Friday, July 31, 2020

Contoh Teks Eksplanasi Kabut Asap

Fenomena kabut asap menjadi duduk kasus yang sering muncul di dalam masyarakat setiap terjadi pembakaran hutan dan lahan besar-besaran. Kabut asap yang menjadi perbincangan publik ini bertepatan biasanya terjadi bersamaan dengan animo membuka lahan pertanian. Kabut asap menimbulkan duduk kasus substansial pada masyarakat, artinya masyarakat mengalami fenomena fundamental dalam kehidupannya yang berdampak pada kesehatan yaitu kabut asap. masyarakat mencicipi imbas yang luar biasa dari kabut asap, tidak hanya kesehatan, tetapi multisektoral yaitu, ekonomi dan sektor lainnya.

Aktivitas pembakaran lahan untuk kepentingan apapun berkontribusi menyumbang emisi di atmosfer. Sumber penyebab kabut asap itu sendiri begitu bermacam-macam dan kompleks. Hal menarik lainnya yaitu fenomena kabut asap yang selama ini terjadi cenderung dianggap sebagai hal yang biasa baik oleh warga maupun pemerintah. Karena dianggap hal yang biasa, maka warga pada umunya seringkali menganggapnya sebagai suatu kondisi yang masuk akal dan terkesan tidak perlu direspon reaktif.

Berbeda dengan negara tetangga, pemerintah setempat selalu aktif memperlihatkan respon terutama berkenaan dengan kiriman asap yang disinyalir berasal dari Indonesia. Respon negara tetangga tentu tidak mesti dinilai negatif, namun harus direspon bijak, sekaligus dijadikan refleksi dan pelajaran berharga untuk berbenah memnimalisir tragedi kabut asap.
Fenomena kabut asap menjadi duduk kasus yang sering muncul di dalam masyarakat setiap terjadi  Contoh Teks Eksplanasi Kabut Asap
Untuk mengetahui apa saja akhir yang sanggup ditimbulkan oleh fenomena kabut asap ini, berikut pola teks eksplanasi mengenai kabut asap.

No.StrukturPeristiwa
1.Pernyataan UmumKabut asap menjadi istilah yang sering kita dengar akhir-akhir ini, sejumlah media massa kembali memberitakan hebatnya kabut asap. Persoalan lingkungan yang dikenal dengan kabut asap ini, bahwasanya bukan fenomena gres di negeri kita. Setidaknya sekitar tahun beberapa tahun yang kemudian kabut asap andal menjadi tragedi nasional yang turut menarik perhatian serius dunia internasional sehingga Indonesia menerima evaluasi sebagai negara pengekspor asap.
2.Hubungan sebab-akibatMelihat sumber kabut asap umumnya terjadi akhir intervensi insan baik disengaja maupun tidak disengaja melalui pembukaan maupun pencucian lahan dengan cara membakar. Dilihat dari sejumlah peristiwa kebakaran semenjak 1990-an sampai kini, faktor penting yang berkontribusi menjadi penyulut kabut asap selama ini yaitu pencucian lahan yang terjadi di sejumlah areal konsesi perkebunan skala besar dengan cara membakar. Memang dalam satu sisi, pembukaan lahan dengan cara memperabukan bagi korporasi yaitu cara yang sangat murah. Sejumlah masalah dan peristiwa pembakaran lahan yang berkontribusi menimbulkan kabut asap yang sanggup menjadikan banyak sekali penyakit akhir udara yang tercemar.
3.Hubungan sebab-akibatPada kondisi kesehatan tertentu, seseorang akan menjadi lebih gampang mengalami gangguan kesehatan akhir kabut asap dibandingkan orang lain, khususnya pada orang dengan gangguan paru dan jantung, lansia, dan anak-anak. Kabut asap sanggup menimbulkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta menimbulkan reaksi alergi, peradangan dan mungkin juga infeksi. Kabut asap sanggup memperburuk penyakit asma dan penyakit paru kronis lain, menyerupai bronkitis kronik, PPOK dan sebagainya. Kemampuan kerja paru menjadi berkurang dan menimbulkan seseorang gampang lelah dan mengalami kesulitan bernapas. Bagi mereka yang berusia lanjut (lansia) dan belum dewasa maupun yang memiliki penyakit kronik, dengan kondisi daya tahan badan yang rendah akan lebih rentan untuk menerima gangguan kesehatan. Kemampuan dalam mengatasi infkesi paru dan terusan pernapasan menjadi berkurang, sehingga menimbulkan lebih gampang terjadi infeksi. Bahan polutan pada asap kebakaran hutan sanggup menjadi sumber polutan  di sarana air higienis dan makanan yang tidak terlindungi. Infeksi terusan pernapasan akut (ISPA) jadi lebih gampang terjadi, terutama lantaran ketidak seimbangan daya tahan badan (host), pola bakteri/virus penyebab penyakit (agent) serta buruknya lingkungan (environment).
3.Hubungan sebab-akibatAncaman penyakit abuh terusan pernafasan akut (ISPA) mengancam masyarakat terpapar asap kebakaran hutan. Untuk melindungi diri dari risiko gangguan kabut asap perlu dilakuakan tindakan pecegahan dengan sedapat mungkin menghindari atau mengurangi acara di luar rumah/gedung. Terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung dan gangguan pernafasan. Jika terpaksa pergi ke luar rumah/gedung maka sebaiknya memakai masker. Bagi yang telah memiliki gangguan paru dan jantung sebelumnya, mintalah pesan yang tersirat kepada dokter untuk pertolongan pelengkap sesuai kondisi. Segera berobat ke dokter atau sarana pelayanan kesehatan terdekat jika mengalami kesulitan bernapas atau gangguan kesehatan lain. Selalu lakukan sikap hidup higienis sehat (PHBS). Seperti makan bergizi, istirahat yang cukup dan lain-lain. Upayakan semoga polusi di luar tidak masuk ke dalam rumah/sekolah/kantor dan ruang tertutup lainnya. Buah-buahan dicuci sebelum dikonsumsi. Bahan makanan dan minuman yang dimasak perlu di masak dengan baik.

No comments:

Post a Comment