Sunday, February 16, 2020

Apresiasi Terhadap Keunikan Tari Nusantara

Apresiasi tari yaitu perjuangan memahami secara menyeluruh terhadap isi atau maksud suatu karya seni tari yang diciptakan. Apresiasi merupakan perjuangan untuk menangkap maksud-maksud yang terkandung dalam suatu karya tari, atau perjuangan menggali/mencari nilai-nilai yang terkandung dalam suatu karya seni. Apresiasi dikatakan berhasil apabila suatu karya seni komunikatif terhadap maksud dari pihak seniman penciptanya dan pihak apresiator/pengamat atau penikmatnya.

Keunikan suatu karya tari sanggup dilihat dari hasil karya dan penampilannya yang berupa gerak dipadukan dengan unsur-unsur pendukungnya. Untuk sanggup mengapresiasi karya tari tentunya harus
lebih banyak melihat pertunjukan karya seni tari. Amatilah semua unsur tari yang ada di dalam pertunjukan itu. Jika kau teliti, tentu kau akan menemukan keunikannya.

Fungsi dan Tujuan Apresiasi Tari
Fungsi tari apresiasi tari yaitu memperlihatkan penghargaan, penikmatan, evaluasi terhadap seni tari atau kesadaran terhadap seni tari. Penilaian fungsinya untuk mencari nilai-nilai seni tari, memahami isi dan pesan serta mengadakan perbandingan-perbandingan sehingga mendapatkan kesimpulan. Dalam proses apresiasi karya seni akan menjadikan rasa puas, kecewa, bahagia dan lain sebagainya kepada penikmat.

Apresiasi tari mempunyai tujuan untuk mendapatkan pengalaman estetis yang didasari pengalaman si pengamat dalam kesanggupan mendapatkan karya seni yang terarah dan bertujuan didapat dari seni murni atau seni pakai.

Setiap karya tari mempunyai keunikan yang berbeda-beda. Keunikan itu tidak hanya dilihat dari gerak, iringan, maupun busananya. Ada juga karya tari yang unik alasannya properti tari yang digunakan. Sebagai contoh, ada tarian yang pada awal pertunjukan menggunakan gendewa (busur) sebagai proper tinya, namun sehabis gerak demi gerak dilakukan, properti gendewa (busur) sanggup berkembang menjadi properti yang berupa kipas.

1. Apresiasi Tari Saman
Perhatikan pola apresiasi terhadap tari Saman berikut. Tari Saman merupakan bentuk tari kelompok yang berasal dari Aceh. Bentuk penampilan tari Saman sangat unik. Gerak tari Saman banyak memainkan tangan yang ditepuk-tepukkan pada banyak sekali anggota tubuh dan dihempaskan ke banyak sekali arah.

Semua gerak dilakukan dengan posisi duduk dan berbanjar sambil para penarinya ber nyanyi. Ada lagi yang lebih menciptakan unik pada tarian ini, yaitu walaupun tanpa menggunakan alat musik apa pun dan hanya diiringi oleh bunyi insan yang berupa nyanyian namun gerak para penarinya kompak dan bersemangat.

Keunikan tari Saman dari Aceh sebagai berikut.
  1. Gerak tari banyak memainkan tangan yang ditepuk-tepukkan pada banyak sekali anggota tubuh dan dihempaskan ke banyak sekali arah.
  2. Gerak tari hanya diiringi dengan bunyi insan yang berupa nyanyian. Namun, gerak para penarinya kompak dan bersemangat.
2. Apresiasi Tari Jaipong
Tari Jaipong yaitu tari pergaulan dari Jawa Barat yang ditarikan dengan pola gerak dinamis sesuai irama lagu yang dibawakan oleh musik pengiring tari tersebut. Gerakan tari ini sangat energik dan dinamis. Melambangkan kegembiraan yang terpancar dari setiap gerakan si penari. Energi si penari dikala menari sangat terlihat dari kelincahan dan konsistensi gerakan yang ditarikannya.

Riasan tari jaipong menggunakan perpaduan warna yang menciptakan wajah si penari semakin terlihat cantik, muda, ceria, dan bersinar. Sama ibarat riasnya, busana tari jaipong juga menggunakan kombinasi warna yang cerah biar tarian semakin semarak.

Aksesoris yang dipakai pada tarian ini antara lain yaitu mahkota, sanggul, hiasan bunga palsu sebagai pengganti konde, ikat pinggang, anting, gelang. Property yang dipakai yaitu sampur / selendang.

Iringan Tarian ini menggunakan iringan yang berupa gamelan dari jawa barat yang di dominasi bunyi gendang dan demung.

Keunikan tari Jaipong antara lain sebagai berikut :
  1. Tari Jaipong ini mempunyai keunikan dari sisi iringannya yang sangat mendukung pelestarian dan promosi alat musik tradisional ibarat demung, gendang, dan sebagainya.
  2. Selain itu gerakan tari Jaipong juga sangat dinamis mengikuti musik iringan yang mengiringi.
  3. Tari ini juga mempunyai keunikan dari sisi busananya yang memperlihatkan aksen tionghoa dalam balutan batik khas Jawa Barat sehingga menjadi perpaduan unik antara budaya Sunda dengan budaya Tionghoa

3. Apresiasi Tari Remo
Tari Remo merupakan tari selamat tiba khas Jawa Timur yang menggambarkan kharakter dinamis Masyarakat Surabaya / Jawa Timur Yang dikemas sebagai citra keberanian seorang pangeran.

Menurut sejarahnya, tari remo merupakan tari yang khusus dibawakan oleh penari laki – laki. Ini berkaitan dengan lakon yang dibawakan dalam tarian ini. Pertunjukan tari remo umumnya menampilkan dongeng pangeran yang berjuang dalam sebuah medan pertempuran. Sehingga sisi kemaskulinan penari sangat diharapkan dalam menampilkan tarian ini.

Tarian ini diiringi dengan musik gamelan dalam suatu gending yang terdiri dari bonang, saron, gambang, gender, slentem, siter, seruling, ketuk, kenong, kempul dan gong dan irama slendro.
Apresiasi tari yaitu perjuangan memahami secara menyeluruh terhadap isi atau maksud suatu kary Apresiasi Terhadap Keunikan Tari Nusantara
Penarinya menggunakan jenis kostum yaitu sawonggaling atau gaya surabaya yang terdiri dari kepingan atas hitam yang menghadirkan pakaian kurun 18, celana bludru hitam dengan hiasan emas dan batik.dipinggang ada sebuah sabuk dan keris .dipaha kanan ada selendang menggantung hingga kemata kaki. penari perempuan menggunakan simpul(sanggul) di rambutnya.

Karakteristika yang paling utama dari Tari Remo yaitu gerakan kaki yang rancak dan dinamis. Gerakan ini didukung dengan adanya lonceng-lonceng yang dipasang di pergelangan kaki. Lonceng ini berbunyi dikala penari melangkah atau menghentak di panggung. Selain itu, karakteristika yang lain yakni gerakan selendang atau sampur, gerakan anggukan dan gelengan kepala, verbal wajah, dan kuda-kuda penari menciptakan tarian ini semakin atraktif.

Keunikan Tari Remo antara lain sebagai berikut :
  1. Karakteristik yang paling utama dari Tari Remo yaitu gerakan kaki yang rancak dan dinamis. Gerakan ini didukung dengan adanya lonceng-lonceng yang dipasang di pergelangan kaki.
  2. Riasan khas penari remo yaitu alis yang tebal bercabang, pemerah pipi yang lebih tebal, dan berkumis serta jambang yang digambar dengan pensil alis.

4. Apresiasi Tari Gambyong
Tari Gambyong merupakan suatu tarian yang disajikan untuk menyambut tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan. Ciri khas, selalu dibuka dengan gendhing Pangkur. Tariannya terlihat indah dan elok apabila si penari bisa menyelaraskan gerak dengan irama kendang dan gending.

Koreografi tari Gambyong sebagian besar berpusat pada penggunaan gerak kaki, tubuh, lengan
dan kepala. Gerak kepala dan tangan yang halus dan terkendali merupakan spesifikasi.

Seperangkat gamelan Jawa yang terdiri dari gong, gambang, kendang, serta kenong menjadi musik pengiring pertunjukan Tari Gambyong. Dari sekian banyak alat musik, yang dianggap sebagai otot tarian Gambyong yakni Kendang. Karena selama pertunjukan berlangsung, Kendang itu yang menuntun penari Gambyong untuk menari mengikuti lantunan tembang atau lagu berbahasa Jawa.

Kostum penari Gambyong mengenakan pakaian khas penari perempuan Jawa Tengah yakni kain kemben dengan kepingan pundak terbuka sebagai atasan dan kain panjang bermotif batik sebagai bawahan. Dalam pertunjukan Gambyong, penampilan penari Gambyong juga dinilai mempunyai tugas penting. Konon, semakin manis paras penarinya, keistimewaan dari pertunjukan Gambyong sanggup diperoleh.

Keunikan tari Gambyong antara lain sebagai berikut :
  1. Ciri khas pertunjukan Tari Gambyong, sebelum dimulai selalu dibuka dengan gendhing Pangkur. 
  2. Tariannya terlihat indah dan elok apabila si penari bisa menyelaraskan gerak dengan irama kendang. Sebab, kendang itu biasa disebut otot tarian dan pemandu gendhing. 
  3. Fungsi tari gambyong dalam kehidupan masyarakat dulunya berfungsi sebagai pertunjukan hiburan bagi Sinuhun Paku Buwono keenam dan tari untuk penyambutan tari penyambutan ketika ada tamu kehormatan 

No comments:

Post a Comment