Sunday, July 19, 2020

Belajar Dari Kepemimpinan Angsa

Pemimpin ialah seseorang yang memimpin orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan ialah proses memengaruhi atau memberi pola oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Kepemiminan merupakan proses dimana seorang individu menghipnotis sekelompok individu untuk mencapai suatu tujuan. Salah satu nilai yang dimiliki seorang pemimpin ialah kemampuan mempersatukan anggotanya. Di sekitar kita, banyak pemimpin yang mempunyai nilai tersebut. Salah satunya ialah kepemimpinan yang ditunjukkan oleh sekawanan bebek yang sedang terbang dengan membentuk deretan "V" menyerupai di bawah ini.

Kepemimpinan Angsa
Di belahan bumi pecahan utara, trend gugur telah tiba. Sekelompok bebek bersiap melaksanakan perjalanan tahunannya. Mereka akan terbang ke bumi belahan selatan untuk menghindari trend dingin. Perjalanan ini akan menjadi perjalanan pertama bagi Angki, si bebek cilik. Kali ini ayah Angki akan menjadi pemimpin rombongan. “Ya! Ayah Angki akan terbang di posisi paling depan.”

Perlahan ayah Angki mulai mengepakkan sayapnya. Paman Gori dan Paman Roja mengambil posisi di belakang ayah. Makin usang rombongan terbang makin tinggi. Formasi abjad V makin terang terlihat di angkasa. Angki sendiri terbang dengan santai. Ia tidak perlu susah payah menembus dinding udara, menyerupai ketika ia terbang sendirian, sebab di depannya sudah ada angsa-angsa lain yang membuka jalan untuknya. Itulah mengapa kelompok bebek selalu terbang dengan deretan abjad V. Kepakan sayap satu angsa, akan membuka jalan bagi bebek di belakangnya. Sebagai pemimpin, ayah Angki tentu yang paling kuat. Ia harus bisa membelah udara dan membuka jalan bagi anggotanya.

Sebagai anggota termuda, Angki ditempatkan di posisi belakang bersama teman-teman sebayanya. Mereka pun mempunyai kiprah khusus yaitu, mengeluarkan bunyi mengoak bersahutan dengan lantang dan riuh rendah. Suara ramai menjadi penyemangat seluruh rombongan, sehingga kecepatan akan lebih stabil.

Ketika matahari mulai terik menyengat, tiba-tiba ayah Angki berputar ke barisan belakang dan mengambil posisi di sebelah Angki.

Rombongan secara otomatis berubah posisi. Paman Gori berada pada kawasan terdepan menggantikan posisi ayah Angki. Terbentuklah deretan V yang baru.

Setelah beberapa saat, ayah Angki mencoba menjelaskan. “Sebagai pemimpin, ayah dihentikan memaksakan diri ketika sudah lelah, semoga tidak membahayakan seluruh rombongan. Ayah harus memberi kesempatan pada bebek lain untuk menggantikan posisi ayah. Ayah yakin, Paman Gori akan menjadi pemimpin yang baik” terang Ayah.

Angki mengangguk faham. Seorang pemimpin, harus selalu mengutamakan kepentingan seluruh rombongan. Tak boleh egois dan memaksakan diri.

Menjelang sore, rombongan bebek tersebut melintas di atas pegunungan. Secara bergantian, Angki dan teman-teman tetap mengoak keras, bersahut-sahutan menyemangati rombongan. Tiba-tiba, plak..plak.. plak..terdengar bunyi kepak sayap Puni yang terbang lemah, keluar dari rombongan.

“Puni, kau mau ke mana? Kamu harus tetap di dalam rombongan” seru Angki panik.

“Aku tidak berpengaruh lagi, Angki. Aku terlalu letih” jawab Puni lemah.

Tanpa komando, Paman Roja dan Bibi Surti terbang mendekati Puni. Mereka mengawal Puni meninggalkan rombongan menuju ke darat.

Memahami kekhawatiran anaknya, Ibu Angki menenangkan.

“Jangan khawatir Angki. Ketika ada yang sakit atau terluka, dua anggota lain memang harus mengawal turun ke darat. Sebagai sesama anggota kita harus saling tolong. Nanti, sesudah Puni pulih, mereka bertiga sanggup terbang kembali dalam rombongan bebek lainnya” ujar Ibu Angki.

Walau dengan deretan V yang menyusut, rombongan bebek tetap melanjutkan perjalanan. Tujuan masih jauh, tapi Angki yakin, dengan teladan Paman Gori sebagai pemimpin baru, dan dengan kerjasama yang baik di antara anggota rombongan, mereka akan hingga tujuan dengan selamat.
 Pemimpin ialah seseorang yang memimpin orang lain untuk mencapai tujuan bersama Belajar dari Kepemimpinan Angsa

Dari bacaan perihal kepemimpinan bebek di atas kita sanggup mengambil beberapa nilai
  1. Nilai (1): Kepakan sayap bebek di depan, memberi “daya dukung” bagi bebek dibelakangnya. Angsa dibelakang tidak perlu susah-payah menembus dinding udara didepannya. Dalam kehidupan bermasyarakat adanya kebersamaan dengan pola hukum yang sudah disepakati bersama akan memperlihatkan daya dukung yang lebih baik daripada kita hidup sendiri-sendiri. Tujuan bersama akan lebih cepat dan lebih gampang kita capai sebab kita menjalani kebersamaan ini dengan saling dukung antara satu dengan yang lain.
  2. Nilai (2) : Jika seekor bebek terbang keluar dari deretan rombongan, ia akan merasa berat dan sulit untuk terbang sendirian. Dengan cepat ia akan kembali ke dalam deretan untuk mengambil laba dari daya dukung yang diberikan bebek di depannya. Artinya jikalau kita mengambil langkah menyendiri, hirau tak acuh, apatis terhadap kebersamaan, maka merasa kesulitan. Lebih sulit untuk melaksanakan sesuatu dengan seorang diri daripada melakukannya bersama-sama.
  3. Nilai (3) : Ketika bebek pemimpin yang terbang di depan menjadi lelah, ia terbang memutar ke belakang formasi, dan bebek lain akan terbang menggantikan posisinya. Dari fakta ini bisa nasihat pesan tersirat akan regenerasi bagi kepemimpinan. Adalah masuk nalar untuk melaksanakan tugas-tugas yang sulit dan penuh tuntutan secara bergantian dan memimpin secara bersama.
  4. Nilai (4) : Angsa-angsa yang terbang dalam deretan mengeluarkan bunyi riuh-rendah dari belakang memberi semangat kepada bebek yang terbang di depan sehingga kecepatan terbang sanggup dijaga. Artinya kita harus memastikan bahwa ucapan kita akan memberi sumbangan kekuatan, bukan melemahkan.
  5. Nilai (5) : Ketika seekor bebek menjadi sakit, terluka, atau ditembak jatuh, dua bebek lain akan ikut keluar dari gosip bersama bebek tersebut dan mengikutinya terbang turun untuk membantu dan melindungi. Mereka tinggal dengan bebek yang jatuh dan berusaha untuk mendorongnya semoga sanggup terbang lagi, tidak hingga mati. Setelah itu mereka akan terbang dengan kekuatan mereka sendiri atau dengan membentuk deretan lain untuk mengejar rombongan mereka. Jika saja kita berperasaan menyerupai seekor angsa, kita akan tinggal bersama sahabat yang berada dalam kesulitan, menyerupai ketika keadaan segalanya tengah dalam kondisi baik, dan berusaha untuk mendorongnya semoga sanggup tegar dan bangun kembali.

Kepala sekolah dan guru juga seorang pemimpin. Seorang kepala sekolah harus sanggup menghipnotis seluruh warga sekolah yang dipimpinnya melalui cara-cara yang positif untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Beberapa nilai kepemimpinan seorang Kepala Sekolah antara lain sebagai berikut.
  1. Kepala sekolah merupakan sosok ideal yang sanggup dijadikan sebagai panutan bagi guru dan karyawannya, dipercaya, dihormati dan bisa mengambil keputusan yang terbaik untuk kepentingan sekolah.
  2. Kepala sekolah sanggup memberi semangat bagi seluruh guru dan karyawannnya untuk mempunyai kemauan terhadap tujuan sekolah dan mendukung semangat team dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan di sekolah.
  3. Kepala sekolah sanggup menumbuhkan kreativitas dan penemuan di kalangan guru dan stafnya dengan membuatkan pemikiran kritis dan pemecahan duduk kasus untuk menjadikan sekolah ke arah yang lebih baik.
  4. Kepala sekolah sanggup bertindak sebagai instruktur dan penasihat bagi guru dan stafnya.

Selain pola kepemimpinan di atas, masih banyak pola kepemimpinan yang ada di sekitar kita. Salah satunya ialah kepemimpinan yang dilakukan oleh ibu RT Kampung Sehat Melati. Kampung tersebut mempunyai seorang pemimpin yang sangat luar biasa menyerupai dijceritakan di bawah ini.

Ibu RT, Sang Pemersatu
Kampung Sehat Melati menjadi kampung percontohan. Kampung ini sering dikunjungi masyarakat dari aneka macam penjuru. Lingkungan yang bersih, warga yang sehat, dan warga yang kreatif sering diliput aneka macam media untuk dijadikan panutan masyarakat.

Tidak menyerupai lazimnya pemukiman lain, warga Kampung Sehat Melati mendaulat seorang ibu sebagai ketua RT. Ia ialah Ibu Erika, seorang guru sekolah dasar yang ramah, bersahaja, dan juga berwibawa. Bagi warga, Ibu Erika ialah pengayom yang selalu bisa mereka datangi untuk mencari solusi aneka macam masalah.

Ibu Erika menyadari bahwa kehidupan bermasyarakat kadang menjadikan perselisihan. Perselisihan sebab adanya perbedaan nilai-nilai antaranggota masyarakat. Oleh sebab itu, Ibu Erika berinisiatif untuk memperbanyak kegiatan yang melibatkan seluruh warga. Senam sehat bersama, misalnya, bukan sekedar ingin mewujudkan masyarakat sehat, tapi juga bertujuan mempererat hubungan antarwarga. Setelah senam, warga berkumpul di lapangan. Mereka bergantian membawa masakan kecil untuk dinikmati bersama sambil bertukar cerita.

Ibu Erika juga mengajak warga mempraktikkan pengelolaan sampah mandiri. Untuk memotivasi warga, Ibu Erika ikut bekerja membersihkan lingkungan dalam setiap kegiatan kerja bakti.

Ibu Erika berencana mendirikan Pos Pelayanan Terpadu. Ketika memaparkan rencananya, di hadapan seluruh warga ia memberikan ajakannya, “Selamat pagi Bapak dan Ibu, selamat tiba di program kebersamaan yang diadakan di hari Minggu ini. Saya sangat senang sanggup bertemu seluruh warga pada program yang menyatukan kita semua.”

“Bapak dan Ibu, pada kesempatan ini saya ingin memberikan pentingnya kebersamaan untuk kesejahteraan warga. Kesejahteraan yang saya maksud kali ini ialah kesehatan. Bagi saya, warga yang sejahtera ialah warga yang sehat.”

“Wargaku tercinta. Kita boleh berbangga, kampung kita dijadikan pola oleh banyak pihak. Pola hidup higienis yang kita nikmati hasilnya, ternyata tidak hanya bermanfaat bagi diri kita sendiri. Namun, kita dihentikan berpuas diri. Masih banyak hal yang harus kita kembangkan bersama untuk menjadi lebih baik, lebih sehat, dan lebih sejahtera.”

“Untuk melanjutkan keinginan mewujudkan kampung sehat, saya mengajak seluruh warga aktif terlibat dalam Pos Pelayanan Terpadu yang akan kita kelola bersama. Mari kita berusaha mewujudkan masyarakat sehat secara mandiri. Saya percaya bahwa kesehatan masyarakat harus menjadi perhatian kita semua. Saya menunggu kiprah setiap warga.”

“Para dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya, mari sisihkan sedikit waktu untuk menyumbangkan ilmu dan tenaga bapak dan ibu demi kesehatan lingkungan terdekat. Bukan pundi uang yang akan bertambah, tetapi pundi amal yang akan berlimpah. Bukan untuk ketenaran nama sebagai orang hebat, tetapi demi kehidupan kampung yang sehat dan kuat.”

“Bapak dan Ibu, terima kasih atas seluruh sumbangan yang telah diberikan selama ini. Terima kasih juga telah tiba ke program rutin bulanan di hari ini. Semoga pertemuan kita kali ini sanggup memperlihatkan manfaat bagi seluruh warga.”

Kesimpulan :
Ibu Erika sanggup mempersatukan warganya melalui kegiatan-kegiatan yang direncanakannya. Kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Kepemimpinan yang ditunjukan oleh ibu Erika ialah seorang pengayom yang selalu mencari solusi aneka macam masalah.

Sebagai seorang ketua RT ibu Erika menkoordinasi seluruh warga; menjembatani hubungan antar sesama anggota masyarakat dengan Pemerintah; menangani masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi warga. memelihara keamanan, ketertiban dan kerukunan hidup antar warga. dan menggerakan swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat di wilayahnya.

Nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang sanggup diteladani dari warga Kampung Sehat Melati antara lain kebersamaan warga dalam melaksanakan aneka macam kegiatan di lingkungan mereka. Kegiatan senam bersama, pengelolaan sampah mandiri, dan mereka bergantian membawa masakan kecil untuk dinikmati bersama sambil bertukar cerita.

Kamu sudah tahu perihal nilai-nilai kepemimpinan. Bacalah sekali lagi teks pidato Ibu Erika sebagai Ketua RT di halaman sebelumnya. Tuliskan hal penting berikut ini.

Kalimat yang memperlihatkan ajakan
  1. Untuk melanjutkan keinginan mewujudkan kampung sehat, saya mengajak seluruh warga aktif terlibat dalam Pos Pelayanan Terpadu yang akan kita kelola bersama.
  2. Mari kita berusaha mewujudkan masyarakat sehat secara mandiri.
  3. Para dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya, mari sisihkan sedikit waktu untuk menyumbangkan ilmu dan tenaga bapak dan ibu demi kesehatan lingkungan terdekat.
Pesan yang disampaikan
Bu Erika berencana mendirikan Pos Pelayanan Terpadu. Para dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya, mari sisihkan sedikit waktu untuk menyumbangkan ilmu dan tenaga,

Manfaat forum yang dipimpin
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007, Rukun Tetangga (RT) ialah forum pemasyarakatan yang dibuat melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh pemerintah desa atau lurah. RT mempunyai kiprah membantu Pemerintah Desa dan Lurah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan. Fungsi RT/RW ialah sebagai berikut:
  1. RT berfungsi sebagai pendataan kependudukan dan pelayanan manajemen pemerintah lainnya.
  2. Pemeliharaan keamanan, ketertiban dan kerukunan hidup antar warga
  3. Pembuat gagasan dalam pelaksanaan pembangunan,
  4. Penggerak swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat wilayahnya.

Nilai-nilai kepemimpinan yang sanggup diteladani.
  1. Memberi pemahaman setiap anggotanya perihal suatu hal, contohnya perihal Pos Pelayanan Terpadu.
  2. Memberi alternatif pandangan perihal suatu hal/masalah yang dihadapi.
  3. Komunikatif dan bisa bekerjasama.

Teks Pidato
Sebagai seorang ketua RT ibu Erika biasa memberikan pidato di depan warganya. Pidato yang dilakukan Bu Erika biasanya dilakukan pada kegiatan pertemuan yang dilaksankan. Ibu Erika tentunya dituntut untuk sanggup menyusun teks pidato dengan baik. Tidak hanya Bu Erika saja, sebagai seorang siswa juga dituntut untuk sanggup menciptakan teks pidato dengan baik. Untuk sanggup menyusun teks pidato sanggup memperhatikan hal-hal berikut.
  1. Salam pembuka. Berisikan kalimat sapaan (selamat pagi, selamat siang, selamat malam, dan lain-lain)
  2. Pendahuluan. Memaparkan topik permasalahan yang akan dibahas. Kali ini kau akan membahas pengamalan persatuan dan kesatuan di sekolah, manfaat adanya ketua kelas, tujuan kegiatan, nilai kepemimpinan, dan semangat untuk bekerja sama.
  3. Inti. Berisikan pembahasan topik secara lengkap. Kalimat seruan atau bujukan dipakai untuk mengajak pendengar melaksanakan kegiatan yang diharapkan.
  4. Penutup. Penyampaian rangkuman atau intisari topik yang telah disampaikan.
  5. Salam penutup. Berisikan kalimat salam epilog menyerupai ‘terima kasih’.

Contoh Teks Pidato
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang terhormat Bapak/Ibu Guru serta eman-teman yang saya cintai!

Sebelumnya marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Taala, sebab atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga pada hari ini kita masih sanggup berkumpul di kawasan ini dalam keadaan sehat walafiat. Pada kesempatan ini saya ingin memberikan perihal pentingnya persatuan dan kesatuan.

Kita sebagai warga Negara Indonesia yang patuh, harus menjujung tinggi dasar Negara Pancasila dan mengamalkan nialai sila-sila yang terkandung didalamnya, terutama sila ke-3 yang berbunyi “Persatuan Indonesia”. Semangat persatuan harus diwujudkan di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara Indonesia. Semangat persatuan dan kesatuan juga merupakan senjata paling ampuh, untuk mencapai perdamaian dan kemajuan bangsa terutama kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan semangat persatuan dan kesatuan pula akan terwujud baldatun toyibatun warobbun ghofur.

Sebagai seorang siswa wajib untuk membina persatuan dan kesatuan di lingkungan sekolah. Marilah kita saling menyayangi dan menghargai sesama warga sekolah sehingga tercipta hubungan yang baik antara guru dengan siswa dan antarsiswa. Persatuan dan kesatuan di sekolah juga sanggup dibina dengan cara membuatkan perilaku empati dan tepa salira diantara warga sekolah. Insya Allah harapan bangsa Indonesia mencapai kehidupan yang adil dan makmur menurut Pancasila dan UUD 1945 dengan ridho Allah Subhanahu wa Taala tercapai dengan menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan di sekolah. Amin, amin, yaa robbal alamin.

Demikian pidato saya yang pada dasarnya ialah persatuan dan kesatuan sangat penting untuk dibina di lingkungan sekolah. Pembinaan persatuan dan kesatuan sanggup dilakukan dengan cara saling mencintai, menghargai, tenggang rasa, dan tepa salira. Dengan persatuan dan kesatuan yang berpengaruh segala kendala sanggup diatasi.

Para hadirin yang berbahagia kiranya cukup sekian pidato dari saya apabila ada kesalahan tutur kata saya mohon maaf sebesar-besarnya. Terimakasih atas waktu dan kesempatan yang telah diberikan, akhirul kata, wassalamualaikum wr wb.

Sikap Menjaga Persatuan dan Kesatuan
Sebagai seorang siswa sanggup memperlihatkan perilaku yang memperlihatkan persatuan dan kesatuan baik di lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah. Beberapa perilaku yang memperlihatkan persatuan dan kesatuan antara lain sebagai berikut.
No.TempatSikap Persatuan dan Kesatuan
1.Lingkungan rumah
  1. Saling menyayangi sesama anggota keluarga
  2. Mengakui keberadaan dan fungsi tiap-tiap anggota keluarga
  3. Mengembangkan perilaku empati dan tepa salira
  4. Tidak memaksakan kehendak kepada anggota keluarga yang lain
  5. Adanya keterbukaan antar anggota keluarga
2.Lingkungan masyarakat
  1. Hidup rukun dengan semangat kekeluargaan antarwarga masyarakat
  2. Mengikuti kegiatan kerja bhakti di lingkungan masyarakat
  3. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
  4. Saling tolong menolong dan membantu tetangga yang mengalami musibah.
  5. Saling berkunjung untuk mempererat tali silaturahmi diantara warga masyarakat.
3.Lingkungan sekolah
  1. Mentaati peraturan dan tata tertib yang ada di sekolah
  2. Menghindari perselisihan maupun pertengkaran dengan sahabat sekolah
  3. Tidak membeda-bedakan dalam berteman.
  4. Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam bergaul antarwarga sekolah.
  5. Melaksanakan upacara bendera dengan khidmat dan disiplin

No comments:

Post a Comment