Bayi mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik yang sangat pesat pada enam bulan pertama kehidupannya. Pola pertumbuhan bayi mengikuti aturan cephalocaudal, yaitu urutan pertumbuhan yang dimulai dari kepala ke organ tubuh lainnya berangsur-angsur ke bawah (kepala ke kaki) dan proximodistal, yaitu urutan pertumbuhan yang dimulai dari tengah tubuh kemudian bergerak menuju kaki dan tangan (dari sentra ke tepi).
95% dari semua bayi lahir panjangnya antara 18 sampai 22 inci dan beratnya antara 5,5 sampai 10 pon. Bayi juga terlahir dengan potensi otak dan sistem syaraf yang berisi hampir 100 milyar sel. Namun, keterkaitan antar sel syaraf tersebut masih lemah.
Pada masa ini, bayi menghabiskan waktunya untuk aktifitas makan, tidur, dan menangis. Bayi tidur ± 16 jam per hari. Pola tidur bayi sanggup dibedakan dalam 2 kategori yaitu non-rapid-eye-movement (NREM) dan rapid-eye-movement (REM). Dement (1965 dalam Peterson 1996; 118) menyebutkan bahwa teladan tidur REM membantu bayi dalam menyebarkan kemampuannya lantaran pada ketika ini bayi mendapat stimulasi mental.
Tangisan merupakan alat pertahanan bayi untuk mendapat perhatian dari lingkungannya. Tangisan bayi sanggup dibedakan dalam 3 tipe yaitu rhythmic cry, mad cry dan pain cry. Aktifitas makan, tidur, dan menangis berkaitan dekat dengan pertumbuhan dan perkembangan fungsi-fungsi organ tubuh.
Pada awal kehidupannya, bayi mempunyai reflek dasar yang secara genetis merupakan prosedur pertahanan hidupnya (Santrock, 1995; 143). Reflek mengatur gerakan bayi yang gres lahir dan bersifat otomatis serta berada di luar kendali bayi.
Bayi juga terlahir dengan fungsi panca indera yang telah berkembang sebagaimana dikemukakan oleh Peterson ( 1996 : 122) ‘ … but research has established that the sensori processes of vision, hearing, touch, taste and smell are all functional from birth.” Bahkan fungsi telinga telah berkembang dengan baik pada masa janin. Namun suatu stimuli harus lebih nyaring untuk didengarkan oleh bayi yang gres lahir dibandingkan stimuli yang harus didengar oleh orang dewasa. Dalam hal penglihatan, kemampuan bayi masih sangat lemah.
Bayi hanya bisa melihat obyek dalam radius 20 cm dari wajahnya, dan bayi memperlihatkan ketertarikan lebih pada wajah seseorang. Bayi yang gres lahir juga sanggup membedakan kedaluwarsa yang ditunjukkan dengan lisan di wajah mereka. Fungsi panca indera semakin berkembang sejalan dengan pertambahan usia bayi.
Pada ketika lahir, kemampuan motorik bayi masih sangat rendah. Bayi tidak mempunyai koordinasi dada atau lengan yang baik. Tetapi pada usia 3 bulan bayi telah sanggup mengangkat kepalanya dari posisi tengkurap. Bayi mengikuti teladan pertumbuhan dan perkembangan yang berurutan, tetapi mempunyai irama dan ritme perkembangan yang berbeda-beda. Perkembangan kemampuan motorik ini sangat dipengaruhi oleh factor hereditas yang memilih kecepatan kematangan organ tubuh dan stimulasi yang diberikan oleh lingkungannya.
Saat ini banyak peneliti perkembangan anak yang percaya bahwa bayi telah menyebarkan kemampuan persepsi intermodal pada usia 4 bulan. Persepsi intermodal yaitu kemampuan untuk mengaitkan dan mengintegrasikan info atas dua atau lebih pengalaman sensoris. Rata-rata pertumbuhan bayi melambat pada tahun kedua kehidupannya.
Memasuki tahun kedua, tingkat pertumbuhan bayi mulai lambat. Rata-rata bawah umur pada masa ini mengalami pertumbuhan tinggi tubuh sebesar 2,5 inci dan bertambah berat 5 sampai 7 pon setahun. Pertumbuhan ini sangat dipengaruhi oleh etnis/genetis dan faktor gizi.
Pada usia 3 tahun, pertumbuhan otak anak telah mencapai 3/4 otak orang dewasa, dan pada usia 5 tahun telah mencapai 9/10 otak orang dewasa. Pada masa ini, otak dan kepala tumbuh lebih pesat dibandingkan dengan cuilan tubuh lainnya. ”Pertambahan ukuran otak disebabkan adanya pertambahan jumlah dan ukuran urat syaraf yang berujung di dalam dan diantara daerah-daerah otak (Santrock, 1995;224).” Pertambahan ini juga disebabkan oleh pertambahan mylination, yaitu suatu proses dimana sel-sel urat syaraf ditutup dan disekat dengan suatu lapisan sel-sel lemak. Proses ini berdampak meningkatkan kecepatan info dalam sistem syaraf.
Anak pada usia ini mempunyai keterampilan motorik berangasan dan keterampilan motorik halus yang berkembang sangat pesat. Anak usia 3 tahun bahagia melaksanakan gerakan-gerakan fisik menyerupai melompat, berlari kesana-kemari dan berjingkrak-jingkrak demi acara itu sendiri.
”Pada usia ini, anak mempunyai tingkat aktifitas tertinggi dari seluruh masa hidup manusia. Karena tingkat aktifitas dan perkembangan otot besar mereka, bawah umur prasekolah perlu berolah raga setiap hari (Santrock, 1995; 225).” Pada masa ini anak juga menyebarkan keterampilan motorik halus. Keterampilan ini semakin dikuasasi oleh anak pada usia 4-5 tahun.
No comments:
Post a Comment