Berdasarkan isinya, pantun dibedakan menjadi pantun jenaka, nasihat, teka teki, dan kiasan. Pantun jenaka ialah pantun yang berisi hal-hal lucu dan menarik. Pantun pesan tersirat ialah pantun yang berisi pesan tersirat dengan tujuan mendidik dan memperlihatkan pesan tersirat moral, budi perkerti, dan lainnya.
Sedangkan pantun teka-teki ialah pantun yang berisikan teka teki dan pendengar atau pembaca diberi kesempatan untuk menjawab atau membalas teka-teki pantun tersebut. Pantun kiasan ialah pantun yang berisi perumpamaan atau ibarat, biasa dipakai untuk memberikan suatu hal secara tersirat.
Berikut ini beberapa referensi pantun jenaka, pantun nasehat, pantun teka-teki, dan pantun kiasan beserta makna yang terkandung didalamnya.
A. Pantun Jenaka dan Maknanya
Pantun Jenaka | |
---|---|
Pantun | Makna |
Kapal berlayar di bahari jawa Nakhoda mengacungkan jempol Adik menangis kemudian tertawa Melihat abang masih mengompol | Anak kecil yang tadinya menangis menjadi tertawa alasannya melihat kakaknya mengompol |
Ikan gabus di rawa-rawa Ikan belut nyangkut di jaring Perutku sakit menahan tawa Gigi palsu meloncat ke piring | Perut menjadi sakit menahan tawa ketika melihat gigi palsu yang lepas dan jatuh di atas piring. |
Hari Minggu sudah siang Setelah siang menuju petang Ditunggu-tunggu tidak datang Sekali tiba nagih utang | Lama menunggu seseorang, ternyata yang tiba malah orang yang akan menagih hutang. |
Burung pipit burung kenari Terbang melayang pulang kembali Wahai mitra lihatlah kemari Ada nenek main lompat tali | Kejadian lucu ketika melihat seorang nenek yang sedang bermain tali. |
Bu Komang menggunakan batik Beli rokok di Kota Riau Kamu memang sangat cantik Tapi kok badannya bau | Ada seorang perempuan yang sangat elok namun sayangnya busuk badannya tidak enak. |
B. Pantun Nasihat dan Maknanya
Pantun Nasihat | |
---|---|
Pantun | Makna |
Merah muda baju si bibi Di tangan ada bayam seikat Masalah warga tiba bertubi Berkumpulah untuk mufakat | Setiap insan hendaknya menyisakan waktunya berkumpul bersama membicarakan masalah bersama sehingga mencapai mufakat |
Hati-hati ketika menyeberang Jangan hingga orang marah Hati-hati di rantau orang Jangan hingga berbuat salah | Sebaiknya kita berhati-hati ketika berada di tempat lain dan jangan berbuat kesalahan yang sanggup merugikan diri sendiri. |
Anak ayam turun lima Mati satu tinggal empat Kita hidup harus punya agama supaya kita tidaklah sesat | Sebaiknya semua pemikiran agama dilaksanakan dengan baik sehingga kita sanggup selamat dunia dan akhirat. |
Tinggi galah berjengkal-jengkal, Bayang dijinjing alasannya ringan. Kepada Allah bertawakal, Tempat diri mohon pertolongan. | Seharusnya sebagai umat muslim selalu bertawakal dan memohon tunjangan kepada Allah. |
Pohon tinggi jatuh membayang, Jalan setapak dari Ketapang. Siapa yang rajin sembahyang, Sejuk di hati dadapun lapang. | Jika kita rajin melaksanakan shallat tentu akan mempunyai hati yang sejuk dan pikiran yang terbuka |
C. Pantun Teka-teki dan Maknanya
Pantun Teka-teki | |
---|---|
Pantun | Makna |
Ari menari sampur melebar. Tersenyum ceria semua terhibur. Berbadan besar telingannya lebar. Hidungnya panjang suka menyembur? | Binatang berbadan besar, pendengaran lebar, hidung panjang, suka menyembur ialah gajah. |
Mulut manis hati nak baik Itulah amalan turun temurun Benda apa yang akan naik Apabila saja hujan turun | Benda yang sering dinaikan ketika hujan turun ialah payung. Payung dibuka atau dinaikan semoga tidak kehujanan. |
Cik Limah bersama anak lelaki Duduk makan keropok lekor Yang mengejar tidak berkaki, Yang dikejar tiada berekor? | Hewan yang tidak mempunyai kaki ialah ular, sedangkan binatang yang tidak mempunyai ekor ialah katak |
Pergi ke muara menaiki rakit Bawa balik bunga yang mekar Buah ini rasanya pelik sedikit Biji buahnya ada di luar | Buah yang rasanya sepat dan bijinya berada di luar buah yaitu buah jambu simpanse atau jambu mete. |
Pagi-pagi pergi ke kebun Menebas rumput pakai parang Waktu siang matanya rabun Waktu malam matanya terang | Hewan yang pada siang hari penglihatanya kurang jelas, namun ketika malam sanggup melihat dengan baik ialah burung hantu. |
D. Pantun Kiasan dan Maknanya
Pantun Kiasan | |
---|---|
Pantun | Makna |
Diam mulut banyak merenung. Lompat tinggi anak tupai. Hendak hati memeluk gunung. Apa daya tangan tak sampai. | Seseorang yang mempunyai impian yang sangat besar namun sangat tidak mungkin tercapai. |
Naik bahtera akrab kemudi, betapa harum bunga selasih. Elok nian resminya padi, makin tunduk kalau berisi. | Ambilah pelajaran dari padi. Yakni semakin kaya, semakin pandai, semakin hebat, maka ia akan semakin rendah hati di hadapan insan lainnya. |
Tanam ubi tanam kentang, Petik jagung tiada tersisa. Petang sekarang telah datang, Tinggi pula batang usia. | Pantun kiasan di atas menjelaskan perihal waktu tua. Yaitu perihal habisnya masa cukup umur sekaligus datangnya waktu tua. |
Pohon bau tanah disebut buhun, Banyak dahannya yang berduri. Kering dijemur dalam setahun, Basah oleh hujan sehari. | Pentun ini menjelaskan tentang sebuah perjuangan yang dilakukan sangat usang dan ternyata sia-sia oleh kesalahan kecil. |
Berburu ke padang datar, menerima rusa belang di kaki. Berguru kepalang ajar, Bagai bunga kembang tak jadi. | Pantun ini menjelaskan kepada kita bahwa kalau melaksanakan sesuatu dihentikan tanggung-tanggung/setengah-setengah |
No comments:
Post a Comment