Sunday, July 19, 2020

Struktur Dan Fungsi Badan Porifera

Porifera atau biasa disebut sebagai binatang berpori berasal dari kata pori yang berarti lubang kecil dan fero yang berarti membawa atau mengandung. Porifera yaitu salah satu pola Avertebrata. Bunga karang merupakan jenis binatang dari kelompok Porifera. Hewan sederhana ini selama hidupnya menetap di karang atau permukaan benda keras lainnya di dasar air. Hewan ini tidak mempunyai alat gerak dan sesudah pintar balig cukup akal menempel pada suatu dasar sehingga bersifat sessile. Ada sekitar 5000 species yang telah diketahui dan beberapa di antaranya hidup di air tawar tetapi sebagian besar hidup di laut

1. Reproduksi Porifera
Porifera bereproduksi melalui dua cara, yaitu secara generatif ataupun secara vegetatif. Reproduksi generatif, yaitu dengan sel-sel kelamin yang dihasilkan oleh sel amoeboid. Porifera termasuk binatang monoesius atau hermafrodit sebab dalam satu tubuh bisa menghasilkan dua sel kelamin sekaligus. Pembuahan menghasilkan zigot, zigot berubah menjadi larva berflagel yang kemudian menyebar dari induknya. Jika larva ini menempel pada substrat yang cocok maka akan tumbuh membentuk spons dewasa.

Reproduksi vegetatif dengan pembentukan tunas ataupun kuncup. Ketika kuncup atau tunas-tunas tersebut lepas akan tumbuh menjadi individu baru. Apabila Porifera berada dalam lingkungan yang kering, maka akan membentuk gemmule atau kuncup dalam yang nantinya juga bisa tumbuh menjadi individu baru.

2. Struktur Tubuh Porifera dan Fungsinya
Tubuh Porifera tersusun dari banyak sel dan sel-selnya ini meskipun sangat sederhana tetapi sudah mempunyai kiprah sendiri-sendiri, yaitu ada yang bertindak sebagai kulit, penangkap makanan, pengedar makanan, dan penyusun rangka. Susunan tubuhnya ada dua lapisan/diplobastik, yaitu sebagai berikut.
  • Lapisan luar, tersusun oleh sel-sel epidermis berbentuk pipih yang disebut pinakosit dan sebagai kulit luar. Pinakosit sanggup berkontraksi sehingga tubuh sanggup membesar atau mengecil. 
  • Lapisan dalam yang tersusun oleh sel-sel leher/koanosit berbentuk menyerupai corong yang mempunyai flagel, vakuola, dan nukleus.

Pada tubuh Porifera terdapat pori-pori sebagai jalan masuknya air yang membawa makanan, kemudian oleh flagela yang ada pada koanosit, zat-zat masakan tadi akan ditangkap dan akan dicerna oleh koanosit atau sel leher. Setelah masakan tercerna, oleh sel amoebosit, maka sari-sari masakan akan diedarkan ke seluruh tubuh. Air yang sudah tidak mengandung zat-zat yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui oskulum.
 Porifera atau biasa disebut sebagai binatang berpori berasal dari kata pori yang berarti lub Struktur dan Fungsi Tubuh Porifera
Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terdapat rongga yang disebut mesenkim atau mesoglea. Megoglea merupakan kawasan dari sel amoeboid yang berfungsi mengangkut zat masakan dan sisa metabolisme dari sel satu ke sel lainnya dan skleroblast yang merupakan penyusun rangka atau spikula. Spikula merupakan duri-duri sebagai penguat dinding sel yang lunak. Spikula yang mempunyai majemuk bentuk ini tersusun dari zat kapur, zat kersik dan ada yang terasusun dari protein yang disebut spongin

Porifera tidak mempunyai sel saraf. Sel-sel pada Porifera sensitif terhadap rangsang antara lain choanocyt dan myocyt, sebab itu gerakan dari flagellum pada choanocyt tergantung pada keadaan lingkungan. Kemampuan myocyt terhadap stimulus yaitu gerakan mengkerut/ mengendurnya sel tubuh sehingga porocyt ataupun osculum bisa menutup dan membuka.

3. Ciri-ciri Porifera


  1. Porifera merupakan binatang multiselluler (multi = banyak, selluler = sel).
  2. Memiliki pori yang disebut osteum untuk keluar masuk air.
  3. Hampir semua porifera hidup di laut, hanya sebagian kecil saja yang hidup di air tawar
  4. Tubuhnya tersusun atas jaringan diploblastik (terdiri atas 2 lapisan jaringan). Lapisan ektoderm yang terdiri atas selapis sel yang pipih yang berfungsi sebagai kulit yang disebut pinakosit. Lapisan endoderm yang terdiri atas sel leher atau koanosit.
  5. Memiliki tubuh yang berbentuk menyerupai piala atau botol dan hidupnya bersifat sessil atau menetap atau menempel pada substrat tertentu.
  6. Reproduksi dilakukan secara aseksual dengan membentuk tunas dan gemula (dilakukan ketika kondisi lingkungan buruk) dan seksual yaitu peleburan ovum dan spermatozoid
  7. Respirasi dilakukan melalui permukaan tubuh yang dilakukan oleh tiap-tiap sel dengan cara penyerapan oksigen dari air yang melalui sel-sel tersebut.

4. Klasifikasi Porifera
Di dalam tubuh porifera terdapat juga spikula atau sporogin, yaitu merupakan duri-duri penguat dinding yang lunak dan sanggup tersusun dari zat kapur, zat kersik (silikat), atau protein. Berdasarkan materi penyusun rangka tubuh, Porifera diklasifikasikan menjadi:
 Porifera atau biasa disebut sebagai binatang berpori berasal dari kata pori yang berarti lub Struktur dan Fungsi Tubuh Porifera
  1. Calcarea. Merupakan kelas Porifera yang rangka tubuhnya terdiri dari spikula yang spongin (dari senyawa protein) tersusun atas zat kapur, contohnya yaitu Scypha gelatinosa, Grantia, Leucosolenia.
  2. Hexactinellida. Merupakan Porifera yang rangka tubuhnya terdiri dari spikula, contohnya yaitu Eupectella, Pheronema sp., dan Regadrella sp.
  3. Demospongia. Merupakan Porifera yang spikulanya berasal dari adonan zat kapur atau silikat.  Tubuhnya lunak dan tidak mempunyai skeleton. Hidup di maritim yang dangkal, mempunyai jumlah anggota yang paling banyak, contohnya Euspongia officinalis (spons mandi), Spongilla, Haliclona, Microciona, Corticium.

5. Tipe-tipe Saluran Air pada Porifera
Berdasarkan sistem saluran air yang terdapat pada Porifera, binatang ini dibedakan atas tiga tipe tubuh, yaitu tipa Ascon, tipe Sycon, dan tipe Rhagon.
  1. Asconoid. Tipe asconoid yaitu tipe yang paling sederhana pada Porifera. Air akan masuk ke ostium, kemudian menuju ke atrium atau rongga tubuh dan akan keluar lewat oskulum.
  2. Syconoid. Dibandingkan dengan tipe asconoid, jenis ini lebih rumit. Air yang masuk melalui pori-pori atau ostium akan menuju saluran radial, kemudian ke atrium atau rongga dan keluar melalui oskulum.
  3. Leuconoid atau Rhagon. Merupakan tipe yang paling kompleks pada Porifera. Air masuk melalui pori-pori atau ostium, kemudian menuju saluran radial yang bercabang-cabang, kemudian masuk ke penggalan atrium dan akan keluar melalui oskulum.

6. Peranan Porifera bagi Kehidupan
Hewan Porifera tidak ada yang merugikan bagi kehidupan kita, tetapi ada yang sanggup berkhasiat untuk
kehidupan kita, yaitu dari golongan Demospongiae, khususnya Euspongia officinalis. Bila dikeringkan, Euspongia officinalis sanggup dipakai sebagai spons untuk alat penggosok tubuh sewaktu mandi atau sanggup dipakai sebagai pembersih kaca. Ada juga yang memanfaatkannya untuk hiasan, yaitu dari Porifera yang sudah mati.

No comments:

Post a Comment