Setiap pencipta atau penggubah dan pemusik lainnya (termasuk penyanyi) selalu memulai dari mendengarkan, membaca, kemudian menulis. Tidak ada musisi yang dilahirkan tanpa mendengarkan musik terlebih dahulu. Artinya, mereka memulai dari mencar ilmu sebelum menghasilkan karya musik.
Mendengar musik sanggup dilakukan oleh siapa saja dan dalam keadaan apa saja. Sebagai contoh, seseorang yang sedang membaca koran sanggup saja membaca sambil mendengar musik. Demikian juga kalau kita menghadiri jamuan makan, kita sanggup makan sambil mendengar musik yang diperdengarkan melalui pemutar musik atau pertunjukan langsung. Kegiatan mendengar musik dalam kegiatan ibarat ini tidak memerlukan perhatian yang khusus atau konsentrasi yang tinggi.
Belajar musik secara baik yaitu saat kita meluangkan waktu khusus untuk mendengarkan musik, baik yang sedang dimainkan secara pribadi pada program pertunjukan musik maupun melalui pemutar musik. Dalam kegiatan ini, perhatian pada musik lebih utama daripada kegiatan lain.
Pada kegiatan mendengarkan musik, perhatian selalu menempel pada musik yang telah lewat dan menghubungkannya dengan musik yang sedang terdengar sekaligus membayangkan bunyi musik yang akan datang.
Dengan kata lain, kegiatan mengingat bunyi yang telah berlalu, mendengarkan bunyi yang sedang berlangsung, dan memprediksi bunyi yang akan menghampiri indera pendengaran kita yaitu tindakan mendengarkan musik. Cara mendengarkan ibarat kan membantu pemahaman musik yang sedang didengarkan.
Selain kesan umum dari suatu karya musik, mendengarkan musik berarti mendengarkan detail-detailnya. Apa yang kita dengarkan atau kita tangkap sebagai kesan umum dari suatu karya musik yaitu hasil dari hubungan antar dan intra detail yang disusun sedemikian rupa sehingga dalam mendengarkan musik, kita sedang menghubungkan detail-detailnya.
Sebagai langkah awal, hubungkan antar unsur yang membangun musik tersebut. Umpamanya hubungan antar nada, ritme, atau harmoninya kalau ada. Cara lain sanggup juga dilakukan dengan terlebih dahulu mendengarkan detail-detail musik yang membuat kita terkesan dari suatu karya, kemudian mendalami hubungan dengan bab lain secara keseluruhan.
Mendengarkan hubungan antar bab atau unsur pembangun suatu karya musik secara baik merupakan hal yang sanggup menambah pemahaman kita menjadi lebih lengkap atas karya tersebut, yang pada karenanya kita mengapresiasi karya tersebut dengat tepat.
Andaikan karya musik yang didengarkan yaitu musik yang digubah dengan suatu iringan, ibarat lagu kawasan atau lagu populer, maka perhatikan beberapa hal dalam musik tersebut.
- Bagaimana gerakan melodinya, adakah motif diulang sama atau ada perubahan-perubahan? Adakah melodi selain melodi utama dalam iringan musiknya?
- Bagaimana tempo, ritme, dan perpaduan dari masing-masing ritme baik dalam melodi maupun iringan musiknya?
- Bagaimana rasa kualitas akor serta gerakan akornya? Apakah akornya bergerak hanya pada akor utama (primer) saja?
- Selanjutnya perhatikan detail musik itu diekspresikan. Bagaimana musiknya diartikulasikan, apakah datar saja atau ada tekanan (aksen) pada bab tertentu?
- Bagaimana warna bunyi (tone colour) yang dipadukan antar masing-masing alat musik. Misalnya gitar atau piano dengan suling. Bila dimainkan pada register rendah apakah terkesan berat/gelap atau ringan/terang?
- Bagaimana dinamika musik dibangun? Adakah datar saja atau ada perubahan dinamikannya?
Mendengarkan musik ada baiknya bila disertai dengan membaca notasi musiknya. Aktivitas ini tentu tidak sanggup dilakukan bila sedang menyaksikan suatu pertunjukan musik atau saat mendengarkan musik dari radio dalam suatu perjalanan.
Dengan mendengarkan musik sambil membaca notasinya sanggup membantu ingatan untuk menulis musik yang hendak digubah nantinya alasannya yaitu bunyi yang dibayangkan dalam pikiran telah diketahui cara dan letak penulisannya dalam pertitur.
Hasil pendengar kita dari suatu karya musik sanggup disajikan dengan menuliskan ulang hasil indera pendengaran tersebut pada secarik kertas musik.
Ada beberapa jenis notasi musik. Notasi musik yang umum dipakai yaitu notasi angka dan notasi balok. Notasi lainnya yaitu notasi grafik. Notasi apa pun yang dipakai tentu mempunyai kegunaan untuk memberikan pikiran, gagasan atau pandangan gres musik antara pencipta dan penggubah musik dengan penyaji.
Tata cara atau susunan penulisan notasi musik dimulai dengan alat musik yang paling tinggi suaranya ke bunyi yang paling rendah. Jika alat musik yang dipakai cukup banyak, maka alat musik yang sejenis dikelompokkan dengan urutan yang bunyi tinggi ditempatkan paling atas.
Kita sering menjumpai penulisan partitur musik vokal untuk sopran, alto, tenor, dan bas (SATB) dengan notasi angka. Pada notasi balok, penulisan partitur vokal (SATB) ibarat terlihat pada Gambar di bawah ini biasanya diterapkan pada susunan bunyi yang intervalnya akrab (tertutup).
Notasi Terbuka |
Hal lain yang perlu diperhatikan bila menulis partitur yaitu identitas karya tersebut. Identitas ini meliputi judul karya, pencipta dan atau penggubah. Judul karya umumnya ditulis di bab atas partitur pada halaman pertama. Identitas pencipta dan atau penggubah ditulis di sebelah kanan atas. Pada bab kiri dipakai untuk menulis petunjuk cara memainkan karya tersebut, ibarat penulisan tanda tempo.
Pada karya musik seni, ibarat musik klasik semua bunyi musik dan cara pengungkapannya ditulis secara lengkap. Artinya tidak sebebas pemain musik popular menafsirkan. Oleh alasannya yaitu itu, dalam menulis partitur untuk suatu karya perlu diubahsuaikan dengan gaya atau jenis musiknya.
Di bidang kreativitas musik, perbedaan antara komponis dengan penggubah musik terletak pada karya yang dihasilkan. Komponis membuat musik yang gres atau asli. Dalam hal ini, komponis yaitu orang yang menuangkan gagasan, pikiran-pikiran dan konsep musik untuk pertama kali. Penggubah yaitu seorang yang menafsirkan ulang karya musik yang sudah ada dan mewujudkannya dalam bentuk atau gaya yang baru.
Pada karya musik seni, ibarat musik klasik semua bunyi musik dan cara pengungkapannya ditulis secara lengkap. Artinya tidak sebebas pemain musik popular menafsirkan. Oleh alasannya yaitu itu, dalam menulis partitur untuk suatu karya perlu diubahsuaikan dengan gaya atau jenis musiknya.
Di bidang kreativitas musik, perbedaan antara komponis dengan penggubah musik terletak pada karya yang dihasilkan. Komponis membuat musik yang gres atau asli. Dalam hal ini, komponis yaitu orang yang menuangkan gagasan, pikiran-pikiran dan konsep musik untuk pertama kali. Penggubah yaitu seorang yang menafsirkan ulang karya musik yang sudah ada dan mewujudkannya dalam bentuk atau gaya yang baru.
No comments:
Post a Comment