Jurnal ilmiah yakni penerbitan dalam bentuk artikel ilmiah biasanya lebih penting untuk bidang ilmu pengetahuan alam maupun kedokteran dibandingkan dengan bidang akademik lain. Jurnal ilmiah yang memuat KTI (Karya Tulis Ilmiah) yang secara faktual mengandung data dan gosip yang mengajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara berkala.
Journal Ilmiah selalu bekerjasama dengan ilmu Pengetahuan atau Kajian Ilmu serta temuan gres dalam pendidikan dan pengetahuan. Jurnal dikatakan Jurnal Ilmiah bila mempunyai fungsi Registration yaitu mempublikasikan klaim prioritas ilmu pengetahuan, Dissemination yaitu menyediakan susukan yang mengkomunikasikan inovasi kepada khalayak yang mencari Informasi dari jurnal yang dimaksud, Certification yaitu menawarkan keizinan, atau Tanda persetujuan, dan Archival record yaitu menjaga catatan ilmu pengetahuan. Jurnal ilmiah wajib memenuhi persyaratan administratif sebagai berikut :
Journal Ilmiah selalu bekerjasama dengan ilmu Pengetahuan atau Kajian Ilmu serta temuan gres dalam pendidikan dan pengetahuan. Jurnal dikatakan Jurnal Ilmiah bila mempunyai fungsi Registration yaitu mempublikasikan klaim prioritas ilmu pengetahuan, Dissemination yaitu menyediakan susukan yang mengkomunikasikan inovasi kepada khalayak yang mencari Informasi dari jurnal yang dimaksud, Certification yaitu menawarkan keizinan, atau Tanda persetujuan, dan Archival record yaitu menjaga catatan ilmu pengetahuan. Jurnal ilmiah wajib memenuhi persyaratan administratif sebagai berikut :
- Memiliki International Standard Serial Number (ISSN).
- Memiliki kawan bestari paling sedikit 4 (empat) orang.
- Diterbitkan secara teratur dengan frekuensi paling sedikit dua kali dalam setahun, kecuali majalah ilmiah dengan cakupan keilmuan spesialisasi dengan frekuensi satu kali dalam satu tahun.
- Bertiras tiap kali penerbitan paling sedikit berjumlah 300 eksemplar, kecuali majalah ilmiah yang menerbitkan sistem jurnal elektronik (e-journal) dan majalah ilmiah yang menerapkan sistem daring (online) dengan persyaratan sama dengan persyaratan majalah ilmiah tercetak.
- Memuat artikel utama tiap kali penerbitan berjumlah paling sedikit 5 (lima), selain sanggup ditambahkan dengan artikel komunikasi pendek yang dibatasi paling banyak 3 (tiga) buah.
Teks | Struktur Teks | ||
---|---|---|---|
Hubungan Komunikasi Dokter–Pasien Terhadap Kepuasan Pasien Berobat Di Poliklinik RSUP DR. M. Djamil Padang Tiara Wahyuni, Amel Yanis, Erly | Judul | ||
Cerita Ulang | Laporan | Eksposisi | |
Abstrak Komunikasi dokter-pasien yakni suatu hal yang sangat penting dalam proses terapeutik di rumah sakit. Kualitas komunikasi yang terjadi di antara kedua belah pihak akan menghasilkan kepuasan di dalam diri pasien alasannya yakni pasien akan merasa puas dan kembali lagi ke dokter yang sama bila ...... Kata kunci: komunikasi, kepuasan | Orientasi | Pernyataan umum/ klasifikasi | Pernyataan pendapat (tesis) |
PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 159b/Menkes/ PER/II/1998 perihal Rumah Sakit: rumah sakit didefinisikan sebagai sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan acara pelayanan kesehatan serta sanggup dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. ...... | Isi | Anggota/ aspek yang dilaporkan | Argumentasi |
METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2013 dan wawancara dilakukan kepada pasien yang berobat di poliklinik RSUP dr. M. Djamil Padang dari tanggal 5 Maret 2013 – 18 Maret 2013. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 107 orang dengan usia ≥ 18 - ≤ 60 tahun yang berobat di ....... | |||
HASIL DAN PEMBAHASAN a. Karakteristik Subjek Penelitian 1. Umur Sebagian besar pasien berobat yang menjadi responden yakni usia 41-60 tahun. (Tabel 1) 2. Jenis Kelamin Responden terbanyak yakni perempuan. 3. Pendidikan Terakhir Responden terbanyak yakni berpendidikan Sekolah Menengan Atas ....... ........ | |||
KESIMPULAN
Tabel ............ Ucapan Terima Kasih ........... | Reorientasi | Penegasan ulang pendapat | |
DAFTAR PUSTAKA 1. Djauzi, Samsuridjal, Supartondo. Komunikasi dan Empati, dalam Hubungan Dokter – Pasien; Jakarta: Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia; 2004. ........... | Sumber |
Mohon koreksinya bila saya keliru. Terima Kasih.
No comments:
Post a Comment