Salah satu unsur tari tari ialah gerak; gerak yang terangkai sehingga memuat ritme dan waktu di dalam ruang. Dapat diartikan bahwa seni tari ialah pengungkapan lewat gerak yang digayakan dan berkesinambungan yang di dalamnya terdapat unsur keindahan. Berikut klarifikasi mengenai wiraga, wirasa, wirama dan wirupa.
- Wiraga ialah raga atau tubuh, yaitu gerak kaki hingga kepala, merupakan media pokok gerak tari. Gerak tari dirangkai dan digayakan sesuai dengan bentuk yang tepat. Misalnya seberapa jauh tubuh merendah, tangan merentang, kaki diangkat atau ditekuk, dan sebagainya.
- Wirama ialah ritme atau tempo atau seberapa lamanya rangkaian gerak ditarikan serta ketepatan perpindahan gerak selaras dengan jatuhnya irama. Irama ini biasanya dari alat musik ritmis yang mengiringi, menyerupai gong, gendang, tifa, rebana, dan lain-lain.
- Wirasa ialah perasaan yang diekspresikan lewat raut muka dan gerak. Keseluruhan gerak tersebut harus sanggup menjelaskan jiwa dan emosi tarian. Seperti sedih, gembira, tegas, atau marah.
- Wirupa ialah rupa atau wujud, memberi kejelasan gerak tari yang diperagakan melalui warna, busana, dan rias yang diubahsuaikan dengan peranannya. Seni tari banyak jenisnya dan berasal dari banyak sekali daerah, salah satu jenis seni tari yaitu tari Dayung Sampan.
Keempat hal tersebut dalam tari Jawa dikenal dengan istilah wiraga, wirama, wirasa, dan wirupa. Jika wiraga, wirama, wirupa, dan wirasa diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik, maka peragaan karya tari juga akan kelihatan baik.
Lagu Dayung Sampan sendiri berasal dari Banten yang memakai bahasa Indonesia yang gampang dipahami oleh masyarakat. Makna lagu ialah menggambarkan kegiatan mendayung dan barangkali dalam rangka pencarian ikan. Lagu Dayung Sampan menggambarkan salah satu acara bahari etnis Banten, dan adanya relasi perdagangan yang dilakukan melalui bahari oleh orang Banten.
Peragaan tari Dayung Sampan sanggup dilakukan dengan urutan sebagai berikut.
1. Gerakan 1
Jalan ke depan, kedua tangan menyerupai mendayung. Dilakukan dalam 8 × 2 hitungan.
2. Gerakan 2
Menggerakkan kedua tangan ke atas dan ke bawah. Badan merendah dan kembali bangkit tegak. Dilakukan dalam 4 × 4 hitungan
3. Gerakan 3
Menggerakkan kedua tangan ke atas dan ke bawah, sambil tubuh merendah dan kembali bangkit tegap. Dilakukan dalam 8 × 2 hitungan.
4. Gerakan 4
Menggerakkan kedua tangan secara bergantian ke atas dan ke bawah sambil berlari-lari kecil membentuk lingkaran. Dilakukan dalam 8 × 2 hitungan.
5. Gerakan 5
Menggerakkan tubuh dan tangan ke belakang kemudian membungkuk ke depan (seperti membuang jala). Dilakukan dalam 8 × 2 hitungan.
6. Gerak 6
Kedua tangan digerakkan ke kanan dan ke kiri. Dilakukan dalam 8 × 2 hitungan.
7. Gerakan 7
Kepala menengok ke kanan dan ke kiri. Dilakukan dalam 4 × 2 hitungan
8. Gerakan 8
Jalan melingkar kemudian keluar panggung dengan kedua tangan menyerupai mendayung. Gerakan sama menyerupai gerak 1, dilakukan hingga keluar panggung.
Budaya ialah suatu warisan dari leluhur atau nenek moyang kita yang tidak ternilai harganya. Karena keanekaragaman tersebutlah indonesia menjadi daya tarik bangsa lain dari bagian dunia,bahkan mereka juga mempelajarinya alasannya ialah selain beraneka ragam, budaya Indonesia dikenal sangat unik.
Budaya juga merupakan identitas bangsa yang harus dihormati dan dijaga serta perlu dilestarikan semoga kebudayaan kita tidak hilang dan sanggup menjadi warisan anak cucu kita kelak. Hal ini tentu menjadi tanggungjawab para generasi muda dan juga perlu santunan dari banyak sekali pihak, alasannya ialah ketahanan budaya merupakan salah satu Identitas suatu negara. Kebanggaan bangsa indonesia akan budaya yang beraneka ragam sekaligus mengundang tantangan bagi seluruh rakyat untuk mempertahankan budaya lokal semoga tidak hilang ataupun dicuri oleh bangsa lain.
No comments:
Post a Comment