Thursday, March 26, 2020

Memanfaatkan Isu Dari Gambar Jurnal Ilmiah

Gambar bisa memperlihatkan harapan penulis untuk menggiring pembaca masuk ke dalam alur pikirnya. Dengan demikian, teks yang disampaikan bisa termaknai dengan gampang oleh pembaca. Gambar itu bisa berupa foto, video, sketsa, atau lukisan. Gambar tersebut sanggup manfaatkan bisa untuk menjelaskan sesuatu. Berdasarkan gambar tersebut, buatlah teks yang sesuai.

Salah satu penyebab kurangnya jumlah publikasi ilmiah internasional yang menjadi indikator rendahnya kualitas penelitian di Indonesia ialah terbatasnya kanal para peneliti kita terhadap jurnal-jurnal internasional. Biaya berlangganan sebuah jurnal dalam setahun sudah cukup mahal untuk seorang peneliti PNS. Apalagi semoga optimal, maka seorang peneliti harus berlangganan lebih dari 1 buah jurnal alasannya ialah memang dalam satu bidang disiplin ilmu tertentu, biasanya ada beberapa jurnal ilmiah yang diakui sebagai rujukan internasional.

Rendahnya belanja litbang pemerintah yang sudah berlangsung sangat usang menciptakan ini mengakibatkan mandegnya pengembangan iptek di Indonesia. Sehingga forum litbang pemerintah di Indonesia tidak bisa membuatkan dirinya menjadi forum litbang terkemuka di daerah regional sekalipun. Hal ini sanggup dilihat pada rendahnya output forum litbang di Indonesia dalam publiksi Internasional.
Gambar bisa memperlihatkan harapan penulis untuk menggiring pembaca masuk ke dalam alur pik Memanfaatkan Informasi dari Gambar Jurnal ilmiah
Gambar di atas memperlihatkan bahwa selama kurun 10 tahun terakhir publikasi Indonesia di kancah internasional jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara Asean lainnya menyerupai Singapore, Thailand dan Malaysia. Malaysia setiap tahunnya rata-rata memproduksi jurnal internasional 4 kali lipat Indonesia, Singapore bahkan hampir 8 kali lipat Indonesia.

Hal yang mendasari Menristek meluncurkan Pustaka Ristek yaitu:
  1. Jumlah publikasi ilmiah di tingkat internasional yang dihasilkan para peneliti Indonesia masih sangat rendah, hanya sekitar 300-400 artikel per tahun, dibanding contohnya China 250 ribu artikel per-tahun, atau Jepang 100 ribu dan Korea 50 ribu per tahun;
  2. Para peneliti Indonesia sulit mendapat kanal ke banyak sekali jurnal internasional sehingga tidak sanggup mengetahui temuan terakhir dunia pengetahuan dan memetakan riset yang diharapkan (sering tumpang tindih);
  3. Kurangnya jumlah publikasi ilmiah internasional yang menjadi indikator rendahnya kualitas penelitian di Indonesia; dan
  4. Biaya berlangganan sebuah jurnal dalam setahun sudah cukup mahal untuk seorang peneliti PNS. Atas dasar tersebut, Menristek menganggap bahwa salah satu upaya yang sanggup dilakukan ialah mengambil langganan secara kolektif terhadap jurnal-jurnal ilmiah internasional dan mengelola sistem jaringan perpustakaan online (digital library), sehingga database jurnal yang sudah dilanggan sanggup diakses oleh para peneliti dari laboratoriumnya masing-masing.
Gambar bisa memperlihatkan harapan penulis untuk menggiring pembaca masuk ke dalam alur pik Memanfaatkan Informasi dari Gambar Jurnal ilmiah
Kementerian Riset dan Teknologi sebagai kementerian yang mengkoordinasi acara riset di Indonesia, harus menjawab permasalahan ini, (sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Riset dan Teknologi Tahun 2011). Salah satu hal yang bisa dilakukan ialah mengambil langganan (subscription) secara kolektif terhadap jurnal-jurnal ilmiah internasional dan mengelola sistem jaringan perpustakaan online (digital library) sehingga jurnal-jurnal ilmiah internasional tersebut sanggup diakses oleh para peneliti dari laboratoriumnya masing-masing.

ScienceDirect merupakan database internasional terkemuka yang memperlihatkan dan menyediakan warta ilmiah full text dalam bentuk jurnal dan buku (per-bab) lebih dari 2500 jurnal peer-review dan 1.000 buku. Saat ini, ScienceDirect menyediakan lebih dari 11 Juta artikel/bab, dengan pertumbuhan konten database mencapai 0,5 juta per tahun.

Aksesibilitas warta merupakan acara temu kembali warta yang dilakukan oleh seseorang (pengguna) untuk mendapat warta yang dibutuhkan, melalui mekanisme dan mekanisme kebijakan yang ditetapkan oleh penyedia jasa (services provider). Ketersediaan sumber-sumber warta di database sanggup diakses dengan mudah, apabila provider mengatakan izin bagi pengguna jasa untuk men-download konten informasinya secara bebas dan full text. Sedangkan, keberhasilan kanal warta ditentukan oleh kecocokan isi bahan warta sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Selama tiga tahun terakhir (2010-2012) diketahui bahwa terdapat 10 instansi yang mengakses artikel jurnal ScienceDirect full text yaitu RISTEK, LIPI, BAPETEN, BPPT, BATAN, LAPAN, BAKOSURTANAL, BSN, PUSPITEK, dan Administrator.

No comments:

Post a Comment