Di alam banyak kita jumpai kejadian atau kejadian kemiripan mahkluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Hal tersebut berkaitan dengan kemampuan mempertahankan diri dari makhluk hidup. Setiap makhluk hidup telah dibekali oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan kemampuan untuk mempertahankan hidupnya dan menjaga keturunannya supaya tetap lestari. Mereka juga dibekali dengan kemampuan untuk mempertahankan diri dari predator atau pemangsa maupun dari perubahan lingkungan. Jika makhluk hidup tidak sanggup mempertahan kan diri maka proses reproduksi tidak sanggup berlangsung dan makhluk hidup sanggup punah. Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh kemampuan pembiasaan terhadap lingkungan, seleksi alam, dan perkembangbiakan.
Adaptasi ialah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Ada beberapa cara penyesuaian diri yang sanggup dilakukan oleh binatang yaitu dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laris dalam menanggapi perubahan lingkungan.
A. Adaptasi Hewan
Hewan perlu mengikuti keadaan semoga sanggup mempertahankan hidupnya. Adaptasi yang dilakukan oleh binatang sanggup berupa pembiasaan untuk memperoleh energi, pembiasaan fisik, dan pembiasaan tingkah laku.
Hewan perlu mengikuti keadaan semoga sanggup mempertahankan hidupnya. Adaptasi yang dilakukan oleh binatang sanggup berupa pembiasaan untuk memperoleh energi, pembiasaan fisik, dan pembiasaan tingkah laku.
Adaptasi untuk Memperoleh Energi
Semua makhluk hidup memerlukan makan, termasuk juga hewan. Melalui proses adaptasi, binatang mempunyai kemampuan yang berbeda dalam memperoleh makanan, memakan dan mencerna makanan. Berdasarkan jenis makanannya, binatang dibagi menjadi binatang herbivora, karnivora dan omnivora.
- Herbivora merupakan binatang pemakan tanaman. Rusa, beberapa ikan, kambing, banteng, dan serangga merupakan tumpuan dari herbivora.
- Hewan yang memakan binatang lain disebut karnivora. Misalnya elang, harimau, singa dan serigala.
- Hewan yang memakan binatang lain dan juga flora disebut omnivora. Beberapa karnivora merupakan pemakan sisa kuliner binatang lain. Misalnya beruang dan rakun. Perbedaan diantara ketiga jenis binatang tersebut ialah pada enzim yang terdapat pada sistem pencernaan dan pada struktur gigi.
- Beberapa kumbang dan lipan merupakan detritivor, yaitu organisme pemakan detritus (zat yang telah hancur dan busuk)
Adaptasi Fisik
Adaptasi fisik ialah penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ badan yang berlangsung sangat usang untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini sangat gampang dikenali dan gampang diamati sebab tampak dari luar. Beberapa spesies binatang yang merupakan mangsa dari predator mempunyai bentuk fisik yang memungkinkan mereka menghindar dari predator. Adaptasi terjadi pada binatang tertentu sehingga mempunyai struktur badan yang seperti “menyatu” dengan lingkungan. Beberapa tumpuan pembiasaan fisik binatang antara lain sebagai berikut.
Adaptasi Tingkah Laku
- Beberapa serangga mempunyai kulit luar yang keras untuk melindungi diri dari predator.
- Kura-kura, penyu dan beberapa binatang yang tinggal di air mempunyai struktur pelindung yang berfungsi melindungi binatang tersebut dari predator.
- Ukuran badan juga merupakan salah satu tipe pertahanan diri. Hewan yang berukuran besar biasanya lebih kondusif daripada binatang berukuran kecil.
- Mimikri ialah salah satu kemampuan binatang dari hasil adaptasi, dimana suatu binatang mempunyai kemiripan dengan binatang lain secara tingkah laris maupun penampilan. Contohnya ular scarlet king yang ibarat ular karang dan belalang yang ibarat bunga anggrek untuk menghindar dari predator.
- Kamuflase ialah suatu cara yang memungkinkan binatang yang biasanya gampang terlihat menjadi tersamar atau sulit dibedakan dari lingkungan sekitarnya. Selain dipakai untuk menghindari predator, kamuflase juga dipakai untuk memudahkan binatang mencari mangsa atau makanan. Contohnya bunglon bisa menrubah warna tubuhnya sesuai dengan daerah sekitarnya, macan mempunyai lurik yang membuatnya tersembunyi pada rumput yang tinggi. Adaptasi ini memungkinkan predator sukses dalam melaksanakan perburuan.
Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laris ialah penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan mengubah tingkah laris supaya sanggup mempertahankan kelangsungan hidupnya. Adaptasi tingkah laris memungkinkan binatang untuk menangkap mangsa ataupun untuk menghindari predator. Beberapa tumpuan pembiasaan tingkah lahu binatang antara lain sebagai berikut.
B. Adaptasi pada Tumbuhan
- Beberapa semut dan kumbang mengeluarkan cairan berbau tidak enak.
- Ketika cumi dan gurita merasa terancam, binatang tersebut sanggup menyemburkan tinta sehingga sanggup melepaskan diri dari predator.
- Perilaku berkelompok merupakan salah satu tingkah laris yang sanggup melindungi kawanan binatang dari buruan predator. Misalnya ikan yang membentuk kawanan, sebab kawanan ikan terlihat mirip organisme yang besar sehingga ikan predator tidak akan memangsa kawanan ikan tersebut.
- Bagi predator, dengan berkelompok membentuk kawanan akan sanggup memperoleh mangsa yang lebih besar daripada berburu secara individu
B. Adaptasi pada Tumbuhan
Tumbuhan juga melaksanakan pembiasaan berupa santunan dan penyokong, substansi embel-embel pada dinding sel, dan pembiasaan pada reproduksi.
- Perlindungan dan Penyokong. Batang, daun maupun bunga mempunyai lapisan sel epidermis yang diselubungi oleh kutikula sebagai pelindung. Kutikula memperlambat kehilangan air pada tumbuhan. Penyokong merupakan bentuk pembiasaan yang dilakukan flora semoga sanggup tumbuh dengan berpengaruh di daratan. Sel flora mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa yang sanggup menawarkan bentuk dan kekuatan pada tanaman. Pada permukaan daun beberapa flora mempunyai stomata yang umumnya membuka pada siang hari dan menutup pada malam hari. Stomata membuka di siang hari ketika flora membutuhkan zat yang diharapkan untuk fotosintesis. Stomata juga sanggup menutup ketika flora kehilangan banyak air. Adaptasi ini juga sanggup mempertahankan keberadaan air pada sel daun tumbuhan.
- Zat Tambahan pada Dinding Sel. Beberapa sel flora menghasilkan substansia lain selain selulosa untuk menciptakan dinding sel lebih kuat. Misalnya daun pada tumbuhan pinus yang tahan terhadap es yang membeku di atasnya.
- Adaptasi pada reproduksi juga sanggup membantu flora bertahan hidup di daratan, contohnya saja flora mempunyai spora yang tahan terhadap kekeringan. Beberapa biji mempunyai struktur yang membantu biji tersebut untuk tersebar dan jatuh pada daerah yang sesuai untuk tumbuh.
Seleksi alam ialah proses pemilihan yang dilakukan oleh alam untuk menentukan makhluk hidup yang sanggup terus bertahan hidup dan makhluk hidup yang tidak sanggup terus bertahan hidup. Makhluk hidup yang karakternya atau sifatnya sanggup membuatnya bertahan hidup menghadapi lingkungan gres ataupun perubahan lingkungan serta sanggup bereproduksi, tidak akan mengalami kepunahan. Makhluk hidup demikian sanggup dikatakan lolos seleksi alam.
Selama kehidupan di bumi ini terus berlangsung, kejadian alam juga akan terus berlangsung menyertai acara kehidupan makhluk hidup. Peristiwa alam tersebut sanggup berlangsung setiap ketika dan setiap waktu tanpa adanya kesiapan dari makhluk hidup yang ada di alam ini. Peristiwa alam tersebut bersahabat hubungannya dengan kelangsungan hidup makhluk hidup mirip banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi, dan musibah lain.
No comments:
Post a Comment