Monday, September 30, 2019

Pintar Pelajaran Batik Tulis

Perpustakaan Cyber (2/4/2015) - Batik ialah salah satu cara pembuatan materi pakaian. Batik sanggup pula mengacu kepada teknik pewarnaan kain dengan menggunaan malam supaya pewarnaan kain menjadi maksimal. Batik yang secara original berasal dari Indonesia sekarang telah diakui oleh UNESCO sebagai Masterpieces of the Oral  and Intangible Heritage of Humanity atau Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi, mulai 2 Oktober 2009 yang lalu. Pengakuan ini melingkupi seluruh teknik membatik, pengembangan motif, teknologi, pengembangan motif, dan juga pengembangan budaya.

Batik sangatlah menarik minat dari aneka macam kalangan di aneka macam belahan dunia. Sekarang batik telah ditetapkan sebagai tumpuan mengenai kain berlukis di seluruh dunia.

Salah satu jenis batik ialah batik tulis. Sebagaimana namanya terdengar batik tulis mengacu kepada corak kain yang ditulis tangan secara bebas. Karena pembuatannya yang dilukis, maka setiap kain batik tulis tidak ada yang sama coraknya dengan yang lain.

Batik berasal dari dua kata Bahasa Jawa. Kata-kata tersebut ialah amba, yang berarti menulis, dan nitik, yang berarti titik. Jika diistilahkan, batik berarti ialah proses menulis pola-pola pada kain dengan titik-titik.


Sejarah Batik

Batik telah dikenal semenjak abat ke 4 sebelum masehi dalam kebudayaan Mesir yang membungkus mayit dengan kain berlapis malam. DI Asia juga ditemukan teknik serupa pada era ke 7 sampai 8. Sementara baitk di Indonesia telah ada dari era ke 6 atau ke 7 dari budaya rakyat kepulauan di cuilan timur Indonesia. Penggunaan canting telah ada pada era ke 12 di Jawa Timur. Sementara itu warisan budaya melayu mencatat batik berkembang pada era ke 17 dan terkenal di final era 18 pada zaman Majapahit.

Corak

Corak utama dari batik tulis tidak mengadopsi bentuk dari makhluk hidup, hal ini disebabkan lantaran kepercayaan Islam yang melarang pelukisan benda hidup dengan alasan menyaingi Tuhan. Hal itu menjadikan batik tulis yang sanggup ditemukan di pasaran bercorak bunga, awan, atau pola-pola yang lain.

Batik juga dipengaruhi oleh warna-warna dan corak yang dibawa dari kebudayaan luar menyerupai Cina dan bangsa Eropa. Cina mempopulerkan corak burung api dengan warna-warna cerah. Sementara corak binatang dan benda-benda lainnya dibawa dari bangsa Eropa.

Proses Pembuatan

Terdapat 12 langkah dalam menciptakan batik tulis supaya menjadi kain yang sempurna. Pertama-tama ialah nyungging atau menciptakan contoh motif batik di kertas, kemudian dilanjutkan dengan njaplak atau memindahkan contoh dari kertas ke kain.

Setelah itu pelukisan akan dimulai, pertama kali ialah nglowong atau membubuhkan malam di kain dengan canting sesuai contoh yang ditentukan. Setelah itu kain yang masih berisi garis-garis saja melalui proses ngiseni atau mengisi kekosongan dengan warna di antara motif yang sudah dibentuk dengan malam. Lalu, nyolet atau mewarnai motif bunga atau motif utama lainnya dengan kuas, yang akan diikuti dengan mopok yang melapisi kain yang sudah dicolet dengan malam. Setelah itu tersisa cuilan kain yang tidak perlu diwarnai, cuilan tersebut akan melalui proses nembok atau menutupnya.
Setelah pelukisan maka pewarnaan akan dilakukan. Pertama-tama kain akan melalui proses ngelir atau pewarnaan dengan dicelupkan kepada pewarna, sesudah itu kain akan dibilas dengan air mendidih atau proses nglorod. Lalu kain akan direntesi atau diberikan titik-titik dengan memakai canting berjarum tipis, dan nyumri atau menutupinya dengan malam. Setelah itu kain akan dicelup lagi dengan warna coklat dengan proses nyoja.

Sehelai kain batik tulis dengan ukuran 2.5 meter melalui proses pembuatan selama tiga bulan. Hal ini jugalah yang menciptakan harga kain batik sangat tinggi.

No comments:

Post a Comment