Showing posts with label Kelas IX. Show all posts
Showing posts with label Kelas IX. Show all posts

Sunday, July 19, 2020

Teknologi Reproduksi Pada Tumbuhan Dan Hewan

Teknologi reproduksi ialah cara perkembangbiakan yang dilakukan dengan memakai peralatan tertentu untuk mendapat individu gres yang punya sifat dan abjad lebih baik dari pada induk secara cepat. Teknologi reproduksi pada binatang dan flora bertujuan untuk memenuhi kebutuhan insan menyerupai materi makanan yang lebih baik dan keseimbangan populasi dengan cara menghindari kepunahan suatu spesies. Teknologi reproduksi pada flora mencakup vertikultur, hidroponik, dan kultur jaringan tumbuhan. Sedangkan teknologi reproduksi pada binatang ialah melalui inseminasi buatan.

a. Hidroponik
Hidroponik merupakan cara penanaman flora dengan memakai larutan nutrisi dan mineral dalam air dan tanpa memakai tanah. Tanaman darat khususnya sayuran menyerupai paprika, tomat, timun, melon, terong, dan selada sanggup ditumbuhkan secara pribadi dalam wadah yang berisi nutrisi atau dengan ditambah medium yang tak larut dalam air, contohnya kerikil, arang, sekam, spons, serbuk kayu, dan lain sebagainya. Ilmuwan menemukan bahwa flora menyerap nutrisi yang penting dalam bentuk ion-ion yang terlarut dalam air.

Kelebihan teknik reproduksi hidropinik antara lain : laba  hidroponik  tanaman tumbuh lebih cepat, pemakaian pupuk lebih hemat, pemakaian air lebih efisien, tenaga kerja yang diharapkan lebih sedikit, lingkungan kerja lebih bersih, hara dan pH lebih teliti, dan problem hama dan penyakit tumbuhan sanggup dikurangi
 Teknologi reproduksi ialah cara perkembangbiakan yang dilakukan dengan memakai peral Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan dan Hewan
b. Vertikultur
Vertikultur ialah teknik budidaya tumbuhan dengan cara menciptakan instalasi secara bertingkat (vertikal) dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah tanaman. Vertikultur diserap dari bahasa Inggris yang berasal dari kata vertical dan culture. Penanaman teknik ini memakai sistem budidaya pertanian secara bertingkat baik  indoor  maupun outdoor. Tujuan utama aplikasi teknik vertikultur ialah memanfaatkan lahan sempit seoptimal mungkin

Teknik budidaya ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk tempat perkotaan dan lahan terbatas. Jenis-jenis tumbuhan yang dibudidayakan biasanya ialah tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, berumur pendek atau tumbuhan semusim khususnya sayuran (seperti seledri, caisism, pack-choy, dan selada), dan mempunyai sistem perakaran yang tidak terlalu luas. Beberapa keunggulan teknik ini ialah : ekonomis lahan dan air, wadah media tanam diadaptasi dengan kondisi setempat, umur tumbuhan relatif pendek, pemeliharaan tumbuhan relatif sederhana, dan sangat mendukung pertanian organik.

c. Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur jaringan ialah suatu metode perbanyakan flora dengan cara mengambil suatu bab dari tanaman, menyerupai sel atau sekelompok sel, jaringan, atau organ. Bagian tumbuhan yang telah diambil selanjutnya ditumbuhkan dalam kondisi steril pada medium yang mengandung nutrisi dan zat pengatur tumbuh (hormon). Bagian tumbuhan akan sanggup memperbanyak diri dan berkembang menjadi
tumbuhan yang mempunyai organ yang lengkap yaitu akar, batang, dan daun.

Tujuan reproduksi teknik kultur jaringan ialah untuk memperoleh bibit flora dengan jumlah yang sangat banyak, dengan kualitas yang sama, waktu cepat, mempunyai sifat serupa dengan induknya. Semua jenis flora sanggup dikembangbiakkan memakai metode ini, namun masing-masing memerlukan perlakuan khusus semoga sanggup tumbuh dan berkembang dengan baik. Contoh tumbuhan yang diperbanyak dengan kultur jaringan diantaranya ialah  tanaman kelapa sawit, jati mas, coklat, anggrek.

Teknologi Reproduksi pada Hewan
Selain flora untuk memperbanyak dan memperbaiki keturunan pada binatang ternak juga dikenal beberapa teknologi reproduksi. Beberapa teknologi reproduksi pada binatang antara lain sebagai berikut.

a. Inseminasi Buatan
Kawin suntik atau dikenal dengan istilah inseminasi buatan (IB) ialah proses memasukkan cairan sperma (semen) dari sapi jantan yang unggul ke dalam jalan masuk reproduksi sapi betina dengan pinjaman manusia. Inseminasi buatan ini dilakukan dengan cara me masukkan sp*rma (semen) yang telah dibekukan dengan memakai alat menyerupai suntikan. Inseminasi buatan mempunyai beberapa manfaat, antara lain efisiensi waktu dan biaya serta memperbaiki kualitas anakan sapi.

Perbaikan kualitas contohnya sebagai penghasil daging yang berkualitas (sapi potong). Sebagai contoh, untuk menghasilkan anakan sapi dengan kualitas daging yang baik dan berjumlah banyak, diambil sel-sel sperma dari sapi brahman dari India untuk diinseminasikan pada sapi betina lokal.

b. Perkawinan Silang
Perkawinan silang ialah perkawinan dua binatang yang berlainan varietas dalam satu spesies. Tehnik ini dilakukan dengan memperhatikan sifat-sifat yang baik dari individu-individu yang disilangkan. Pembastaran merupakan cara sederhana dan paling gampang untuk mendapat bibit unggul. Kelemahan dari sistem pembastaran ialah hanya sanggup dilakukan antar varietas dalam satu spesies.

Salah satu pola perkawinan silang adalah Kambing PE (Peranakan Etawa). Kambing ini merupakan hasil persilangan antara kambing Etawa dengan kambing lokal/Kacang.

Kelangsungan Hidup Binatang Dan Tumbuhan

Di alam banyak kita jumpai kejadian atau kejadian kemiripan mahkluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Hal tersebut berkaitan dengan kemampuan mempertahankan diri dari makhluk hidup. Setiap makhluk hidup telah dibekali oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan kemampuan untuk mempertahankan hidupnya dan menjaga keturunannya supaya tetap lestari. Mereka juga dibekali dengan kemampuan untuk mempertahankan diri dari predator atau pemangsa maupun dari perubahan lingkungan. Jika makhluk hidup tidak sanggup mempertahan kan diri maka proses reproduksi tidak sanggup berlangsung dan makhluk hidup sanggup punah. Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh kemampuan pembiasaan terhadap lingkungan, seleksi alam, dan perkembangbiakan.

1. Adaptasi
Adaptasi ialah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Ada beberapa cara penyesuaian diri yang sanggup dilakukan oleh binatang yaitu dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laris dalam menanggapi perubahan lingkungan.

A. Adaptasi Hewan
Hewan perlu mengikuti keadaan semoga sanggup mempertahankan hidupnya. Adaptasi yang dilakukan oleh binatang sanggup berupa pembiasaan untuk memperoleh energi, pembiasaan fisik, dan pembiasaan tingkah laku.

Adaptasi untuk Memperoleh Energi
Semua makhluk hidup memerlukan makan, termasuk juga hewan. Melalui proses adaptasi, binatang mempunyai kemampuan yang berbeda dalam memperoleh makanan, memakan dan mencerna makanan. Berdasarkan jenis makanannya, binatang dibagi menjadi binatang herbivora, karnivora dan omnivora.
  • Herbivora merupakan binatang pemakan tanaman. Rusa, beberapa ikan, kambing, banteng, dan serangga merupakan tumpuan dari herbivora.
  • Hewan yang memakan binatang  lain disebut karnivora. Misalnya elang, harimau, singa dan serigala.
  • Hewan yang memakan binatang lain dan juga flora disebut omnivora. Beberapa karnivora merupakan pemakan sisa kuliner binatang lain. Misalnya beruang dan rakun. Perbedaan diantara ketiga jenis binatang tersebut ialah pada enzim yang terdapat pada sistem pencernaan dan pada struktur gigi.
  • Beberapa kumbang dan lipan merupakan detritivor, yaitu organisme pemakan detritus (zat yang telah hancur dan busuk)

Adaptasi Fisik
Adaptasi fisik ialah penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ badan yang berlangsung sangat usang untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini sangat gampang dikenali dan gampang diamati sebab tampak dari luar. Beberapa spesies binatang yang merupakan mangsa dari predator mempunyai bentuk fisik yang memungkinkan mereka menghindar dari predator. Adaptasi terjadi pada binatang tertentu sehingga mempunyai struktur badan yang seperti “menyatu” dengan lingkungan. Beberapa tumpuan pembiasaan fisik binatang antara lain sebagai berikut.
 Di alam banyak kita jumpai kejadian atau kejadian kemiripan mahkluk hidup dengan lingkun Kelangsungan Hidup Hewan dan Tumbuhan
  • Beberapa serangga mempunyai kulit luar yang keras untuk melindungi diri dari predator. 
  • Kura-kura, penyu dan beberapa binatang yang tinggal di air mempunyai struktur pelindung yang berfungsi melindungi binatang tersebut dari predator. 
  • Ukuran badan juga merupakan salah satu tipe pertahanan diri. Hewan yang berukuran besar biasanya lebih kondusif daripada binatang berukuran kecil.
  • Mimikri ialah salah satu kemampuan binatang dari hasil adaptasi, dimana suatu binatang mempunyai kemiripan dengan binatang lain secara tingkah laris maupun penampilan. Contohnya ular scarlet king yang ibarat ular karang dan belalang yang ibarat bunga anggrek untuk menghindar dari predator.
  • Kamuflase ialah suatu cara yang memungkinkan binatang yang biasanya gampang terlihat menjadi tersamar atau sulit dibedakan dari lingkungan sekitarnya. Selain dipakai untuk menghindari predator, kamuflase juga dipakai untuk memudahkan binatang mencari mangsa atau makanan. Contohnya bunglon bisa menrubah warna tubuhnya sesuai dengan daerah sekitarnya,  macan mempunyai lurik yang membuatnya tersembunyi pada rumput yang tinggi. Adaptasi ini memungkinkan predator sukses dalam melaksanakan perburuan.

Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laris ialah penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan mengubah tingkah laris supaya sanggup mempertahankan kelangsungan hidupnya. Adaptasi tingkah laris memungkinkan binatang untuk menangkap mangsa ataupun untuk menghindari predator. Beberapa tumpuan pembiasaan tingkah lahu binatang antara lain sebagai berikut.
 Di alam banyak kita jumpai kejadian atau kejadian kemiripan mahkluk hidup dengan lingkun Kelangsungan Hidup Hewan dan Tumbuhan
  • Beberapa semut dan kumbang mengeluarkan cairan berbau tidak enak. 
  • Ketika cumi dan gurita merasa terancam, binatang tersebut sanggup menyemburkan tinta sehingga sanggup melepaskan diri dari predator.
  • Perilaku berkelompok merupakan salah satu tingkah laris yang sanggup melindungi kawanan binatang dari buruan predator. Misalnya ikan yang membentuk kawanan, sebab kawanan ikan terlihat mirip organisme yang besar sehingga ikan predator tidak akan memangsa kawanan ikan tersebut. 
  • Bagi predator, dengan berkelompok membentuk kawanan akan sanggup memperoleh mangsa yang lebih besar daripada berburu secara individu

B. Adaptasi pada Tumbuhan
Tumbuhan juga melaksanakan pembiasaan berupa santunan dan penyokong, substansi embel-embel pada dinding sel, dan pembiasaan pada reproduksi.
  • Perlindungan dan Penyokong. Batang, daun maupun bunga mempunyai lapisan sel epidermis yang diselubungi oleh kutikula sebagai pelindung. Kutikula memperlambat kehilangan air pada tumbuhan. Penyokong merupakan bentuk pembiasaan yang dilakukan flora semoga sanggup tumbuh dengan berpengaruh di daratan. Sel flora mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa yang sanggup menawarkan bentuk dan kekuatan pada tanaman. Pada permukaan daun beberapa flora mempunyai stomata yang umumnya membuka pada siang hari dan menutup pada malam hari. Stomata membuka di siang hari ketika flora membutuhkan zat yang diharapkan untuk fotosintesis. Stomata juga sanggup menutup ketika flora kehilangan banyak air. Adaptasi ini juga sanggup mempertahankan keberadaan air pada sel daun tumbuhan.
  • Zat Tambahan pada Dinding Sel. Beberapa sel flora menghasilkan substansia lain selain selulosa untuk menciptakan dinding sel lebih kuat. Misalnya daun pada tumbuhan pinus yang tahan terhadap es yang membeku di atasnya.
  • Adaptasi pada reproduksi juga sanggup membantu flora bertahan hidup di daratan, contohnya saja flora mempunyai spora yang tahan terhadap kekeringan. Beberapa biji mempunyai struktur yang membantu biji tersebut untuk tersebar dan jatuh pada daerah yang sesuai untuk tumbuh.
2. Seleksi Alam
Seleksi alam ialah proses pemilihan yang dilakukan oleh alam untuk menentukan makhluk hidup yang sanggup terus bertahan hidup dan makhluk hidup yang tidak sanggup terus bertahan hidup. Makhluk hidup yang karakternya atau sifatnya sanggup membuatnya bertahan hidup menghadapi lingkungan gres ataupun perubahan lingkungan serta sanggup bereproduksi, tidak akan mengalami kepunahan. Makhluk hidup demikian sanggup dikatakan lolos seleksi alam.

Selama kehidupan di bumi ini terus berlangsung, kejadian alam juga akan terus berlangsung menyertai acara kehidupan makhluk hidup. Peristiwa alam tersebut sanggup berlangsung setiap ketika dan setiap waktu tanpa adanya kesiapan dari makhluk hidup yang ada di alam ini. Peristiwa alam tersebut bersahabat hubungannya dengan kelangsungan hidup makhluk hidup mirip banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi, dan musibah lain.

Faktor Yang Menghipnotis Dinamika Peduduk

Dinamika penduduk yakni perubahan jumlah penduduk dari waktu ke waktu. Manusia sebagai penduduk di bumi, pertumbuhannya sanggup menghipnotis lingkungan. Manusia sebagai makhluk yang dikarunia nalar dan pikiran oleh  Tuhan, hendaknya senantiasa mensyukuri segala nikmat yang telah dianugerahkan oleh Tuhan dengan cara selalu menjaga lingkungan. Apabila lingkungan sekitar terjaga maka kebutuhan insan dan makhluk hidup lainnya sanggup terpenuhi. Seperti diketahui bahwa pada ketika ini jumlah penduduk dunia termasuk Indonesia mengalami perubahan dari tahun ke tahun.

Setiap 10 tahun sekali pemerintah menyelenggarakan cacah jiwa atau sensus penduduk. Cacah jiwa atau sensus penduduk merupakan cara pengumpulan data melalui pencatatan penduduk. Program ini dilaksanakan untuk mengetahui jumlah penduduk Indonesia dari waktu ke waktu. Sensus penduduk yang dilakukan di Indonesia terakhir kali yakni pada tahun 2010. Ternyata jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Dinamika penduduk dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu kelahiran (natalitas), ajal (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).

1. Kelahiran (Natalitas)
Angka kelahiran atau sering disebut dengan Natalitas diartikan sebagai jumlah kelahiran hidup untuk setiap 1000 penduduk dalam waktu 1 tahun, juga disebut angka kelahiran garang (Crude Birth Rate atau CBR) Agar sanggup mengetahui jumlah kelahiran bayi hidup setiap 1.000 penduduk di suatu wilayah dalam kurun waktu satu tahun maka perlu dilakukan penghitungan angka kelahiran. Angka kelahiran sanggup dihitung dengan memakai rumus berikut ini.
Angka kelahiran  =Jumlah bayi lahir dalam 1 tahunx 1.000
Jumlah Penduduk

Misalnya berdasarakan sensus 2010 di Jabar terdapat jumlah penduduk 25 juta jiwa dan banyaknya bayi yang lahir hidup dalam setahun yakni 500.000 jiwa. Maka angka kelahiran di Jawa Barat sanggup dihitung dengan cara sebagai berikut.
Angka kelahiran  =Jumlah bayi lahir dalam 1 tahunx 1.000
Jumlah Penduduk
Angka kelahiran  =500.000 x 1.000 = 20 (sedang)
25.000.000
Setelah melaksanakan penghitungan angka kelahiran, selanjutnya alhasil dicocokkan dengan pola penggolongan angka kelahiran berikut ini.
  • Apabila angka kelahiran menawarkan angka kurang dari 20 (<20), maka angka kelahiran di wilayah tersebut tergolong rendah.
  • Apabila angka kelahiran menawarkan angka antara 20–30, maka angka kelahiran di wilayah tersebut tergolong sedang.
  • Apabila angka kelahiran menawarkan angka lebih dari 30 (>30), maka angka kelahiran di wilayah tersebut tergolong tinggi.
 Dinamika penduduk yakni perubahan jumlah penduduk dari waktu ke waktu Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Peduduk
2. Kematian (Mortalitas)
Kematian yakni salah satu faktor yang sanggup mengakibatkan penurunan jumlah penduduk. Angka ajal k asar (Crude Death Rate atau CDR) yakni angka yang menawarkan jumlah ajal per 1000 penduduk setiap tahun. Angka ajal sanggup dihitung dengan memakai rumus berikut ini.
Angka kelahiran  =Jumlah penduduk meninggal dalam 1 tahunx 1.000
Jumlah Penduduk

Misalnya berdasarakan sensus 2010 Jumlah penduduk Jawa Tengah 39 juta jiwa dan banyaknya ajal dalam setahun yakni 130.000 jiwa. Maka angka ajal garang di Jawa Tengah selama satu tahun sanggup dihitung dengan cara sebagai berikut.
Angka kematian  =Jumlah ajal dalam 1 tahunx 1.000
Jumlah Penduduk
Angka kematian  =130.000 x 1.000 = 0,33 (rendah)
39.000.000
Setelah melaksanakan penghitungan angka kematian, cocokkan alhasil dengan pola penggolongan angka ajal sebagai berikut.
  • Apabila angka ajal menawarkan angka kurang dari 14 (<14), maka angka ajal di wilayah tersebut tergolong rendah.
  • Apabila angka ajal menawarkan angka antara 14 – 18, maka angka ajal di wilayah tersebut tergolong sedang.
  • Apabila angka ajal menawarkan angka lebih dari 18 (>18), maka angka ajal di wilayah tersebut tergolong tinggi.

Contoh Soal :
Pada tahun 2010 jumlah penduduk Kota Malang yakni 820.243 jiwa. Jumlah bayi yang lahir di Kota Malang yakni 1.271 jiwa dan jumlah penduduk yang meninggal yakni 1.020 jiwa. Tergolong apakah tingkat kelahiran dan ajal penduduk di Kota Malang?
Angka kelahiran  =1.271 x 1.000 = 1,55 (rendah)
820.243
Angka kematian  =1.020 x 1.000 = 1,24 (rendah)
820.243

Perpindahan Penduduk (Migrasi)
Proses perpindahan penduduk akan mengakibatkan jumlah penduduk di suatu wilayah bertambah dan berkurang. Berdasarkan ruang gerak atau jangkauannya, migrasi sanggup dibagi atas dua jenis, yaitu sebagai berikut.

Migrasi internasional 
Migrasi internasional yaitu perpindahan penduduk antara satu negara dan negara lainnya. Migrasi internasional sanggup dibedakan atas tiga macam yaitu sebagai berikut.
  • Imigrasi yaitu masuknya penduduk dari negara lain ke dalam suatu negara. Contohnya, orang-orang Thailand, Hong Kong, Bangladesh, dan Malaysia yang tiba ke Indonesia untuk bekerja.
  • Emigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari dalam satu negara ke negara lain. Contohnya, penduduk Indonesia yang pergi ke Timur Tengah dan Malaysia untuk bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI).
  • Remigrasi atau repatriasi yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara kembali ke negaranya sendiri. Contohnya, penduduk Indonesia yang bekerja di Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, ataupun mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang melanjutkan pendidikan di Mesir kembali ke tanah air.

Migrasi Nasional
Migrasi nasional yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara. Migrasi nasional terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.
  • Urbanisasi yakni perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan menetap.
  • Transmigrasi yakni perpidahan penduduk dari salah satu pulau untuk menetap di pulau lain dalam wilayah negara.
  • Ruralisasi yakni perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi. 
  • Migrasi musiman yakni perpindahan penduduk yang terjadi pada musim-musim tertentu. Contohnya, pada demam isu panen di suatu daerah, banyak penduduk kawasan lain yang tiba untuk membantu dalam proses panen tersebut.
  • Migrasi sirkuler yakni perpindahan penduduk sementara sebab mendekati tempat pekerjaan. Contohnya, seorang penduduk Kota Bogor yang bekerja di Jakarta dan tinggal sementara di Jakarta. Akan tetapi, pada waktu-waktu tertentu secara teratur pulang ke tempat tinggalnya di Bogor sebab semua keluarganya tinggal di Bogor.
No.PenjelasanJenis Migrasi
1.Pada Tahun 2005 Beni dan keluarganya tinggal di Kota Bandung. Kemudian, pada tahun 2010 ia dan keluarganya pindah ke Kota Makassar sebab ayahnya dipindahtugaskan ke kota tersebut.
  1. Bagi Kota Bandung, jenis migrasi apa yang dilakukan oleh Beni dan keluarganya?
  2. Bagi Kota Makassar, jenis migrasi apa yang dilakukan oleh Beni dan keluarganya?
  1. Urbanisasi
  2. Transmigrasi
2.Pada awalnya Siti dan keluarganya tinggal di Desa Sukamaju. Kemudian ia dan keluarganya pindah dari de sa tersebut dan tinggal di Jakarta. Migrasi apa yang dilakukan Siti dan keluarganya?Urbanisasi

Siklus Hidup Hewan

Hewan juga mengalami siklus hidup ibarat pada insan dan tumbuhan. Perubahan bentuk badan tiap tahap pertumbuhan dan perkembangan biasanya dikenal dengan istilah metamorfosis. Siklus hidup binatang ialah rangkaian proses tahapan hidup yang dilalui oleh binatang mulai dari telur, menetas (bagi binatang ovipar, kalau bagi binatang vivipar maka mulai dari anak hewan), masa remaja, dewasa, hingga menghasilkan sel kelamin yang siap dibuahi. Setelah remaja binatang sanggup menghasilkan keturunan kembali. Namun, siklus hidup pada beberapa kelompok binatang ternyata berbeda-beda.

Siklus hidup binatang dibagi menjadi dua yakni siklus hidup tanpa metamorfosis dan siklus hidup dengan metamorfosis.

Siklus hidup tanpa Metamorfosis
Sebagian besar binatang mengalami daur hidup tanpa metamorfosis. Daur hidup tanpa metamorfosis tidak mengakibatkan perubahan bentuk badan yang sangat berbeda. Beberapa tumpuan binatang yang tidak mengalami metamorfosis ialah ayam, kucing, kambing, ikan dan burung. Misalnya saja siklus hidup binatang kucing, zigot  kucing berkembang di dalam rahim induk betina. Setelah beberapa waktu anak kucing lahir dan menjadi kucing muda. Kucing muda tumbuh menjadi kucing remaja yang organ reproduksinya telah siap melaksanakan fertilisasi. Jika fertilisasi terjadi maka akan terbentuk kembali zigot.

Siklus Hidup dengan Metamorfosis
Metamorfosis ialah proses perkembangan biologi pada binatang yang melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau struktur sehabis kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik itu terjadi akhir pertumbuhan sel dan differensiasi sel yang secara radikal berbeda. Dalam berubah menjadi binatang akan mengalami tahap-tahap metamorfosis. Berdasarkan perubahan bentuk badan hewan, metamorfosis dibagi menjadi dua golongan, yaitu metamorfosis tepat dan metamorfosis tidak sempurna.

Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis tepat (lengkap) ialah perubahan binatang yang sangat berbeda bentuknya dibandingkan pada ketika lahir. Metamorfosis tepat antara lain terjadi pada kupu-kupu, nyamuk, lalat dan katak. Pada metamorfosis sempurna. Perubahan bentuk yang terjadi ialah sebagai berikut:
Telur —larva — pupa (kepompong) — Imago (dewasa).
Hewan juga mengalami siklus hidup ibarat pada insan dan flora Siklus Hidup Hewan
Metamorfosis Tidak Sempurna
Metamorfosis tidak tepat (tidak lengkap) ialah perubahan binatang yang tidak terlalu bereda bentuknya ketika lahir dibandingkan sehabis dewasa. Metamorfosis tidak tepat terjadi pada kecoak (lipas), jangkrik, dan belalang. Pada metamorfosis tidak sempurna.perubahan bentuk yang terjadi ialah sebagai berikut: Telur — nimfa — imago (dewasa).
Hewan juga mengalami siklus hidup ibarat pada insan dan flora Siklus Hidup Hewan
Beberapa tahap dalam metamorfosis binatang antara lain sebagai berikut.
  1. Larva ialah bentuk muda binatang yang perkembangannya melalui metamorfosis, ibarat pada serangga dan amfibia. Bentuk larva sanggup sangat berbeda dengan bentuk dewasanya, contohnya ulat dan kupu-kupu yang sangat berbeda bentuknya. Larva umumnya mempunyai organ khusus yang tak terdapat pada bentuk remaja dan juga tidak mempunyai organ tertentu yang dimiliki pada bentuk dewasa. Ulat ialah tahap larva dari spesies dalam ordo Lepidoptera, yang meliputi kupu-kupu dan ngengat.
  2. Kepompong atau pupa ialah salah satu tahap kehidupan serangga yang mengalami metamorfosis. Fase ini hanya didapati pada serangga yang mengalami metamorfosis lengkap, yaitu yang meliputi empat tahap; embrio, larva, pupa, dan dewasa. Pada stadium ini struktur badan remaja serangga mulai terbentuk dan struktur badan larva lenyap. Kepompong umumnya inaktif dan tidak sanggup bergerak (sesil). Kepompong umumnya terbungkus dalam lapisan pelindung ibarat kokon (misalnya kepompong ulat sutra), sarang (misalnya lebah), atau cangkang dan sering kali memakai kamuflase untuk mengecoh predator.
  3. Nimfa ialah serangga muda yang keluar dari telur dengan bentuk morfologi yang relatif maju, berbeda dari yang dewasa/induknya alasannya ialah ukuran keseluruhannya dan sayap serta genitalianya yang belum sempurna; tingkat pradewasa (hewan muda) serangga dengan metamorfosis tak sempurna. Contohnya: telur kecoak menetas menjadi kecere (nama kecoak kecil), kecere ini disebut nimfa (dalam hal ini kecoak muda) alasannya ialah belum mempunyai kesempurnaan ibarat induknya yakni kecere belum mempunyai sayap.

Siklus Hidup Ubur-Ubur
Pada satu siklus hidup, ubur-ubur sanggup bereproduksi secara seksual dan secara aseksual. Ubur- ubur seringkali dijumpai dalam bentuk medusa dan berada dalam tahap generatif, yaitu sanggup menghasilkan sel kelamin. Sel kelamin dilepaskan ke air dan sanggup mengalami fertilisasi. Zigot akan berkembang menjadi larva. Urutabn siklus ubur-ubur ialah Zigot – Planula - Skifistoma / Scifistoma - efira - medusa.
Hewan juga mengalami siklus hidup ibarat pada insan dan flora Siklus Hidup Hewan
Jika berada pada daerah yang sesuai, larva akan tumbuh menjadi polip. Pada bentuk polip, ubur- ubur sanggup berkembangbiak secara aseksual melalui tunas. Polip akan berkembang dan tersusun atas strobilus. Polip strobilus mengalami reproduksi aseksual yaitu sanggup terlepas dan berada pada bentuk medusa kembali.

Dampak Peningkatan Jumlah Penduduk Terhadap Lingkungan

Jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan waktu ke waktu. Peningkatan jumlah penduduk tersebut ternyata membawa dampak negatif bagi lingkungan. Dampak yang terjadi pada lingkungan jawaban peningkatan jumlah penduduk antara lain: pencemaran lingkungan oleh limbah atau sampah rumah tangga, berkurangnya ketersediaan air bersih, berkurangnya ketersediaan udara bersih, dan berkurangnya ketersediaan ruang dan lahan pertanian. Semakin banyak jumlah penduduk, maka resiko terjadinya pencemaran semakin tinggi, jumlah air yang dibutuhkan semakin banyak, ketersediaan udara higienis semakin berkurang, dan ketersediaan ruang dan lahan pertanian semakin sedikit. Berikut ini klarifikasi mengenai dampak peningkatan jumlah penduduk terhadap lingkungan.

1. Penurunan Kualitas Lingkungan Akibat Limbah/Sampah
Kualitas lingkungan sanggup menurun jawaban banyaknya sampah atau materi pencemar lain. Sampah yang dihasilkan dalam skala rumah tangga seringkali tampak sedikit dan tidak dianggap mencemari lingkungan. Padahal, jikalau dilihat di sekitar kita justru sampah rumah tangga yang banyak mencemari lingkungan.

Berdasarkan sifatnya sampah sanggup digolongkan menjadi sampah organik dan sampah anonganik Sampah organik yaitu sampah yang gampang membusuk ibarat sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini sanggup diolah lebih lanjut menjadi kompos. Sampah anorganik yaitu sampah yang tidak gampang membusuk, ibarat plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Beberapa jawaban yang sanggup ditimbulkan oleh sampah antara lain pencemaran udara, air dan pencemaran tanah.
  • Pencemaran udara. Sampah yang menumpuk dan tidak segera terangkut merupakan sumber busuk tidak sedap yang memperlihatkan imbas jelek bagi kawasan sensitif sekitarnya ibarat permukiman, perbelanjaan, rekreasi, dan lain-lain. Pembakaran sampah seringkali terjadi pada sumber dan lokasi pengumpulan terutama bila terjadi penundaan proses pengangkutan sehingga mengakibatkan kapasitas tempat terlampaui. Asap yang timbul sangat potensial menjadikan gangguan bagi lingkungan sekitarnya.
  • Pencemaran air. Prasarana dan sarana pengumpulan yang terbuka sangat potensial menghasilkan lindi terutama pada ketika turun hujan. Aliran lindi ke kanal atau tanah sekitarnya akan mengakibatkan terjadinya pencemaran. Instalasi pengolahan berskala besar menampung sampah dalam jumlah yang cukup besar pula sehingga potensi lindi yang dihasilkan di instalasi juga cukup potensial untuk menjadikan pencemaran air dan tanah di sekitarnya.
  • Pencemaran tanah. Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan baik contohnya di lahan kosong atau TPA yang dioperasikan secara sembarangan akan mengakibatkan lahan setempat mengalami pencemaran jawaban tertumpuknya sampah organik dan mungkin juga mengandung Bahan Buangan Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi maka akan diharapkan waktu yang sangat usang hingga sampah terdegradasi atau larut dari lokasi tersebut. Selama waktu itu lahan setempat berpotensi menjadikan imbas jelek terhadap insan dan lingkungan sekitarnya.
 Jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan waktu ke waktu Dampak Peningkatan Jumlah Penduduk terhadap Lingkungan
2. Berkurangnya Ketersediaan Air Bersih
Jumlah air tawar yang ada di bumi hanya sekitar 2% dari seluruh jumlah air yang ada di bumi. Seluruh makhluk hidup yang ada di muka bumi membutuhkan air selama kehidupannya. Salah satu peranan air yaitu untuk diminum. Ssemakin banyak jumlah anggota keluarga, maka kebutuhan air higienis juga semakin banyak. Begitupula apabila semakin banyak jumlah penduduk, maka semakin banyak pula jumlah air higienis yang dibutuhkan.

Apabila masyarakat kekurangan persediaan air higienis maka mereka terpaksa memakai air sungai untuk menjalankan kegiatan sehari-hari tersebut. Kondisi ini tentunya akan memperlihatkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan, lantaran air sungai yang dipakai belum tentu higienis atau mungkin juga air tersebut yaitu air yang tercemar. Berikut ini yaitu ciri-ciri air tercemar.
  • Adanya Perubahan Suhu. Pada kondisi normal suhu air di bawah suhu lingkungan. Pada kawasan industri air dipakai sebagai pendingin mesin-mesin pabrik. Setelah dipakai sebagai pendingin mesin, air akan berkembang menjadi hangat bahkan panas dikarenakan telah menyerap panas dari mesin pabrik. Selain itu, kandungan oksigen dalam air menjadi ber kurang. Apabila air dengan kondisi ibarat ini dibuang begitu saja ke sungai maka air tersebut sanggup mengakibatkan binatang dan tumbuhan air terganggu bahkan sanggup mengalami kematian.
  • Adanya Perubahan pH. pH yaitu derajat keasaman yang dipakai untuk menyatakan tingkat ke asaman atau kebasaan yang pada suatu larutan.  Pada kondisi normal pH air yaitu netral, yaitu berkisar 7. Pada kondisi tercemar, pH air berkisar antara 4 – 6 atau 8–9. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terdahulu diketahui bahwa organisme air lebih menyukai pH yang mendekati netral. Dengan demikian, sangatlah mungkin apabila organisme air akan terganggu bahkan ada yang mati apabila pH air mengalami per ubahan.
  • Adanya Perubahan Warna, Bau, dan Rasa Air. Air yang higienis atau tidak terkontaminasi yaitu air yang bening (tidak berwarna), tidak berbau dan tidak berasa. Perubahan pada air, yaitu warna, bau, dan rasa sanggup disebabkan oleh polutan (bahan pencemar) yang terlarut pada air tersebut.
  • Adanya Endapan atau Bahan Terlarut. Endapan atau materi terlarut yang ada di sungai sanggup berasal dari polutan yang masuk ke sungai. Polutan tersebut sanggup berupa insektisida, tumpahan minyak, sampah, limbah industri, dan lain-lain. Adanya polutan yang masuk ke sungai akan mengakibatkan terjadinya perubahan pH, warna, bau, dan rasa air.
  • Adanya Mikroorganisme. Salah satu peranan mikroorganisme yaitu menguraikan bahanbahan pencemar organik. Semakin banyak limbah di suatu perairan, semakin banyak pula mikroorganisme yang ada di perairan tersebut. Di antara organisme-organisme tersebut ada yang mungkin bersifat patogen (membawa penyakit).
 Jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan waktu ke waktu Dampak Peningkatan Jumlah Penduduk terhadap Lingkungan
3. Berkurangnya Ketersediaan Udara Bersih
Perpindahan penduduk ke suatu wilayah (migrasi) akan mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk di wilayah tujuan migrasi. Hal ini tentu akan mengakibatkan jumlah penduduk di kawasan perkotaan meningkat. Semakin banyaknya jumlah penduduk tentunya juga mengakibatkan peningkatan kebutuhan udara bersih.

Padahal ketersediaan lahan hijau sebagai sumber penyedia udara higienis di kawasan perkotaan juga berkurang jawaban lahan hijau yang ada banyak dialihfungsikan sebagai pemukiman. Dengan demikian sanggup dikatakan bahwa peningkatan jumlah penduduk sanggup mengakibatkan berkurangnya ketersediaan udara bersih. Berkurangnya ketersediaan udara higienis juga sanggup disebabkan oleh polusi udara jawaban asap kendaraan bermotor.

4. Berkurangnya Ketersediaan Ruang dan Lahan Pertanian
Dampak lain dari meningkatnya jumlah penduduk yaitu berkurangnya ketersediaan ruang dan lahan pertanian. Selama proses kehidupannya, insan selalu membutuhkan ruang sebagai tempat tinggalnya. Selain membutuhkan ruang untuk tempat tinggal, insan juga membutuhkan aneka macam jenis kuliner untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya.

Apabila jumlah penduduk meningkat, maka akan semakin bertambah pula jumlah lahan yang dipakai un tuk tempat tinggal manusia. Agar sanggup memenuhi kebutuhan tempat tinggal, maka tidak sedikit insan yang memakai lahan pertanian untuk diubah menjadi lahan pemukiman. Hal inilah yang mengakibatkan ketersediaan lahan pertanian menjadi berkurang.

Molekul Dalam Benda Mati Dan Makhluk Hidup

Setiap benda dan makhluk hidup tersusun oleh molekul-molekul. Molekul ini tersusun atas partikel yang lebih kecil yaitu atom. Tubuh makhluk hidup tersusun dari milyaran atom-atom yang berikatan satu sama lain membentuk senyawa yang tersusun sedemikian rupa sehingga menjadi suatu bentuk tertentu. Misalnya rambut kita yang tersusun dari molekulmolekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), dan welirang (S), serta tulang kita antara lain mengandung unsur kalsium (Ca), fosfor (P), dan oksigen (O).

Selain pada makhluk hidup, benda mati ibarat kayu, plastik, air, udara, kain pakaian, dan benda-benda yang lain merupakan zat kimia yang tersusun atas molekul-molekul tertentu. Dalam senyawa, molekul-molekul tertata sedemikian rupa sehingga memperlihatkan sifat-sifat tertentu. Misalnya plastik bersifat elastis lantaran molekul-molekul penyusunnya memiliki rantai panjang, sedangkan arang gampang patah lantaran susunan antar atom-atom penyusunnya banyak terdapat ruang-ruang kosong. Secara sederhana untuk mengetahui kandungan zat dalam suatu benda mati atau makhluk hidup sanggup kita praktikkan melalui acara Mengidentifikasi Perbedaan Zat dalam Benda Mati dan Makhluk Hidup
No.Nama BahanDeskripsi BauZat yang Terkandung
Sebelum
Dibakar
Setelah
Dibakar
1.Bulu unggasAgak anyirMenyengat, tetapi tidak ibarat kedaluwarsa rambutProtein, lemak
2.RambutTak berbauBerbau menyengatKeratin
3.Sepotong dagingBerbau daging atau anyirSeperti daging bakarProtein dan Lemak
4.PlastikTak berbauSeperti kedaluwarsa lilinKarbon dan Hidrogen
5.KertasSeperti kapasSeperti arangSelulosa dan Lignin
6.DaunSeperti kedaluwarsa daun pada umumnyaSeperti arangKlorofil
7.Kain percaSeperti serat kayuSeperti kedaluwarsa plastikSelulosa
8.Karet banSeperti karetBerbau  menyengatLateks

Tubuh kita dan badan makhluk hidup yang lainnya juga tersusun atas aneka macam molekul kimia. Molekul ukurannya sangat kecil sehingga tidak sanggup diamati dengan mata telanjang dan bahkan tidak sanggup diamati dengan mikroskop biasa.

Benda yang dibakar menyebabkan zat-zat yang terkandung di dalamnya bermetamorfosis zat yang lain. Terbentuknya zat gres tersebut ditandai antara lain oleh warna dan kedaluwarsa yang berbeda. Dengan kata lain, bila kedaluwarsa yang kau cium berbeda berarti kandungan materi yang ada pada benda itu berbeda. Bahan-bahan yang berbeda terdiri atas senyawa-senyawa yang berbeda dengan atom-atom penyusun juga ada yang berbeda.

Selain disusun oleh molekul yang berbeda, sifat-sifat suatu materi yang berbeda juga sanggup disebabkan oleh perbedaan susunan molekulmolekul dalam materi itu. Misalnya kita ambil tumpuan kayu yang dibentuk pensil dan amilum yang ada pada umbi kentang. Pada umbi kentang (contoh lainnya ialah umbi ketela pohon, talas, dan beras) juga mengandung pati atau amilum yang sanggup kita makan untuk dipakai sebagai sumber energi. Pati disusun oleh molekul-molekul berantai panjang. Rantai panjang tersebut disusun oleh unit-unit molekul yang lebih sederhana yang disebut glukosa. Antara molekul glukosa yang satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh atom oksigen dengan ikatan glikosida.
 Setiap benda dan makhluk hidup tersusun oleh molekul Molekul dalam Benda Mati dan Makhluk Hidup
Molekul glukosa yang menyusun amilum tersusun dari atom C, H, dan O dengan perbandingan tertentu. Kayu yang ada pada pensil tersusun atas selulosa yang juga memiliki rantai panjang. Molekul panjang tersebut terdiri atas molekul-molekul glukosa sama ibarat pada pati.

Selulosa dan amilum memiliki molekul penyusun sama yaitu glukosa tetapi jenis ikatan antarmolekul glukosanya berbeda. Selulosa merupakan zat yang keras tetapi bila dimakan oleh insan tidak sanggup dicerna oleh tubuh. Sedangkan amilum sanggup dicerna dan dipakai sebagai materi makanan. Keadaan itu memperlihatkan bahwa tidak hanya jumlah dan jenis atom-atom penyusun molekul yang menyebabkan sifat zat berbeda, tetapi pola susunan dan jenis ikatan antarmolekul penyusun materi juga sanggup menyebabkan zat atau materi itu memiliki sifat-sifat kimia dan sifat fisika yang berbeda.􀀑􀀃

Rumus molekul memperlihatkan jenis atom yang menyusun suatu molekul dan perbandingannya. Molekul air (H2O) yang sudah dicontohkan sebelumnya terdiri atas satu atom O dan dua atom H. Bila dua atom O mengikat dua atom H maka akan terbentuk senyawa yang berbeda yaitu hidrogen peroksida (H2O2). Hal itu memperlihatkan bahwa perbandingan jumlah dan jenis atom dalam suatu molekul akan menghasilkan senyawa yang sifat dan jenisnya sangat berbeda.
 Setiap benda dan makhluk hidup tersusun oleh molekul Molekul dalam Benda Mati dan Makhluk Hidup
Ada sekitar 25 unsur yang penting untuk keberlangsungan kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia. Unsur-unsur tersebut antara lain sebagai berikut.
No.UnsurLambangNomor AtomPersentase (%)
Unsur yang menyusun 96% badan manusia
1.OksigenO865,0
2.KarbonK618,5
3.HidrogenH19,5
4.NitrogenN73,3
Unsur yang menyusun 3,99% badan manusia
1.KalsiumCa201,5
2.FosforP151,0
3.KaliumK100,4
4.SulfurS160,3
5.NatriumNa110,2
6.KlorCl170,2
7.MagnesiumMg120,1
Unsur yang menyusun 0,01% badan manusia
􀀃Boron (B), kromium (Cr), Kobalt (C0), Tembaga (Cu), Flor (F), Iodin (I), besi (Fe), mangan (Mn), molibdenum (Mo), selenium (Se), silikon (Si), timah (Sn), vanadium (V), dan seng (Zn) menyusun kurang dari 0,01 dari badan manusia.

Atom Dan Partikel Penyusunnya

Sebuah atom terdiri dari tiga partikel utama sub-atom yaitu proton, elektron dan neutron. Proton dan neutron terletak di inti atom, sedangkan elektron bergerak mengelilingi inti atom. Partikel dalam atom kali pertama ditemukan oleh fisikawan Inggris, Joseph J.Thomson pada 1897. Eksperimen yang dilakukannya memakai dua pelat logam sebagai elektrode dalam tabung beling vakum. Kedua elektrode tersebut dihubungkan dengan sumber arus bertegangan tinggi. Walaupun atom merupakan unit terkecil penyusun molekul, materi yang sudah sangat kecil ini ternyata tersusun dari bab yang lebih kecil lagi yang disebut partikel subatom.

1. Partikel Subatom
Atom tersusun atas partikel-partikel penyusun atom atau partikel subatom yaitu neutron (n), proton (p), dan elektron (e). Neutron dan proton membentuk inti atom. Elektron menempati kulit-kulit atom yang ada di sekitar inti. Elektron-elektron tersebut mengelilingi inti dengan kecepatan tinggi membentuk awan elektron. Elektron dan proton merupakan partikel subatom yang mempunyai muatan berlawanan, sedangkan neutron tidak bermuatan. Elektron mempunyai muatan negatif sedangkan proton mempunyai muatan positif.
 Sebuah atom terdiri dari tiga partikel utama sub Atom dan Partikel Penyusunnya
Pada atom netral, jumlah proton dan jumlah elektron sama banyaknya. Masing-masing partikel penyusun subatom tersebut mempunyai massa. Elektron mempunyai massa sangat kecil dibandingkan dengan massa proton dan neutron. Oleh alasannya yaitu itu massa atom akan terpusat pada inti atom saja.

2. Perkembangan Teori atom
Para ilmuwan telah mempelajari atom semenjak ratusan tahun lalu. Berikut ini merupakan perkembangan teori atom.
  1. John Dalton (1803). Atom sebagai bola pejal dan merupakan bab terkecil yang tidak sanggup dibagi lagi. Setiap unsur terdiri atas atom-atom yang identik satu sama lain. Atom-atom dari unsur berbeda mempunyai atom berbeda. Atom-atom sanggup bergabung dengan perbandingan tertentu membentuk senyawa.
  2. Joseph John Thomson (1897).  Atom merupakan bola bermuatan positif dan di tempat-tempat tertentu terdapat elektron-elektron yang bermuatan negatif menyerupai kismis dalam roti.
  3. Ernest Rutherford (1910).  Atom sebagai bola yang di tengahtengahnya terdapat inti atom yang merupakan pusat muatan positif dan pusat massa. Sedangkan elektron-elektron berputar mengelilingi inti.
  4. Niels Bohr (1913).  Atom terdiri terdiri atas inti yang menjadi pusat massa atom dan pusat muatan positif. Sedangkan elektron bergerak disekeliling inti pada lintasan tertentu (orbit)yang disebut kulit-kulit atom. Selama elektron mengelilingi inti, elektron tidak memancarkan energi. 
  5. Modern (Mekanika Gelombang).  Atom tersusun atas partikel sub atom yaitu neutron (n), proton (p), dan elektron (e). Neutron dan proton menjadi satu membentuk inti yang padat disebut nukleus atau inti atom. Elektron bergerak disekeliling inti hampir dalam kecepatan cahaya membentuk awan elektron.

3. Nomor Atom dan Nomor Massa
Unsur merupakan zat tunggal (murni) yang tidak sanggup diubah lagi menjadi materi lain dengan reaksi kimiawi, menyerupai emas, besi, perak, oksigen, dan masih banyak yang lain. Saat ini ada sekitar 105 unsur yang ditemukan di alam .
 Sebuah atom terdiri dari tiga partikel utama sub Atom dan Partikel Penyusunnya
Sebagai contoh, penulisan lambang unsur litium (Li) yang mempunyai nomor atom 3 dan nomor massa 7 adalah. Beberapa pola penulisan lambang unsur yang lain yaitu sebagai berikut.
No.Nama AtomLambang
Atom
Jml PartikelZALambang
epn
1.HidrogenH11011
1H
1
2.HeliumHe22.2.24
4He
2
3.KarbonC666612
12C
6
4.KarbonC666713
13C
7
5.KarbonC686614
14C
6
6.FluorF9.910919
19F
9
7.MagnesiumMg1212121224
24Mg
12
8.KaliumK1919201939
39K
19
9.BromBr3535453580
80Br
35
10.KriptonKr3636483684
84Kr
36
Keterangan:
e = elektron; p = proton; n = neutron; Z = nomor atom; A = nomor massa

Beberapa unsur menyerupai emas (Au), perak (Ag), dan platina (Pt) merupakan unsur-unsur logam mulia yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Sebagian besar unsur yang ada di alam sangat penting untuk kehidupan. Namun, beberapa unsur menyerupai merkuri, timbal, dan logam berat lain, merupakan unsur yang berbahaya bagi badan makhluk hidup terutama manusia. Unsur ini tidak sanggup didaur ulang dalam badan dan sulit untuk dikeluarkan, lantaran dalam badan kita tidak ada prosedur yang berfungsi untuk menghilangkan unsur ini.

Logam berat ini bisa bertahan dalam badan sepanjang hayat kita. Konsentrasi dari logam berat ini sanggup bertambah sepanjang waktu atau dikenal dengan bioakumulasi. Logam berat ini sanggup mengakibatkan banyak sekali penyakit menyerupai kanker dan bahkan sanggup mengakibatkan kematian. Seorang perempuan yang hamil juga sanggup mengalami keguguran dan melahirkan bayi yang cacat akhir kandungan logam berat dalam tubuhnya.

Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron ialah susunan atau distribusi elektron-elektron pada sebuah atom atau molekul. Atom memiliki tingkat-tingkat energi yang berdasarkan Bohr disebut kulit-kulit atom. Menurut teori mekanika gelombang yaitu teori atom yang dipakai pada ketika ini, tingkat-tingkat energi dalam suatu atom berturut-turut ialah tingkat energi K atau n=1, L untuk n=2, M untuk n=3 dan seterusnya. Agar lebih gampang mempelajari susunan elektron dalam suatu atom, kita gunakan istilah kulit-kulit atom sebagaimana teori Bohr untuk tingkat-tingkat energi. Dengan demikian suatu atom akan memiliki kulit K (n=1), kulit L (n=2), dan seterusnya.

Menurut Bohr elektron mengelilingi inti atom pada tingkat-tingkat energi (kulit) tertentu. Setiap kulit akan diisi oleh sejumlah elektron tertentu. Jumlah elektron maksimum setiap kulit ialah 2n2. Pada kulit pertama (K), jumlah elektron maksimalnya ialah 2 x 12 = 2 elektron, jumlah elektron maksimal kulit kedua (L) ialah 2 x 22 = 8. jumlah elektron maksimal kulit ketiga (M) ialah 2 x 32 = 18. jumlah elektron maksimal kulit keempat (N) ialah 2 x 42 = 32. Lintasan orbit elektron kulit 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 diberi nama berturut-turut K, L, M, N, O,  P, dan Q.
 Konfigurasi elektron ialah susunan atau distribusi elektron Konfigurasi Elektron
Susunan Elektron Atom pada Tingkat Energi
Nama AtomLambangNomor AtomJumlah ElektronSusunan Elektron pada
Tingkat Energi:
KLMN
HidrogenH111000
HeliumHe222000
NeonNe1028000
KarbonC662400
NatriumNa11112810
KlorCl17172870
ArgonAr18182880
KalsiumCa20202882
BromiumBr353528187
KriptonKr363628188
MagnesiumMg12122820
FosforF15152850
KaliumK19192881

Pengisian elektron secara berurutan dimulai dari kulit K lalu ke kulit atom yang lebih tinggi. Pada teladan di atas, Atom helium (He), natrium (Na), dan klor (Cl) sesuai dengan urutan jumlah maksimal yang sanggup ditempati elektron. Namun pada Ca yang memiliki 20 elektron, kulit atom K dan L berturut-turut ditempati oleh 2 dan 8 elektron sehingga tersisa 10 elektron. Walaupun kulit M sanggup ditempati 18 elektron tetapi jumlah elektron yang tersisa hanya 10, maka kulit atom M hanya terisi 8 elektron dulu dan kulit atom N terisi 2 elektron. Tetapi jikalau jumlah elektron yang tersisa sehabis K dan L terisi lebih dari 18 elektron maka kulit atom M terisi 18 elektron menyerupai teladan pada atom bromin dan kripton. Intinya, elektron akan disusun pada setiap kulit sampai membentuk susunan yang paling stabil.

Proses Pembentukan Ikatan Ion

Ion yakni atom yang bermuatan listrik, ion yang bermuatan listrik disebut kation, dan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Kation dan anion sanggup berupa ion tunggal hanya terdiri dari satu jenis atom atau sanggup pula berupa ion poliatom mengandung dua atau lebih atom yang berbeda. Atom-atom dengan nomor atom 1 hingga 18 akan ada dalam keadaan stabil bila kulit atom terluarnya berisi 2 elektron mirip helium (He) atau 8 elektron mirip neon (Ne), argon (Ar), dan kripton (Kr). Untuk mencapai jumlah 8 elektron, suatu atom sanggup melepaskan atau mendapatkan satu atau lebih elektron.

Contoh atom natrium (Na) yang mempunyai 11 elektron mempunyai susunan elektron K=2, L=8, dan M=1. Pada konfigurasi mirip ini kulit atom M hanya terisi satu elektron. Keadaan ini mengakibatkan natrium (Na) tidak stabil. Agar mempunyai 8 elektron pada kulit terluarnya, atom Na sanggup melepaskan satu elektron atau mendapatkan 7 elektron dari atom lain. Tetapi, mendapatkan 7 elektron sangat sulit, maka atom natrium (Na) cenderung melepaskan 1 elektron. Akibatnya, bila Na melepaskan 1 elektron maka ada satu proton di dalam inti atom natrium (Na) yang tidak diseimbangkan oleh elektron. Makara natrium (Na) akan kelebihan muatan nyata dari satu proton.

Pada atom natrium (Na) yang melepaskan satu elektron, atom natrium (Na) yang pada mulanya bersifat netral akan bermetamorfosis Na bermuatan +1 yang ditulis Na+. Jenis Na+ tersebut disebut ion Na+. Ion yang bermuatan nyata mirip ion Na+ secara umum disebut kation. Contoh lain yakni atom kalisum (Ca) yang mempunyai susunan elektron dalam atomnya K=2, L=8, M=8, dan N=2. Agar mempunyai 8 elektron pada kulit terluar maka kalisum (Ca) melepaskan dua elektron menjadi ion Ca2+.

Sebaliknya atom klor (17Cl) mempunyai susunan elektron K=2, L=8, dan M=7. Agar atom klor (Cl) stabil maka ditangkaplah satu elektron dari atom lain biar kulit atom M terisi 8 elektron. Atom klor (Cl) yang mendapatkan satu elektron akan kelebihan muatan negatif. Atom klor (Cl) yang pada mulanya bersifat netral mempunyai 17 proton dan 17 elektron, jikalau mendapatkan satu elektron dari luar maka atom klor (Cl) akan menjadi bermuatan -1 atau ditulis Cl-. Ion yang bermuatan negatif secara umum disebut anion. Perhatikan proses pembentukan garam dapur berikut ini.
 ion yang bermuatan listrik disebut kation Proses Pembentukan Ikatan Ion
Sebuah ion nyata (kation) mempunyai jumlah elektron lebih sedikit dari proton yang ada pada inti atom, sebaliknya ion negatif (anion) mempunyai jumlah elektron lebih banyak dari proton. Dengan kata lain, atom yang melepaskan elektron akan menjadi ion yang bermuatan positif, sedangkan atom yang mendapatkan elektron akan menjadi ion yang bermuatan negatif.

Ikatan ion yakni jenis ikatan kimia yang sanggup terbentuk antara ion-ion logam dengan non-logam melalui gaya tarik-menarik elektrostatik. Pada pola pembentukan garam NaCl, ion Na+ dan ion Cl- tarik-menarik secara elektrostatik membentuk senyawa NaCl yang netral. Kebanyakan unsur-unsur di alam berbentuk ion-ion. Seperti garam dapur yang terbentuk dari interaksi tarik menarik antara ion Na+ dengan ion Cl-. Dengan demikian garam NaCl merupakan senyawa ionik.

Minuman penyegar atau yang biasa disebut minuman isotonik mengandung beberapa jenis ion. Misalnya ada ion kalium (K+), ion kalsium (Ca2+), ion magnesium (Mg2+), ion klorida (Cl-) dan mungkin juga ada formasi atom yang berupa ion mirip ion karbonat (CO32-) dan ion hidrogen karbonat (HCO3-). Ion-ion tersebut secara normal sudah ada dalam badan kita, namun lantaran kita melaksanakan kegiatan yang berat mirip berlari atau bermain sepak bola, maka ion-ion tersebut akan dikeluarkan dari badan melalui keluarnya keringat.

Agar atom-atom berada dalam keadaan stabil, atom-atom juga sanggup memakai bersama sejumlah elektron. Contoh paling sederhana yakni atom hidrogen (H) yang mempunyai satu elektron. Gas hidrogen di alam bukan sebagai H tetapi sebagai H2. Gas H2 mempunyai dua elektron yang dipakai bersama. Jumlah dua elektron tersebut mirip elektron terluar gas mulia helium (He).
 ion yang bermuatan listrik disebut kation Proses Pembentukan Ikatan Ion

Begitu pula dengan atom klor (Cl) mempunyai 7 elektron pada tingkat energi atau kulit atom M sehingga kekurangan satu elektron biar menjadi lebih stabil. Untuk melengkapi jumlah 8 elektron pada kulit terluarnya, atom Cl memakai bersama satu elektron dari atom Cl lain sehingga membentuk Cl2.
 ion yang bermuatan listrik disebut kation Proses Pembentukan Ikatan Ion
Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen yakni sejenis ikatan kimia yang mempunyai karakteristik berupa pasangan elektron yang saling terbagi (pemakaian bersama elektron) di antara atom-atom yang berikatan. Pada pola gas hidrogen dan gas klor di atas masing-masing memakai bersama satu pasang elektron. Ikatan yang terbentuk antara atom H dengan H atau Cl dengan Cl biasanya ditulis dengan lambang H—H atau Cl—Cl. Satu tanda garis ‘—‘ mewakili satu pasang elektron yang dipakai bersama.

Unsur oksigen (O) dan nitrogen (N) di alam terdapat sebagai gas O2 dan N2. Gas oksigen (O2) dan gas nitrogen (N2) terbentuk melalui pasangan bersama. Agar lebih stabil atom O memerlukan 2 elektron biar kulit terluarnya terisi 8 elektron. Agar memenuhi keadaan itu atom O memakai bersama dua pasang elektron. Atom nitrogen mempunyai 5 elektron pada kulit terluarnya sehingga kekurangan 3 elektron. Oleh lantaran itu, atom N akan berikatan dengan atom N yang lain memakai bersama 3 pasangan elektron. Ikatan kovalen pada gas oksigen sanggup ditulis dengan O=O sedangkan pada gas nitrogen sanggup ditulis N≡N. Banyaknya garis yang menghubungkan kedua atom tersebut mengatakan banyaknya pasangan elektron yang dipakai bersama.
 ion yang bermuatan listrik disebut kation Proses Pembentukan Ikatan Ion
Pada molekul air (H2O), satu atom oksigen mengikat dua atom hidrogen. Air merupakan senyawa dimana atom-atomnya berikatan secara kovalen. Demikian juga gas CO2, satu atom C mengikat dua atom O yang kedua atom ini memakai bersama pasangan elektron. Senyawa-senyawa yang antar atomnya berikatan kovalen disebut senyawa kovalen. Perhatikan gambar berikut.
 ion yang bermuatan listrik disebut kation Proses Pembentukan Ikatan Ion
Pencapaian kestabilan atom-atom dari suatu unsur yang ada di alam dengan cara pelepasan dan penerimaan elektron atau penggunaan bersama pasangan elektron mengakibatkan atom-atom sanggup bergabung satu sama lain membentuk molekul. Molekul-molekul tersebut menyusun suatu senyawa. Oleh lantaran itu, molekul-molekul glukosa yang terdiri atas atom-atom C, H, dan O bergabung membentuk senyawa C6H12O6 yang rasanya manis.

Karakteristik Benda Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan bahan-bahan yang dipakai sebagai alat maupun sebagai materi pemenuh kebutuhan manusia. Misalnya saja intan dan grafit, intan biasanya dipakai sebagai perhiasan, sedangkan grafit biasanya dipakai sebagai pengisi pensil. Kedua materi tersebut yaitu intan dan Grafit tersusun atas unsur yang sama yaitu karbon (C), namun membentuk struktur dan jenis ikatan yang berbeda sehingga sanggup dihasilkan karakteristik yang berbeda. Selain intan dan grafit masih banyak materi lain yang sanggup ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini klarifikasi mengenai beberapa karakteristik bahan.

1. Intan dan Grafit
Intan merupakan salah satu kerikil berharga dan merupakan kristal yang sangat indah. Sedangkan grafit biasanya dipakai sebagai isi pensil. Kedua materi tersebut ternyata tersusun dari atom yang sama yaitu atom karbon (C). Pada intan masing-masing atom karbon (C) mengikat empat atom karbon (C) lainnya dengan ikatan kovalen membentuk struktur tetrahedral (struktur berupa empat bidang). Struktur ini menciptakan intan bersifat sangat berpengaruh dan keras serta mempunyai titik lebur sampai 35.500°C.

Pada grafit atom C berikatan dengan 3 atom lainnya membentuk lapisan heksagonal (struktur berbentuk datar yang terbentuk dari strukstur segienam). Antar lapisan diikat oleh suatu gaya yang disebut Van der Waals yang lemah, sehingga grafit lebih ringkih daripada intan. Struktur grafit yang demikian menjadikan elektron gampang berpindah-pindah sehingga grafit merupakan materi yang manis sebagai penghantar listrik. Oleh kesudahannya grafit biasanya dipakai sebagai elektroda dalam baterai. Perbedaan jenis ikatan yang ada pada kedua materi tersebut menjadikan perbedaan sifat bahan. 

Grafit lebih lunak dibandingkan intan alasannya strukturnya berlapis-lapis. Hal tersebut menunjukkan bahwa sifat materi dipengaruhi oleh molekul-molekul penyusunnya. Perbedaan struktur intan dan grafit menjadikan sifat fisika dan kimia mereka berbeda. Perbedaan yang paling menonjol dari keduanya yaitu mengenai daya hantar listrik dan daya hantar logam. Intan merupakan isolator listrik yang baik sedangkan grafit merupakan konduktor listrik yang baik. Sebaliknya, intan merupakan konduktor panas yang baik sedangkan grafit merupakan isolator panas yang baik. Struktur molekul dalam suatu materi tidak sanggup direkayasa oleh insan tetapi hal tersebut merupakan ciptaan Tuhan.

2. Plastik
Plastik yaitu istilah umum bagi Polimer, material yang terdiri dari rantai panjang karbon dan elemen-elemen lain yang gampang dibuat menjadi aneka macam bentuk dan ukuran. Pada cuilan bawah kemasan plastik biasanya terdapat logo yang merupakan identitas materi untuk menciptakan plastik. Logo tersebut bukan berarti plastik tersebut sanggup didaur ulang atau dipakai kembali melalui proses kimia. Dengan memahami logo tersebut dibutuhkan sanggup menentukan plastik yang sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini beberapa logo dan penjelasannya.
No.Jenis PlastikKarakteristikGambar
1.PETE atau PETPETE ((Polyethylene Terephthalate) atau Kode 1) Plastik jenis ini dirancang untuk satu kali penggunaan saja. Jikadigunakan berulang sanggup meningkatkan resiko ikut terkonsumsinya materi plastik dan basil yang berkembang pada materi tersebut. Jenis plastik PETE ini sulit untuk dibersihkan dari basil dan materi plastik PETE sanggup bersifat racun. Plastik ini sebaiknya didaur ulang dan tidak dipakai kembali.
bahan yang dipakai sebagai alat maupun sebagai materi pemenuh kebutuhan insan Karakteristik Benda dalam Kehidupan Sehari-hari
2.HDPEHDPE ((High-Density Polyethylene) atau Kode 2) merupakan plastik yang paling umum didaur ulang dan dianggap plastik paling aman. Plastik HDPE ini sangat keras dan tidak gampang rusak alasannya efek sinar matahari, panas yang tinggi, atau suhu yang dingin. Karena itu, HDPE dipakai untuk menciptakan meja piknik, daerah sampah, dan produk lain yang membutuhkan ketahanan terhadap cuaca.
bahan yang dipakai sebagai alat maupun sebagai materi pemenuh kebutuhan insan Karakteristik Benda dalam Kehidupan Sehari-hari
3.PVCPlastik PVC ((Polyvinyl Chloride) atau Kode 3) mempunyai sifat lembut dan fleksibel. PVC dikhawatirkan sebagai “plastik beracun” alasannya mengandung aneka macam racun yang sanggup mencemari makanan. Plastik ini juga sukar didaur ulang. Produk PVC sebaiknya tidak dipakai kembali sebagai pembungkus makanan. Plastik ini biasanya dipakai sebagai pembungkus makanan, botol minyak sayur, dan mainan bawah umur ibarat pelampung renang.
bahan yang dipakai sebagai alat maupun sebagai materi pemenuh kebutuhan insan Karakteristik Benda dalam Kehidupan Sehari-hari
4.LDPELDPE dianggap mempunyai tingkat racun yang rendah dibandingkan dengan plastik yang lain. LDPE tidak umum untuk didaur ulang, bila didaur ulang plastik LDPE biasanya dipakai sebagai materi pembuat ubin lantai. LDPE biasa ditemukan pada pembungkus baju, kantung pada layanan basuh kering, pembungkus buah-buahan semoga tetap segar, dan pada botol pelumas.
bahan yang dipakai sebagai alat maupun sebagai materi pemenuh kebutuhan insan Karakteristik Benda dalam Kehidupan Sehari-hari
5.PPPlastik PP ((Polypropylene) atau Kode 5) bersifat kuat, ringan, dan tahan terhadap panas. Plastik PP bisa menjaga materi yang ada di dalamnya dari kelembaban, minyak dan senyawa kimia lain. Plastik dari PP dianggap kondusif jiga dipakai kembali dan sanggup didaur ulang. PP biasanya dipakai sebagai pembungkus pada produk sereal sehingga tetap kering dan segar. PP juga dipakai sebagai ember, kotak margarin dan yogurt, dan sedotan.
bahan yang dipakai sebagai alat maupun sebagai materi pemenuh kebutuhan insan Karakteristik Benda dalam Kehidupan Sehari-hari
6.PSPolystyrene (Kode 6) atau styrofoam merupakan plastik yang murah, ringan, dan gampang dibentuk. Plastik PS ini gampang rusak dan rapuh, dan gampang mencemari lingkungan. Senyawa styrene pada plastik polystyrene mungkin bisa lepas dari plastik tersebut dan bila terkonsumsi sanggup memicu kanker dan gangguan sistem reproduksi. Jika memungkinkan kita sanggup menghindari plastik ini untuk dipakai sebagai pembungkus makanan.
bahan yang dipakai sebagai alat maupun sebagai materi pemenuh kebutuhan insan Karakteristik Benda dalam Kehidupan Sehari-hari
7.BPABPA ((BPA, Polycarbonate, dan LEXAN) atau Kode 7) Kategori plastik dengan arahan 7 ini dipakai sebagai arahan plastik dengan materi selain materi yang telah dipaparkan sebelumnya. Plastik ini.  biasanya dipakai untuk menciptakan aksesoris kendaraan, Penggunaan plastik ini sebagai bot ol minuman dan pembungkus kuliner sangat tidak dianjurkan, alasannya salah satu zat penyusun plastik ini contohnya BPA (Bisphenol A) merupakan senyawa yang sanggup mengganggu kerja hormon-hormon tubuh.
bahan yang dipakai sebagai alat maupun sebagai materi pemenuh kebutuhan insan Karakteristik Benda dalam Kehidupan Sehari-hari

3. Logam
Logam yaitu unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras, penghantar listrik dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi. Beberapa pola logam yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari diantaranya yaitu baja, baja ringan, kuningan dan perunggu.
  • Kuningan merupakan logam paduan antara tembaga (Cu) dan seng (Zn). Perbandingan antara tembaga dan seng beragam, tergantung dengan karakteristik kuningan yang ingin dihasilkan. Namun, umumnya kadar tembaga antara 60-90% dari massa total. Kuningan banyak dipakai sebagai dekorasi alasannya mempunyai warna yang cerah, senar drum, dan terompet.  Tembaga dalam kuningan bisa membunuh basil ibarat Staphylococcus aureus, E. coli, dan Pseudomonas aeruginosa dengan cara  merusak struktur membran sel basil dan  menganggu keseimbangan ion dalam bakteri.
  • Perunggu merupakan logam adonan yang mengandung tembaga (Cu) sebagai komponen utamanya dengan jenis logam lain ibarat timah (Sn). Selain dengan timah logam lain yang sanggup dicampurkan yaitu mangan (Mn), aluminium (Al), fosfor (P), atau silikon (Si). Pada umumnya, dalam perunggu terkandung tembaga sebesar 88% sedangkan 12% yaitu timah. Umumnya perunggu mempunyai titik lebur 950 °C.  Perunggu juga banyak dipakai pembuatan prasasti, alat musik gong dan alat gamelan, serta dipakai untuk menciptakan medali.
  • Baja merupakan logam paduan (alloy) antara logam besi (Fe) sebagai materi utama dengan karbon (C) sekitar 0,2% sampai 2,1%. Selain karbon dalam baja juga terkandung mangan (Mn), fosfor (P), welirang (S), silikon (Si), dan sebagian kecil oksigen (O), nitrogen (N), dan alumunium (Al). Peningkatan kualitas baja biasanya dilakukan dengan penambahan nikel (Ni), krom (Cr), molybdenum (Mo), boron (B), titanium (Ti), vanadium (V), dan niobium (Nb). Fungsi unsur karbon dalam baja yaitu sebagai materi pengeras dan meningkatkan kekuatan tariknya sehingga sanggup mencegah pergeseran atom-atom dalam logam baja.
  • Galvanum (baja ringan) merupakan logam baja tipis yang dilapisi oleh adonan logam yang terdiri atas alumunium (Al) sebanyak 55%, seng (Zn) sebanyak 43%, dan silikon (Si) sebanyak 1,6%. Jika dibandingkan dengan kayu sebagai atap rumah material galvanum lebih ramah lingkungan, anti karat, dan mempunyai ketahanan sangat tinggi.

4. Tulang dan Gigi
Tulang tersusun atas cuilan yang hidup yaitu sel-sel tulang (osteosit) dan cuilan tak hidup. Sel-sel tulang kadarnya berbeda-beda selama kita tumbuh. Pada tulang yang sudah tepat kadar sel-sel tulang hanya sekitar 5 persen. Komponen tak hidup penyusun tulang terdiri atas zat organik dan zat anorganik. Zat organik penyusun tulang antara lain yaitu kolagen (ikatan serat protein yang tersusun memanjang yang bersifat elastis), protein polisakarida, dan glikoaminoglikan (mukopolisakarida) sebesar 50 persen.

Zat anorganik penyusun tulang yaitu kalsium fosfat Ca3(PO4)2, merupakan senyawa ionik yang tersusun dari ion Ca2+ dan PO42+. Pada tulang juga ditemukan ion bikarbonat (HCO3- ) sekitar 4-8 persen. Zat anorganik tersebut membentuk senyawa yang disebut hidroksiapetit (Ca10(PO4)6(OH)2). Mineral-mineral tersebut berfungsi sebagai materi pengeras, pembuat kaku, dan penguat tulang. Tahukah kau bahwa struktur tulang yang manis ini bisa ditarik dengan beban 700-1400 kg/cm2 dan bisa menahan beban 1400-2100 kg/cm2. Kekuatan ini hampir sama dengan kekuatan dari alumunium atau baja lunak.

Zat penyusun gigi hampir sama dengan zat penyusun tulang. Pada gigi terdapat protein yang dinamakan amelogenin dan enamelin. Pada gigi juga terdapat senyawa yang mengandung unsur Magnesium (Mg), natrium (Na), dan Fluor (F). Senyawa yang mengandung Fluor dalam gusi berfungsi sebagai pelindung gigi dari kerusakan akhir terkena zat asam. Florida juga sanggup mempercepat mineralisasi atau penambahan zat kalsium (Ca) dan Fosfor (P) pada permukaan gigi.