Musim cuek di Arktik tidak hanya cuek dan gelap, pada animo ini angin kencang siklon melintasi perairan utara dari Islandia menuju Alaska. Siklon ini ditandai oleh adanya penurunan tekanan permukaan air bahari yang sangat kuat, penurunan tekanan permukaan air bahari pada sebagian besar wilayah Arktik ini merupakan salah satu akhir dari perubahan iklim. Hal ini sanggup meningkatkan acara siklon Arktik menjadi lebih ekstrim, contohnya ibarat angin kencang yang sangat besar lengan berkuasa pada animo semi dan animo gugur.
Penelitian terbaru telah memakai data-data historis berupa simulasi model iklim untuk mengatakan bahwa telah terjadi penurunan tekanan permukaan bahari pada tempat Arktik semenjak tahun 1800. "Penelitian ini mengatakan bahwa Arktik sepertinya mengungkapkan tanda-tanda yang biasanya muncul dari perubahan iklim yang sedang berlangsung," kata Dr Stephen Vavrus dari University of Wisconsin-Madison.
Siklon arktik yang sangat kuat. (Credit: NASA) |
"Penurunan jangka panjang pada tekanan atmosfer pada sebagian besar wilayah Arktik berlangsung secara konsisten dan penelitian ini menemukan bahwa peningkatan secara umum dari frekuensi siklon Arktik yang ekstrim telah terjadi semenjak pertengahan masa ke-19." Setelah melaksanakan pelacakan perubahan acara siklon Arktik dari waktu ke waktu, Vavrus menghitung adanya peningkatan yang signifikan secara statistik (meskipun acara ini masih tergolong rendah).
Data tersebut mengatakan terjadinya peningkatan frekuensi siklon Arktik yang ekstrim selama masa pengamatan, dengan kenaikan terkuat terjadi di bersahabat Kepulauan Aleutian dan Islandia. Dr. Vavrus mengatakan bahwa imbas perubahan iklim terhadap acara siklon Arktik masih dalam taraf minimal, tetapi perubahan iklim kutub di masa depan akan mendorong perubahan yang kuat. "Salah satu implikasi relevan yang akan menghipnotis masyarakat di sekitar Arktik ialah akan muncul lebih banyak badai. Hal ini berarti berarti lebih banyak pengikisan yang terjadi pada garis pantai kutub utara, terutama seiring dengan penurunan penyangga lapisan es bahari dan peningkatan pencairan lapisan es di tempat pesisir," kata Dr. Vavrus.
"Erosi garis pantai Kutub Utara telah membesar menjadi lebih parah selama beberapa dekade terakhir, dan studi ini mengatakan pada sebuah faktor penyebab (siklon Arktik) yang mungkin akan menjadi lebih diperhatikan terkait dengan perubahan iklim di masa yang akan datang."
Referensi Jurnal :
Stephen J. Vavrus. Extreme Arctic cyclones in CMIP5 historical simulations. Geophysical Research Letters, 2013; 40 (23): 6208 DOI: 10.1002/2013GL058161.
Referensi Jurnal :
Stephen J. Vavrus. Extreme Arctic cyclones in CMIP5 historical simulations. Geophysical Research Letters, 2013; 40 (23): 6208 DOI: 10.1002/2013GL058161.
Artikel ini merupakan materi yang disediakan oleh Wiley via Science Daily (18 Februari 2014). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
No comments:
Post a Comment