Banyak kerajinan yang di buat dengan teknik potong sambung dan konstruksi di sekitar kita. Misalnya benda-benda yang ada di dalam kelas ibarat penggaris kayu, pigura, dan meja belajar. Ketiga benda tersebut proses pembuatannya secara terperinci ada unsur memotong, menyambung dan konstruksi. Pada penggaris hanya memakai teknik potong. Pigura dan meja memakai ketiga teknik.
A. Pengertian Teknik Potong Sambung dan Konstruksi
Benda kerajinan dengan teknik potong, sambung dan kontruksi yaitu suatu produk kerajinan yang dibuat cara memotong, menyambung, dan menyusun (Kontruksi), bahan-bahan tersebut menjadi sebuah benda kerajinan tertentu berupa benda pakai atau benda hias. Secara rinci pengertian ketiga teknik tersebut antara lain sebagai berikut.
- Teknik potong: teknik dengan cara memotong atau memisahkan materi menjadi dua bab atau lebih dalam membentuk benda kerajinan.
- Teknik sambung: teknik dengan cara menyatukan atau menggabungkan materi dari dua bab atau lebih menjadi satu dalam membentuk benda kerajinan.
- Teknik kontruksi: teknik dengan cara mencetak atau menyusun atau membentuk materi sesuai model atau produk kerajinan yang akan dibuat.
B. Jenis-Jenis Bahan
Bahan yang diharapkan dalam pembuatan benda kerajinan dengan teknik potong, sambung dan kontruksi ada bermacam-macam. Hal ini bergantung dari materi yang digunakan untuk membuat benda kerajinan serta bentuk benda yang dibuat. Beberapa jenis materi yang disa dibuat kerajinan antara lain sebagai berikut.
- Bahan keras: materi yang mempunyai sifat keras dan padat. Contoh: kayu, batu, kaca, baja, aluminium, besi, bambu, logam, tembaga, dan perak.
- Bahan lunak: materi yang mempunyai sifat lunak dan gampang dibentuk. Contoh: tanah liat, plastisin, gipsum, lilin, dan sabun.
- Bahan organik: materi yang berasal dari alam. Contoh : rotan, kayu, daun, karet, batu, enceng gondok, tanah liat, bambu, akar alam, dan serat alam.
- Bahan anorganik: materi buatan manusia/berasal dari sumber daya alam tak terbaharui. Contoh: kain sintetis, plastik, besi, tembaga, sabun, perak, aluminium, lilin, logam, dan plastisin.
- Bahan daur ulang: materi bekas/limbah yang sanggup dibuat kerajinan. Contoh: kertas daur ulang.
- Bahan Alam (organik): pelepah pisang, cangkang kerang, kertas/kardus, kulit telur, bulu ayam, bulu domba, kulit sapi, kulit buaya, kulit ular, kulit ikan ari, jerami, tempurung kelapa, sabut kelapa, kulit jagung, dan kulit kacang.
- Bahan Buatan (anorganik): plastik kresek, botol kaca, botol plastik, kain perca, aluminium, plastik detergen, dan kaleng.
C. Peralatan yang Digunakan
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan benda kerajinan yang dibuat dengan teknik potong, sambung dan kontruksi diubahsuaikan dengan fungsi alat tersebut. Beberapa peralatan dibutuhkan ketika membuat benda kerajinan baik memakai teknik sambung, potong dan konstruksi. Beberapa alat yang digunakan antara lain sebagai berikut :
- Teknik potong: cutter, gunting, pisau, gergaji, tang, dan tape dispenser.
- Teknik sambung: jarum, mesin jahit, pistol lem, staples, palu, alat las, solder, dan obeng.
- Teknik kontruksi: cetakan dan mal/pola.
D. Cara Kerja
Setelah desain dibuat dan segala materi serta peralatan yang dibutuhkan telah disiapkan, langkah selanjutnya yaitu tahap pembuatan benda kerajinan, Beberapa cara kerja yang sanggup dilakukan pada ketika membuat benda kerajinan dengan teknik potong sambung dan konstruksi antara lain sebagai berikut.
- Teknik potong: digunting, disayat, dicacah, dibelah, dipotong, diraut, digergaji, disobek, dan diiris.
- Teknik sambung: dilem/direkatkan, distaples, disolder, dipalu, disekrup, dilas, diikat, dijahit, dan dianyam.
- Teknik konstruksi: dicetak, dipola, dan disablon.
E. Prosedur Pembuatan Kerajinan
Dalam proses pembuatan kerajinan teknik potong, sambung dan konstruksi terdapat mekanisme pembuatan, diantaranya yaitu sebagai berikut.
- Menentukan produk kerajinan yang akan dibuat.
- Perencanaan bentuk kerajinan yang akan dibuat/didesain, mencakup gambar, ukuran, dan keterangan.
- Perencanaan biaya produksi.
- Proses pembuatan.
- Finishing/ penyelesaian akhir.
- Pengemasan
F. Ciri-ciri Produk Berkualitas Baik
Dalam berkarya, tentunya tidak terlepas dari adanya tahapan pada proses penciptaannya. Karena melalui tahapan yang benar dalam proses penciptaan suatu karya, maka secara otomatis akan menghasilkan karya kerajinan yang baik kualitasnya. Oleh lantaran itu, proses penciptaan karya kerajinan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
- Inovatif: membuat produk yang baru.
- Kreatif: kemampuan untuk membuat hal yang baru.
- Unik: lain daripada yang lain.
- Khas: mempunyai ciri khusus/istimewa.
- Estetis: indah.
- Variatif: beraneka ragam.
- Teknis: pembuatan kerajinan secara urut dan runtut.
G. Motif Ragam Hias
Ragam hias atau motif yaitu bentuk dasar hiasan yang umumnya diulang-ulang sehingga menjadi pola dalam suatu karya kerajinan atau kesenian. Ragam hias sanggup dihasilkan dari proses menggambar, memahat, mencetak dsb. untuk meningkatkan mutu dan nilai pada suatu benda atau karya seni. Ada beberapa motif ragam hias yang sanggup digunakan dalam proses pembuatan kerajinan dengan teknik potong sambung dan konstruksi. Beberapa motif ragam hias yang digunakan antara lain sebagai berikut.
- Flora: ragam hias dengan bentuk tumbuhan.
- Fauna: ragam hias dengan bentuk hewan.
- Geometris: ragam hias dengan bentuk bangkit datar.
- Tumpal: ragam hias dengan bentuk tepian segitiga.
- Meander: ragam hias dengan bentuk tepian lekuk siku.
No comments:
Post a Comment