Sunday, July 19, 2020

Saluran Pencernaan Makanan

Pencernaan merupakan proses memecah kuliner menjadi molekul yang lebih kecil, sehingga sanggup diserap oleh badan melalui pembuluh darah. Makanan diproses dalam badan melalui empat tahap, yaitu: ingesti, digesti (pencernaan), absorbsi (penyerapan), dan defekasi (pengeluaran). Pencernaan mekanik terjadi ketika kuliner dikunyah, dicampur, dan diremas. Pencernaan mekanik teladan terjadi di dalam mulut, yaitu pada dikala kuliner dihancurkan oleh gigi. Pencernaan kimia terjadi ketika reaksi kimia yang menguraikan molekul besar kuliner menjadi molekul yang lebih kecil.

1. Organ Pencernaan Utama
Sistem pencernaan terdiri atas organ utama berupa saluran pencernaan dan organ aksesoris (tambahan). Saluran pencernaan merupakan saluran yang dilalui materi makanan, dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan berakhir di anus. Sedangkan lidah, gigi, kelenjar saliva, hati, kantung empedu, dan pankreas merupakan organ aksesoris yang membantu pencernaan mekanik dan kimia. Kelenjar pencernaan yaitu organ aksesoris yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan. Sistem pencernaan yang mencakup saluran pencernaan dan organ aksesoris sebagai berikut.

a. Mulut. 
Pencernaan ingesti yaitu proses masuknya kuliner dan cairan dari lingkungan ke dalam badan melalui proses menelan. Di dalam rongga mulut, terdapat gigi, lidah, dan kelenjar air liur (saliva). Air liur mengandung mukosa (lendir), senyawa antibakteri dan enzim amilase.
 Pencernaan merupakan proses memecah kuliner menjadi molekul yang lebih kecil Saluran Pencernaan Makanan

b. Kerongkongan (Esofagus). 
Setelah melalui rongga mulut, kuliner yang berbentuk bolus akan masuk ke dalam tekak (faring). Faring yaitu saluran yang memanjang dari bab belakang rongga lisan hingga ke permukaan kerongkongan (esofagus). Pada pangkal faring terdapat katup pernapasan yang disebut epiglotis. Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung saluran pernapasan (laring) supaya kuliner tidak masuk ke saluran pernapasan. Setelah melalui faring, bolus menuju ke esofagus (kerongkongan). Otot kerongkongan berkontraksi sehingga menjadikan gerakan meremas yang mendorong bolus ke dalam lambung. Gerakan otot kerongkongan ini disebut gerakan peristaltik.

c. Lambung.
Setelah dari esophagus, kuliner masuk ke lambung. Di dalam lambung terjadi pencernaan mekanik dan kimia. Secara mekanik otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk bolus. Secara kimiawi bolus tercampur dengan getah lambung yang mengandung HCl, enzim pepsin, dan renin. Setelah melalui proses pencernaan selama 2-4 jam bolus menjadi materi berwarna kekuningan yang disebut kimus (bubur usus). Kimus akan masuk bertahap ke dalam usus halus.
 Pencernaan merupakan proses memecah kuliner menjadi molekul yang lebih kecil Saluran Pencernaan Makanan
d. Usus Halus.
Kimus telah hingga di usus halus. Usus halus mempunyai panjang 4-7 meter. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus tengah (jejunum), dan usus perembesan (ileum).
  • Pada duodenum terdapat saluran yang terhubung dengan kantung empedu dan pankreas. Cairan pankreas mengandung enzim lipase, amilase, dan tripsin. Lipase akan bekerja mencerna lemak, amilase akan mencerna amilum, dan tripsin akan mengubah protein menjadi polipeptida. Cairan empedu juga bekerja mengemulsikan lemak pada kimus dengan cara mengubah lemak menjadi larut dengan air
  • Pankreas juga menghasilkan hormon insulin yang berfungsi menurunkan kadar gula darah. Selanjutnya, pencernaan kuliner dilanjutkan di jejunum. Pada bab ini terjadi pencernaan terakhir sebelum zat-zat kuliner diserap. Selanjutnya, perembesan zat-zat kuliner terjadi di ileum. Glukosa, vitamin yang larut dalam air, asam amino, dan mineral sehabis diserap oleh vili usus halus akan dibawa oleh pembuluh darah kemudian diedarkan ke seluruh tubuh, sedangkan asam lemak, gliserol, dan vitamin yang larut dalam lemak sehabis diserap oleh vili usus halus akan dibawa oleh pembuluh getah bening dan balasannya masuk ke dalam pembuluh darah.

    e. Usus Besar
    Usus besar atau kolon mempunyai panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon (mendatar) ascendens, kolon (menurun) transversum, kolon decendens, dan berakhir pada anus. Di antara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu (sekum). Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing (appendiks) yang berisi sejumlah sel darah putih yang berperan dalam imunitas. Di dalam usus besar terdapat basil Escherichia coli yang membantu membusukkan sisa-sisa kuliner tersebut. Bakteri Escherichia coli bisa membentuk vitamin K dan B12. Sisa kuliner yang tidak terpakai oleh badan beserta gas-gas yang berbau disebut tinja (feses) akan dikeluarkan melalui anus.
     Pencernaan merupakan proses memecah kuliner menjadi molekul yang lebih kecil Saluran Pencernaan Makanan
    2. Organ Pencernaan Tambahan
    Organ pencernaan tambahan berupa kelenjar-kelenjar pencernaan. Kelenjar ini berperan membantu dalam mencerna makanan. Kelenjar pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-enzim yang dipakai dalam membantu pencernaan kuliner secara kimiawi.

    3. Enzim-Enzim Pencernaan
    Proses pencernaan kuliner pada insan tidak sanggup dilepaskan dari enzim. Enzim yaitu sejenis protein yang mempercepat laju reaksi kimia dalam tubuh. Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh kelenjar pencernaan antara lain sebagai berikut.
    Organ Tempat PencernaanPenghasil
    Getah
    Getah/Enzim yang DihasilkanFungsi
    MulutKelenjar
    saliva
    Amilase, mucus/
    lendir, air
    Memecah pati (amilum) menjadi maltosa
    LambungDinding
    lambung
    Asam lambung (HCl) Membunuh bakteri, membantu pepsin, melarutkan mineral
    Enzim Renin Mengubah kaseinogen menjadi kasein
    Enzim Pepsin Mengubah protein menjadi proteosa, pepton dan polipeptida
    Usus halusPankreasEnzim Karbohidrase
    Pankreas
    Mencerna amilum menjadi maltosa atau disakarida lainnya
    Enzim Lipase Pankreas Mengubah emulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol
    Enzim Tripsin Mengubah protein menjadi polipeptida
    Enzim Amilase
    Pankreas
    Mengubah amilum menjadi disakarida (maltosa)
    Dinding usus halusEnzim
    Enterokinase
    Mengubah Tripsinogen menjadi Tripsin yang dipakai dalam saluran pankreas
    Enzim Maltase Mengubah Maltosa menjadi Glukosa
    Enzim Laktase Mengubah Laktosa menjadi Glukosa dan Galaktosa
    Enzim Sukrase Mengubah Sukrosa menjadi Glukosa dan Fruktosa
    Enzim Peptidase Mengubah Polipeptida menjadi Asam Amino
    Enzim Lipase Mengubah lemak menjadi asam lemak dan Gliserol
    HatiEmpedu Mengemulsikan lemak

    No comments:

    Post a Comment