Friday, July 31, 2020

Mengonversi Teks Eksplanasi

Salah satu kegiatan berguru mengajar pada kelas XI semester dua yaitu mengonversi teks eksplanasi. Kegiatan mengonversi teks merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengubah dari satu bentuk teks ke bentuk yang lain.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Konversi adalah perubahan dari satu sistem pengetahuan ke sistem yang lain, perubahan pemilikan atas suatu benda, tanah, dan sebagainya, perubahan dari satu bentuk (rupa, dan sebagainya) ke bentuk (rupa, dan sebagainya) yang lain. Intinya kegiatan mengonversi yaitu mengubah satu bentuk yang lain. Mengonversi teks eksplanasi salah satunya yaitu ke dalam bentuk ringkasan atau abstraksi.

Pada kegiatan mengonversi teks eksplanasi ke dalam bentuk abstraksi sanggup dilakukan sama menyerupai dikala mengabstraksi sebuah teks. Langkah-langkah menciptakan abstraksi teks eksplanasi secara umum (bisa saja berbeda) antara lain sebagai berikut. Pertama, Membaca dengan cermat teks eksplanasi yang akan diabstraksi, jikalau perlu lakukan secara berulang semoga sanggup benar-benar memahami teks tersebut.

Kedua, catat pokok-pokok pikiran yang ada dalam teks eksplanasi tersebut. Ketiga, menyusun bagian-bagian penting (pokok pikiran) teks eksplanasi sesuai dengan struktur teks eksplanasi. Keempat, menuliskan kembali bagian-bagian penting tersebut menjadi paragraf abstraksi yang padu. Setelah abstraksi tersusun, lakukan perbaikan-perbaikan yang dianggap perlu sehingga abstraksi yang disusun sesuai dengan yang diharapkan. Berikut ini yaitu teks eksplanasi wacana perubahan sosial.

No.Struktur TeksPeristiwa
1.Pernyataan UmumPerubahan sosial yang terjadi pada masyarakat merupakan perubahan dalam
struktur masyarakat dan berdampak pada berubahnya sistem sosial masyarakat menyerupai nilai, norma dan sikap perilaku, maupun perubahan pada forum kemasyarakatannya. Perubahan ini terjadi di masyarakat pada waktu tertentu. Perubahan sosial dalam masyarakat bukan produk tetapi merupakan sebuah proses menyerupai proses pembiasaan makhluk hidup terhadap seleksi alam. Perubahan sosial dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor internal dan eksternal.
2.Hubungan sebab-akibatFaktor-faktor Internal
Faktor-faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam masyarakat. Faktor ini didorong oleh motivasi berprestasi dari individu-individu dalam masyarakat itu. Apabila setiap individu mempunyai motivasi untuk meraih prestasi terbaik, kelompok tersebut secara otomatis akan mengalami perubahan. Secara umum faktor-faktor internal yang mengakibatkan terjadinya perubahan sosial adalah:

a) Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk memilih cepat atau lambatnya perubahan sosial yang terjadi. Semakin banyak jumlah penduduk maka akan semakin kompleks. Kompleksitas inilah yang menimbulkan cepatnya perubahan sosial yang terjadi. Namun sebaliknya, perubahan sosial yang disebabkan oleh sedikitnya jumlah penduduk terjadi lantaran upaya pengisian kekosongan jumlah penduduk dan ditandai dengan konversi lahan terbuka menjadi lahan terbangun dan perubahan sektor primer menjadi sektor sekunder maupun sektor tersier. Hal ini menunjukkan adanya perubahan sosial pada pola acara manusia.

b) Penemuan-Penemuan Baru (Inovasi)
Penemuan-penemuan gres sanggup mendorong perubahan sosial dalam masyarakat. Penemuan-penemuan gres sanggup dibedakan menjadi inovasi dan reka cipta. Penemuan merupakan inovasi unsur-unsur yang bersifat baru. Sedangkan reka cipta merupakan inovasi yang bersifat menyempurnakan bentuk inovasi lama, disebut reka cipta jikalau masyarakat sudah mengakui, menerima, bahkan menerapkan inovasi tersebut. Penemuan maupun reka cipta biasanya terjadi di bidang teknologi. Peran inovasi teknologi gres di dalam perubahan sosial sangat besar, lantaran dengan adanya inovasi teknologi gres mengakibatkan perubahan moda produksi dalam masyarakat.
 Salah satu kegiatan berguru mengajar pada kelas XI semester dua yaitu mengonversi teks e Mengonversi Teks Eksplanasi
c) Konflik dalam Masyarakat
Pertentangan atau konflik dalam masyarakat juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan sosial. Pertentangan-pertentangan tersebut sanggup berupa kontradiksi antarindividu, antara individu dengan kelompok, antarkelompok, serta konflik antargenerasi. Konflik dalam masyarakat dikatakan sebagai salah satu faktor penyebab adanya perubahan sosial lantaran dalam konflik, masyarakat menjadi gampang terpengaruh informasi negatif dan menimbulkan cara pandang dan cara bersikap menjadi berubah.

d) Revolusi
Revolusi merupakan perubahan secara cepat yang terjadi lantaran adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem pemerintahan yang ada. Perubahan ini terjadi secara cepat khususnya pada tata penyelenggaraan forum masyarakatnya.
3.Hubungan sebab-akibatFaktor-faktor Eksternal
Faktor-faktor Eksternal yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat mengakibatkan terjadinya perubahan sosial. Faktor-faktor tersebut antara lain:

a) Kondisi Alam yang Berubah
Kondisi alam yang berubah atau petaka menimbulkan masyarakat yang tinggal di tempat tersebut terpaksa berpindah untuk mencari tempat yang lebih aman. Perpindahan ini serta merta membawa dampak adanya unsur gres dalam sistem masyarakat di tempat baru, sehingga perlu adanya proses pembiasaan atas lingkungan yang baru.

b) Peperangan
Peperangan dalam hal ini berarti pertikaian antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain di luar batas-batas negara, bukan konflik yang terjadi dalam masyarakat di negara yang sama. Dalam peperangan niscaya ada pihak yang kalah dan pihak yang menang. Pada pihak yang kalah secara otomatis akan mengalami perubahan yang signifikan menyerupai perubahan struktur forum negara maupun perubahan dinamika sosial masyarakatmya.

c) Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Interaksi antar masyarakat membawa efek dalam pola perilaku. Dengan adanya interaksi, maka terjadi hubungan timbal balik yaitu saling mempengaruhi. Interaksi ini akan menimbulkan budaya masyarakat lain tersebar dan kemungkinan diserap dalam kebudayaan masyarakat tertentu. Penyebaran kebudayaan secara hening sanggup melalui penyebaran kebudayaan atau efek dari satu tempat ke tempat lain yang terjadi secara eksklusif ataupun tidak langsung, akulturasi, maupun asimilasi. Budaya lain yang terserap niscaya akan menghasilkan perubahan.

Konversi Teks
Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat berdampak pada berubahnya sistem sosial masyarakat menyerupai nilai norma dan sikap maupun perubahan pada forum kemasyarakatan. Perubahan sosial dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang terjadi dari dalam masyarakat, menyerupai :jumlah penduduk. penemuan, dan konflik dalm masyarakat. Sedangkan Faktor – faktor eksternal yaitu faktor yang terjadi dari dalam masyarakat, yaitu : kondisi alam yang berubah, peperangan, dan efek kebudayaan masyarakat lain.

Unsur Serapan
Bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa, baik dari bahasa tempat maupun bahasa asing. Unsur serapan dalam bahasa Indonesia sanggup dibagi menjadi dua kelompok besar. Pertama, unsur absurd yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur itu digunakan dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur absurd yang penulisan dan pengucapannya diadaptasi dengan kaidah bahasa Indonesia. Berikut ini beberapa pola unsur serapan dalam teks perubahan sosial.

No.IstilahArti
1.AdaptasiCara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup
2.KompleksitasKerumitan atau keruwetan
3.KonversiKonversi yaitu proses perubahan dari sistem atau jenis instrumen tertentu menjadi sistem atau instrumen lain
4.InovasiInovasi yaitu suatu inovasi gres yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya.
5.AkulturasiAkulturasi yaitu proses perubahan yang di dalamnya terjadi penyatuan budaya-budaya yang berbeda.
6.AsimilasiAsimilasi yaitu pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan orisinil sehingga membentuk kebudayaan baru.

Konjungsi
Teks eksplanasi memakai konjungsi eksternal dan konjungsi internal. Konjungsi eksternal merupakan konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi benda, atau kualitas di dalam klausa kompleks atau antara dua klausa simpleks. Konjungsi internal merupakan konjungsi yang menghubungkan argumen atau ilham yang terdapat di antara dua klausa simpleks atau dua kelompok klausa.

Konjungsi eksternal mempunyai empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh: dan, atau), perbandingan (contoh: tetapi, sementara), waktu (contoh: setelah, sebelum, sejak, ketika), dan sebab-akibat (contoh: sehingga, karena, sebab, jika, walaupun, meskipun).

Konjungsi internal juga sanggup dibagi ke dalam empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh: selain itu, di samping itu, lebih lanjut), perbandingan (contoh: akan tetapi, sebaliknya, sementara itu, di sisi lain), waktu (contoh: pertama, kedua ...., kemudian, lalu, berikutnya), dan sebab-akibat (contoh: akibatnya, sebagai akibat, jadi, hasilnya).

Beberapa pola penggunaan konjungsi dalam teks perubahan sosial antara lain sebagai berikut.
  1. Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat merupakan perubahan dalam struktur masyarakat dan berdampak pada berubahnya sistem sosial masyarakat menyerupai nilai, norma dan sikap perilaku, maupun perubahan pada forum kemasyarakatannya.
  2. Perubahan sosial dalam masyarakat bukan produk tetapi merupakan sebuah proses menyerupai proses pembiasaan makhluk hidup terhadap seleksi alam.
  3. Perubahan sosial dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor internal dan eksternal.
  4. Namun sebaliknya, perubahan sosial yang disebabkan oleh sedikitnya jumlah penduduk terjadi karena upaya pengisian kekosongan jumlah penduduk dan ditandai dengan konversi lahan terbuka menjadi lahan terbangun dan perubahan sektor primer menjadi sektor sekunder maupun sektor tersier.
  5. Jumlah penduduk memilih cepat atau lambatnya perubahan sosial yang terjadi. Semakin banyak jumlah penduduk maka akan semakin kompleks. 
  6. Pertentangan atau konflik dalam masyarakat juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan sosial.
  7. Kondisi alam yang berubah atau petaka menimbulkan masyarakat yang tinggal di tempat tersebut terpaksa berpindah untuk mencari tempat yang lebih aman.
  8. Penyebaran kebudayaan secara hening sanggup melalui penyebaran kebudayaan atau efek dari satu tempat ke tempat lain yang terjadi secara eksklusif ataupun tidak langsung, akulturasi, maupun asimilasi.
  9. Peran inovasi teknologi gres di dalam perubahan sosial sangat besar, karena dengan adanya inovasi teknologi gres mengakibatkan perubahan moda produksi dalam masyarakat.
  10. Konflik dalam masyarakat dikatakan sebagai salah satu faktor penyebab adanya perubahan sosial karena dalam konflik, masyarakat menjadi gampang terpengaruh informasi negatif dan mengakibatkan cara pandang dan cara bersikap menjadi berubah.
  11. Revolusi merupakan perubahan secara cepat yang terjadi karena adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem pemerintahan yang ada. 
  12. Sedangkan reka cipta merupakan inovasi yang bersifat menyempurnakan bentuk inovasi lama, disebut reka cipta jika masyarakat sudah mengakui, menerima, bahkan menerapkan inovasi tersebut.

No comments:

Post a Comment