Thursday, October 17, 2019

Pintar Pelajaran Pengertian Distribusi, Tujuan, Fungsi, Saluran, Faktor Yang Menghipnotis Aktivitas Distribusi, Ekonomi

Pengertian Distribusi, Tujuan, Fungsi, Saluran, Faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Distribusi, Ekonomi - Kalian niscaya pernah melihat seseorang yang membawa barang tertentu untuk ditawarkan kepada pembeli, pola menyerupai tukang sayur, tukang bakso dan tukang sate. Kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang tersebut merupakan kegiatan distribusi.

A. Pengertian Distribusi


Distribusi yakni kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan jasa sanggup hingga ke tangan konsumen. Dengan demikian kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat sesudah sanggup dikonsumsi.

Dari apa yang gres saja diuraikan sanggup disimpulkan bahwa distribusi yakni semua kegiatan yang ditujukan untuk menyalurkan barang dan/atau jasa dari produsen ke konsumen. Orang yang melaksanakan kegiatan distribusi disebut distributor.

Ada tiga jenis susukan distribusi, yaitu:

a. Saluran distribusi langsung

Produsen → Konsumen

Contoh: petani sayur menjual sayuran di pasar.

b. Saluran distribusi semi langsung

Produsen → Perantara → Konsumen

Contoh: Penerbit buku menjual bukunya melalui sales.

c. Saluran distribusi tidak langsung

Produsen → Pedagang Besar → Pedagang Kecil → Pedagang Eceran → Konsumen

Contoh: Pabrik televisi menjual televisi kepada konsumen melalui pedagang barang elektronik yang mengambil/membeli dari biro atau perwakilan dagang pabrik televisi tersebut.

B. Fungsi Utama Distribusi 


Yang dimaksud dengan fungsi utama / pokok yakni tugas-tugas yang mau tidak mau harus dilaksanakan. Dalam hal ini fungsi pokok distribusi meliputi:

1) Pengangkutan (Transportasi)


Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan tempat tinggal konsumen, perbedaan tempat ini harus diatasi dengan kegiatan pengangkutan. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin majunya teknologi, kebutuhan insan semakin banyak. Hal ini menyebabkan barang yang disalurkan semakin luas, sehingga membutuhkan alat transportasi (pengangkutan).

2) Penjualan (Selling)


Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan menjual yang dilakukan oleh produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada konsumen sanggup dilakukan dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan ini maka konsumen sanggup memakai barang tersebut.

3) Pembelian (Buying)


Setiap ada penjualan berarti ada pula kegiatan pembelian. Jika penjualan barang dilakukan oleh produsen, maka pembelian dilakukan oleh orang yang membutuhkan barang tersebut.

4) Penyimpanan (Stooring)


Sebelum barang-barang disalurkan pada konsumen biasanya disimpan terlebih dahulu. Dalam menjamin kesinambungan, keselamatan dan keutuhan barang-barang, perlu adanya penyimpanan (pergudangan). Contoh, kalian bisa lihat mengapa orang renta kita ada yang menciptakan lumbung padi?

5) Pembakuan Standar Kualitas Barang


Dalam setiap transaksi jual-beli, banyak penjual maupun pembeli selalu menghendaki adanya ketentuan mutu, jenis dan ukuran barang yang akan diperjualbelikan. Oleh sebab itu perlu adanya pembakuan standar baik jenis, ukuran, maupun kualitas barang yang akan diperjualbelikan tersebut. Pembakuan (standardisasi) barang ini dimaksudkan semoga barang yang akan dipasarkan atau disalurkan sesuai dengan harapan.

6) Penanggung Risiko


Barang yang didistribusikan bisa jatuh dan pecah, maka rusaklah barang yang akan didistribusikan tersebut. Hal ini mungkin saja terjadi pada kegiatan distribusi, maka seorang distributor tentunya akan menanggung risiko. Pada jaman kini untuk menanggung risiko yang muncul bisa dilakukan kerjasama dengan lembaga/perusahaan asuransi.

C. Saluran Distribusi


Pengertian dari susukan distribusi atau mediator distribusi yakni orang atau forum yang kegiatannya menyalurkan barang dari produsen hingga ke tangan konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Saluran distribusi sanggup kita bedakan menjadi dua golongan forum distribusi, yaitu pedagang dan mediator khusus.

1) Pedagang


Pengertian pedagang yakni seseorang atau forum yang membeli dan menjual barang kembali tanpa mengubah bentuk dan tanggung jawab sendiri dengan tujuan untuk mendapat keuntungan.

Pedagang dibedakan menjadi:

a) Pedagang Besar (Grosir atau Wholesaler) yakni pedagang yang membeli barang dan menjualnya kembali kepada pedagang yang lain. Pedagang besar selalu membeli dan menjual barang dalam partai besar.
b) Pedagang Eceran (Retailer) yakni pedagang yang membeli barang dan menjualnya kembali eksklusif kepada konsumen. Untuk membeli biasa partai besar, tetapi menjualnya biasanya dalam partai kecil atau persatuan.

2) Perantara Khusus


Sama halnya dengan pedagang, kegiatan mediator khusus juga menyalurkan barang dari produsen hingga ke tangan konsumen. Bedanya mediator khusus tidak bertanggung jawab penuh atas barang yang tidak laris terjual. 

Perantara khusus meliputi:
  1. Agen (Dealer) yakni mediator pemasaran atas nama perusahaan. Menjualkan barang hasil produksi perusahaan tersebut di suatu tempat tertentu. Balas jasa yang diterima berupa pengurangan harga dan komisi.
  2. Broker (Makelar) yakni mediator pemasaran yang kegiatannya mempertemukan penjual dan pembeli untuk melaksanakan kontrak atau transaksi jual beli. Balas jasa yang diterima disebut kurtasi atau provisi.
  3. Komisioner yakni mediator pembelian dan penjualan atas nama dirinya sendiri dan bertanggungjawab atas dirinya sendiri. Balas jasa yang diterima disebut komisi.
  4. Eksportir yakni pedagang yang melaksanakan aktivitasnya dengan menyalurkan barang ke luar negeri.
  5. Importir yakni pedagang yang melaksanakan aktivitasnya dengan menyalurkan barang dari luar negeri ke dalam negeri. Jika dibuatkan bagan, maka kekerabatan antara produsen, susukan distribusi dan konsumen sebagai berikut.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Distribusi


Faktor-faktor yang mensugesti kegiatan distribusi ialah:

1) Faktor Pasar


Dalam lingkup faktor ini, susukan distribusi dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, yaitu jumlah konsumen, letak geografis konsumen, jumlah pesanan dan kebiasaan dalam pembelian.

2) Faktor Barang


Pertimbangan dari segi barang bersangkut-paut dengan nilai unit, besar dan berat barang, gampang rusaknya barang, standar barang dan pengemasan.

3) Faktor Perusahaan


Pertimbangan yang diharapkan di sini yakni sumber dana, pengalaman dan kemampuan manajemen serta pengawasan dan pelayanan yang diberikan.

4) Faktor Kebiasaan dalam Pembelian


Pertimbangan yang diharapkan dalam kebiasaan pembelian yakni kegunaan perantara, perilaku mediator terhadap akal produsen, volume penjualan dan ongkos penyaluran barang.

Referensi :

Eko, Y. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 218.

No comments:

Post a Comment