Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan bahan-bahan yang dipakai sebagai alat maupun sebagai materi pemenuh kebutuhan manusia. Misalnya saja intan dan grafit, intan biasanya dipakai sebagai perhiasan, sedangkan grafit biasanya dipakai sebagai pengisi pensil. Kedua materi tersebut yaitu intan dan Grafit tersusun atas unsur yang sama yaitu karbon (C), namun membentuk struktur dan jenis ikatan yang berbeda sehingga sanggup dihasilkan karakteristik yang berbeda. Selain intan dan grafit masih banyak materi lain yang sanggup ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini klarifikasi mengenai beberapa karakteristik bahan.
Intan merupakan salah satu kerikil berharga dan merupakan kristal yang sangat indah. Sedangkan grafit biasanya dipakai sebagai isi pensil. Kedua materi tersebut ternyata tersusun dari atom yang sama yaitu atom karbon (C). Pada intan masing-masing atom karbon (C) mengikat empat atom karbon (C) lainnya dengan ikatan kovalen membentuk struktur tetrahedral (struktur berupa empat bidang). Struktur ini menciptakan intan bersifat sangat berpengaruh dan keras serta mempunyai titik lebur sampai 35.500°C.
Pada grafit atom C berikatan dengan 3 atom lainnya membentuk lapisan heksagonal (struktur berbentuk datar yang terbentuk dari strukstur segienam). Antar lapisan diikat oleh suatu gaya yang disebut Van der Waals yang lemah, sehingga grafit lebih ringkih daripada intan. Struktur grafit yang demikian menjadikan elektron gampang berpindah-pindah sehingga grafit merupakan materi yang manis sebagai penghantar listrik. Oleh kesudahannya grafit biasanya dipakai sebagai elektroda dalam baterai. Perbedaan jenis ikatan yang ada pada kedua materi tersebut menjadikan perbedaan sifat bahan.
Grafit lebih lunak dibandingkan intan alasannya strukturnya berlapis-lapis. Hal tersebut menunjukkan bahwa sifat materi dipengaruhi oleh molekul-molekul penyusunnya. Perbedaan struktur intan dan grafit menjadikan sifat fisika dan kimia mereka berbeda. Perbedaan yang paling menonjol dari keduanya yaitu mengenai daya hantar listrik dan daya hantar logam. Intan merupakan isolator listrik yang baik sedangkan grafit merupakan konduktor listrik yang baik. Sebaliknya, intan merupakan konduktor panas yang baik sedangkan grafit merupakan isolator panas yang baik. Struktur molekul dalam suatu materi tidak sanggup direkayasa oleh insan tetapi hal tersebut merupakan ciptaan Tuhan.
2. Plastik
Plastik yaitu istilah umum bagi Polimer, material yang terdiri dari rantai panjang karbon dan elemen-elemen lain yang gampang dibuat menjadi aneka macam bentuk dan ukuran. Pada cuilan bawah kemasan plastik biasanya terdapat logo yang merupakan identitas materi untuk menciptakan plastik. Logo tersebut bukan berarti plastik tersebut sanggup didaur ulang atau dipakai kembali melalui proses kimia. Dengan memahami logo tersebut dibutuhkan sanggup menentukan plastik yang sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini beberapa logo dan penjelasannya.
No. | Jenis Plastik | Karakteristik | Gambar |
---|---|---|---|
1. | PETE atau PET | PETE ((Polyethylene Terephthalate) atau Kode 1) Plastik jenis ini dirancang untuk satu kali penggunaan saja. Jikadigunakan berulang sanggup meningkatkan resiko ikut terkonsumsinya materi plastik dan basil yang berkembang pada materi tersebut. Jenis plastik PETE ini sulit untuk dibersihkan dari basil dan materi plastik PETE sanggup bersifat racun. Plastik ini sebaiknya didaur ulang dan tidak dipakai kembali. | |
2. | HDPE | HDPE ((High-Density Polyethylene) atau Kode 2) merupakan plastik yang paling umum didaur ulang dan dianggap plastik paling aman. Plastik HDPE ini sangat keras dan tidak gampang rusak alasannya efek sinar matahari, panas yang tinggi, atau suhu yang dingin. Karena itu, HDPE dipakai untuk menciptakan meja piknik, daerah sampah, dan produk lain yang membutuhkan ketahanan terhadap cuaca. | |
3. | PVC | Plastik PVC ((Polyvinyl Chloride) atau Kode 3) mempunyai sifat lembut dan fleksibel. PVC dikhawatirkan sebagai “plastik beracun” alasannya mengandung aneka macam racun yang sanggup mencemari makanan. Plastik ini juga sukar didaur ulang. Produk PVC sebaiknya tidak dipakai kembali sebagai pembungkus makanan. Plastik ini biasanya dipakai sebagai pembungkus makanan, botol minyak sayur, dan mainan bawah umur ibarat pelampung renang. | |
4. | LDPE | LDPE dianggap mempunyai tingkat racun yang rendah dibandingkan dengan plastik yang lain. LDPE tidak umum untuk didaur ulang, bila didaur ulang plastik LDPE biasanya dipakai sebagai materi pembuat ubin lantai. LDPE biasa ditemukan pada pembungkus baju, kantung pada layanan basuh kering, pembungkus buah-buahan semoga tetap segar, dan pada botol pelumas. | |
5. | PP | Plastik PP ((Polypropylene) atau Kode 5) bersifat kuat, ringan, dan tahan terhadap panas. Plastik PP bisa menjaga materi yang ada di dalamnya dari kelembaban, minyak dan senyawa kimia lain. Plastik dari PP dianggap kondusif jiga dipakai kembali dan sanggup didaur ulang. PP biasanya dipakai sebagai pembungkus pada produk sereal sehingga tetap kering dan segar. PP juga dipakai sebagai ember, kotak margarin dan yogurt, dan sedotan. | |
6. | PS | Polystyrene (Kode 6) atau styrofoam merupakan plastik yang murah, ringan, dan gampang dibentuk. Plastik PS ini gampang rusak dan rapuh, dan gampang mencemari lingkungan. Senyawa styrene pada plastik polystyrene mungkin bisa lepas dari plastik tersebut dan bila terkonsumsi sanggup memicu kanker dan gangguan sistem reproduksi. Jika memungkinkan kita sanggup menghindari plastik ini untuk dipakai sebagai pembungkus makanan. | |
7. | BPA | BPA ((BPA, Polycarbonate, dan LEXAN) atau Kode 7) Kategori plastik dengan arahan 7 ini dipakai sebagai arahan plastik dengan materi selain materi yang telah dipaparkan sebelumnya. Plastik ini. biasanya dipakai untuk menciptakan aksesoris kendaraan, Penggunaan plastik ini sebagai bot ol minuman dan pembungkus kuliner sangat tidak dianjurkan, alasannya salah satu zat penyusun plastik ini contohnya BPA (Bisphenol A) merupakan senyawa yang sanggup mengganggu kerja hormon-hormon tubuh. |
3. Logam
Logam yaitu unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras, penghantar listrik dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi. Beberapa pola logam yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari diantaranya yaitu baja, baja ringan, kuningan dan perunggu.
- Kuningan merupakan logam paduan antara tembaga (Cu) dan seng (Zn). Perbandingan antara tembaga dan seng beragam, tergantung dengan karakteristik kuningan yang ingin dihasilkan. Namun, umumnya kadar tembaga antara 60-90% dari massa total. Kuningan banyak dipakai sebagai dekorasi alasannya mempunyai warna yang cerah, senar drum, dan terompet. Tembaga dalam kuningan bisa membunuh basil ibarat Staphylococcus aureus, E. coli, dan Pseudomonas aeruginosa dengan cara merusak struktur membran sel basil dan menganggu keseimbangan ion dalam bakteri.
- Perunggu merupakan logam adonan yang mengandung tembaga (Cu) sebagai komponen utamanya dengan jenis logam lain ibarat timah (Sn). Selain dengan timah logam lain yang sanggup dicampurkan yaitu mangan (Mn), aluminium (Al), fosfor (P), atau silikon (Si). Pada umumnya, dalam perunggu terkandung tembaga sebesar 88% sedangkan 12% yaitu timah. Umumnya perunggu mempunyai titik lebur 950 °C. Perunggu juga banyak dipakai pembuatan prasasti, alat musik gong dan alat gamelan, serta dipakai untuk menciptakan medali.
- Baja merupakan logam paduan (alloy) antara logam besi (Fe) sebagai materi utama dengan karbon (C) sekitar 0,2% sampai 2,1%. Selain karbon dalam baja juga terkandung mangan (Mn), fosfor (P), welirang (S), silikon (Si), dan sebagian kecil oksigen (O), nitrogen (N), dan alumunium (Al). Peningkatan kualitas baja biasanya dilakukan dengan penambahan nikel (Ni), krom (Cr), molybdenum (Mo), boron (B), titanium (Ti), vanadium (V), dan niobium (Nb). Fungsi unsur karbon dalam baja yaitu sebagai materi pengeras dan meningkatkan kekuatan tariknya sehingga sanggup mencegah pergeseran atom-atom dalam logam baja.
- Galvanum (baja ringan) merupakan logam baja tipis yang dilapisi oleh adonan logam yang terdiri atas alumunium (Al) sebanyak 55%, seng (Zn) sebanyak 43%, dan silikon (Si) sebanyak 1,6%. Jika dibandingkan dengan kayu sebagai atap rumah material galvanum lebih ramah lingkungan, anti karat, dan mempunyai ketahanan sangat tinggi.
4. Tulang dan Gigi
Tulang tersusun atas cuilan yang hidup yaitu sel-sel tulang (osteosit) dan cuilan tak hidup. Sel-sel tulang kadarnya berbeda-beda selama kita tumbuh. Pada tulang yang sudah tepat kadar sel-sel tulang hanya sekitar 5 persen. Komponen tak hidup penyusun tulang terdiri atas zat organik dan zat anorganik. Zat organik penyusun tulang antara lain yaitu kolagen (ikatan serat protein yang tersusun memanjang yang bersifat elastis), protein polisakarida, dan glikoaminoglikan (mukopolisakarida) sebesar 50 persen.
Zat anorganik penyusun tulang yaitu kalsium fosfat Ca3(PO4)2, merupakan senyawa ionik yang tersusun dari ion Ca2+ dan PO42+. Pada tulang juga ditemukan ion bikarbonat (HCO3- ) sekitar 4-8 persen. Zat anorganik tersebut membentuk senyawa yang disebut hidroksiapetit (Ca10(PO4)6(OH)2). Mineral-mineral tersebut berfungsi sebagai materi pengeras, pembuat kaku, dan penguat tulang. Tahukah kau bahwa struktur tulang yang manis ini bisa ditarik dengan beban 700-1400 kg/cm2 dan bisa menahan beban 1400-2100 kg/cm2. Kekuatan ini hampir sama dengan kekuatan dari alumunium atau baja lunak.
Zat penyusun gigi hampir sama dengan zat penyusun tulang. Pada gigi terdapat protein yang dinamakan amelogenin dan enamelin. Pada gigi juga terdapat senyawa yang mengandung unsur Magnesium (Mg), natrium (Na), dan Fluor (F). Senyawa yang mengandung Fluor dalam gusi berfungsi sebagai pelindung gigi dari kerusakan akhir terkena zat asam. Florida juga sanggup mempercepat mineralisasi atau penambahan zat kalsium (Ca) dan Fosfor (P) pada permukaan gigi.
Zat penyusun gigi hampir sama dengan zat penyusun tulang. Pada gigi terdapat protein yang dinamakan amelogenin dan enamelin. Pada gigi juga terdapat senyawa yang mengandung unsur Magnesium (Mg), natrium (Na), dan Fluor (F). Senyawa yang mengandung Fluor dalam gusi berfungsi sebagai pelindung gigi dari kerusakan akhir terkena zat asam. Florida juga sanggup mempercepat mineralisasi atau penambahan zat kalsium (Ca) dan Fosfor (P) pada permukaan gigi.
No comments:
Post a Comment