Penelitian yang dilakukan selama lebih dari 50 tahun telah mengungkapkan kebenaran yang menyedihkan bahwa belum dewasa dari orang renta yang berpenghasilan dan berpendidikan rendah biasanya masuk sekolah dengan kemampuan bahasa yang lebih rendah dibandingkan teman-temannya yang berasal dari keluarga mampu. Melalui beberapa pengujian, para peneliti mendapat data bahwa anak berusia 5 tahun yang berasal dari status sosial ekonomi rendah (SES) hanya mempunyai kemampuan setara dengan anak yang usianya dua tahun lebih muda dibandingkan mereka pada tes perkembangan bahasa pada ketika mereka masuk sekolah.
Pada beberapa tahun terakhir, Anne Fernald, seorang profesor psikologi di Stanford University, telah melaksanakan percobaan untuk mengungkapkan bahwa kesenjangan bahasa antara belum dewasa kaya dan miskin dimulai pada masa bayi. Penelitiannya telah memperlihatkan bahwa perbedaan yang signifikan baik pada kosakata dan efisiensi pengolahan bahasa secara impulsif telah ada pada usia 18 bulan pada bayi dari keluarga (berbahasa Inggris) yang mempunyai lebih tinggi dan rendah. Pada usia 24 bulan, ada kesenjangan sebanyak enam bulan antara kelompok SES dalam keterampilan mengolah kata yang sangat penting untuk perkembangan bahasa.
Penelitian Fernald juga telah mengidentifikasi salah satu penyebab kemungkinan untuk kesenjangan ini. Menggunakan teknologi khusus untuk menciptakan rekaman sepanjang hari terhadap belum dewasa di Spanyol yang berguru bahasa Inggris, dimana mereka berasal dari orang renta dengan SES rendah. Rekaman ini dibentuk di lingkungan rumah mereka. Fernald dan rekan-rekannya menemukan variabilitas mencolok mengenai berapa banyak orang renta berbicara dengan belum dewasa mereka. Bayi yang mendengar lebih banyak child-directed speech (kode atau kata-kata yang dipakai oleh orang renta untuk berkomunikasi dengan anak), ternyata sanggup menyebarkan efisiensi yang lebih besar dalam pengolahan bahasa dan bisa berguru kata-kata gres lebih cepat. Hasil ini memperlihatkan bahwa paparan child-directed speech sanggup mempertajam keterampilan pengolahan bahasa bayi dibandingkan dengan kata-kata yang hanya didengar bayi tanpa berkomunikasi dengannya, dan memperlihatkan manfaat Cascading (suatu proses dimana gosip atau pengetahuan sanggup disampaikan ke seseorang) untuk berguru kosa kata.
Saat ini, Fernald dan rekan kini sedang menjalankan studi intervensi untuk peningkatan kemampuan dan kepercayaan diri terhadap ibu-ibu yang berbahasa Spanyol di East San Jose, California, dimana mereka mempunyai pendidikan dan penghasilan rendah. Studi ini dibiayai oleh WK Kellogg Foundation. Program baru, yang disebut ¡Habla conmigo! (Berbicaralah dengan Aku!), Mengajarkan kepada ibu Latina perihal bagaimana mereka sanggup mendukung perkembangan otak awal bayi mereka dan membantu mereka mempelajari taktik gres untuk terlibat secara verbal dengan anak-anaknya. Meskipun studi ini hanya mempunyai data dari 32 keluarga, namun hasil awalnya telah menjanjikan. Ibu dalam program ¡Habla conmigo! mampu berkomunikasi lebih banyak dan memakai bahasa dengan kualitas yang lebih tinggi dengan mereka bayinya yang berumur 18 bulan dibandingkan dengan ibu-ibu dalam kelompok kontrol.
"Apa yang paling menarik?," kata Fernald, "Hal yang paling menarik yaitu bahwa dengan waktu selama 24 bulan, belum dewasa lebih sering berkomunikasi dengan ibunya untuk menyebarkan kosakata yang lebih banyak dan mengolah bahasa mulut yang lebih efisien. Tujuan kami yaitu untuk membantu orang renta memahami bahwa dengan memulai pada masa bayi, mereka sanggup memainkan tugas dalam mengubah jalur / lintasan hidup belum dewasa mereka. " Perlu diingat bahwa kemampuan berkomunikasi merupakan hal sangat penting dalam memilih kesuksesan seseorang.
Artikel ini merupakan materi yang disediakan oleh Stanford University via Science Daily (13 Februari 2014). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
No comments:
Post a Comment