Cerita fabel tidak hanya ditujukan kepada anak-anak, tetapi juga kepada orang dewasa. Setelah membaca dan memahami teks dongeng fabel, kita sanggup berguru pada karakter-karakter binatang tersebut. Cerita fabel menjadi salah satu sarana yang potensial dalam menanamkan nilai-nilai moral. Kita sanggup berguru dan mencontoh karakter-karakter yang baik dari binatang itu semoga kita mempunyai sifat terpuji.
1. Mengenali Ciri Umum Fabel
Fabel mengambil tokoh para binatang. Watak tokoh para bnatang digambarkan ada yang baik dan ada
yang jelek (seperti tabiat manusia). Tokoh para binatang bisa berbicara mirip manusia. Cerita mempunyai rangkaian insiden yang memperlihatkan insiden sebab-akibat. Rangkaian sebab- akhir diurutkan dari awal hingga akhir.
Fabel memakai latar alam (hutan, sungai, kolam, dll). Ciri bahasa yang dipakai (a) kalimat naratif/ insiden ( Katak mendatangi Ikan yang sedang kehujanan, Semut menyimpan kuliner di lubang), (b) kalimat eksklusif yang berupa obrolan para tokoh, dan (c) memakai kata sehari-hari dalam situasi tidak formal (bahasa percakapan).
a) Daftarlah rangkaian perisitiwa yang terdapat pada dongeng fabel!
Fabel 1 (Belalang sembah)
Fabel 1 | Rincian peristiwa |
---|---|
Peristiwa 1 | Semut pergi ke gua-gua untuk mengumpulkan makanan |
Peristiwa 2 | Sang Belalang sembah menari di bersahabat sarang Semut. |
Peristiwa 3 | Sang Belalang sembah heran dengan apa yang dilakukan Semut kemudian ia bertanya kepada salah satu Semut tentara yang sedang berjaga di bersahabat para Semut pekerja kenapa para semut membawa kuliner yang sangat banyak itu masuk kesarang mereka. |
Peristiwa 4 | Belalang kelaparan dan lari ke rumah Semut. |
Fabel 2 (Sesama Saudara Harus Berbagi)
Fabel 2 | Rincian peristiwa |
---|---|
Peristiwa 1 | Pak Tua Rusa mengunjungi keluarga Pip untuk memperlihatkan oleh-oleh |
Peristiwa 2 | Ibu Pip masuk ke dalam rumah dan memanggil anak-anaknya dan meminta mereka membaginya sama rata |
Peristiwa 3 | Titu dan Puti menangis lantaran Pip tidak membagi rata |
Peristiwa 4 | Ibu Pip yang membaginya. empat untuk Pip, lantaran kamu lebih besar. Dan si kembar masing-masing mendapat tiga, lantaran Pip harus mengurus rumah dan mencari makan. |
b) Daftarlah tokoh yang terdapat pada dongeng fabel!
Fabel 1 (Belalang sembah)
Fabel 1 | Nama tokoh |
---|---|
Tokoh 1 | Semut |
Tokoh 2 | Belalang sembah |
Fabel 2 (Sesama Saudara Harus Berbagi)
Fabel 2 | Nama tokoh |
---|---|
Tokoh 1 | Ibu Pip |
Tokoh 2 | Pak Tua Rusa |
Tokoh 3 | Pip |
Tokoh 4 | Adik Pip (Titu dan Puti) |
- Tokoh: orang/ binatang yang menjadi pelaku dalam dongeng (tokoh protagonis, atau antagonis, tokoh utama atau tokoh pembantu).
- Ciri tokoh utama yaitu (1) sering dibicarakan; (2) sering muncul; dan (3) menjadi sentra dongeng (menggerakkan jalan cerita). Tokoh pembantu yaitu tokoh tambahan.
- Penokohan: pinjaman huruf pada tokoh. Karakter bisa bersifat protagonis/yang disukai atau tokoh antagonis/yang tidak disukai.
- Watak tokoh sanggup disimpulkan dari penggambaran fisik, penggambaran tindakan tokoh, obrolan tokoh, monolog, atau komentar/ narasi penulis terhadap tokoh.
- Setting atau latar yaitu kawasan dan waktu insiden serta suasana dalam cerita. Ada tiga jenis latar, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.
- Tema yaitu gagasan yang mendasari cerita. Tema sanggup ditemukan dari kalimat kunci yang diungkapkan tokoh, atau penyimpulan keseluruhan insiden sebab-akibat pada cerita
- Amanat yaitu pesan yang disampaikan penulis secara tidak langsung. Amanat disimpulkan dari sikap penulis terhadap permasalahan yang diangkat pada cerita.
Fabel yaitu dongeng fiksi berupa dongeng yang menggambarkan akal pekerti insan yang diibaratkan pada binantang. Karakter binatang dalam dongeng fabel dianggap mewakili huruf insan dan diceritakan bisa bertindak mirip insan tetapi tidak menghilangkan huruf binatangnya. Tokoh fabel yaitu binatang.
Fabel bertema kehidupan binatang. Biasanya, berlatar di hutan, sungai, atau alam bebas yang tidak sanggup diubah menjadi latar rumah atau sekolah. Tokoh dalam fabel biasanya yaitu binatang jinak dan binatang liar. Misalnya, fabel Cici dan Serigala pada buku ini memakai tokoh kelinci dan serigala. Tokoh baik akan berakhir senang dan tokoh jahat berakhir sengsara atau mendapat akhir dari perbuatannnya.
Konflik fabel disebabkan oleh pengkhianatan, kelicikan, penghinaan, kesombongan, persahabatan, sikap jelek yang karenanya diperbaiki, kecerdikan, keluarga, dan sebagainya. Konflik-konflik tersebut mengemban amanat berupa nilai-nilai etika dan huruf insan yang baik
Latar fabel berupa alam (hutan, sungai, kolam, lembah, dan sebagainya). Sebagai teks narasi fabel mempunyai urutan-urutan insiden yang menarik dan menginspirasi. Alur pada tabel umumnya alur maju ( dari awal bergerak maju hingga terjadi akhir dari insiden sebelumnya)
Dalam urutan beberapa insiden atau insiden secara kronologis memakai konjungsi pengurutan : sesudah, sebelum, lalu, mula-mula, kemudian, selanjutnya, setelah itu, atau akhirnya. Penggunaan konjungsi waktu bersamaan (sementara itu, seraya, sambil) Jenis fabel ada yang terdapat pesan eksplisit (ada koda) dan ada fabel yang pesan pengarang tidak dicantumkan secara eksplisit.
a) Tulislah hasil simpulanmu wacana ciri fabel pada tabel di bawah ini! (lengkapi yang belum diisi)
Unsur fabel | Ciri yang ditemukan |
---|---|
Tema | Tema dongeng fabel didominasi wacana hubungan sosial |
Latar | Fabel dilengkapi dengan penggunaan latar kawasan (hutan, sungai, gunung, pepohonan, bebatuan, padang rumput, gua, semak, dsb), latar waktu (pagi, siang, sore, malam), latar sosial, dan latar emosional |
Tokoh | Tokoh-tokoh fabel yang diperankan oleh para binatang sanggup berpikir, berkomunikasi, dan bertingkah laris layaknya manusia |
Watak tokoh | Digambarkan hitam putih (yang jahat dan yang baik) |
Konflik | Konflik dongeng fabel mencakup permasalahan dunia binatang yang menyerupai kehidupan manusia |
Amanat | Mengandung amanat dan pesan berharga untuk pembaca |
Cara penceritan | Menggunakan sudut pandang dia-an/ orang ketiga |
Tujuan komunikasi fabel | Menghibur, menginspirasi, mendidik |
Alur/ rentetan peristiwa | Peristiwa awal menjadikan insiden berikutnya sehingga mencapai puncak dan selesai dongeng (alur maju) |
Pesan | Ada yang dieksplisitkan di selesai atau tidak disebutkan |
2. Mengidentifikasi Jenis Fabel
Ditinjau dari pinjaman tabiat dan latarnya, dibedakan fabel alami dan fabel adaptasi.
- Fabel alami memakai tabiat tokoh binatang mirip pada kondisi alam nyata. Misalnya, kura-kura diberi tabiat lamban, singa buas dan ganas. Selain itu, fabel alami memakai alam sebagai latar (hutan, sungai, kolam, dsb).
- Fabel penyesuaian yaitu fabel yang memperlihatkan tabiat tokoh dengan mengubah tabiat aslinya pada dunia positif dan memakai tempat-tempat lain sebagai latar (di rumah, di jalan raya). Misalnya, landak yang pemalu berulang tahun di rumah makan.
Ditinjau dari kemunculan pesan dibedakan fabel dengan koda dan tanpa koda. Fabel dengan koda berarti fabel dengan memunculkan secara eksplisit pesan pengarang di selesai cerita. Sebaliknya, fabel tanpa koda tidak memperlihatkan secar eksplisit pesan pengarang di selesai cerita.
- Jenis Fabel dengan Koda. Alur fabel dimulai pengenalan, mulai munculnya masalah, persoalan memuncak, dan ditutup dengan pemecahan persoalan dengan pesan-pesan eksplisit.
- Jenis Fabel Tanpa Koda. Alur fabel dimulai pengenalan, mulai munculnya masalah, persoalan memuncak, dan ditutup dengan pemecahan persoalan dengan pesan-pesan eksplisit.
Bacalah kembali kedua fabel di atas!
1) Daftarlah perbedaan tabiat tokoh binatang dan kondisi orisinil dalam kehidupan nyata
Fabel 1 (Belalang sembah)
Watak tokoh dalam cerita | Kondisi tokoh dalam kehidupan nyata |
---|---|
Keluarga semut = rajin lantaran mengumpulkan kuliner menjelang ekspresi dominan dingin | Keluarga semut = rajin mencari makanan |
Belalang sembah = pemalas lantaran hanya menari menjelang ekspresi dominan semi | Belalang sembah = rajin mengumpulkan kuliner sesuai musim |
Fabel 2 (Sesama Saudara Harus Berbagi)
Watak tokoh dalam cerita | Kondisi tokoh dalam kehidupan nyata |
---|---|
Pak Tua Rusa = baik hati lantaran mau berbagi | Tua Rusa = memakan rumput, tidak memakan kenari |
Ibu Tupai = bijaksana lantaran membagi rata kuliner sesuai dengan pekerjaan maisng-masing | Ibu bajing memberi kuliner kepada anak-anaknya tetapi tidak membaginya rata |
Pip = Serakah lantaran merasa lebih bau tanah sehingga berhak memeproleh yang lebih besar | Anak-anak bajing berebut kuliner tanpa memperhatikan siapa yang lebih tua |
Titu dan Puti = gampang iri hati lantaran merasa pembagian tidak rata | Titu dan Puti kalah berebut kuliner dari Pip lantaran tenaga Pip lebih besar dari mereka |
No comments:
Post a Comment