Bentuk tubuh dan letak garis tubuh akan mempengaruhi ukuran tubuh lantaran ukuran tubuh akan diambil dengan cara berpedoman dan mengikuti garis tubuh, oleh lantaran itu memilih titik dan letak garis tubuh betul-betul harus sesuai dengan perspektif tubuh. Menentukan titik tubuh yaitu langkah awal untuk memilih garis tubuh. Untuk pembuatan contoh busana kita perlu mempelajari dimana letak titik tubuh, supaya pada dikala menganalisa bentuk tubuh dan pada dikala mengukur tubuh, kita akan tahu dimana garis tubuh tersebut dimulai dan dimana garis tubuh itu berakhir.
Dengan mempelajari titik tubuh, kita akan bisa mengidentifikasi perihal dimulai dari mana dan berakhir dimana suatu ukuran yang kita ambil. Diawali dengan mengenal titik tubuh pada boneka, kemudian kita akan lebih gampang mencoba memilih titik-titik tubuh tersebut pada tubuh insan atau model yang akan kita buatkan contoh busananya.
Apabila kita akan melaksanakan pemberian tanda titik tubuh pada model atau dummy, kita sanggup membubuhkan tanda dengan memakai alat bantu ibarat spidol tekstil, kertas berwarna yang ada perekat atau lemnya, atau alat bantu lain yang sanggup dipakai untuk memberi tanda yang sanggup dilihat dengan terang pada dikala memasang bodi line/garis tubuh.Titik-titik tubuh insan antara lain sebagai berikut.
1. Klasifikasi/Pembagian Letak Tubuh Bagian Luar Untuk keperluan pembuatan contoh busana, perlu dipelajari perihal letak bagian-bagian tubuh manusia, yang akan mempengaruhi tampilan busana yang akan dibuat. sipemakai, maka busana tersebut menjadi tidak menarik dan tidak bagus. Dengan mempelajari peta letak tubuh dan pembagian terstruktur mengenai dari tubuh manusia, akan membantu kita dalam pemilihan busana yang akan kita buat. Peta letak Tubuh dan Klasifikasi Tubuh Bagian Luar antara lain sebagai berikut.
- Anterior Median Line yaitu Garis tengah tubuh bab muka.
- Posterior Median Line yaitu garis tengah tubuh bab belakang.
- Horizontal Line yaitu garis yang membagi tubuh secara mendatar sejajar dengan lantai.
- Sagittal line yaitu garis anterior posterior atau garis tubuh bab muka dan garis tubuh bab belakang.
Gambar peta tubuh di atas, dibutuhkan untuk mengetahui ketebalan tubuh dan lebar tubuh. Untuk mengetahui berapa ketebalan dan berapa lebar tubuh, maka diukur dengan alat yang namanya ”Sliding gauge measurement method” atau dengan metode pengukuran dengan memakai kamera otomatis yang sanggup digerakkan untuk mendapat foto tubuh bab muka dan bab belakang. Dengan memakai camera Sliding gauge, tubuh model akan digambar menjadi tiga bagian. Pemisahan bentuk tubuh dalam bentuk gambar, tujuannya yaitu untuk mengetahui ketebalan dan lebar tubuh.
2. Garis Tubuh/Body Line
Dengan berpedoman pada titik tubuh, maka titik-titik tersebut dihubungkan menjadi berbentuk garis, kemudian garis inilah yang menjadi garis tubuh. Bentuk tubuh dan letak garis tubuh akan mempengaruhi ukuran tubuh lantaran ukuran tubuh akan diambil dengan cara berpedoman dan mengikuti garis tubuh. Fungsi dari memberi tanda garis tubuh dengan pita body line tersebut yaitu untuk mengetahui:
- Letak bagian–bagian tubuh.
- Letak titik (point) dan garis tubuh, yang dibutuhkan untuk pengambilan ukuran dan pembuatan contoh pakaian dengan teknik konstruksi.
Bahan yang diperlukan:
- Kapur jahit.
- Body line type, yaitu pita berperekat yang sanggup dipakai langsung, tetapi jikalau tidak ada, sanggup di pakai materi pengganti seperti: (1) Pita dari materi saten lebar 0,3 – 0,5 cm. (2) Jarum pentul ukuran panjang 2 – 2,5 cm.
Cara meletakan body line yaitu dengan cara ditempelkan dengan dukungan jarum pentul yang tidak berkepala dan pendek dengan ukuran 2 cm hingga 2,5 cm. Hindari penggunaan jarum pentul yang berlebihan, lantaran akan mengganggu kelenturan jatuhnya pita pada body dummy. Urutan kerja pemasangan body line sanggup diikuti materi sebagaimana yang dipaparkan berikut ini.
Urutan Kerja Meletakkan Garis Tubuh(Body Line) Pada Dummy.
- Menentukan Titik (poin) pada tubuh yang akan di ukur dan di pasang body line.
- Garis tengah muka (TM) atau centre front line (CF).
- Garis tengah belakang (TB) atau centre back line (CB).
- Garis lingkar tubuh atau Bust line.
- Garis lingkar panggul atau hip line.
- Garis lingkar leher atau neck line.
- Garis kerung lengan atau arm hole.
- Garis pundak dan garis sisi atau shoulder line and side line.
- Garis prinses bab muka atau front princes line.
- Garis prinses bab belakang back princes line.
- Ikuti urutan kerja pemasangan body line yang sudah di tulis sebelumnya, apa bila tidak sesuai urutan, akan ada bab pita yang terganggu oleh pita yang lain.
- Garis lingkar harus rata apa bila dilihat dari muka sisi dan belakang.
- Garis prinses dimulai dari pertengahan pundak melalui klimaks payudara dan lurus ke bawah.
- Garis pundak haruslah terlihat segaris, yang sanggup di lihat dari bab muka dan dari bab belakang. Apa bila garis pundak hanya sanggup di lihat dari bab depan saja, berarti letak garis pundak belum benar, artinya terlalu maju ke depan. Apa bila garis atau pita hanya terlihat dari belakang saja berarti pemasangan garis pundak belum benar, artinya terlalu ke belakang. Seharusnya sanggup dilihat dari muka dan dari belakang.
- Garis sisi harus lurus dan segaris dengan garis bahu.
- Kerung lengan mengikuti bentuk lengan.
No comments:
Post a Comment