus amino primer, intensitas warnanya berbanding lurus dengan konsentrasi asam amino yang ada. Adapun prolina yang mempunyai gugus amino sekunder bereaksi dengan ninhidrin menghasilkan warna kuning.

4) Ikatan Disulfida

Asam amino sanggup membentuk ikatan disulfida (disulfida bond) dengan asam amino yang lain yaitu ikatan tunggal S – S. Perhatikan terbentuknya ikatan disulfida dari reaksi oksidasi dua unit sistein berikut.
 Protein merupakan polimer alam yang terbentuk dari banyak monomer asam amino yang saling  Pintar Pelajaran Pengertian Asam Amino, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Reaksi, Ikatan Disulfida, Kimia

3. Kegunaan Asam Amino

Dalam teknologi pangan asam amino ada yang menguntungkan tetapi juga ada yang kurang menguntungkan.

1) Asam amino yang menguntungkan.

Contoh asam amino yang menguntungkan ialah dtriptofan yang mempunyai rasa bagus 35 kali kemanisan sukrosa, sehingga sanggup dijadikan sebagai materi pemanis. Contoh lainnya ialah asam glutamat yang sangat penting peranannya dalam pengolahan kuliner alasannya ialah sanggup menjadikan rasa yang lezat. Dalam kehidupan sehari-hari dikenal monosodium glutamat, di mana gugus glutamat akan bergabung dengan senyawa lain sehingga menghasilkan rasa enak.

2) Asam amino yang merugikan.

Contoh putih telur (albumen) yang mengandung avidin dan mukadin, di mana asam amino tersebut sanggup mengikat biotin (sejenis vitamin B), sehingga biotin tidak sanggup diserap oleh tubuh.

Anda kini sudah mengetahui Asam Amino. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Sukmanawati, W. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/ MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 266.