Friday, January 24, 2020

Usaha Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Pemikiran wacana pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa untuk mewujudkan negara yang berdaulat tidak lepas dari efek berdirinya organisasi Budi Utomo. Budi Utomo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908. Organisasi itu berdiri menurut anutan seorang lulusan sekolah dokter Jawa (STOVIA) berjulukan dr. Wahidin Sudirohusodo. Dokter Wahidin Sudirohusodo ingin mengubah cara berjuang rakyat Indonesia dari usaha fisik kepada cara usaha melalui pendidikan. Ide ini menarik perhatian seorang mahasiswa STOVIA berjulukan Sutomo yang pada hasilnya mendirikan organisasi modern pertama di Indonesa berjulukan Budi Utomo.

Perjuangan dr. Wahidin Soedirohoesodo dan dr. Soetomo yaitu berusaha membangkitkan kesadaran masyarakat Indonesia kala itu terhadap pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa tanpa perlu mempermasalahkan perbedaan agama dan suku. Keberadaan Budi Utomo telah menumbuhkan semangat dan menandai terjadinya kebangkitan bangsa secara nasional. Sementara kebangkitan cowok Indonesia, ditandai dengan insiden Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Pemikiran wacana pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa untuk mewujudkan negara yang be Usaha Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pada kenyataannya, semangat persatuan dan kesatuan selalu mendapat tantangan. Tantangan ini berupa perlawanan dari bangsa abnormal maupun tantangan dari warga negara Indonesia yang tidak menginginkan persatuan bangsa. Untuk melawan kekuatan asing, muncullah perlawanan masyarakat
di segala penjuru Indonesia yang melahirkan tokoh-tokoh yang gagah berani. Jenderal Sudirman dan Bung Tomo, merupakan dua dari sekian banyak tokoh nasional yang populer berani melawan kekuatan abnormal yang mengancam kesatuan negara Indonesia. Kedua tokoh tersebut berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agusutus 1945.

Pada masa kini, usaha mempersatukan bangsa sering terancam oleh gerakan-gerakan dalam masyarakat yang ingin memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Gerakan Aceh Merdeka di Aceh dan gerakan Organisasi Papua Merdeka di Papua merupakan gerakan masyarakat yang ingin memisahkan diri dari NKRI pada masa Orde Baru. Setelah masa Orde Baru selesai, digantikan oleh masa Reformasi, para pemimpin nasional pada masa itu berusaha keras melaksanakan perundingan-perundingan untuk meredam agresi perpecahan tersebut. K.H Abdurrahman Wahid, Presiden ke-empat Indonesia merupakan salah satu tokoh nasional yang membantu upaya perdamaian untuk mengatasi perpecahan tersebut.

Dengan memakai info dari bacaan di atas dan dari sumber lainnya, jawablah pertanyaan berikut ini.

1. Mengapa tanggal 20 Mei yang merupakan tanggal berdirinya organisasi Budi Utomo, diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional?
Keberadaan Budi Utomo telah menumbuhkan semangat dan menandai terjadinya kebangkitan bangsa secara nasional. 
2. Bagaimana tugas dr. Wahidin Soedirohusodo terhadap berdirinya organisasi Budi Utomo?
Dokter Wahidin Sudirohusodo ingin mengubah cara berjuang rakyat Indonesia dari usaha fisik kepada cara usaha melalui pendidikan dengan mendirikan organisasi modern pertama di Indonesa berjulukan Budi Utomo.
3. Apa saja yang mengancam persatuan dan kesatuan NKRI pada waktu dulu dan sekarang? Jelaskan!
Jaman dulu persatuan dan kesatuan terancaam oleh sifat kedaerahan dan politik memecah-belah penjajah Belanda. Pada dikala ini usaha mempersatukan bangsa sering terancam oleh gerakan-gerakan dalam masyarakat yang ingin memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia menyerupai Gerakan Aceh Merdeka di Aceh dan gerakan Organisasi Papua Merdeka.
4. Apa saja usaha yang telah dilakukan untuk mengatasi bahaya terhadap keutuhan NKRI pada waktu dulu dan sekarang?
Pada jaman dulu dr. Wahidin Soedirohoesodo dan dr. Soetomo berusaha membangkitkan kesadaran masyarakat Indonesia kala itu terhadap pentingnya persatuan dan kesatuan. Pada masa kini para pemimpin nasional berusaha keras melaksanakan perundingan-perundingan untuk meredam agresi perpecahan.

No comments:

Post a Comment