Monday, September 30, 2019

Pintar Pelajaran Karapan Sapi, Lomba Balap Sapi Bergengsi Khas Madura

Perpustakaan Cyber (8/3/2015) - Karapan sapi merupakan lomba pacuan sapi yang dilaksanakan di Pulau Madura, Jawa Timur. Jika mendengar nama Karapan Sapi, tentu semua perhatian eksklusif tertuju ke Madura sebagai daerah di mana tradisi ini lahir. Selain unik, ada beberapa fakta wacana karapan sapi yang sebaiknya diketahui untuk menambah wawasan.

1. Jenis Karapan Sapi

Karapan sapi terdiri dari lima jenis yaitu Kerap Keni, Kerap Raja, Kerap Onjangan,dan Kerap Kariseden. Kerap Keni merupakan karapan yang diikuti oleh sapi – sapi kecil yang masih belum terlatih. Jarak lintasan yang harus ditempuh yaitu sepanjang 110 meter. Sapi yang menang sanggup mengikuti kerap raja. Kerap raja atau kerapan besar diselenggarakan di ibukota kabupaten dengan lintasan sepanjang 120 meter. Sementara itu kerap onjangan merupakan pacuan khusus dengan pesertanya hanya pada undangan. Biaasanya karapan ini dilaksanakan untuk memperingati hari – hari besar. Kerap Karesidenan merupakan program puncak karapan untuk mengakhiri trend karapan. Sedangkan Kerap Jar-Jaran merupakan karapan yang dilakukan hanya untuk sekedar berlatih semoga sapi pacuan lebih siap dikala lomba.


2. Peserta Karapan Sapi

Karapan sapi diikuti oleh beberapa kelompok sapi karapan. Setiap akseptor terdiri dari sepasang sapi yang diikat dengan semacam kereta kayu. Sapi tersebut akan dikendalikan oleh joki yang bangun di atas kereta. 

3. Ketentuan Lomba

Joki akan memacu sapi karapan yang dikendalikannya semoga berlari sekencang – kencangnya dan mengalahkan akseptor yang lain. Peserta yang berhasil melewati trek dengan waktu tercepat akan menjadi pemenangnya. Panjang trek pacuan untuk lomba yaitu 100 meter sehingga waktu lomba berlangsung singkat yaitu hanya sekitar 10 detik hingga 1 meni.

4. Waktu Penyelenggaraan

Karapan sapi telah menjadi ajang yang rutin digelar setiap tahun sekali di Madura. Ajang ini biasa diselenggarakan di bulan Agustus serta September. Pertandingan final berlangsung di selesai bulan September atau Oktober di Pamekasan untuk mendapat Piala Bergilir Presiden.

5. Prosesi

Pada prosesi awal, pasangan – pasangan sapi yang merupakan akseptor lomba akan diarak mengelilingi arena pacuan sambil diiringi dengan gamelan Madura yang disebut dengan Saronen. Babak pertama merupakan penentuan untuk kelompok kalah dan kelompok menang. Babak kedua menjadi penentuan untuk juara kelompok kalah. Sementara itu babak ketiga merupakan penentuan juara dari kelompok menang. Kelompok menang yang akan mendapat Piala Bergilir Presiden

6. Pihak yang Terlibat

Ajang karapan sapi selalu melibatkan banyak pihak selain pemilik sapi. Bahkan setiap orang dikenal dengan sebutan masing – masing. Orang yang bertugas mengendalikan sapi di atas kaleles dikenal dengan tukang tongko. Orang yang menahan tali kekang sebelum sapi dilepas disebut dengan tukang tambeng. Orang yang menggertak sapi semoga sanggup melesat dikala diberi aba – aba disebut dengan tukang getak. Orang yang menuntun sapi disebut dengan tukang tonja. Sedangkan anggota rombongan yang memberi semangat untuk sapi pacuan disebut dengan tukang gubra.

7. Tirakat Sebelum Lomba

Malam hari sebelum ajang karapan tiba, pemilik sapi bersama rombongan membawa sapi ke arena lomba. Mereka mengadakan kemah sehingga malam hari sebelum lomba di arena perlomban sangat meriah alasannya semua akseptor telah berkumpul di sana. Setiap orang mempunyai kiprah masing – masing. Perawat sapi bertugas memijat sapi dan menjaga pembakaran semoga sapi tidak digigit nyamuk. Sebagian anggota ada yang melaksanakan tirakat semoga sapinya menjadi pemenang.

Karapan sapi memang menjadi salah satu kebudayaan yang ikonik di Indonesia, khususnya Madura. Ajang ini harus terus dilestarikan sebagai tradisi Madura di tengah – tengah imbas globalisasi yang semakin marak. Apalagi beberapa fakta menarik karapan sapi di atas juga menambah pengetahuan bahwa banyak hal yang terkandung dalam tradisi yang unik ini.

Pintar Pelajaran Selendang, Dari Ulat Sampai Masakan Dan Legenda

Perpustakaan Cyber (13/3/2015) - Tren mode belakangan ini bisa dikatakan tren mode memakai tambahan aksesoris yang cukup mencolok. Aksesoris yang dimaksud bukan ibarat anting, kalung ataupun gelang, melainkan aksesoris pelengkap ibarat scarf, pasmina ataupun selendang. Terutama selendang. Tidak hanya digunakan pelengkap aksesoris modern saja, selendang juga acap digunakan untuk beberapa program khusus. Beberapa program tersebut ibarat pelengkap busana untuk program pernikahan, untuk acara pengajian dan juga untuk program pemakaman.

Dulu, selendang hanya mempunyai sedikit warna dan modelnya pun cenderung kotak atau persegi biasa. Seiring berjalannya waktu, sekarang selendang pun sudah bertransformasi kedalam beberapa model, motif dan juga warna. Dari sekian jenis selendang, selendang sutra merupakan selendang yang paling diminati dan juga mempunyai harga yang tidak mengecewakan tinggi. Hal ini mungkin sebab pembuatannya yang cukup rumit dan bahannya yang cukup sulit untuk diolah.

Selain sebagai pelengkap busana, selendang pun mempunyai fakta perihal selendang yang  lain, yaitu menjadi sebuah minuman. Minuman yang bertemakan selendang ini cukup digemari oleh pembeli, terutama warga Jakarta. Minuman tersebut berjulukan Es Selendang Mayang. Selain menjadi tema makanan, selendang juga acap dikaitkan dengan dongeng kawasan Indonesia.


Salah satu jenis selendang yang sangat diminati kebanyakan orang ialah selendang sutra. Selendang ini terbuat dari kain sutra yang telah diolah sebelumnya. Yang menciptakan selendang dari materi sutra ini mahal ialah sumber pembuatan dan juga hasil yang diberikan oleh materi tersebut. Bahan dasar kain sutra tersebut tak lain berasal dari serat protein alami kepompong larva ulat sutra yang diternakkan.

Sebenarnya sutra juga sanggup dihasilkan dari serangga lain ibarat laba-laba, semut dan lebah. Akan tetapi, hanya serat sutra dari ulat sutra lah yang bisa dijadikan materi tekstil. Sutra dari ulat tersebut sanggup memperlihatkan hasil tekstur yang nyaman, halus, lembut dan tidak licin. Tekstur ini lah yang menciptakan selendang dari materi sutra sangat diminati oleh banyak orang.

Pembuatan kain memakai larva ulat sutra ini terbilang cukup memakan waktu. Hal pertama yang dilakukan ialah mengumpulkan sekitar 500 telur ulat sutra. Setelah itu, telur tersebut akan menetas 20 hari lalu dan menjadi larva ulat yang kecil. Larva tersebut harus dijaga semoga tidak tercemar dan diberi makan selama 18 hari. Setelah itu, larva-larva tersebut membesar dan menjadi ulat sutra dewasa.

Ulat sutra remaja ini berubah warna menjadi kekuningan dan menjadi kepompong. Setelah itu, kepompong tersebut direbus semoga larva-larva di dalamnya mati. Selanjutnya ialah menguraikan serat di dalam kepompong menjadi serat sutra. Setelah itu, serat tersebut dipintal sehingga menjadi benang sutra. Yang terakhir ialah membentuk kain sutra dengan cara memintal helaian benang sutra tersebut.

Selendang, masakan dan legenda

Selain menjadi aksesoris pelengkap busana, selendang ternyata juga digunakan sebagai tema masakan dan juga dongeng legenda. Makanan yang memakai nama selendang ini ialah Es Selendang Mayang. Minuman ini cukup terkenal di kalangan masyarakat kota Jakarta. Es Selendang Kanya ini berasal dari kawasan Betawi. Minuman ini dinamakan demikian sebab warna cerah pada minuman ini disebut Selendang dan menyebut Kanya pada warna putih yang terdapat di bawah minuman ini.

Selendang juga terkenal sebagai legenda di Indonesia. Masih ingat dengan dongeng Jaka Tarub dan 7 Bidadari? Cerita yang mengisahkan seorang cowok berjulukan Jaka Tarub ini membawa selendang menjadi benda utama dalam dongeng ini.

Pintar Pelajaran Kain Samping

Perpustakaan Cyber (14/3/2015) - Kain samping bagi sebagian besar orang mungkin hanyalah dianggap sebagai kain biasa yang lekat erat budaya Melayu. Padahal hal ini tidak sepenuhnya benar, mengingat samping sanggup disebut sebagai element penting dalam busana melayu yang memang cukup besar akar budayanya. Penggunaan baju melayu yang dipadu dengan kain samping memang terkesan unik dan memancarkan nilai estetik yang tinggi, tapi lebih daripada itu kain samping ternyata menyimpan banyak hal yang berkaitan dengan budaya setempat, terutama berkaitan dengan cara penggunaannya.

Filosofi Samping

Samping ini berasal dari kata sampingan yang sanggup diterjemahkan sebagai tambahan atau pelengkap, dalam hal ini berafiliasi dengan busana melayu. Jadi, kain samping yang dibentuk dari songket ini bahu-membahu yakni suplemen bagi keseluruhan busana melayu. Samping biasa dipakai di bab luar baju, dimana posisinya melintang dari bab pinggang ke bab lutut. Pemakaian samping sanggup menawarkan banyak hal, terutama kedudukan dan status sosial seseorang. Hal ini seharusnya jadi anutan dalam bertindak terutama di hadapan masyarakat umum.


Fungsi Samping

Samping kerap juga disebut sampan, dan mempunyai salah satu fungsi sebagai suplemen pakaian moral yang dipakai pada kegiatan sehari-hari maupun pada upacara adat. Karena luasnya wilayah bangsa-bangsa melayu, pemakaian samping sanggup berbeda-beda. Ada tempat yang mengkhususkan penggunaan kain ini untuk mereka kalangan ningrat maupun keluarga kerajaan, sehingga penggunaannya terkesan terbatas dan lebih ekslusif. Tapi pada tempat lain, penggunaan samping lebih umum, dimana kain ini sanggup dipakai dalam busana sehari-hari.

Pada tempat tertentu, penggunaan samping dengan motif dan corak tertentu juga sanggup memilih strata sosialnya dalam masyarakat sosial, contohnya warna hijau pada samping menawarkan bahwa sang pemakai yakni seorang Datuk. Berbeda dengan warna kuning yang ibarat diketahui bersama kerap kali dipakai sebagai penanda bahwa sang pemakai yakni seorang sultan atau raja.

Tata Cara Pemakaian Samping Wanita

Sebagai bab yang dianggap penting dalam busana melayu, pemakaian samping juga harus diperhatikan. Pemakaian ini dibedakan menurut gender dan juga status komitmen nikah yang pemakai. Misalnya untuk wanita, mereka yang masih perawan harus menggunakan samping di bab depan. Hal ini ibarat penanda bahwa kain tersebut akan melindungi bab vital yang dimiliki wanita. Untuk mereka yang sudah masih mempunyai suami, pemakaian samping berbeda yaitu bab muka di bab belakang. Pengecualian bagi mereka yang menjadi istri seorang tokoh masyarakat alasannya yakni bab muka kain samping harus diletakkan di bab kanan. Untuk mereka yang sudah janda, bab muka akan menghadap bab kiri. Dengan melihat cara seseorang menggunakan samping, kita jadi sanggup mengetahui statusnya, dimana hal ini berlaku juga bagi para pria.

Tata Cara Pemakaian Samping Pria

Untuk laki-laki yang masih cowok atau masih anak-anak, pemakaiannya harus diatas lutut dengan jarak sekitar 2 jari. Untuk mereka yang masih mempunyai istri, hendaknya menggunakan kain samping hingga batas tempurung pada lutut. Terkecuali bagi mereka yang mempunyai kedudukan khusus dalam masyarakat, contohnya pemimpin moral dimana panjang samping hendaknya hingga di bawah lutut. Di beberapa tempat lain ada penambahan dalam tata cara pemakaian samping ini. Dimana pemakaiannya mengacu ibarat pada tata cara pemakaian untuk perempuan (di bab belakang, di samping kanan atau kiri). Pada beberapa kasus, ada laki-laki yang sudah mempunyai istri tapi menggunakan samping di atas lutut, layaknya seorang bujangan. Hal ini kabarnya sanggup diartikan bahwa laki-laki ini berencana untuk mencari istri lagi. 

Pintar Pelajaran Iket

Perpustakaan Cyber (15/3/2015) - Penutup kepala menjadi sebuah hal yang penting terutama untuk masyarakat tradisional. Iket yang banyak dikenal sebagai salah satu kekayaan budaya Sunda juga menawarkan hal ini. Selain sebagai epilog kepala, ternyata iket atau yang sering juga dikenal sebagai totopong ini dahulu mempunyai banyak fungsi dan manfaat bagi penggunanya. Iket memang bukan satu-satunya epilog kepala yang banyak dipakai masyarakat Sunda, tetapi iket yakni satu elemen penting yang bisa menawarkan kekayaan budaya suku Sunda kepada masyarakat umum dan masih sering dipakai dalam upacara adat. 

Fungsi Pemakaian Iket

Sebagai bab dari busana tradisional masyarakat, iket Sunda ini pemakaiannya bisa menawarkan status sosial seseorang dalam kehidupannya. Iket begitu dikenal sebagai sebuah kekayaan budaya alasannya mempunyai nilai yang cukup tinggi jikalau dibandingkan dengan pelindung kepala yang lain. Selain pembuatannya membutuhkan keterampilan dan ketekunan yang cukup tinggi, juga alasannya sisi estetika yang cukup indah yang dipancarkan dari penggunaan iket ini sendiri.

Sebagai pelindung salah satu bab badan yang paling vital yaitu kepala, bentuk iket yang dibentuk menyerupai simpul ternyata mempunyai makna tersendiri. Simpul sering diidentikkan dengan perilaku silaturahmi. Untuk itu penggunaan iket jikalau dilihat dari budaya setempat sering diibaratkan sebagai sebuah cara melindungi berkat dan derma Yang Kuasa yaitu kemampuan untuk berpikir dan berkarya. 


Perubahan Fungsi Iket

Seiring perkembangan jaman, memang kadang budaya yang ada di masyarakat tradisional ikut berubah. Hal ini terjadi juga pada penggunaan dan fungsi Iket bagi masyarakat Sunda. Pada jaman dahulu, penggunaan iket lebih banyak dipakai sebagai pelindung kepala sekaligus sebagai sebuah media yang dipercaya bisa melindungi diri dari roh-roh jahat. Iket juga dipakai masyarakat dahulu untuk membawa barang, alasannya memang pada jaman itu fungsi iket ini menciptakan pekerjaan yang dilakukan lebih praktis. Iket juga mempunyai fungsi lain sebagai suatu simbol yang menawarkan status sosial diantara masyarakat luas. Dan yang terakhir, fungsi iket sebagai salah satu bentuk untuk menghormati seseorang dengan kedudukan dan strata sosial yang lebih tinggi, baik dalam pemerintahan atau dalam keagamaan. 

Saat ini dengan berubahnya kebiasaan masyarakat, fungsi penggunaan iket pun ikut berubah. Fungsi iket terkesan lebih simple, yang pertama yaitu sebagai penanda bahwa seseorang yang menggunakan epilog kepala tersebut yakni seorang Sunda. Penggunaannya pun tak lagi banyak di daerah umum, tapi hanya pada ketika program budbahasa tertentu dan juga sebagai sebuah embel-embel ketika seseorang hendak melaksanakan pertunjukan tari etnis Sunda dengan pakaian adat.  

Filosofi Bentuk Iket

Iket yang berasal dari sebuah kalimat dengan makna satu ikatan menawarkan dalam kehidupan ini seharusnya ada suatu kesatuan. Hal inilah yang dijunjung tinggi masyarakat setempat dengan pemakaian iket ini. Dalam menghadapi masalah atau dalam menghadapi hidup ini haruslah bersama dan tidak lepas dari jati diri kebudayaan yang dimiliki.

Bujur kandang pada kain pembentuk iket ternyata mencerminkan budaya yang cukup tinggi dari masyarakat Sunda. 4 sudutnya mewakili masing-masing hati, ucapan, raga dan sikap. 4 hal ini yakni hal-hal yang perlu dijaga dalam kehidupan kita sehari-hari dan bisa memilih kemana arah kehidupan kita nantinya. Pada iket, kain ini lalu dilipat menjadi segitiga sama kaki dengan 3 sudut. Sudut-sudut ini juga ternyata mempunyai makna yaitu pemimpin agama, pemimpin wilayah dan juga pemimpin rakyat. Dari sini bisa ditunjukkan bahwa ketika pemimpin inilah yang seharusnya dipatuhi dan dijadikan pemikiran dalam kehidupan. 

Pintar Pelajaran Kebaya

Perpustakaan Cyber (17/3/2015) - Kebaya ialah sebuah busana tradisional bangsa Indonesia dengan materi yang tipis dan mempunyai variasi model dan motif yang cukup beragam. Penggunaan kebaya ini pada jaman modern memang cukup gampang ditemukan, mengingat kebaya dapat dipadupadankan dengan ragam busana lain menyerupai kain batik, sarung dan materi rajutan tradisional. Kebaya sering digunakan dalam program ijab kabul dengan unsur sopan santun yang berpengaruh dan juga menjadi pilihan dalam aneka macam lembaga resmi, baik untuk masyarakat umum maupun tingkat pemerintah.

Sejarah Kebaya

Berbagai versi muncul mengenai asal mula munculnya kebaya ini sebagai baju tradisional yang hingga ketika ini banyak digemari. Salah satunya ialah yang bekerjasama dengan tiga bangsa absurd yaitu Arab, Portugis dan Tiongkok. Hal ini menyerupai diutarakan dalam buku Chic ini Kebaya dimana berdasarkan salah satu sejarawan yang melaksanakan studi ihwal busana ini mengemukakan bahwa asal kata kebaya ialah sebuah kata dalam bahasa arab yaitu  “kaba” yang bermakna pakaian. Hal ini tentu tak lepas dari dongeng jaman kerajaan di Indonesia, dimana ketika itu banyak pedagang masuk dari 3 negara yang telah disebutkan diatas. Selain untuk berdagang, bangsa-bangsa ini kabarnya juga mempengaruhi cara berpakaian dan mempengaruhi busana yang digunakan masyarakat tradisional pada jaman itu.  


Kebaya yang digunakan oleh masyarakat secara luas berkembang hingga hingga awal kedatangan bangsa Belanda. Pada jaman Belanda inilah, kebaya yang mulanya hanya digunakan oleh penduduk Jawa berkembang jadi busana untuk segala strata sosial yang ada, bahkan hingga kepada wanita-wanita absurd asal Belanda yang tiba ke Indonesia. 

Kebaya Sebagai Simbol Perlawanan

Pada masa perjuangan, kebaya banyak digunakan oleh tokoh-tokoh penting perjuangan, contohnya ialah RA Kartini. Dalam setiap foto yang ketika ini dapat kita temui, acap kali dia memang terlihat menggunakan kebaya dalam aktivitasnya. Sebagai seorang pejuang yang dikenal sebab perjuangannya memperjuangkan kesetaraan bagi kaum perempuan di negeri ini, perjuangannya tentu layak diapresiasi lebih. Dan hal inilah yang mempengaruhi dipilihnya busana ini sebagai kostum nasional oleh Presiden Soekarno pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Kebaya tak hanya memancarkan budaya orisinil Indonesia yang sudah lekat dari jaman dahulu, tapi juga menjadi simbol perlawanan yang tidak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki tapi juga wanita. Kebaya yang juga dikenal dengan baik oleh publik internasional juga merupakan sebuah Hal inilah juga yang mengilhami setiap peringatan hari Kartini, kaum perempuan sering menggunakan busana kebaya sebagai wujud apresiasi kebaya usaha Kartini.
Perkembangan Kebaya Modern

Disaat banyak busana tradisional ditinggalkan sebab kurang sesuai dengan tuntutan jaman dan perkembangan mode ketika ini, kebaya justru tetap jadi pilihan hingga ketika ini. Kebaya jadi salah satu pilihan yang tetap menawarkan budaya Indonesia dengan nilai estetis yang tinggi. Bahkan, banyak ditemui penggunaan kebaya ini pada kontes kecantikan menyerupai Miss World dan Miss Universe, yang tentunya jadi ajang promosi terhadap kebudayaan local. Hal ini tentu tak lepas dari tugas pada perancang busana yang mengemas kebaya dengan model-model terbaru yang terlihat lebih gres tanpa kehilangan ciri khasnya sebagai budaya tradisional Indonesia. Terlepas dari itu, di Indonesia sendiri kebaya pun jadi salah satu pakaian tradisional yang cukup gampang ditemukan digunakan dalam kegiatan sehari-hari (terutama oleh mereka yang sudah berusia tua) selain penggunaannya dalam acara-acara resmi dan ijab kabul adat.

Pintar Pelajaran Blangkon

Perpustakaan Cyber (18/3/2015) - Blangkon yaitu sebuah potongan yang tak terpisahkan dari pakaian moral Jawa. Penutup kepala yang dikhususkan untuk laki-laki ini juga sering disebut sebagai bentuk sederhana dari iket yang pada jaman dahulu memang lebih banyak digunakan. Dewasa ini penggunaan Blangkon memang terbatas pada kalangan tertentu, atau hanya pada program tertentu saja (misal upacara moral dan pernikahan). Blangkon dengan motif batiknya memang telah dikenal bahkan secara internasional dimana setiap orang yang menggunakan Blangkon menyerupai mencicipi imbas menjadi lebih bersahabat dengan kekayaan budaya Jawa. 

Pemakaian Blangkon

Meskipun lekat dan banyak diidentikkan dengan budaya Jawa, gotong royong penggunaan Blangkon ini tidak hanya di tempat sekitar Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Penggunaan epilog kepala yang mempunyai bentuk hampir serupa dapat ditemui di banyak daerah. Meskipun mempunyai nama dan sejarah yang berbeda, tapi intinya banyak sekali macam epilog kepala ini merupakan sebuah kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia. Seperti dapat ditemukan juga pada suku Sunda dan juga Bali, mereka mempunyai epilog kepala yang menjadi ciri khas tempat masing-masing.


Memahami Bentuk Blangkon

Bentuk Blangkon yang mempunyai tonjolan (pada masyarakat Jawa sering dikenal dengan sebutan mondholan) ternyata erat hubungannya dengan kebiasaan masyarakat Jawa pada jaman dahulu. Mondholan ini mengacu pada potongan rambut panjang yang dahulu banyak dimiliki masyarakat. Rambut panjang ini lalu diikat secara berpengaruh semoga terlihat lebih rapi terutama saat akan bepergian atau menghadiri program adat. Rambut yang diikat tadi tentunya akan menyerupai tersembul di potongan belakang kepala, dan inilah yang lalu ditandakan dengan adanya mondholan pada Blangkon tersebut. Seiring berkembangnya budaya pada suku Jawa, rambut panjang tentunya sudah mulai ditinggalkan, oleh sebab itu pada masa ini mondholan yang ada di Blangkon merupakan hasil jahitan dan bukan dari ikatan rambut yang menyembul. 

Meskipun sebetulnya ada banyak macam Blangkon, tapi ada 2 macam yang lebih lebih banyak didominasi dan banyak dikenal di masyarakat yaitu Blangkon yang berasal dari Surakarta dan dari Yogyakarta. Memang intinya corak dan bentuk kedua macam Blangkon ini terlihat serupa, hanya saja perbedaan paling terlihat ada pada potongan mondholan. Jika pada Blangkon Yogyakarta mondholan terlihat lebih bulat, pada Blangkon Surakarta mondholan yang ada terlihat lebih tipis dan pipih. 

Bentuk Blangkon dilihat dari Kebiasaan Masyarakat Jawa

Masyarakat Jawa sering dikenal dengan budayanya yang suka basa-basi. Hal ini memang telah menjadi kebiasaan yang terjadi secara turun temurun. Masyarakat ini sering menolak secara halus penawaran yang diberikan orang lain, padahal dalam hati ada kemungkinan gotong royong mau. Penolakan dilakukan sebab kalau pribadi mengiyakan proposal orang lain (misal untuk makan) akan terlihat rakus dan tidak sopan. Ternyata bentuk Blangkon ikut mencerminkan hal ini. Mondholan atau juga tonjolan yang ada di belakang kepala sering diasosiasikan dengan apa yang gotong royong ada di pikiran. Makara kalau dilihat dari bentuk Blangkon ini, sifat seseorang ini akan terlihat rapi dan elok dari depan, tapi ternyata di belakang ada tonjolan (maksud lain). Tentu maksud lain yang dibahas ini tidak dapat serta merta dianggap sebagai sesuatu yang negatif, sebab maksud lain tersebut dapat juga bertujuan sesuatu yang baik. 

Asal Mula Blangkon

Untuk asal mula Blangkon sendiri, gotong royong tidak ada isu yang niscaya mengenai hal ini. Yang niscaya diketahui yaitu Blangkon sudah ada saat masa awal jaman kerajaan Hindu dan Islam di Indonesia. Satu teori perihal asal mula Blangkon memang dikaitkan dengan hal ini. Pada jaman itu banyak pedagang Gujarat yang masuk ke negeri ini dan kebanyakan dari mereka menggunakan epilog kepala yang hampir serupa dengan Blangkon. Dan hal inilah yang nantinya mempengaruhi penggunaan Blangkon sebagai epilog kepala khas masyarakat Jawa. 

Pintar Pelajaran Tari Saman

Perpustakaan Cyber (20/3/2015) - Tari Saman dikenal sebagai tari yang bernafaskan Islam. Tarian ini berasal dari Aceh, salah satu provinsi di Pulau Sumatera, Indonesia. Yang khas dari tari ini yakni gerakan penarinya yang duduk dan dengan gerakan tangan dan kepala yang semakin cepat. Gerakan ini juga diiringi oleh musik gendang yang dimainkan oleh “abang”. Berikut ini fakta wacana tari saman lainnya yang akan menciptakan Anda tertarik untuk menjadikannya sebagai penelitian.

1.     Asal Mula

Tari ini berjulukan “Saman” alasannya diambil dari nama penciptanya, yaitu Syeikh Saman. Syeikh Saman yaitu ulama di Aceh. Tak heran kalau lagu dan syair dalam tari Saman memakai kombinasi bahasa Aceh dan Arab. Syair-syairnya juga berisi pesan dakwah alasannya tari saman memang dipakai sebagai media dakwah. Pesan dalam tari saman lainnya yakni sebagai sindiran dan sanggup juga berisi pantun percintaan dan pantun nasehat.

Di samping itu, tari saman juga diduga sebagai tarian dari Melayu kuno. Hal ini dikarenakan gerakan khasnya yakni tepuk tangan dan tepuk dada, sesuatu yang biasa ditemukan dalam tarian Melayu kuno. Oleh Syeikh Saman tarian ini dikembangkan menjadi media dakwah dan syair-syairnya pun digubah sesuai dengan pemikiran Islam. Hingga sekarang, tarian ini pun masih dipakai sebagai media dakwah. 


2.     Mempunyai Banyak Nama

Karena keunikannya tari saman ini memiliki banyak nama. Dengan gerakan tangan khas yang cepat dan dilakukan oleh banyak orang, tak heran kalau tari saman ini disebut sebagai tari seribu tangan. Sedangkan tiap tempat juga memiliki nama masing-masing. Misalnya di Aceh Tenggara tarian ini disebut sebagai tari Saman Gayo. Di Aceh Barat, tarian ini dikenal dengan nama Saman Aceh Barat. Di Aceh Timur tarian ini dikenal sebagai Saman Lokop. 

3.     Penari

Jaman dulu, tari Saman ini memang ditarikan oleh para laki-laki. Fakta wacana tari saman ini memang benar. Hal ini dikarenakan tarian ini merupakan tarian yang cukup kasar. Banyak gerakan pada tarian ini yang membutuhkan kekuatan pada tepukan tangan, kepala, kekompakan, dan terutama kecepatan. Hampir-hampir tak ada gerakan gemulai menyerupai yang biasa ditarikan oleh para wanita. Tetapi ketika ini sudah banyak penari tari saman yang merupakan wanita. 

Jumlah penari juga berbeda-beda tiap daerahnya. Dulu, jumlah penari tari saman haruslah ganjil. Tapi kini ini penari tari saman sanggup terdiri dari 10 orang dengan 2 orang sebagai pemberi instruksi dan bernyanyi, dan 8 orang lainnya sebagai penari. Di jaman modern ini juga berkembang pendapat bahwa semakin banyak yang menari, maka tarian saman akan menjadi semakin menarik alasannya hal ini termasuk hal yang menantang. 

4.     Masuk dalam Daftar UNESCO

Indonesia memang membanggakan alasannya memiliki banyak kesenian yang masuk ke dalam daftar UNESCO. Salah satunya yakni tari saman itu sendiri. Tari saman ini pada 24 November 2011 kemudian ditetapkan dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia. 

5.     Dilarang oleh Belanda

Fakta wacana tari Saman yang ini memang cukup mengejutkan. Ketika jaman penjajahan Belanda, tari Saman sempat dihentikan alasannya dianggap memiliki unsur magis tertentu yang menyesatkan. Tetapi rakyat Aceh tidak menghiraukan larangan ini. Hingga kini, tari saman masih dipertunjukkan untuk memperingati hari-hari besar contohnya hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Untuk menyambut tamu dari negara lain atau program lain contohnya pameran pun juga dipertunjukkan tarian ini. Tari Saman juga sering dipertunjukkan di luar negeri alasannya keunikannya.

Pintar Pelajaran Angklung

Perpustakaan Cyber (21/3/2015) - Setiap orang Indonesia pastilah tahu apa itu angklung. Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional yang berasal dari Sunda (Jawa Barat). Seperti kebanyakan musik tradisional lainnya, alat musik ini termasuk yang memakai nada pentatonis yakni laras salendro dan pelog. Tetapi ketika ini angklung juga sudah ada yang memakai nada diatonis. Angklung terbuat dari bambu yang disusun sedemikian rupa dan berderet rapi dan akan berbunyi kalau digoyangkan. Hampir menyerupai mirip organ yang diikat bersama-sama, tetapi untuk memainkannya tentu saja tidak dengan ditekan layaknya organ, cukup digoyangkan saja.

Berikut ini fakta angklung yang perlu Anda baca. Dengan membacanya mungkin Anda akan tertarik untuk berguru angklung. Sebenarnya hal ini merupakan hal baik alasannya ialah selain membantu melestarikan kebudayaan daerah, Anda juga sanggup merilekskan diri Anda dengan mendengarkan bunyi angklung yang indah.  


1. Terdaftar di UNESCO

Sejak November 2010 lalu, angklung sudah terdaftar di UNESCO. Angklung masuk dalam kategori Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia. Dalam list ini juga terdapat wayang dan keris Indonesia.

2. Sudah Ada Sejak Zaman Neolitikum

Diduga angklung merupakan perkembangan dari hasil kebudayaan pada jaman Neolitikum dulu. Hal ini berarti bahwa angklung sanggup disebut sebagai bab dari relik jaman dulu, yakni jaman pra-Hinduisme.

3. Digunakan untuk Memikat Dewi Sri

Fakta angklung yang satu ini memang banyak diketahui masyarakat. Diperkirakan angklung diciptakan sebagai bab dari ritual untuk memulai tanam padi. Hal ini sangat bekerjasama bersahabat dengan masyarakat Sunda itu sendiri, terutama masyarakat Baduy yang merupakan masyarakat agraris sehingga juga memiliki kepercayaan pada Dewi Sri atau Dewi Padi. Contohnya saja permainan angklung di kawasan Bogor yang sudah ada semenjak hampir 400 tahun lalu. Angklung sengaja dimainkan semoga Dewi Sri turun ke bumi. Hal ini dipercaya sanggup menciptakan padi menjadi tumbuh subur. 

Awalnya pada jaman dulu memang diciptakan lagu-lagu yang dipersembahkan kepada Dewi Sri. Lagu-lagu itu dinyanyikan dengan diiringi bunyi-bunyian batang bambu sederhana. Lama kelamaan, alat musik ini kemudian berubah menjadi angklung.

Saat ini masih ada kawasan di Jawa Barat yang mempersembahkan pertunjukkan angklung sebagai ritual padi. Pertunjukkan angklung ini berubah menjadi kesenian dan menjadi iring-iringan ritual lainnya contohnya ritual usung pangan dll. Anda sanggup mengakibatkan hal ini sebagai penelitian.

4. Sempat Dilarang oleh Belanda

Angklung dimainkan untuk menggugah semangat rakyat ketika bertempur. Hal ini teruatam pada jaman kerajaan Sunda jaman dulu. Tak heran pada jaman penjajahan Belanda, Belanda sendiri sempat melarang permainan angklung ini. Hal ini menciptakan angklung hanya dimainkan oleh belum dewasa dan popularitasnya pun menurun. 

5. Seniman Angklung Legendaris

Fakta angklung memang tidak ada habisnya. Salah satu seniman angklung yang cukup melegenda yakni Udjo Ngalagena. Beliau meninggal pada tahun 2001 kemudian di usia 72 tahun. Semasa hidupnya, ia sudah mempelajari banyak sekali lagu untuk angklung dan sering tampil di luar negeri. Beliau juga mendirikan tempat berguru angklung yang diberi nama sebagai Saung Angklung Udjo (SAU). Tempat ini kini tidak hanya merupakan tempat berguru angklung saja, melainkan juga merupakan tempat pertunjukkan serta sentra kerajinan tangan dari bamboo. Salah satu pertunjukkan yang sering dinanti-nanti baik dari wisatawan mancanegara atau masyarakat Indonesia sendiri yakni angklung orchestra. Tahun 2000 lalu, Saung Angklung Udjo pernah berkolaborasi dengan Sherina yang ketika itu masih menjadi artis cilik.

Pintar Pelajaran Wayang Golek

Perpustakaan Cyber (22/3/2015) - Indonesia yakni negara dengan beraneka ragam budaya. Salah satunya yakni wayang. Ada banyak jenis wayang di Indonesia menurut daerahnya, contohnya saja wayang kulit, wayang suket, wayang beber, dan juga wayang golek. Saat ini, pentas-pentas wayang tidak hanya mengikuti pakem tertentu saja tapi ada juga yang divariasi untuk menarik para penonton. Karena itulah sanggup saja ada pentas wayang yang menggabungkan aneka macam jenis wayang dari aneka macam daerah. Hal ini akan sangat menarik untuk dijadikan sebagai penelitian variasi apa saja yang terdapat dalam sebuah pentas wayang, contohnya dari ceritanya atau sanggup juga dari musiknya dan dhagelan atau komedinya.

Salah satu wayang yang dikenal oleh masyarakat Indonesia dan sering tampil di televisi pada beberapa tahun kemudian yakni wayang golek. Wayang ini merupakan jenis wayang yang berasal dari Pasundan, Jawa Barat. Berikut ini beberapa fakta wayang golek yang harus Anda ketahui sehingga sanggup dipakai sebagai materi penulisan jurnal.


1. Wayang Golek Ada 2 Jenis

Sebenarnya mungkin lebih sempurna disebut bahwa wayang golek memiliki 2 genre. Yakni wayang golek purwa yang biasa dipentaskan di tempat Pasundan, dan satunya lagi yaitu wayang golek cepakyang berkembang di Cirebon. Apakah perbedaannya? 

Wayang golek purwa yakni wayang yang masih dipentaskan memakai pakem wayang yakni Ramayana dan Mahabharata. Selain itu, wayang purwa juga dipentaskan dalam beberapa babak pertunjukkan. Sedangkan wayang golek cepak lebih bervariasi dalam pementasannya sehingga seringkali disebut sebagai sempalan wayang golek purwa. 

2. Muncul Sesudah Wayang Kulit

Menurut beberapa babad, wayang golek muncul dikarenakan wayang kulit. Dulu, pentas wayang kulit pada siang hari yakni hal yang tidak biasa. Hal ini dikarenakan dulu wayang kulit hanya boleh dipentaskan pada malam hari memakai blencong (lampu yang biasa dipakai ketika pentas wayang kulit). Blencong berfungsi untuk memantulkan bayangan alasannya dulu wayang dinikmati dari balik kelir (layar putih). Karena pertunjukan wayang juga ingin dipentaskan pada siang hari, maka dibuatlah wayang berwujud tiga dimensi, yakni golek (boneka). Dengan begini, pentas wayang pun sanggup dinikmati pada siang hari.

Diperkirakan bahwa wayang golek sudah ada sekitar 1500 tahun sebelum masehi, atau sekitar masa dinamisme dan animisme. Wayang bukanlah hasil budaya negara lain yang disesuaikan di Indonesia, meskipun ceritanya sendiri seringkali memakai epos dari India yaitu Ramayana dan Mahabharata. Hal inilah seringkali yang menjadi fakta wayang golek yang mengejutkan. 

3. Awalnya Merupakan Bagian dari Ritual

Memang dulu wayang golek merupakan serpihan dari ritual mengingat wayang hadir pada jaman animisme dan dinamisme. Wayang golek memang dipakai sebagai media untuk berinteraksi dengan arwah para leluhur. Untuk meminta derma leluhur, orang jaman dulu mengundang arwah leluhur dengan memakai media berbentuk boneka dari batang padi yang dinamakan unduk. Yang memanggil arwah leluhur biasa disebut sebagai dukun. Tak heran disebut sebagai “wayang” yakni “wa” yang berarti wadah dan “hyang” yang berarti dewa. 

Tetapi seiring dengan hadirnya agama Islam di Indonesia, wayang golek pun dipakai sebagai media berdakwah. Bentuk wayang golek yang orisinil pun diubah sedemikian rupa sehingga tidak terlalu ibarat insan alasannya hal itu yakni hal yang dihentikan dalam Islam. Yang memperkenalkan wayang golek gres ini yakni Sunan Kudus. 

Saat ini, wayang golek juga dipakai sebagai pertunjukan pada program contohnya pernikahan, khitanan, dll. Itulah beberapa fakta wayang golek yang harus Anda ketahui dan mungkin sanggup Anda kembangkan lagi sebagai materi penelitian.

Pintar Pelajaran Wayang Kulit Sebagai Warisan Budaya Dunia Yang Diakui Unesco

Perpustakaan Cyber (24/3/2015) - Wayang kulit atau wayang purwa telah berhasil ditetapkan sebagai warisan dunia pada 7 November 2003 oleh UNESCO.  Dengan pengukuhan ini berarti merupakan pengukuhan dunia atas mahakarya seni pertunjukan yang luar biasa. Masyarakat dunia telah mengakui bahkan banyak orang asing yang berguru dan membuatkan seni budaya asal tanah Jawa ini. Sayangnya perlakuan berbeda di tanah air, alasannya yaitu peminat dan pelaku kesenian ini semakin langka ditemukan. Minat generasi muda pada kesenian wayang kulit terbilang kecil. Sebelum benar-benar punah, bermacam-macam fakta unik berikut ini berkaitan dengan wayang kulit agar sanggup membangkitkan kecintaan pada seni budaya luhur dari nenek moyang.
  1. Keberadaan dalang sangat wajib dalam pertunjukan wayang. Karena dalang ini yang akan memainkan banyak sekali aksara wayang dalam kisah tertentu dengan keahlian khusus. Sehingga dalang sering mendapat julukan sebagai insan ajaib. Karena sanggup memainkan banyak aksara dan sifat wayang dalam satu waktu.
  2. Tokoh sakti mandraguna kerap ditampilkan dalam pertunjukan wayang. Sehingga menciptakan kisah wayang sangat menarik. Diantara toko sakti tersebut, menyerupai Bagawan Bagaspati yang tidak sanggup mengalami final hidup alasannya yaitu mempunyai kesaktian berupa Ajian Chandrabirawa. Antasena juga dikenal sangat sakti alasannya yaitu sanggup masuk ke dalam tanah, menyelam ke dalam air dan sanggup terbang menyerupai burung. Antasena juga mempunyai pusaka sakti yang dikenal dengan Cupu Madusena. Kesaktian pusaka ini yaitu sanggup menciptakan Pandawa yang telah meninggal dunia di dalam penjara bawah maritim sanggup hidup kembali. Antareja juga dikenal mempunyai kesaktian berupa Ajian Upas yang terdapat pada lidahnya. Siapa saja yang dijilat bekas telapak kakinya ia akan mengalami kematian. Cincin Mustikbumi juga melengkapi kesaktian Antareja. Kehebatan cincin ini yaitu sanggup menghidupkan orang yang telah meninggal dunia. Antareja juga mempunyai kesaktian berupa sanggup berjalan hingga menembus bumi.
  3. Beragam pusaka sakti memeriahkan kisah dalam pagelaran wayang. Banyak aksara wayang digambarkan mempunyai pusaka atau senjata sakti yang sanggup dimanfaatkan dalam kondisi darurat. Pusaka sakti itu diantaranya kuku pancanaka yang menjadi senjata andalan Bimasena. Kuku tajam, berpengaruh dan panjang ini berada di belahan jempol tangan. Kuku sakti ini pernah digunakan Bimasena untuk melawan Dursasana dan membabat hutan. Adipati Karna mempunyai pusaka sakti berjulukan Tombak Konta. Pusaka ini populer sangat sakti sayangnya hanya sanggup berfungsi sekali saja. Sebenarnya senjata ini akan digunakan untuk mengalahkan Arjuna, sayangnya alasannya yaitu sudah terpaksa pusaka ini digunakan untuk melawan Gatotkaca. Indrajit mempunyai pusaka sakti berupa Panah Nagapasa. Jika anak panah ini diluncurkan maka ribuan ular berbisa akan keluar. Laksmana dan Rama pernah mencicipi kehebatan panah ini. Arjuna juga mempunyai pusaka berupa Panah Pasopati. Tak menyerupai anak panah lainnya, pusaka ini mempunyai bentuk bulan sabit pada ujungnya. Dalam perang Bharatayudha, panah sakti ini pernah digunakan oleh Arjuna.
  4. Menampilkan insan setengah hewan. Dalam kisah wayang banyak menyuguhkan kisah manusia, yang kuasa dan dewi, raksasa dan bermacam-macam makhluk gaib. Cerita juga makin seru dengan kehadiran tokoh makhluk gaib. Salah satu yang populer yaitu aksara Lembusura. Sesuai namanya raksasa ini mempunyai badan insan namun mempunyai kepada sapi atau lembu. Dia menghuni Gowa Kiskenda dan berperan penting sebagai patih dari Prabu Maesasura. Prabu ini merupakan raja yang mempunyai kepala kerbau. Tokoh lain yang tidak kalah seru yaitu Diradasura yang mempunyai kepala gajah.

Pintar Pelajaran Bermacam-Macam Jenis Wayang Yang Lahir Di Indonesia

Perpustakaan Cyber (26/3/2015) - Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan seni dan budaya. Sehingga masuk akal bila banyak warisan budaya insan Indonesia yang terdaftar di UNESCO, salah satunya yakni wayang. Keberadaan wayang berkembang pesat khususnya di tanah Jawa. Penikmat wayang juga disuguhkan banyak jenis wayang, sehingga perkembangan wayang semakin semarak. Wayang golek, wayang kulit, wayang beber dan sebagainya yakni beberapa penemuan wayang yang memperkaya seni budaya di Indonesia. Di dalam sebuah pertunjukan wayang segala aspek akan terlibat. Setidaknya ada sekitar 7 aspek yang akan terlibat sekaligus, diantaranya seni mendongeng atau bercerita,seni lukis atau seni tatah, seni pagelaran, seni suara, seni tari, seni karawitan dan seni sastra. Apa saja jenis wayang yang berkembang di Indonesia?
  1. Wayang Kulit terbuat dari kulit kerbau pilihan dengan teknik pahatan dalam pembuatannya. Setidaknya diharapkan lembaran kulit seluas 50 x 30 cm guna menghasilkan satu huruf wayang. Lembaran kulit kerbau dibuat sesuai huruf yang ingin ditampilkan dengan sumbangan alat pahat dari besi dan baja kualitas tinggi. Membuat satu huruf wayang akan memakan banyak waktu sebab akan melalui 10 kali proses. Sehingga ekstra sabar dan ketelitian sangat diperlukan.
  2. Wayang Golek terbuat dari kayu dengan desain tiga dimensi. Ukiran kayu ditampilkan sangat detail, sehingga membentuk huruf yang diambil dari dongeng Ramayana dan Mahabharata. Wayang ini menampilkan suguhan berbeda sebab terlihat lebih hidup. Badan, tangan dan kepalanya dapat digerakkan, sehingga terkadang mengundang tawa sebab tingkah lucu wayang tersebut. Sedangkan jenis wayang lainnya biasanya hanya serpihan tangannya saja yang dapat digerakkan.
  3. Wayang Rumput dibuat dari rumput  dan dibuat layaknya wayang. Tidak menyerupai jenis wayang kulit dan wayang golek, wayang rumput tidak melalui proses pahatan dalam pembuatannya. Karena materi dasarnya hanya rumput mendong yang dibuat layaknya badan manusia. Wayang ini juga sering disebut sebagai wayang suket, suket berarti rumput dalam bahasa Jawa. Permainan wayang ini biasa dipakai dalam memberikan dongeng perwayangan pada anak kecil di tempat Pulau  Jawa. Meskipun terlihat sederhana, tapi tetap menarik dan unik dibawakan oleh sang dalang. Cara pembuatan wayang suket dengan merendam rumput sampai layu, kemudian dipukul-pukul semoga lebih pipih. Setelah itu gres dapat menganyam rumput menjadi tokoh wayang yang diinginkan. Butuh keahlian khusus guna merangkai wayang dengan rumput mendong ini.
  4. Wayang Kardus dibuat dari kardus bekas membentuk huruf wayang kulit. Meskipun jarang ditemukan tapi masih ada orang yang menekuni wayang kardus ini, bahkan sejumlah pertunjukan wayang akrdus masih sering digelar.
  5. Wayang Beber memanfaatkan kain mori sebagai media pertunjukan wayang. Kesenian wayang ini lahir di Pacitan, sayangnya keberadaannya mulai mengalami kepunahan. Jenis wayang ini tidak mempunyai bentuk secara dua dimensi dan tiga dimensi. Karena wayang digambarkan dalam kain mori, sehingga tidak dapat digerakkan menyerupai jenis wayang lainnya. Dalang akan menceritakan lukisan yang dibentangkan sesuai gambar yang ditampilkan dengan urutan dan kisah yang menarik. Media kayu kecil dipakai oleh dalang guna menunjuk gambar dikala bercerita. Dengan kayu berukuran satu meter, dalang akan membimbing penonton menikmati dongeng yang disuguhkan.
  6. Wayang Wong atau Wayang Orang disajikan menyerupai drama tari. Berbeda dengan jenis wayang lainnya yang memakai media kayu, kulit, kain dan sebagainya. Wayang ini diperankan eksklusif oleh orang berlatar dongeng Ramayana dan Mahabharata. Pada awalnya suguhan kesenian ini hanya dapat dinikmati oleh kalangan bangsawan. Sejak tahun 1922 kesenian wayang orang dapat dinikmati masyarakat umum. Sehingga banyak tercipta sanggar atau kelompok wayang orang. Sayangnya dikala tahun 1980-an, kesenian ini mulai ditinggalkan para penggemarnya akhir serbuan budaya asing.

Pintar Pelajaran Batik Lasem

Perpustakaan Cyber (27/3/2015) - R.A Kartini lahir di kota Rembang. Seorang perempuan luar biasa yang menyenangi batik sebagai pakaiannya. Sekitar 12 kilometer ke timur kota Rembang terdapat sebuah kota yang melahirkan batik-batik unik yang dikenal dengan nama Lasem. Batik lasem memang tidak sepopuler batik Jogja, Pekalongan, atau Solo, tetapi di banyak sekali kalangan batik lasem memilki tempat tersendiri di dalam hati.

Batik lasem dikategorikan dalam batik klasik atau pakem yang mempunyai warna yang terang dan menonjol dengan motif-motif natural dan kultural yang sangat indah. Batik lasem dikenal juga dengan nama batik tulis kendoro kendiri atau batik pesisiran laseman. Gaya dari batik lasem sangatlah egaliter sehingga masyarakat menyukainya alasannya ialah tidak terbatas dengan kondisi menyerupai batik Jogja atau Solo yang memakai pakem keratonan dan kurang fleksibel.

Batik lasem dilahirkan alasannya ialah akulturasi budaya dari etnis Tionghoa dan Campa yang selama berratus-ratus tahun menempati kota Lasem. Menggunakan kearifan budaya tekstil dari Indonesia dan Cina, batik Lasem menjadi salah satu jenis batik tulis yang terkenal sampai ketika ini.

Sejarah

Menurut Mpu Santri Badra, kedatangan Laksamana Cheng Ho memulai sejarah batik di Lasem pada tahun 1413. Na Li Ni, seorang istri dari anak buah Cheng Ho-lah yang menjadi tangan yang nantinya menurunkan banyak sekali karya yang menjadi akar batik Lasem.

Lima ratus tahun kemudian, hampir seluruh keturunan Tionghoa di Lasem menjadi pengusaha batik. Mereka memproduksi batik lasem secara besar-besaran dan batik lasem-pun menjadi sangat populer. Pengembangan terus dilakukan dengan menciptakan motif-motif baru.

Pada tamat 1950-an, kondisi politik di Indonesia tidak menguntungkan bagi etnis Tionghoa. Banyak pebisnis batik lasem yang gulung tikar.

Motif

Karena pada awalnya dikembangkan oleh etnis Tionghoa, motif dari batik lasem sangat kental dengan kebudayaan Cina. Jejak-jejak budaya Cina terlihat terang dengan motif burung hong, banji, bunga seruni, dan liong. Motif-motif tersebut awalnya dikembangkan oleh Na Li Ni dan mengakibatkan batik lasem berbeda dari batik-batik lainnya.

Bahkan terdapat motif yang menceritakan mengenai suatu kisah percintaan Sam Pek Eng Tay dari legenda Cina. Cerita tersebut dituangkan menjadi semacam relief di kain batik. 

Motif dari batik lasem antara lain ialah Ceplok Piring, Watu Pecah, Kawung Lerek Sekar Paksi, Naga Kricak, Sekar Jagat, dan Terang Bulan. Pengaruh dari Solo dan Yogyakarta juga sanggup ditemukan dari ornamen kawung dan bendo yang sering ditemui di batik lasem.

Warna

Etnis Tionghoa sangat menyukai warna merah yang membawa keberuntungan, dan hal itu dituangkan ke batik lasem. Selain itu warna batik ini mendapat efek dari warna-warna pesisir menyerupai kuning, biru, dan hijau. Warna dari batik lasem sangat cerah dan tidak membosankan mengakibatkan banyak orang menyukai memakai batik lasem alasannya ialah kegunaannya sangat fleksibel.

Lasem Batik Carnival

Lasem Batik Carnival ialah sebuah event tahunan yang diadakan oleh pemda Lasem di Rembang. Karnaval ini berusaha menciptakan batik lebih dikenal semoga batik dari Lasem tidak pudar dimakan zaman dan juga sarana promosi pariwisata dan bisnis. Karnaval melibatkan penerima yang menciptakan kostum-kostum dengan tema-tema tertentu. Tentu saja materi dari kostum ialah batik Lasem. Batik lasem yang dipakai ialah hasil dermaan dari pengusaha batik lasem di tempat sekitar tanpa bayaran sama sekali. Dengan adanya karnaval ini dibutuhkan batik lasem semakin dikenal dan tidak pudar alasannya ialah batik lasem ialah simbol unifikasi budaya Cina dan Indonesia yang sangat jelas.

Pintar Pelajaran Batik Buketan

Perpustakaan Cyber (28/3/2015) - Batik menjadi warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Keanekaragaman motif batik dan nama batik yang bermacam-macam membuat batik semakin hidup. Berbeda dengan motif pada kain-kain yang ada untuk pakaian, motif batik ini sendiri mempunyai dongeng yang tidak diketahui oleh banyak orang. Bahkan batik yang sudah semenjak usang diketahui milik Indonesia saja ternyata orang yang membuat beberapa motif batik ada yang bukan berasal dari negara Indonesia. Seperti batik Buketan yang banyak dilirik orang terutama kaum wanita. Karena motif batik ini lebih banyak mempunyai bunga-bunga yang indah. Batik Buketan mempunyai fakta-fakta yang menarik dan indah untuk Anda ketahui. Berikut fakta yang ada pada kehadiran batik Buketan di Indonesia:


1. Batik Belanda

Fakta menarik dari batik Buketan ini yakni ternyata asal mula batik ini bukan orisinil milik Indonesia, melainkan bangsa Belanda. Hanya saja orang berkebangsaan Belanda yang berjulukan Cristina Van Zuylen ini tinggal di Indonesia, sempurna di Pekalongan membuat batik dengan motif Buketan. Cristina memang merupakan seorang yang giat dalam menjalankan perjuangan batik. Sehingga Cristina mulai membuatkan motif batik yang sekarang dikenal dengan batik Buketan. Siapa yang menyangka ternyata keberadaan batik tidak benar-benar murni karya bangsa Indonesia. 

2. Nama Batik Buketan

Fakta yang lain dari batik Buketan yakni berkaitan dengan nama Buketan itu sendiri. Nama ini merupakan nama dari motif batik yang dipilih. Sebenarnya batik ini memakai motif  serangkaian bunga indah yang dikenal dengan nama bouquet. Karena orang Indonesia yang sulit melafalkan nama tersebut maka akibatnya jatuh pada nama Buketan. Dengan nama inilah orang-orang khususnya Indonesia gampang untuk melafalkan dan mengingat dari motif batik yang akibatnya populer dengan nama batik Buketan.

3. Batik Yang Sangat Tua

Sangat menarik saat fakta mengenai usia dari kemunculan batik ini Anda ketahui. Batik Buketan pertama kali muncul di tahun 1880. Sebelum bangsa Indonesia mempunyai banyak kecanggihan namun sudah bisa membuat karya indah batik Buketan hanya melalui batik. Siapa yang menyangka ternyata batik Buketan mempunyai usia yang sama menyerupai sejarah di Indonesia. Sehingga batik ini pun juga masuk dalam sejarah keberadaan motif kain terutama kemunculan batik Buketan. 

4. Motif Bunga-bunga

Fakta berikutnya yang ada dalam batik Buketan yakni motif dari batik ini. Faktanya, selalu ada motif rangkaian bunga-bunga yang indah dan berbeda pada setiap kain batik. Sesuai dengan nama motif Buketan, rangkaian bunga, Anda sanggup menentukan motif bunga sesuai dengan cita-cita Anda. motif bunga sendiri ada yang mempunyai ukuran besar-besar hingga kecil-kecil.  Keindahan batik Buketan akan semakin terlihat dari perpaduan motif batik ini dengan motif batik Jawa yang beragam. Sehingga semakin hidup motif batik dalam batik Buketan ini.

5. Warna-warni Kain Batik Buketan

Karena mempunyai motif bunga maka warna kain batik ini pun juga sangat menarik. Anda akan melihat fakta menarik dan indah dari batik ini. Banyak warna dasar yang cerah mulai dari biru, putih, merah marun, hijau untuk dasar kain batik Buketan ini. Anda tidak akan menemukan warna kain batik Buketan yang gelap dan kurang menarik.

Batik Buketan menjadi batik yang semakin diminati. Motif batik ini yang begitu indah membuat batik ini sanggup dipakai sebagai pakaian untuk menghadiri program resmi. Perpaduan hasil karya bangsa yang berbeda ternyata bisa menghasilkan motif batik yang bernilai budaya seni tinggi menyerupai batik Buketan ini.

Pintar Pelajaran Jawa Hokokai, Batik Yang Unik

Perpustakaan Cyber (29/3/2015) - Batik Jawa Hokokai mempunyai nama yang sangat identik dengan Jepang. Namun batik ini bukanlah hasil karya orang Jepang melainkang orang Cina. Di Indonesia, batik ini juga menjadi salah satu batik yang banyak diminati. Di antara motif-motif batif batik yang ada, batik Jawa Hokokai pun bisa meraih daerah di hati beberapa kalangan. Namun bagi sebagian orang juga masuk akal bila kurang begitu familiar dengan nama dari batik ini. Memang tidak banyak yang mengenal nama dari batik ini. Kebanyakan ketika membeli batik hanya menurut asal batik atau motif batik yang diminta. Namun ketika melihat motif batik dari batik Jawa Hokokai ini sudah banyak yang mengetahui keberadaan batik ini. Hanya saja kebanyakan orang tidak tahu bila batik dengan motif unik yang mereka lihat ialah batik Jawa Hokokai. Temukan dibalik fakta-fakta menarik dari batik Jawa Hokokai.


1. Batik Bukan Asli Jawa

Fakta pertama dari batik Jawa Hokokai ialah batik ini bukanlah karya anak bangsa Indonesia. Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa batik ini merupakan hasil karya seseorang berkebangsaan Cina. Orang Cina ini menghasilkan batik yang dikenal dengan batik Jawa Hokokai pada ketika masa pemerintahan bangsa Jepang. Batik ini dipengaruhi oleh dua budaya bangsa sesuai dengan nama yang menempel pada batik ini. Jawa berarti batik ini dipengaruhi oleh tumpuan batik Keraton. Sedangkan Hokokai berarti batik ini juga dipengaruhi oleh Jepang.

2. Motif Batik Budaya Dua Negara

Fakta kedua ialah pada motif batik Jawa Hokokai maka ada motif batik yang kental dengan motif batik Jawa. Motif batik bendo dan juga motif kawung yang akan sanggup Anda lihat pada pinggiran dan tengah kain batik ini.  Namun jumlah motif batik ini digabungkan dengan motif Jepang. Sangat menarik dengan melihat fakta ini sebab dalam satu kain mempunyai motif yang kental dengan Jawa dan juga Jepang. Motif batik Jepang yang akan Anda lihat ialah keberadaan bunga-bunga sakura dan juga bunga krisan. Kedua motif bangsa ini menjadi satu dalam batik Jawa Hokokai.

3. Batik Dengan Desain Waktu

Fakta ketiga ini masih berkaitan dengan motif dari batik Jawa Hokokai. Anda akan dengan gampang mengenali batik ini dari motif yang ditampilkan. Jika secara umum motif batik akan ada hanya satu buah saja secara penuh. Maka berbeda dengan batik ini yang mempunyai motif bahkan warna yang berbeda dalam satu kain. Untuk batik Jawa Hokokai mempunyai motif menurut waktu, yaitu batik pagi dan juga batik sore. Ketika Anda melihat motif pada kain batik ini maka ada dua pisahan garis yang mengatakan batik pagi dengan warna yang lebih terang. Dan batik sore dengan warna yang lebih gelap. Desain batik ini bukan dibentuk sebab kesengajaan. Motif batik ini dibentuk berbeda sebab bahan-bahan yang dipakai untuk menciptakan batik ketika itu kurang. Sehingga mau tidak mau harus menggabungkan dua motif dalam satu kain. Akibat ketidaksengajaan tersebut sekarang walaupun bahan-bahan pembuat batik tetap ada hingga ketika ini dibentuk dengan dua desain pagi dan juga sore.

4. Motif Bunga dan Kupu-kupu

Fakta keempat pada batik Jawa Hokokai ialah keberadaan bunga sakura dan kupu-kupu yang selalu ada. Jika Anda gundah meyakinkan diri apakah batik yang Anda beli ialah batik Jawa Hokokai maka lihat apakah ada bunga sakura dan kupu-kupu atau tidak. Sebab fakta yang terjadi ialah dua motif ini selalu muncul untuk motif batik Jawa Hokokai.

Pintar Pelajaran Batik Tiga Negeri

Perpustakaan Cyber (30/3/2015) - Ada aneka macam jenis dan motif batik. Kepopuleran dan karakternya berbeda-beda satu sama lainnya. Dari setiap aksara tersebut tentunya terdapat rasa dan filosofi yang berbeda juga. Salah satu jenis batik yang paling terkenal yaitu batik tiga negeri. Batik tiga negeri yaitu nama lain dari batik tulis lasem. Batik tiga negeri paling tidak mempunyai tiga warna, merah, biru atau cokelat. Batik ini mempunyai kekuatan misteri dan legenda yang tinggi dan menyebabkannya menjadi salah satu benda bernilai tinggi pada masa kini.

Asal-usul

Sejarah di balik batik tiga negeri pastilah sudah sangat familiar di pendengaran penggemar batik. Batik tiga negeri mulai dikembangkan pada sekitar tahun 1910-an dan semenjak pada tahun 1940-an batik ini mulai dikenal dan terkenal alasannya yaitu keunikannya yang merupakan adonan dari tiga budaya etnis. Ketiga budaya yang digabungkan yaitu Belanda, Jawa, dan Tionghoa. Batik tiga negeri disebut batik tiga negeri alasannya yaitu kekhasan pewarnaan dari batik ini. Satu batik ini dibentuk dari tiga negeri atau daerah. Terdapat informasi bahwa batik yang dibentuk di  Solo, Lasem, dan Pekalongan ini mempunyai mistisisme tertentu.

Pada zamannya batik yang dibentuk oleh Tjoa Tjoen Kiat dan Tjoa Siang Swie ini sangat misterius dan legendaris alasannya yaitu keunikan dari pembuatan batik ini. batik ini dikenal sangat mahal pada zaman dahulu.


Harga

Harga batik tiga negeri sangatlah tinggi alasannya yaitu menyerupai batik tulis yang dibentuk dengan tiga warna yang berbeda dari tiga tempat yang berbeda, tentunya sangatlah rumit dan memakan waktu. Oleh alasannya yaitu itu batik ini menjadi suatu barang bernilai khusus bagi pengoleksinya. Kelegendarisan dan nilai tinggi batik tiga warna masih bertahan sampai sekarang. Bahkan para kolektor beropini bahwa semakin renta kain materi batik ini, semakin mahal pula harganya.

Keunikan

Keunikan dari batik ini yaitu konsepnya yang buketan atau perpaduan motif lung-lungan atau sulur dari Lasem dengan gaya Pekalongan, serta gaya Solo yang menciptakan batik ini sangat luar biasa. Selain itu terdapat adonan gaya Belanda, Jawa, dan Tionghoa yang menambah rasa dari batik ini. Kesan Tionghoa terlihar dari pewarnaan batik yang tidak gelap dan tidak monoton. Juga terdapat gambar-gambar bunga-bungaan dan burung yang tidak ada di Indonesia. Selain itu juga terdapat motif yang memakai bunga-bungaan dari negeri kincir angin yang menciptakan batik ini mempunyai aksara dari tiga negeri secara harfiah.

Batik ini juga mempunyai unsur mistis. Terdapat legenda bahwa batik motif batik ini hanya sanggup dibentuk di tempat terkait saja, sama mirip zat pewarnaan dengan perlakuan khusus yang hanya sanggup ditemukan di tiga tempat tersebut.

Pewarnaan

Pewarnaan dari batik tiga negeri melibatkan tiga tempat yang disebutkan tadi. Terdapat mitos bahwa untuk menciptakan warna tersebut satu tempat memakai semacam air dengan kandungan mineral yang berbeda-beda dari tiga daerah, dan hal itu akan mempengaruhi hasil dari batik tiga warna nantinya. Oleh alasannya yaitu itu untuk menciptakan sebuah batik tiga negeri yang tepat haruslah dilakukan penyelesaian di tiga Kota tersebut. Mengenai mineral pada air tersebut belum sanggup dikonfirmasi dengan ilmu pengetahuan sampai sekarang. Warna soga atau cokelat didapat dari tempat Solo, warna merah dari tempat Lasem, dan, warna biru didapat dari Pekalongan.

Keberadaan batik ini kini menjadi semakin langka dan kepopulerannya mulai memudar. Karena itu nilai dari batik tiga negeri ini semakin tinggi dan semakin berharga. Bagaimanapun juga batik tiga negeri akan tetap menjadi salah satu masterpiece kebudayaan Indonesia.

Pintar Pelajaran Batik Lukis

Perpustakaan Cyber (31/3/2015) - Batik ialah suatu produk seni yang bernilai tinggi. Memiliki sejarah yang panjang dan mendunia, batik menjadi salah satu kain yang paling dicari oleh banyak orang di seluruh dunia. Batik tulis dicari alasannya batik tulis ialah barang yang sangat pribadi alasannya tidak ada satu batik tulis di dunia yang sama dengan batik tulis lainnya, pembuatannya juga sangat lama. Sementara batik cap juga mempunyai nilai seni tertentu, alasannya pembuatannya butuh ketelitian yang tinggi.

Sebagaimana batik, seni dan ilmu pengetahuan pastilah akan semakin berkembang. Perkembangan seni batik juga semakin meluas. Banyak sekali karya-karya batik kontemporer yang tidak lagi klasik tetapi tetap mempunyai nilai seni yang sama tinggi dan tetap modern. Batik lukis ialah hasil dari perkembangan seni batik.

Batik lukis ialah batik kreasi baru. Inti dari batik lukis ialah proses membatik yang tidak memakai motif tradisional yang sudah biasa ditemukan. Motif yang dipakai ialah hasil kreasi pembuatnya.


Batik Lukis

Batik lukis ialah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih. Karena merupakan pengembangan dari batik tulis klasik, batik lukis masih mengandung unsur yang sama dengan batik tulis dalam aspek bahan, pemrosesan, dan pewarnaan. Bagaimanapun juga alasannya terpengaruh seni lukis modern, terdapat berbagai perbedaan dalam hal tampilan, terutama pada motif dan warna.

Pembuatan Batik Lukis

Batik lukis mempunyai sedikit kesamaan dalam hal proses pembuatannya dengan batik tulis dan batik cap. Media lukisan ialah materi yang sama dari kain yang dipakai untuk batik tulis dan batik cap. Sebelum melukis denah dibentuk pada kain atau lukisan dibentuk tanpa sketsa. Membuat lukisan langsung tidak begitu gampang alasannya memang intinya pembubuhan lilin ke kain tidaklah semudah menciptakan sketsa. Pembubuhan sanggup dilakukan dengan canting biasa atau memakai kuas tergantung pembuat karya.

Pewarnaan

Pewarnaan pada batik lukis cenderung bebas dan memainkan banyak warna yang tidak sering dijumpai pada batik tulis. Terdapat pula imbas gradasi dan imbas seni lukis lainnya. Efek tersebut dibentuk memakai kuas, kapas, atau kain perca. Karena terdapat kebebasan dalam menentukan warna, pada batik lukis cenderung ditemukan warna yang luar biasa terang. Gambar yang dibentuk juga seolah-olah batik lukis ialah seni lukis biasa yang dituangkan pada kain dengan media lilin,

Lilin Dihilangkan

Lilin akan dihilangkan dengan cara yang sama dengan batik tulis yaitu dilorod. Banyak pembuat batik lukis yang cenderung suka mengerok lilin dibandingkan melorod alasannya terdapat imbas tertentu yang didapatkan dari hasil kerokan tersebut. Setelah itu batik juga mengalami proses pengepresan yang sama. Hal ini dilakukan untuk benar-benar membersihkan lilin dan menciptakan kain semakin halus dan lentur.

Seni Populer

Sebagai seni kontemporer, batik lukis terkenal alasannya mempunyai harga yang sangat terjangkau dan proses pembuatannya yang sangat kreatif. Hal ini menambah jumlah seni yang ada di Indonesia alasannya dari seni batik lukis, dilahirkan berbagai turunan seni yang mempunyai nilai estetika bahkan fungsional yang tinggi.

Kain batik lukis mempunyai keindahan tersendiri bila dijadikan pakaian. Dalam batik lukis yang dijadikan pakaian, teladan yang sering ditemukan ialah teladan yang repetitif menyerupai batik tulis biasa namun dengan sentuhan berjuta warna yang dimiliki oleh batik tulis. Gambar bebas menyerupai pemandangan atau objek tertentu juga terkadang sanggup ditemukan tetapi sangat jarang dipakai sebagai pakaian.

Batik lukis yang mempunyai objek manusia, pemandangan, still object dan lain-lain kini berbagai dicari untuk dibentangkan di dalam sebuah frame dan menjadi lukisan pajangan. Hal ini mengatakan perkembangan seni yang semakin jago alasannya tidak hanya dengan kanvas, media lukisan dengan kain dan lilin juga sanggup menjadi populer.

Batik lukis juga dijadikan materi untuk sapu tangan, gantungan kunci, dan suvenir-suvenir fabric lainnya.

Pintar Pelajaran Batik Cap

Perpustakaan Cyber (1/4/2015) - Batik yaitu teknik pembuatan kain dengan aneka macam motif dan warna yang sudah dikenal semenjak zaman  Mesir kuno. Di aneka macam potongan dunia juga berkembang teknik pewarnaan kain yang serupa dengan batik tulis masa kini. Selain di Mesir, beberapa negara ibarat Nigeria, Senegal, Jepang, India, dan Cina diketahui mempunyai teknologi yang serupa.

Sebelum perang dunia ke 1, seluruh batik di Indonesia yaitu batik tulis. Perkembangan teknologi dan ajakan yang besar menciptakan kebutuhan akan batik tulis yang pengerjaannya hanya sanggup dilakukan satu helai per tiga bulan, kurang sanggup dipenuhi secara sempurna waktu.

Pada sekitar tahun 1920 sebuah teknik gres dikenalkan. Teknik tersebut yaitu batik cap. Batik cap yaitu proses pembuatan produksi batik dengan memakai canting yang berupa cap. Pembuatan pola-polanya memakai semacam stempel yang dibuat sebelumnya. Karena proses pembuatan yang lebih gampang dan cepat, batik cap dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan batik tulis.


Cap

Untuk menciptakan motif dan gambar di kain batik, cap contoh yang terbuat dari tembaga dan dibuat sedemikian rupa dan membentuk motif tertentu diperlukan. Pembuatan batik cap tidak semudah yang dipikirkan alasannya yaitu cap mempunyai keterbatasan ukuran. Perlu keahlian khusus dalam menera kain supaya sambungan-sambungannya terlihat bagus. Hal tersebut biasa dikenal dengan nama sanggit.

Cap yang dipakai biasanya mempunyai ukuran 20 cm x 20 cm atau 24 cm x 24 cm. Ada empat jenis cap yang biasa dipakai dalam pembuatan batik cap. Yang pertama yaitu cap sanggit tumpuk. Sanggit tumpuk mempunyai sambungan dengan sisi atas, kanan, kiri dan bawah. Sisi kanan tidak sanggup disambungkan dengan sisi atas.

Yang kedua yaitu cap sanggit natabata. Sambungan terletak separuh-separuh. Bagian kiri mempunyai sambungan separuhnya lagi di bab kanan. Berikutnya yaitu sanggit kitiran. Sanggit kitiran mempunyai sisi yang sama sehingga seluruh sisi sanggup disambungkan satu sama lain. Sementara itu yang terakhir yaitu cap lepas, yang tidak mempunyai sambungan sama sekali.

Pembatikan

Kain mori disiapkan dan diwarnai dengan loyoran, pencucian, dan kemudian dikeringkan sebelum diwarnai. Jika tidak ingin diwarnai kain sanggup dibiarkan saja. Lalu kain dibatik dengan melekatkan lilin batik pada kain memakai canting cap dengan motif yang diinginkan.

Pewarnaan

Bertujuan untuk mewarnai bab yang tidak tertutup lilin batik. Untuk mewarnai batik, sanggup dipakai proses pencelupan atau coletan (diwarnai dengan kuas). Zat warna yang dipakai yaitu naphtol, indigosol, atau indathrion. Untuk mendapat dampak pelangi, sinaran, dan serat kayu, terdapat teknik tertentu ibarat penaburan soda abu, cipratan warna dan teknik-teknik lainnya.

Pelorodan

Setelah diwarnai, lilin batik atau malam akan dilepaskan dengan proses lorodan, kerokan atau remukan. Lorodan yaitu pelepasan lilin batik dengan merendamnya dalam air mendidih supaya lilin meleleh. Sementara itu kerokan yaitu melepaskan lilin dengan mengeruk lilin dengan alat cawuk. Kerokan dilakukan untuk mendapat dampak tertentu pada kain. Sementara itu remukan dilakukan dengan meremas-remas kain supaya lilin yang mengeras remuk dan gampang dilepaskan dari kain.

Penyelesaian

Penyelesaian batik mencakup pembersihan kain sekali lagi supaya higienis dari kotoran yang menempel pada kain alasannya yaitu proses pembuatan. Setelah itu kain batik dilemaskan supaya kain menjadi lebih elastis dan gampang dikenakan oleh orang-orang. Lalu kain juga diberikan kanji, dikeringkan, di press kemudian sanggup dikemas untuk dipasarkan secara luas.

Proses pembuatan kain batik cap menghabiskan waktu sebanyak 2 sampai 3 hari.

Pintar Pelajaran Batik Tulis

Perpustakaan Cyber (2/4/2015) - Batik ialah salah satu cara pembuatan materi pakaian. Batik sanggup pula mengacu kepada teknik pewarnaan kain dengan menggunaan malam supaya pewarnaan kain menjadi maksimal. Batik yang secara original berasal dari Indonesia sekarang telah diakui oleh UNESCO sebagai Masterpieces of the Oral  and Intangible Heritage of Humanity atau Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi, mulai 2 Oktober 2009 yang lalu. Pengakuan ini melingkupi seluruh teknik membatik, pengembangan motif, teknologi, pengembangan motif, dan juga pengembangan budaya.

Batik sangatlah menarik minat dari aneka macam kalangan di aneka macam belahan dunia. Sekarang batik telah ditetapkan sebagai tumpuan mengenai kain berlukis di seluruh dunia.

Salah satu jenis batik ialah batik tulis. Sebagaimana namanya terdengar batik tulis mengacu kepada corak kain yang ditulis tangan secara bebas. Karena pembuatannya yang dilukis, maka setiap kain batik tulis tidak ada yang sama coraknya dengan yang lain.

Batik berasal dari dua kata Bahasa Jawa. Kata-kata tersebut ialah amba, yang berarti menulis, dan nitik, yang berarti titik. Jika diistilahkan, batik berarti ialah proses menulis pola-pola pada kain dengan titik-titik.


Sejarah Batik

Batik telah dikenal semenjak abat ke 4 sebelum masehi dalam kebudayaan Mesir yang membungkus mayit dengan kain berlapis malam. DI Asia juga ditemukan teknik serupa pada era ke 7 sampai 8. Sementara baitk di Indonesia telah ada dari era ke 6 atau ke 7 dari budaya rakyat kepulauan di cuilan timur Indonesia. Penggunaan canting telah ada pada era ke 12 di Jawa Timur. Sementara itu warisan budaya melayu mencatat batik berkembang pada era ke 17 dan terkenal di final era 18 pada zaman Majapahit.

Corak

Corak utama dari batik tulis tidak mengadopsi bentuk dari makhluk hidup, hal ini disebabkan lantaran kepercayaan Islam yang melarang pelukisan benda hidup dengan alasan menyaingi Tuhan. Hal itu menjadikan batik tulis yang sanggup ditemukan di pasaran bercorak bunga, awan, atau pola-pola yang lain.

Batik juga dipengaruhi oleh warna-warna dan corak yang dibawa dari kebudayaan luar menyerupai Cina dan bangsa Eropa. Cina mempopulerkan corak burung api dengan warna-warna cerah. Sementara corak binatang dan benda-benda lainnya dibawa dari bangsa Eropa.

Proses Pembuatan

Terdapat 12 langkah dalam menciptakan batik tulis supaya menjadi kain yang sempurna. Pertama-tama ialah nyungging atau menciptakan contoh motif batik di kertas, kemudian dilanjutkan dengan njaplak atau memindahkan contoh dari kertas ke kain.

Setelah itu pelukisan akan dimulai, pertama kali ialah nglowong atau membubuhkan malam di kain dengan canting sesuai contoh yang ditentukan. Setelah itu kain yang masih berisi garis-garis saja melalui proses ngiseni atau mengisi kekosongan dengan warna di antara motif yang sudah dibentuk dengan malam. Lalu, nyolet atau mewarnai motif bunga atau motif utama lainnya dengan kuas, yang akan diikuti dengan mopok yang melapisi kain yang sudah dicolet dengan malam. Setelah itu tersisa cuilan kain yang tidak perlu diwarnai, cuilan tersebut akan melalui proses nembok atau menutupnya.
Setelah pelukisan maka pewarnaan akan dilakukan. Pertama-tama kain akan melalui proses ngelir atau pewarnaan dengan dicelupkan kepada pewarna, sesudah itu kain akan dibilas dengan air mendidih atau proses nglorod. Lalu kain akan direntesi atau diberikan titik-titik dengan memakai canting berjarum tipis, dan nyumri atau menutupinya dengan malam. Setelah itu kain akan dicelup lagi dengan warna coklat dengan proses nyoja.

Sehelai kain batik tulis dengan ukuran 2.5 meter melalui proses pembuatan selama tiga bulan. Hal ini jugalah yang menciptakan harga kain batik sangat tinggi.

Pintar Pelajaran Batik

Perpustakaan Cyber (3/4/2015) - Siapa yang tidak kenal dengan batik? Batik merupakan salah satu hasil karya seni murni dari negara Indonesia. Batik juga merupakan warisan leluhur yang sangat berharga dan diturunkan secara turun temurun dari waktu ke waktu. Tentunya alasannya mempunyai value atau nilai yang sangat tinggi, tidak heran kalau eksistensi dari batik tersebut mempunyai banyak sekali hal-hal unik yang menarik untuk dibahas. Melalui gosip mengenai fakta terkait batik dibawah ini, anda akan dapat mengetahui langsung apa saja hal-hal menarik dan juga menakjubkan yang dimiliki oleh karya seni yang satu ini.


1. Asal Nama Batik

Pertama, batik berasal dari kata amba dan titik. Amba artinya yakni menulis, sementara titik artinya yakni menitik. Kaprikornus dalam batik ini, terlihat sekali bagaimana bakat dari professional pembuat batik yang menciptakan karya seni dengan cara menulis di kain atau pakaian tersebut. Tekniknya yang dimiliki untuk menciptakan batik tersebut tentu saja berbeda satu dengan yang lainnya. Proses menitik yang cukup rumit biasanya akan dilakukan dalam waktu yang lama, sementara proses menitik untuk desain yang sederhana sering kali dapat diselesaikan dengan cara yang cepat. Dalam pembuatan motif yang ada di kain batik, tentunya ada banyak sekali macam motif yang dapat dilihat tergantung dari asal kawasan pembuatan batik itu sendiri.

2. Batik telah Diakui oleh UNESCO

Fakta yang menakjubkan yakni batik itu sendiri ternyata telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu masterpiece atau warisan budaya yang berasal dari Indonesia. Mungkin dulu sempat terdengar rumor bahwa Malaysia mengakui eksistensi dari karya seni batik ini yakni miliknya. Namun dengan tegas rakyat Indonesia menyanggah dan mengambarkan sekuat tenaga bahwa batik ini murni berasal dari negara Indonesia. Hasilnya tentunya jadinya positif alasannya memang batik merupakan salah satu warisan karya seni orisinil Indonesia dan sudah disahkan pada tanggal 2 oktober 2009 lalu. Inilah yang mengambarkan bahwa kecintaan rakyat Indonesia terhadap pakaian yang satu ini memang sanat besar sekali.

3. Membatik yakni Mata Pencaharian yang Eksklusif

Ada fakta menarik mengenai batik ini. Ternyata, membatik yakni mata pencaharian dari perempuan semenjak zaman dahulu. Wanita zaman dahulu, khususnya para remaja telah dilatih untuk menciptakan karya seni batik yang sangat luar biasa. Bahkan ada pelajaran tersendiri mengenai seni batik untuk mereka yang masih kanak-kanak pada masa itu. Hasilnya, terciptalah sebuah karya seni yang luar biasa dan ketika mereka sampaumur maka mereka akan dapat menciptakan sebuah karya seni batik yang istimewa. Pekerjaan ini di masa lampau populer sebagai salah satu pekerjaan yang eksklusif. Hal ini terang dikarenakan banyaknya ningrat dan juga nama-nama besar yang memakai batik ini untuk tujuan tertentu.

4. Corak Tema Batik yakni Flora dan Fauna

Secara fakta, sudah terang bahwa batik ini tidak hanya mempunyai satu atau dua jenis desain saja namun ada banyak sekali jenis desain yang tersedia untuk pakaian batik ini. Tema yang paling sering ditemukan dalam pakaian batik yakni tema tanaman dan juga fauna. Dengan adanya tema tanaman dan fauna ini maka akan semakin mengentalkan desain menarik yang dimilikinya. Pilihan warna dari pakaian batik ini juga ada banyak jumlahnya. Maka dari itu, pakaian yang mempunyai seni batik didalamnya sangat populer sekali tidak hanya di kalangan lokal di negara Indonesia saja namun juga sangat populer di seluruh dunia. Batik juga merupakan sebuah karya seni yang diburu oleh banyak para pedagang, dan bahkan penjajah Indonesia zaman dahulu juga sangat menyukai bentuknya.

Pintar Pelajaran Senjata Sumpit

Perpustakaan Cyber (4/4/2015) - Senjata sumpit merupakan salah satu jenis senjata yang sangat populer di tempat Kalimantan. Jenis senjata ini telah dipakai semenjak zaman dahulu ketika belanda masih menjajah negara Indonesia, hingga ketika ini sudah merdeka pun eksistensi dari senjata yang satu ini masih ada. Kebanyakan mereka yang menggunakannya yaitu masyarakat dayak. Dengan adanya senjata yang satu ini maka aneka macam musuh dari masyarakat dayak itu sendiri yang ketakutan apabila mereka berhadapan dengan pengguna senjata ini yang mahir. Inilah beberapa fakta menarik mengenai senjata sumpit khas suku dayak tersebut.


1. Senjata Sumpit Lebih Mengerikan daripada Senapan

Pertama, senjata sumpit merupakan senjata yang intinya sangat sederhana. Namun, tahukah anda bahwa senjata ini mempunyai fungsi yang sangat angker dibandingkan dengan senjata biasa? Pada zaman perang dulu, orang belanda sering sekali berperang dengan suku dayak. Namun, banyak dari orang belanda yang ciut nyalinya ketika mereka berhadapan dengan pengguna senjata sumpit meskipun si orang belanda tersebut membawa senjata laras panjang. Mengapa? Hal ini terang dikarenakan sumpit mempunyai peluru yang tajam dan sangat beracun. Jadi, sekali saja si sasaran populer serangan dari senjata ini di tempat yang sempurna sasaran maka sangat kecil kemungkinan bagi ia untuk bisa selamat dari maut. Senjata ini juga dilumuri dengan racun yang sangat ganas sehingga bisa untuk mematikan insan maupun binatang yang terkena serangannya dalam sekejap.

2. Keganasan dari Senjata Sumpit

Saking ganasnya senjata sumpit ini, dulu banyak orang belanda yang menyampaikan bahwa mereka lebih baik diterjang peluru daripada diterjang oleh racun dari senjata sumpit ini, alasannya yaitu terkadang ada beberapa jenis racun yang tidak pribadi mematikan namun bisa untuk menciptakan sang sasaran menderita terlebih dahulu dan mencicipi rasa sakit yang sangat luar biasa. Biasanya racun yang dipakai oleh suku dayak ini yaitu racun dari getah pohon ipuh maupun pohon iren. Racun dari pohon ini memang populer sangat berbahaya apalagi jikalau pribadi bereaksi kedalam badan insan yang terkena serangannya.

3. Cara Mengerikan Menggunakan Senjata Sumpit

Satu lagi fakta yang mengerikan dari senjata ini yaitu cara menggunakannya! Biasanya prajurit suku dayak akan bersembunyi dulu dari jarak jauh sebelum mereka memakai senjata yang satu ini. Usai mereka mencari tempat yang pas dan jaraknya jauh dari sasaran maka mereka pun pribadi memposisikan diri mereka untuk melaksanakan penyerangan. Pengguna senjata ini juga tidak main-main. Mereka yaitu orang populer yang bisa untuk memakai senjata sumpit tersebut dengan akurasi yang sangat tinggi sehingga akan bisa untuk menciptakan orang terkena serangan ini tanpa pernah meleset. Meskipun hanya dipakai dengan cara ditiup saja namun kecepatannya juga sama dengan peluru yang keluar dari moncong senjata laras panjang. Bahkan jikalau tiupannya lebih kencang maka kecepatannya juga akan bisa lebih cepat lagi dalam melumpuhkan kaget.

4. Senjata Sumpit Mampu Membunuh Mangsa dalam Waktu 5 Menit

Sejarah mencatat pula bahwa senjata sumpit ini bisa untuk membunuh mangsanya hanya dalam waktu kurang dari 5 menit! Sungguh senjata yang sangat berbahaya memang. Zaman dahulu ketika bangsa belanda menyerang masyarakat suku dayak. Para suku dayak melaksanakan pertahanan dengan memakai senjata yang satu ini. Hasilnya, aneka macam serdadu belanda yang tewas alasannya yaitu tertancap anak sumpit dari senjata tersebut. Sementara yang lainnya yang menyaksikan mitra mereka tewas seketika hanya bisa berlari terbirit-birit karenanya. Inilah yang menimbulkan senjata sumpit termasuk dalam kategori senjata yang berbahaya namun juga mempunyai aneka macam sejarah yang bernilai.

Pintar Pelajaran Mandau

Perpustakaan Cyber (5/4/2015) - Mandau ialah senjata yang sangat populer di Indonesia. Mandau ialah sebuah senjata khas yang dipakai oleh masyarakat suku dayak dan senjata ini telah dipakai semenjak zaman dulu hingga sekarang. Bahkan pada zaman dulu kala dikala senjata ini juga sering dipakai untuk tidak hanya sekedar memotong atau menebas tetumbuhan saja namun juga dipakai di medan perang apabila terjadi perang antar suku. Tidak heran bila lalu banyak hal mistis yang terjadi dengan adanya eksistensi senjata yang satu ini. Mandau juga dikenal sebagai senjata khas dari suku dayak yang diakui oleh seluruh dunia. Apa yang menciptakan senjata yang satu ini sangat istimewa dan menyimpan banyak hal menari? Anda sanggup mendapat gosip lebih lengkap mengenai fakta dari senjata Mandau di bawah ini.


1. Mandau Senjata Keramat

Mandau sejatinya disebut sebagai senjata yang bersifat keramat. Hal ini terang dikarenakan dalam senjata tersebut terdapat aneka macam hal mistik yang luar biasa. Tidak heran bila pada akibatnya pemilik dari senjata ini akan mewariskan senjata tersebut secara turun temurun kepada anak cucu atau generasi penerusnya. Suku dayak merupakan suku yang tinggal di kawasan perhutanan dan tentu saja mereka perlu untuk melengkapi diri mereka dengan senjata ini semoga nantinya mereka sanggup melindungi diri dari serangan asing. Disamping itu, senjata ini juga mempunyai kesaktian yang luar biasa dan dipercaya mempunyai nuansa mistik yang sangat kental.

2. Senjata Mandau untuk Para Petualang

Kemudian, senjata Mandau ini juga banyak dipakai oleh para suku dayak yang intinya sangat gemar berpetualang.Senjata mandau ialah senjata yang sangat efektif dipakai dikala mereka menghadapi rintangan di perjalanan mereka. Dipercaya pula bahwa dengan membawa senjata Mandau ini maka mereka akan sanggup merasa aman. Setiap suku dayak niscaya akan melengkapi dirinya dengan senjata yang satu ini sebagai salah satu cara yang mereka lakukan untuk menyesuaikan diri dan juga mempertahankan diri. Namun demikian, mengesampingkan fungsinya yang logis itu semua masih banyak hal mistik yang dimiliki oleh senjata yang satu ini. Dalam artian, senjata Mandau ini tidak akan pernah lepas dari tangan sang pemiliknya hingga beliau mewariskannya atau beliau mati.

3. Senjata Mandau Memiliki Jenis Kesakitan yang Berbeda Satu Sama Lain

Fakta lainnya mengenai senjata Mandau ialah tidak semua senjata Mandau mempunyai kesaktian yang sama. Hal ini terang dikarenakan kesakitan yang dimiliki oleh senjata yang satu ini berbeda dengan yang lainnya. Tergantung dari seberapa besar ritual yang dilakukan untuk menciptakan senjata ini. Semakin sulit dan mengerikan ritual yang dilakukan maka dipercaya senjata ini akan mempunyai kesaktian yang sangat kuat. Senjata ini juga mempunyai nuansa mistik alasannya ialah adanya ritual tersebut. Namun, hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah untuk menciptakan senjata Mandau ini sebagai salah satu senjata yang bernilai pusaka yang sangat berharga bagi masyarakat suku dayak itu sendiri.

4. Senjata Mandau Banyak Digunakan untuk Memenggal Kepala Manusia

Yang lebih mengerikan lagi ialah senjata Mandau ini biasanya dipakai untuk mengeksekusi orang-orang yang melaksanakan kesalahan dalam suku tersebut. Tidak main-main memang fungsi dari senjata Mandau yang sakti ini. Fungsinya sebagai eksekutor tersebut juga banyak dipakai untuk memenggal kepala orang yang melaksanakan kesalahan tingkat fatal. Selain alasannya ialah bahannya yang terbuat dari besi yang sangat kuat, senjata Mandau ini mempunyai kesakitan yang sangat luar biasa sehingga sanggup untuk dipakai sebagai eksekutor tersebut. Itulah beberapa fakta mengenai kesakitan dan juga hal mistis yang dimiliki oleh senjata Mandau milik suku dayak tersebut.