Friday, July 31, 2020

Menginterpretasikan Makna Teks “Teater Gandrik”

Interpretasi ialah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu. Menginterpretasi makna teks ulasan merupakan aktivitas menafsirkan makna teks yang terdapat dalam sebuah teks ulasan. Untuk sanggup menafsirkan sebuah teks ulasan harus mempunyai pengetahuan yang luas dan mendalam. Pencapaian interpretasi yang baik bergantung pada kecermatan dan ketajaman penafsir. Setiap pembaca akan mempunyai interpretasi yang berbeda terhadap sebuah teks ulasan. Untuk itu penafsir diharapkan bisa menfsirkan teks ulasan yang dibaca. Untuk mengiterpretasi teks ulasan harus membaca secara keseluruhan isi teks dengan cermat dan terus menerus.

Interpretasi teks ulasan film/drama ialah aktivitas memberi apresiasi atau pemaknaan terhadap sebuah karya sastra sesuai dengan pikiran atau perasaan yang diperoleh pembaca/penonton terhadap karya tersebut. Kegiatan interpretasi ini sanggup pula dipakai untuk mengapresiasi film atau teks sastra lainnya. Kegiatan interpretasi lebih memfokuskan dan memprioritaskan pada pengkajian bagian-bagian yang paling menempel (organik), unsur-unsur dan simbol-simbol. Untuk itu, menginterpretasi atau menafsirkan drama/film ini sangat diharapkan untuk mengungkapkan makna yang tersembunyi atau sengaja disembunyikan pengarang.
 atau pandangan teoretis terhadap sesuatu Menginterpretasikan Makna Teks “Teater Gandrik”
Pada teks ulasan yang berjudul Teater Gandrik Ubah Kisah Pahlawan Super Makara Kritik Sosial Silahkan  Bacalah teks ulasan yang berjudul “Teater Gandrik Ubah Kisah Pahlawan Super Makara Kritik Sosial” berikut ini. Sambil membaca, identifikasilah siapa yang menjadi pahlawan supernya dan apa yang telah dilakukannya.

No.Struktur TeksKalimat
1.OrientasiTeater Gandrik di Yogyakarta mementaskan “Gundala Gawat” karya budayawan Goenawan Mohamad, parodi kisah pahlawan super yang dijadikan kritik sosial. Setelah sukses dipentaskan di Yogyakarta, pertunjukan drama komedi itu dipentaskan di Jakarta dan Surabaya serta kota-kota lain di Indonesia.
2.Orientasi 2“Gundala Gawat” mengangkat kisah pahlawan super lokal berjulukan Gundal a Putra Petir yang terkenal dalam komik karya Hasmi Suraminata, yang juga bermain dalam pementasan ini. Gundala dituduh warga bersekongkol dengan ayahnya, Petir, alasannya ialah setiap ada serangan petir selalu terjadi perampokan bank.
3.Orientasi 3Di simpulan cerita, Gundala bersama pahlawan super lokal lainnya diperintahkan oleh komikus Hasmi untuk menyusup ke dalam kelompok lawan. Namun Gundala terperangkap tidak berdaya sementara pahlawan lainnya berbalik ikut melaksanakan perampokan.
4.Tafsiran isi 1Pementasan drama oleh Teater Gandrik Yogyakarta tersebut penuh humor dan kritik sosial menyerupai penyertaan insiden penyerangan lapas Cebongan, kegagalan Ujian Nasional, dan kasus-kasus korupsi.
5.Tafsiran Isi 2Menurut Goenawan, drama tersebut lebih sebagai gurauan yang tidak harus ditanggapi secara serius. “Ini bergurau, kalau kita melihat lawakan kemudian dicari maknanya maka leluconnya hilang. Karena melihat hidup secara pandai kan, bahwa..ya, kita harus bisa ketawa untuk hal-hal yang serius juga,” ujarnya.
6.Tafsiran isi 3Dalang dan penulis Sudjiwo Tedjo mengaku kaget karya Goenawan penuh lelucon, meskipun ia menilai karya tersebut masih menyerupai dengan kolom “Catatan Pinggir” karya penulis yang sama yang rutin dimuat majalah Tempo.
7.Tafsiran isi 4“Ini kelanjutan dari ‘Catatan Pinggir’. ‘Catatan Pinggir’ versi ndeso, versi kethoprakan. Justru guyonan itu sangat serius berdasarkan saya, dengan menulis ini responsnya lebih banyak daripada ia menulis ‘Catatan Pinggir’,” ujarnya.
7.
Tafsiran isi 5
Sutradara dan penata musik Djaduk Ferianto mengatakan, ia puas dengan pentas di Taman Budaya Yogyakarta, 16 dan 17 April 2013, dengan penonton yang berjubel. Tiket untuk pentas di Taman Ismail Marzuki Jakarta 26 dan 27 April 2013 sudah habis terjual sehingga ada pementasan komplemen malam berikutnya. Pada Juli 2013, Teater Gandrik pentas di Surabaya dan di kota-kota lainnya di Indonesia.
7.Tafsiran isi 6“Moga-moga nanti untuk Jakarta lebih cair, lebih nikmat, dan lebih terjaga (permainannya). Kalau untuk Jakarta, perubahannya yang lokal Jawa mungkin sedikit dijadikan bahasa Indonesia atau mungkin dengan aktualitas yang terjadi di Jakarta,” ujarnya.
7.Evaluasi 4Salah satu penonton, Ria, yang selama ini aktif dalam pementasan teater boneka Papermoon merasa gembira pada pementasan drama “Gundala Gawat”. Alasannya, pementasan menyerupai ini terbilang langka, mengingat penyelenggaraannya tidak gampang dan sulit mencari pertolongan sponsor. “Sangat bahagia alasannya ialah ini kesempatan glamor menurutku, alasannya ialah makin ke sini makin jarang orang yang konsentrasi dan terus mau untuk berteater dan dengan pilihan-pilihan dongeng naskah yang sehari-hari,” ujarnya.
8.RangkumanDayat, penggemar Teater Gandrik, menyukai kritik tajam terhadap apa yang
sedang terjadi di sekitar masyarakat, tetapi disampaikan dengan gaya humor. “Berbobot, meskipun ini bekerjsama ringan, mengambil dari dongeng komik, tetapi menunjukkan kritik yang cukup dalam,” ujarnya.
(Sumber: www.voaindonesia.com/html)

Masalah apa yang dikritik dalam pementasan drama tersebut? Masalah yang dikritik dalam pementasan drama tersebut ialah kritik sosial yang terdapat dalam drama menyerupai penyertaan insiden penyerangan lapas Cebongan, kegagalan Ujian Nasional, dan kasus-kasus korupsi.

Mengapa Goenawan Mohamad mengatakakan drama tersebut hanya guyonan belaka? Karena berdasarkan dia drama tersebut tidak harus ditanggapi secara serius, jikalau melihat lawakan kemudian dicari maknanya maka leluconnya hilang. Karena melihat hidup secara arif, kita harus bisa ketawa untuk hal-hal yang serius juga,

Tulis ulanglah teks ulasan mengenai drama “Gundala Gawat” ini dengan memakai kalimat sendiri tanpa mengutip satu kalimat pun dari kedua teks ulasan yang telah disajikan wacana drama tersebut. Pada teks ulasan yang kalian buat itu, pikirkan biar semua tahapan tidak terlewatkan. Untuk itu, kalian bisa menggali gosip dari banyak sekali media, menyerupai buku, majalah, koran, dan/atau internet.

Orientasi
Teater Gandrik Yogyakarta, sukses menampilkan drama berjudul "Gundala Gawat", yang penuh dengan kritik sosial. Gundala Gawat merupakan drama karya Goenawan Mohamad yang menceritakan wacana tokoh berjulukan Gundala Putra Petir. Gundala Putra Petir tersebut disesuaikan dari komik karya M Hasmi.

Tafsiran Isi
Semua super pendekar lokal harus bersatu-padu untuk memulihkan negeri yang rusak oleh kejahatan. Cerita diawali dengan Gundala yang dituduh bersekongkol dengan ayahnya yaitu Petir. Warga beralasan gundala bersekongkol alasannya ialah setiap ada petir selalu terjadi perampokan bank. Pak Petir menjelaskan bahwa insiden itu ialah ulah dari kelompok penjahat yang berjulukan Harimau Lapar.

Mereka berhasil memasuki sarang Harimau Lapar, namun penyusupan ini diketahui oleh pimpinan kelompok. Pada penggalan kita bisa melihat bahwa super pendekar pun bisa berkhianat dan ikut terlibat dalam perampokan yang dilakukan oleh Harimau Lapar kecuali Gundala. Tidak lupa Teater Gandrik menyisipkan banyak sindiran-sindiran sosial kepada pemerintah. Dimulai dari kasus Cebongan, Ujian Nasional yang acak-acakan hingga kasus korupsi yang masih merajalela di negeri ini.

Evaluasi
Goenawan menganggap drama tersebut lebih sebagai gurauan dan tidak harus ditanggapi secara serius alasannya ialah jikalau melihat lawakan kemudian dicari maknanya maka leluconnya menjadi hilang. Sudjiwo Tedjo juga merasa kaget alasannya ialah karya Goenawan tersebut penuh lelucon. Menurut dia guyonan itu sangat serius. Sutradara dan penata musik Djaduk Ferianto sangat puas dengan pentas tersebut terbukti dengan penonton yang berjubel dan ada pementasan komplemen malam berikutnya. 

Teater Gandrik juga akan pentas di Surabaya dan ke kota-kota lainnya di Indonesia pada bulan Juli. Salah satu penonton, Ria merasa gembira pada pementasan drama Gundala Gawat. Sebab, pementasan menyerupai ini terbilang langka, mengingat penyelenggaraannya tidak gampang dan sulit mencari pertolongan sponsor. Dayat, penggemar Teater Gandrik, menyukai kritik tajam terhadap apa yang sedang terjadi di sekitar masyarakat namun disampaikan dengan gaya humor.

Rangkuman
Pementasan drama Gundala gawat cukup berbobot meskipun ini bekerjsama ringan, mengambil dari dongeng komik tapi menunjukkan kritik yang cukup dalam.

No comments:

Post a Comment