Thursday, March 26, 2020

Bahan Dan Jenis Teknik Goresan Kayu

Bahan kayu yang dipakai untuk kerja/benda ukir biasanya memakai jenis kayu keras, menyerupai kayu jati, sonokeling, mahoni, cendana, eboni, dan lain lain. Kayu Jati mempunyai sifat tidak terlalu keras sehingga gampang untuk dipahat/diuikir. Kadar kembang susut jenis kayu jati ini relatif kecil dan daya retaknya relatif rendah. 

Kayu mahoni mempunyai warna coklat kemerah-merahan dan mempunyai serat, tekstur yang halus dan pori-pori yang padat. Sedang daya retak dan kembang susutnya rendah. Kayu ini juga banyak dipakai untuk produksi perabot berukir. Jenis kayu ebpni  (eben sering disebut kayu hitam, kayu areng, kayu kamuni, atau kayu wawana) berwarna hitam dan termasuk jenis kayu keras, serat dan teksturnya menyerupai dengan kayu sonokeling

Serat kayu sonokeling mempunyai kelebihn pori-pori seratnya padat, keras, tampilan warna tekstur menarik, daya susut kembangnya rendah sehingga kayu ini cocok untuk dibentuk mebel ukir/tanpa ukiran. Kayu cebdana termasuk jenis kayu keras yang mempunyai serat serta tekstur halus, sehingga kalau dibentuk ukiran, kesannya sangat indah.

Jenis Teknik Ukir Kayu

Seni ukir yang tradisional lahir tidak saja sebagai karya seni dan tujuan untuk berkesenian, melainkan sangat terikat bersahabat dengan aneka macam perkara yang tumbuh dan berkembang di masyarakat tradisional. Dengan demikian seni ukir tradisional ini pada awalnya sanggup lahir alasannya yaitu untuk persembahan kepada leluhur sesuai dengan dogma masing-masing.Jenis ukiran sanggup dikategorikan menjadi 3 tingkatan. Hal ini menurut tinjauan dari segi teknik penggarapan ukiran itu sendiri yaitu : Ukiran datar, Ukiran dalam/tinggi, dan Ukiran krawang/tembus.
  1. Ukiran datar yaitu ukiran yang teknik pengerjaannya tidak mementingkan tingkat penonjolan dimensi gambar tetapi lebih mengarah pada tabrakan garis-garis gambar atau tumpuan di atas permukaan bidang ukiran, sehingga terkesan bentuknya masih datar/rata dengan permukaan.
  2. Ukiran Dalam/Tinggi yaitu teknik ukir yang mempunyai bentuk ukiran sangat menonjol sehingga hasil ukiran terlihat bangun sendiri alasannya yaitu perbedaan kedalaman dasaran/lemahan. Apabila dasaran/ lemahan bidang ukiran dihilangkan dan menjadi tembus/kerawang maka biasanya disebut ukiran kerawang/tembus.
  3. Ukiran tembus/krawang merupakan bentuk ukiran yang motif-nya menonjol secara utuh dan latar-nya dibentuk tembus atau berlubang.
benda ukir biasanya memakai jenis kayu keras Bahan dan Jenis Teknik Ukiran Kayu
Cara Pemilihan Jenis Bahan
Pemahaman ihwal kayu yaitu penting, alasannya yaitu hal ini akan memberikaan wawasan mengenai jenis kayu yang baik dalam pembuatan karya seni ukir. Beberapa pengetahuan yang perlu dipahami antara lain sebagai berikut.
  1. Memilih materi ukir sanggup dilakukan dengan melihat kondisi permukaan bahan. Pilihlah kayu yang terhindar dari cacat kayu, contohnya retak hati, ada mata kayu dan sudah cukup tingkat kekeringannya (sudah dikeringkan secara alami/oven), sehingga apabila dipakai dalam pembuatan karya tidak terjadi penyusutan, alasannya yaitu akan kuat untuk tahapan proses finishing .
  2. Apabila produk/karya yang sudah dibentuk mengalami serangan hama untuk kayu, maka jenis kayu masiv yang baik sebelum dipakai menciptakan produk/karya terlebih dahulu dilakukan pengeringan dengan sumbangan alat panggangan kayu dengan waktu yang cukup, ditambah dengan obat sebagai pemusnah ulat/telor ulat yang berdada pada bab daging kayu.

Klasifikasi Jenis Kayu/Kelas :
Kayu banyak didapat di Indonesia dan sanggup didaur ulang lagi ketersediaannya dengan menanam kembali (Reboisasi). Kepadatan kayu terkait bersahabat dengan berat jenis kayu dan kekuatan kayu. Semakin ringan kayu semakinkurang kepadatannya, semakin kurang pula kekuatannya. Begitu juga sebaliknya. Pada umumnya kayu yang berat sekali, juga disebut kuat sekali. Kekuatan, kekerasan dan sifat teknis lain pada kayu berbanding lurus dengan berat jenisnya. Berikut ini kalsifikasi materi kayu yang dipakai sebagai ukiran.
  1. Klasifikasi jenis kayu masiv kelas 1  adalah kayu yang mempunyai sifat tidak terlalu keras, mempunyai tekstur serat kayu yang bagus, berwarna coklat kekuning-kuningan. Kadar kembang susut relatif kecil dan daya retaknya relatif rendah, mempunyai serat dan tekstur yang halus. Jenis kayu diantaranya yaitu kayu jati sehingga kayu ini  termasuk kayu kelas satu.
  2. Klasifikasi jenis kayu kelas 2 yaitu kayu yang mempunyai kekerasan sedang sehingga gampang untuk dibentuk produk alasannya yaitu tidak menyulitkan proses kerja. Kayu yang mempunyai warna coklat kemerah-merahan dan mempunyai serat, tekstur yang halus dan pori-pori yang padat. Sedang daya retak dan kembang susutnya rendah. Jenis kayu ini juga banyak dipakai untuk produksi perabot/furniture berukir. Mahoni ini termasuk kayu kelas dua untuk spesifikasi materi pembuatan produk furniture/perabot yang dikerjakan dengan teknik ukir.
  3. Klasifikasi jenis kayu kelas 3 yaitu jenis kayu yang lebih keras di atas kayu jati. Serat kayu berwarna coklat keungu-unguan, diselingi garis kehitam-hitaman dan coklat kekuning-kuningan. Kelebihan kayu ini yaitu pori-pori seratnya padat, keras, tampilan warna tekstur menarik, daya susut kembangnya rendah sehingga kayu ini cocok untuk dibentuk elemen dekorasi interior, Jenis kayu ini dimiliki oleh jenis sonokeling.

No comments:

Post a Comment