Setujukah bahwa film ini sangat inspiratif? Mengapa?
Film ini benar-benar memperlihatkan ide bagi siapa saja yang ingin sukses dan berhasil, bahwa dimana ada perjuangan disitu ada jalan, ikhlaslah dalam menjalani apapun yang ada dikehidupan kita, pasti perjuangan dan keikhlasan hati akan diridhoi Tuhan Yang Maha Esa. Buku ini juga mengajarkan kita semoga jangan pernah meremehkan impian, walau setinggi apapun. Tuhan sungguh Maha Mendengar. Para sahibul menara selalu berpikir visioner dan bercita-cita besar. Mereka masing-masing mempunyai ambisi untuk menaklukan dunia. Dari tanah Indonesia, Amerika, Eropa, Asia hingga Afrika. Di bawah menara Madani, mereka berjanji dan bertekad untuk bisa menaklukan dunia dan mencapai cita-cita; Dan menjadi orang besar yang bisa bermanfaat bagi banyak orang.
Apakah film ini mengandung nilai-nilai pendidikan? Apa saja?
Nilai pendidikan dalam novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi, yaitu
- Nilai religius yang mencakup cinta kepada Allah, ikhlas, belajar, mengajar, salat, hafalan Alquran, beribadah, bersyukur, mohon ampun, dan berdoa;
- Nilai moral yang mencakup berguru bersama, disiplin, tertib, patuh, kerja keras, bersungguh-sungguh, jujur, patang menyerah, tanggung jawab, dan mandiri;
- Nilai sosial yang mencakup peduli, persaudaraan, kebersamaan, saling membantu, kerja sama, dan persahabatan; dan
- Nilai budaya yang mencakup sopan santun jual beli, nama marga, dan garis keturunan. Semua nilai pendidikan tersebut disampaikan tidak bersifat menggurui tetapi melalui struktur kisah yang mempunyai nilai estetis.
Buatlah teks ulasan ihwal film “Negeri 5 Menara” tersebut dengan memakai bahasa kalian sendiri. Perhatikan struktur teks dan kaidah kebahasaan yang membangunnya.
No | Struktur Teks | Kalimat |
---|---|---|
1. | Orientasi | Film Negeri 5 Menara yaitu sebuah karya fiksi yang diangkat dari kisah faktual seorang penulis berbakat Ahmad Fuadi. Film ini disutradarai oleh Affandi Abdul Rachman dan dibintangi oleh Billy Sandy sebagai Baso dari Goa, Rizky Ramdan sebagai Atang dari Bandung, Ernest Samudera sebagai Said dari Surabaya, Jiofani Lubis sebagai Raja dari Medan, Aris Putra sebagai Dulmajid dari Madura. Film ini disesuaikan dari sebuah novel dengan judul yang sama. |
2. | Tafsiran isi 1 | Film ini mengisahkan ihwal seorang cowok berjulukan Alif yang menghabiskan hidupnya di tengah keluarga religius di Tanah Gadang. Ia bermimpi menjejakkan kaki di Pulau Jawa dan masuk dalam barisan mahasiswa sebuah kampus terfavorit di Bandung yakni ITB. Sayang, kedua orang renta tidak mendukung mimpinya,sehingga Alif hanya menjadi seorang murid Pondok Madani. Ada lima orang sahabatnya yang menciptakan Alif sedikit kerasan di tengah peraturan pondok yang mengikat dan kadang terkesan konyol. Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa. Mereka berenam selalu berkumpul di menara masjid dan menamakan diri mereka Sahibul Menara. Di bawah menara masjid, mereka berenam sering menunggu Maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. Di mata belia mereka, awan-awan itu berkembang menjadi menjadi negara dan benua impian masing-masing. |
3. | Tafsiran isi 2 | Munculnya Ustaz Salman yang mendadak punya posisi signifikan diantara Alif dan kawan-kawannya. Ustadz Salman selalu tampil sebagai jagoan ketika enam sekawan itu terjepit suatu persoalan. Pengaruh Ustaz Salman begitu terasa faktual dengan kalimat menggugah: “Man Jadda Wajada”. Semangat yang di awal begitu terasa menggugah hati keenam sahabat itu malah luruh begitu saja justru di ketika keenamnya tersebut makin akrab. |
4. | Tafsiran isi 3 | Namun di tengah keakraban mereka, Baso yang tampak sederhana, cerdas, dan bersahaja, ada sisi yang begitu menyentuh Alif dan kawan-kawan. Baso berhasil meredam emosi-emosi Alif atau teman-teman ketika berselisih. Pada ketika Baso harus kembali ke kota kelahirannya demi mengurus neneknya yang sakit keras. Kelima kawannya dengan wajah sedih mengelilinginya. Sementara Baso terlihat santai dan tidak menahan beban. Peranannya bisa merekatkan tokoh-tokoh lainnya sehingga bisa membangun kehangatan antarpribadi. |
5. | Tafsiran Isi 4 | Momen yang satu per satu terjadi itulah yang menciptakan adanya pertemuan rasa nyaman, persahabatan, dan juga nostalgia ambisi yang dibangun lewat ansambel pemain drama ini yang awalnya diambisikan oleh Baso. Namun lantaran sosok Baso telah meninggalkan Pondok Madani, maka demi menghormati harapan si Baso, 5 sahabat lainnya lah yang melanjutkan ambisi tersebut dan hasilnya sangat memuaskan para penonton mereka. |
6. | Tafsiran isi 5 | Di selesai film ditampilkan keberhasilan mereka berenam berkat kerja keras dan kesungguhan mereka sesuai dengan prinsip yang mereka jalankan berguru dengan keikhlasan dan mengamalkan “Man Jadda Wajada”. |
7. | Evaluasi | Film Negeri 5 Menara disajikan dengan sangat baik, lantaran memperlihatkan pesan moral yang baik bagi penonton, akan tetapi masih terdapat kelemahannya lantaran kisah tidak tersampaikan dengan utuh. Banyak adegan-adegan yang ada dalam novel tidak ditampilkan dalam Film. Misalnya dalam novel Alif tidak ingin Sekolah di Pesantren tetapi ingin ke SMA, dan Ibunya tetap bersikukuh menginginkan Alif sekolah di Pesantren. Kemudian Alif menerima surat dari Pamannya bahwa ada Pesantren di Jawa berjulukan Pondok Madani, Alif memenuhi keinginan Ibunya bersekolah di pesantren Pondok Madani buka di Padang. Walaupun mula-mula orang tuanya ragu, tetapi lantaran Alif bersikeras alhasil mengizinkan. Berbeda dengan yang disajikan di film lantaran di film justru orang renta Alif yang menginginkan Alif sekolah di Pesantren Pondok Madani dan Alif sama sekali tidak mendapatkan surat dari Pamannya. Selain itu, adegan mereka mengikuti pertandingan sepakbola, kemudian adegan dimana mereka mendapatkan eksekusi yang mengharuskan mereka mencari dan mencatat kesalahan-kesalahan yang dilakukan teman-teman mereka di pondok Madani. Sepertinya memang mustahil menceritakan segala isi di novel ke film tersebut, lantaran film Indonesia terlalu mematok khusus durasi film yang paling usang dua jam sehingga kesulitan untuk bisa menceritakan lebih lengkap kisah yang ada di novel. |
8. | Rangkuman | Secara keseluruhan, film ini sangat terasa begitu bersahabat bagi penonton film Indonesia. Tentunya dengan formula mujarab ini menginspirasi banyak orang mengenai persahabatan, keikhlasan, kesungguhan atau kerja keras. Apalagi di Indonesia yang terdiri dari banyak sekali tempat dan suku yang berbeda sangat cocok sekali untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang penuh dengan perbedaan. Selain itu, semangat yang dilandasi oleh keikhlasan, dan kerja keras dalam film ini sanggup memotivasi generasi muda untuk lebih baik memilih masa depan yang baik dengan pendidikannya. |
Kaidah Kebahasaan
1. Kosakata
Kosakata yaitu keseluruhan kata berkenaan dengan suatu bahasa atau bidang tertentu yang ada didalamnya. Dalam model teks ulasan banyak terdapat kosakata gres diantaranya yaitu sebagai berikut.
No | Kosakata | Arti Kosakata |
---|---|---|
1. | Fiksi | Fiksi yaitu sebuah Prosa naratif yang bersifat imajiner, tetapi masuk logika dan mengandung kebenaran yang sanggup mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia. |
2. | Signifikan | Lebih cepat dari biasanya, (naik signifikan, naik lebih cepat dari biasanya) |
3. | Momen | Waktu yang pendek; saat; |
4. | Nostalgia | Kerinduan (kadang-kadang berlebihan) pada sesuatu yang sangat jauh letaknya atau yang sudah tidak ada sekarang, kenangan manis pada masa yang telah usang silam; |
5. | Ambisi | Keinginan yang besar untuk menjadi (memperoleh, mencapai) sesuatu (seperti pangkat, kedudukan) atau melaksanakan sesuatu: |
6. | Adegan | Pemunculan tokoh gres atau pergantian susunan (layar) pada pertunjukan wayang; belahan babak dalam lakon (sandiwara film): |
Di dalam teks juga terdapat beberapa kata asing. Dengan memakai kamus atau referensi lain yang sejenis,coba kalian temukan arti dari istilah absurd tersebut.
No | Kata Asing | Arti |
---|---|---|
1. | Sahibul | Yang mempunyai (Sahibul hikayat, yang mempunyai hikayat) |
2. | Man jadda wajada | Dimana ada kemauan, pasti disitu ada Jalan |
2. Verba/kata kerja
Verba yaitu kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.
No | Kata Dasar | Verba | Nomina |
---|---|---|---|
1. | Ikat | Mengikat | Ikatan |
2. | Urus | Mengurus | Urusan |
3. | Kisah | Berkisah | Kisahan |
4. | Hormat | Menghormat | Penghormatan |
5. | Harap | Berharap | Harapan |
6. | Hukum | Menghukum | Hukuman |
7. | Cerita | Bercerita | Penceritaan |
8. | Sahabat | Bersahabat | Persahabatan |
Verba Aktif yaitu kata kerja yang subjeknya berperan sebagai pelaku atau memperlihatkan tindakan atau perbuatan. Verba Pasif yaitu kata kerja yang subjeknya berperan sebagai penderita, target tindakan, atau hasil. Beberapa verba aktif dan pasif pada teks ulasan antara lain sebagai berikut.
No | Kata Dasar | Verba Aktif | Verba Pasif |
---|---|---|---|
1. | Angkat | Mengangkat | Diangkat, Terangkat |
2. | Habis | Menghabiskan | Dihabiskan |
3. | Kisah | Mengisahkan | Dikisahkan |
4. | Dukung | Mendukung | Didukung |
5. | Buat | Membuat | Dibuat |
6. | Tanam | Menanam | Ditanam, Tertanam |
7. | Atur | Mengatur | Diatur, Teratur |
8. | Tunggu | Menunggu | Ditunggu |
9. | Gugah | Menggugah | Digugah, Tergugah |
10. | Sentuh | Menyentuh | Disentuh, Tersentuh |
11. | Tinggal | Meninggalkan | Ditinggalkan, Tertinggal |
12. | Lanjut | Melanjutkan | Dilanjutkan |
13. | Amal | Mengamalkan | Diamalkan |
14. | Saji | Menyajikan | Disajikan, Tersaji |
15. | Terima | Menerima | Diterima |
16. | Cerita | Menceritakan | Diceritakan |
17. | Tonton | Menonton | Ditonton |
3. Nomina
Nomina yaitu kata benda. Nomina terdiri atas nomina dasar dan nomina turunan. Nomina dasar terdiri atas nomina umum dan nomina khusus. Selain nomina dasar, di dalam model teks ulasan tersebut juga terdapat banyak nomina turunan. Pada umumnya nomina turunan dibuat dengan menambahkan prefix, sufiks, atau konfiks pada kata dasar. Beberapa pola nomina turunan pada tek ulasan yaitu sebagai berikut.
Nomina Turunan | ||||
---|---|---|---|---|
pe-+N | pe+N+-an | N+-an | per-+-an | ke-+N+-an |
Penulis | Pendidikan | Barisan | Persahabatan | Keakraban |
Pemuda | - | Adegan | Pertemuan | Kelahiran |
Penonton | - | - | Pertandingan | Kesalahan |
Pemain | - | - | Perbedaan | Kesungguhan |
- | - | - | Persoalan | Kehidupan |
- | - | - | Peraturan | Keinginan |
Antonim yaitu suatu kata yang artinya berlawanan satu dengan lainnya. Antonim disebut juga dengan lawan kata. Beberapa antonim untuk dalam teks di atas antara lain sebagai berikut.
No | Kata | Antonim | No | Kata | Antonim |
---|---|---|---|---|---|
1. | Menghabiskan | Menyisakan | 8. | Mendapat | Kehilangan |
2. | Kesulitan | Kemudahan | 9. | Melanjutkan | Berhenti |
3. | Kelahiran | Kematian | 10. | Menahan | Membiarkan |
4. | Persahabatan | Permusuhan | 11. | Menginginkan | Menolak |
5. | Keberhasilan | Kegagalan | 12. | Kelemahan | Kekuatan |
6. | Mendapatkan | Menghilangkan | 13. | Mendukung | Menolak |
7. | Mengizinkan | Melarang | 14. | Pertemuan | Perpisahan |
4. Pronomina
Pronomina yaitu kata yang digunakan untuk mengacu nomina yang lain. Teks ulasan film atau drama pada umumnya didominasi oleh pronomina orang ketiga, ibarat ia dan nya. Selain itu, ada pula sebutan untuk nama tokoh. Beberapa pola pronomina dalam “Dongeng Utopia Masyarakat Borjuis” antara lain sebagai berikut.
- Ia bermimpi menjejakkan kaki di Pulau Jawa dan masuk dalam barisan mahasiswa sebuah kampus terfavorit di Bandung yakni ITB.
- Film ini mengisahkan ihwal seorang cowok berjulukan Alif yang menghabiskan hidupnya di tengah keluarga religius di Tanah Gadang.
- Sayang, kedua orang renta tidak mendukung mimpinya, sehingga Alif hanya menjadi seorang murid Pondok Madani.
- Ada lima orang sahabatnya yang menciptakan Alif sedikit kerasan di tengah peraturan pondok yang mengikat dan kadang terkesan konyol.
- Pada ketika Baso harus kembali ke kota kelahirannya demi mengurus neneknya yang sakit keras. Kelima kawannya dengan wajah sedih mengelilinginya. Sementara Baso terlihat santai dan tidak menahan beban.
- Peranannya bisa merekatkan tokoh-tokoh lainnya sehingga bisa membangun kehangatan antarpribadi.
- Dan lain-lain.
5. Adjektiva
Adjektiva (kata sifat atau kata keadaan) yaitu kata yang digunakan untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, atau binatang. Beberapa pola adjektiva dalam Teks "Dongeng Utopia Masyarakat Borjuis" yaitu sebagai berikut.
No | Adjektiva | Frasa Adjektiva |
---|---|---|
1. | religius | keluarga religius |
2. | kerasan | sedikit kerasan |
3. | nyata | terasa nyata |
4. | akrab | makin akrab |
5. | nyaman | rasa nyaman |
6. | baik | sangat baik |
7. | keras | sakit keras |
8. | ragu | orang tuanya ragu |
6. Konjungsi
Konjungsi yaitu kata hubung. Konjungsi terdiri atas konjungsi koordinatif, subordinatif, korelatif, antarkalimat, dan antarparagraf. Lihatlah beberapa pola kalimat yang memakai keempat konjungsi itu.
No | Konjungsi | Kalimat |
---|---|---|
1. | Koordinatif: • dan • atau • tetapi |
|
2. | Subordinatif: • sesudah • sebelum • sementara • jika • agar • supaya • meskipun • alih-alih • sebagai • sebab • karena • maka |
|
7. Kata Depan
Preposisi atau kata depan yaitu kata kiprah yang berfungsi sebagai unsur pembentuk frasa preposisional. Dalam bahasa Indonesia preposisi ditempatkan di belahan awal frasa dan diikuti oleh nomina, adjektiva, atau verba. Beberapa preposisi yang terdapat di dalam bahasa Indonesia, ibarat di, ke, pada, dari, secara, dan bagi.
- Film ini mengisahkan ihwal seorang cowok berjulukan Alif yang menghabiskan hidupnya di tengah keluarga religius di Tanah Gadang.
- Ia bermimpi menjejakkan kaki di Pulau Jawa dan masuk dalam barisan mahasiswa sebuah kampus terfavorit di Bandung yakni ITB.
- Ada lima orang sahabatnya yang menciptakan Alif sedikit kerasan di tengah peraturan pondok yang mengikat dan kadang terkesan konyol.
- Mereka berenam selalu berkumpul di menara masjid dan menamakan diri mereka Sahibul Menara.
- Di bawah menara masjid, mereka berenam sering menunggu Maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk.
- Di mata belia mereka, awan-awan itu berkembang menjadi menjadi negara dan benua impian masing-masing.
- Semangat yang di awal begitu terasa menggugah hati keenam sahabat itu malah luruh begitu saja justru di ketika keenamnya tersebut makin akrab.
- Misalnya dalam novel Alif tidak ingin Sekolah di Pesantren tetapi ingin ke SMA, dan Ibunya tetap bersikukuh menginginkan Alif sekolah di Pesantren.
- Kemudian Alif menerima surat dari Pamannya bahwa ada Pesantren di Jawa berjulukan Pondok Madani, Alif memenuhi keinginan Ibunya bersekolah di pesantren Pondok Madani bukan di Padang.
- Film Negeri 5 Menara yaitu sebuah karya fiksi yang diangkat dari kisah faktual seorang penulis berbakat Ahmad Fuadi.
- Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa.
- Kemudian Alif menerima suratdari Pamannya bahwa ada Pesantren di Jawa berjulukan Pondok Madani.
- Pada ketika Baso harus kembali ke kota kelahirannya demi mengurus neneknya yang sakit keras.
8. Artikel
Artikel yaitu kata kiprah yang membatasi makna jumlah nomina. Artikel yang terdapat di dalam model teks ulasan yaitu sang dan si. Artikel sang merupakan salah satu artikel yang mengacu ke makna tunggal, selain sri, hang, dan dang.
- Namun lantaran sosok Baso telah meninggalkan Pondok Madani, maka demi menghormati harapan si Baso, 5 sahabat lainnya lah yang melanjutkan ambisi tersebut.
9. Kalimat Simpleks dan Kompleks
Kalimat simpleks merupakan kalimat yang mempunyai satu verba utama, sedangkan kalimat kompleks yaitu kalimat dengan dua verba utama atau lebih.
Contoh kalimat simpleks
- Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa.
Contoh kalimat komplek
- Apalagi di Indonesia yang terdiri dari banyak sekali tempat dan suku yang berbeda sangat cocok sekali untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang penuh dengan perbedaan.
- Selain itu, semangat yang dilandasi oleh keikhlasan, dan kerja keras dalam film ini sanggup memotivasi generasi muda untuk lebih baik memilih masa depan yang baik dengan pendidikannya.
No comments:
Post a Comment