Salah satu alat yang dibutuhkan dalam tata cahaya ialah lampu. Lampu dalam teater tidak mengacu pada kata lamp tetapi lantern. Kata lamp diartikan sebagai bohlam dan lantern sebagai lampu dan seluruh perlengkapan termasuk bohlam. Istilah lantern dipakai sebagai pembeda antara lampu panggung dengan lampu penerangan rumah.
Setiap jenis lamp u mempunyai aksara cahanya-nya sendiri. Bentuk lingkaran cahaya yang dihasilkan berbeda-beda dan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan artistik yang berbeda. Untuk mendukung keperluan artistik penataan cahaya dibutuhkan asesoris lampu diperlukan. Aesoris lampu terkait dengan pewarnaan, pembentukan, penajaman, dan area pencahayaan.
Lampu panggung mempunyai banyak jenis lampu. Akan tetapi, secara fundamental dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu flood dan spot. Flood mempunyai cahaya dengan sinar menyebar sedangkan spot mempunyai sinar menyorot terarah dan membentuk titik atau bulatan cahaya.
Fungsi dari lampu panggung di antaranya ialah menghadirkan cahaya, memberi dimensi, menyinari objek tertentu, menawarkan citra situasi lakon, dan mendukung gaya pementasan. Tata lampu panggung ditentukan jenis dan ukuran, diubahsuaikan tata letak, dan diarahkan penyinarannya untuk mencukupi kebutuhan artistik sebuah pementasan teater. Di bawah ialah jenis-jenis lampu yang dipakai dalam panggung teater.
1. Floodlight
Flood light ialah lampu yang mempunyai kekuatan yang besar tanpa lensa. Bohlam dan reflektor diletakkan dalam sebuah kotak yang sanggup diarahkan ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah untuk mengatur jatuhnya cahaya. Sinar cahaya yang dihasilkan menyebar membuat besaran area yang disinari tergantung dari jarak lampu terhadap objek.
Beberapa kelemahan lampu floodlight diantaranya ialah alasannya ialah sifatnya yang mengandalkan jarak membuat sinar cahaya mengabur pada objek yang jauh. Luas area penyinaran lampu flood sangat tergantung pada besar watt dan reflektor yang digunakan. Lampu flood efektif untuk menyinari backdrop atau objek dengan jarak dekat. Lampu flood yang memakai watt besar dan dikhususkan untuk menyinari backdrop disebut cyc-light.
Beberapa lampu flood yang dirangkai dalam satu kotak dan digantung di atas panggung disebut dengan batten atau striplight (lampu strip). Fungsi lampu strip ialah untuk menyinari backdrop dari atas. Tetapi jikalau rangkaian lampu diletakkan di panggung depan bawah bertujuan untuk menyinari bintang film dari bawah dinamakan footlight (lampu kaki). Jika rangkaian lampu strip diletakkan di bawah tetapi tidak di bab depan panggung dengan tujuan untuk menyinari backdrop atau objek tertentu dari bawah disebut groundrow.
2. Beamlight
Lampu beam ialah lampu yang mempunyai reflektor tapi tidak memakai lensa. Cahaya yang dihasilkan tidak melebar (sempit). Lampu beam dipakai mirip lampu PAR. Lampu ini mempunyai kemampuann mengubah ukuran cahaya, sehingga sering difungsikan sebagai lampu follow spot. Lampu beam bisa dipasangi filter warna.
3. Scoop
Lampu scoop ialah lampu flood yang memakai reflektor ellipsoidal. Sinar cahaya yang dihasilkan memancar secara merata dengan lembut. Lampu scoop secara umum, scoop sanggup memakai bohlam pijar dan tungstenhalogen.
Lampu scoop sangat efisien untuk menerangi areal terbatas dan sangat ideal untuk memadukan warna cahaya. Selain dipakai untuk panggung teater dan teater boneka, scoop juga dipakai dalam studio televisi, studio fotografi, dan gedung yang membutuhkan penerangan khusus mirip museum.
4. Fresnel
Fresnel merupakan lampu spot yang memakai reflektor spherical dan lensa fresnel. Pada bab tengah lingkaran cahaya yang dihasilkan lebih terang dan meredup ke arah garis tepi cahaya. Pengaturan ukuran sinar cahaya dilakukan dengan menggerakkan bohlam dan reflektor mendekati lensa.
Kekurangan dari lampu fresnel ialah intensitas cahaya tertinggi ada pada sentra lingkaran cahaya sehingga jikalau seorang bintang film bangun agak jauk dari sentra lingkaran cahaya, maka ia kurang menerima cukup cahaya. Karena sifat cahayanya yang sedikit menyebar, maka jikalau jarak lampu terlalu jauh dari objek sebaran cahayanya akan menerobos ke objek lain.
5. Profil
Lampu profil ialah lampu spot yang memakai lensa planno convex sehingga lingkaran sinar cahaya yang dihasilkan mempunyai garis tepi yang tegas. Jika lampu profil dalam keadaan fokus maka batas lingkaran cahaya akan terperinci terlihat dan jikalau tidak fokus batas lingkaran cahayanya akan mengabur.
Selain bentuk sinar cahaya yang melingkar lampu profil sanggup membentuk cahaya secara fleksibel dengan dukungan shutter. Shutter atau epilog cahaya ini terpasang di empat sisi (atas, bawah, kanan, dan kiri).
Di Amerika lampu profil disebut ERS (Ellipsoidal Relfector Spotlight) atau lampu spot yang memakai reflektor ellipsoidal, juga disebut lekolite atau leko (di Indonesia sering disebut lampu
elips atau profil. Lampu profil mempunyai tiga jenis lampu yaitu standard, bifocal, dan zoom.
Flood light ialah lampu yang mempunyai kekuatan yang besar tanpa lensa. Bohlam dan reflektor diletakkan dalam sebuah kotak yang sanggup diarahkan ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah untuk mengatur jatuhnya cahaya. Sinar cahaya yang dihasilkan menyebar membuat besaran area yang disinari tergantung dari jarak lampu terhadap objek.
Beberapa kelemahan lampu floodlight diantaranya ialah alasannya ialah sifatnya yang mengandalkan jarak membuat sinar cahaya mengabur pada objek yang jauh. Luas area penyinaran lampu flood sangat tergantung pada besar watt dan reflektor yang digunakan. Lampu flood efektif untuk menyinari backdrop atau objek dengan jarak dekat. Lampu flood yang memakai watt besar dan dikhususkan untuk menyinari backdrop disebut cyc-light.
Beberapa lampu flood yang dirangkai dalam satu kotak dan digantung di atas panggung disebut dengan batten atau striplight (lampu strip). Fungsi lampu strip ialah untuk menyinari backdrop dari atas. Tetapi jikalau rangkaian lampu diletakkan di panggung depan bawah bertujuan untuk menyinari bintang film dari bawah dinamakan footlight (lampu kaki). Jika rangkaian lampu strip diletakkan di bawah tetapi tidak di bab depan panggung dengan tujuan untuk menyinari backdrop atau objek tertentu dari bawah disebut groundrow.
2. Beamlight
Lampu beam ialah lampu yang mempunyai reflektor tapi tidak memakai lensa. Cahaya yang dihasilkan tidak melebar (sempit). Lampu beam dipakai mirip lampu PAR. Lampu ini mempunyai kemampuann mengubah ukuran cahaya, sehingga sering difungsikan sebagai lampu follow spot. Lampu beam bisa dipasangi filter warna.
3. Scoop
Lampu scoop ialah lampu flood yang memakai reflektor ellipsoidal. Sinar cahaya yang dihasilkan memancar secara merata dengan lembut. Lampu scoop secara umum, scoop sanggup memakai bohlam pijar dan tungstenhalogen.
Lampu scoop sangat efisien untuk menerangi areal terbatas dan sangat ideal untuk memadukan warna cahaya. Selain dipakai untuk panggung teater dan teater boneka, scoop juga dipakai dalam studio televisi, studio fotografi, dan gedung yang membutuhkan penerangan khusus mirip museum.
4. Fresnel
Fresnel merupakan lampu spot yang memakai reflektor spherical dan lensa fresnel. Pada bab tengah lingkaran cahaya yang dihasilkan lebih terang dan meredup ke arah garis tepi cahaya. Pengaturan ukuran sinar cahaya dilakukan dengan menggerakkan bohlam dan reflektor mendekati lensa.
Kekurangan dari lampu fresnel ialah intensitas cahaya tertinggi ada pada sentra lingkaran cahaya sehingga jikalau seorang bintang film bangun agak jauk dari sentra lingkaran cahaya, maka ia kurang menerima cukup cahaya. Karena sifat cahayanya yang sedikit menyebar, maka jikalau jarak lampu terlalu jauh dari objek sebaran cahayanya akan menerobos ke objek lain.
5. Profil
Lampu profil ialah lampu spot yang memakai lensa planno convex sehingga lingkaran sinar cahaya yang dihasilkan mempunyai garis tepi yang tegas. Jika lampu profil dalam keadaan fokus maka batas lingkaran cahaya akan terperinci terlihat dan jikalau tidak fokus batas lingkaran cahayanya akan mengabur.
Selain bentuk sinar cahaya yang melingkar lampu profil sanggup membentuk cahaya secara fleksibel dengan dukungan shutter. Shutter atau epilog cahaya ini terpasang di empat sisi (atas, bawah, kanan, dan kiri).
Di Amerika lampu profil disebut ERS (Ellipsoidal Relfector Spotlight) atau lampu spot yang memakai reflektor ellipsoidal, juga disebut lekolite atau leko (di Indonesia sering disebut lampu
elips atau profil. Lampu profil mempunyai tiga jenis lampu yaitu standard, bifocal, dan zoom.
- Lampu standar memakai satu lensa. Pengaturan fokusnya dengan mendekatkan lensa ke bohlam.
- Lampu bifocal ialah lampu profil standar yang dilengkapi dengan shutter komplemen yang diletakkan di luar fokus sehingga lampu sanggup menghasilkan lingkaran cahaya yang tegas dan lembut sekaligus.
- Lampu zoom ialah lampu profil dengan memakai dua lensa planno convex yang dipasang secara berhadap-hadapan. Lensa yang pertama mengatur fokus (seperti pada lampu profil standar) dan lensa kedua mengatur ukuran lingkar sinar cahaya.
6. Pebble Convex
Struktur lampu pebble convex sama dengan fresnel, perbedaannya terletak pada penggunaan ialah digunakannya lensa pebble convex. Pada mulanya, terdapat pula lampu semacam ini dengan memakai lensa planno convex dan disebut dengan lampu PC. Garis sinar cahaya yang dihasilkan berada di antara fresnel yang berkarakter lembut dan profile yang berkarakter tegas. Lampu ini sangat bermanfaat dikala garis sinar cahaya yang tegas tidak dibutuhkan sementara garis sinar cahaya yang lembut terlalu kabur.
7. Follow Spot
Lampu follow spot ialah lampu yang dikendalikan pribadi oleh operator untuk mengikuti gerak laris bintang film di atas panggung. Pengaturan besar kecilnya ukuran lingkaran sinar cahaya, fokus, dan warna diatur oleh operator. Lampu follow spot memerlukan dudukan (stand) khusus yang sanggup diputar dan diatur tinggi rendahnya.
Lampu follow spot memakai bohlam jenis discharge yang berpengaruh menahan panas tinggi, bisa menahan goncangan dan sanggup menghasilkan intensitas cahaya tinggi. Garis lingkaran sinar cahaya sangat terperinci terlihat. Lampu ini biasanya mengikuti atau menyorot seorang bintang film secara khusus dalam areal khusus.
8. Lampu PAR
PAR dari parabolic aluminized reflecto ialah lampu yang bohlam, reflektor, dan lensa terintegrasi. Unit lampu par memakai lensa parabolik. Ukuran diameter dan watt lampu par bermacam-macam, yang umum dipakai ialah par 36, 38, 46, 56, dan 64. Daya yang dipakai berkisar antara 50 watt hingga dengan 1000 watt.
Besaran sinar cahaya yang dihasilkan tergantung dari ukuran diameter lampu. Sedang intensitas dan jarak cahaya tergantung dari besaran daya. Lampu par ditempatkan dalam wadah (housing) yang disebut par can atau kaleng par yang memungkinkan lampu untuk digerakkan, diarahkan, dan diberi warna.
9. Lampu Efek
Lampu imbas ialah lampu yang menghadirkan cahaya khusus untuk kepentingan tertentu. Misalnya, lukisan cahaya yang penuh fantasi, atau pencahayaan yang mempunyai makna tertentu bagi para bintang film dan penonton, maka dipakai lampu imbas yang sanggup membuat banyak sekali macam lukisan cahaya tersebut. Terdapat macam lampu imbas tetapi sangat tergantung kebutuhan dan kepentingan artistik pementasan.
10. Lampu Practical
Lampu practical ialah lampu yang dipakai sehari-hari tetapi dibutuhkan dalam sebuah pementasan. Misalnya lampu belajar, lampu gantung atau lampu hiasan dinding. Dalam pertunjukan teater yang memerlukan latar dongeng realis berdasar pada kenyataan, tata panggung dibentuk ibarat keadaan sebenarnya.
11. Intelligent Lighting
Intelligent lighting ialah lampu panggung yang mempunyai kemampuan dikontrol otomatis atau mekanis, tidak mirip lampu konvensional lain. Lampu jenis ini mempunyai kemampuan imbas yang kompleks dan sanggup diatur atau dirancang penggunaannya melalu sebuah program. Lampu ini sering disebut sebagai lampu otomatis, moving lights, dan moving heads.
Kemampuan otomatis lampu ini tidak hanya dalam gerak dan pengarahan cahaya tetapi juga untuk imbas yang lain mirip geser kanan-kiri, naik-turun, redup-terang, menentukan gobo, memutar gobo, mengganti warna cahaya, mencampur warna cahaya, zoom, fokus, dan reset.
12. Lampu LED
Light Emitting Diode merupakan jenis lampu yang memakai bohlam dengan teknologi dioda. Lampu ini populer irit energi, tahan lama, berukuran kecil, cepat dinyala-matikan dan mempunyai ketahanan lebih, sehingga dipakai sebagai lampu panggung.
Jenis dan fungsi lampu panggung konvensional mirip profil, fresnel, par, dan imbas sanggup terwakili oleh lampu LED. Karena di setiap titik lampu telah terkandung cahaya merah, biru, dan hijau, sehingga lampu LED tidak membutuhkan filter untuk berganti warna.
9. Lampu Efek
Lampu imbas ialah lampu yang menghadirkan cahaya khusus untuk kepentingan tertentu. Misalnya, lukisan cahaya yang penuh fantasi, atau pencahayaan yang mempunyai makna tertentu bagi para bintang film dan penonton, maka dipakai lampu imbas yang sanggup membuat banyak sekali macam lukisan cahaya tersebut. Terdapat macam lampu imbas tetapi sangat tergantung kebutuhan dan kepentingan artistik pementasan.
10. Lampu Practical
Lampu practical ialah lampu yang dipakai sehari-hari tetapi dibutuhkan dalam sebuah pementasan. Misalnya lampu belajar, lampu gantung atau lampu hiasan dinding. Dalam pertunjukan teater yang memerlukan latar dongeng realis berdasar pada kenyataan, tata panggung dibentuk ibarat keadaan sebenarnya.
11. Intelligent Lighting
Intelligent lighting ialah lampu panggung yang mempunyai kemampuan dikontrol otomatis atau mekanis, tidak mirip lampu konvensional lain. Lampu jenis ini mempunyai kemampuan imbas yang kompleks dan sanggup diatur atau dirancang penggunaannya melalu sebuah program. Lampu ini sering disebut sebagai lampu otomatis, moving lights, dan moving heads.
Kemampuan otomatis lampu ini tidak hanya dalam gerak dan pengarahan cahaya tetapi juga untuk imbas yang lain mirip geser kanan-kiri, naik-turun, redup-terang, menentukan gobo, memutar gobo, mengganti warna cahaya, mencampur warna cahaya, zoom, fokus, dan reset.
12. Lampu LED
Light Emitting Diode merupakan jenis lampu yang memakai bohlam dengan teknologi dioda. Lampu ini populer irit energi, tahan lama, berukuran kecil, cepat dinyala-matikan dan mempunyai ketahanan lebih, sehingga dipakai sebagai lampu panggung.
Jenis dan fungsi lampu panggung konvensional mirip profil, fresnel, par, dan imbas sanggup terwakili oleh lampu LED. Karena di setiap titik lampu telah terkandung cahaya merah, biru, dan hijau, sehingga lampu LED tidak membutuhkan filter untuk berganti warna.
No comments:
Post a Comment