Penutupan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, Jurnal Penutup dan Pembalik, Neraca Saldo, Ekonomi - Pada ketika anda mempelajari materi sebelumnya mengenai Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, Anda telah memulai sebuah proses akuntansi yang berujung pada pembuatan laporan keuangan (financial statement). Namun, prosesnya tidak hanya hingga pada laporan keuangan (financial statement), tetapi ada beberapa hal yang harus dilakukan sesudah itu. Pernahkah Anda membayangkan sebuah toko atau warung yang menghitung laba/ruginya dalam satu bulan? Bagaimana cara menghitung biaya yang telah dikeluarkan? Bagaimana menghitung pendapatan usaha? Kemudian, kapan/berapa/laba/rugi yang terjadi pada waktu tersebut? Apakah hal itu semua diperhitungkan lagi pada perhitungan keuangan yang akan datang? Untuk mengetahui hal tersebut, Anda pelajari materi pembelajaran pada Bab ini.
Pada penggalan ini, Anda akan mengetahui cara memperhitungkan hal-hal tersebut. Dan proses selesai ini disebut dengan penutupan. Tahukah Anda bagaimana melaksanakan penutupan untuk akuntansi untuk perusahaan dagang?
A. Jurnal Penutup (Closing Entry)
Pada Bab sebelumnya, telah dibahas Siklus Akuntansi untuk Perusahaan Dagang mulai dari pencatatan, posting jurnal ke buku besar, menciptakan neraca saldo, neraca lajur, jurnal penyesuaian, dan laporan keuangan. Apakah sesudah laporan keuangan disusun, siklus akuntansi sudah selesai? Jawabannya belum alasannya yaitu masih harus dilakukan tahap penutupan siklus akuntansi perusahaan dagang dengan menciptakan jurnal penutup.
Ayat jurnal epilog (closing journal entry) yaitu ayat jurnal yang dipakai untuk menghilang kan saldo akun sementara semoga sanggup dipakai untuk transaksi akuntansi periode berikutnya. Akun pendapatan dan beban merupakan akun sementara. Oleh alasannya yaitu itu, pada selesai periode nilai kedua akun tersebut harus dijadikan nol. Pengambilan langsung (prive) juga merupakan akun sementara yang harus ditutup pada selesai periode. Jurnal epilog untuk akun sementara, yaitu sebagai berikut.
1. Menutup Seluruh Akun Pendapatan
Pendapatan utama perusahaan dagang diperoleh dari penjualan. Oleh alasannya yaitu itu, akun penjualan ditutup dengan mendebet akun penjualan dan mengkredit akun ikhtisar laba/rugi. Jurnal epilog yang dibentuk untuk memindahkan akun pengurang pen jualan, yaitu sebagai berikut.
Penjualan | Rpxxxxx | | |
| Retur penjualan dan pengurangan harga | | Rpxxxxx |
| Potongan penjualan | | Rpxxxxx |
Adapun jurnal untuk menutup penjualan bersih, yaitu sebagai berikut.
Penjualan | Rpxxxxx | | |
| Ikhtisar laba/rugi | | Rpxxxxx |
2. Menutup Seluruh Akun Beban
Pembelian termasuk beban utama yang dikeluarkan perusahaan dagang untuk memperoleh barang dagangan. Oleh alasannya yaitu itu, pembelian atau harga pokok penjualan ditutup ke akun ikhtisar laba/rugi. Jurnal untuk memindahkan akun pengurang dan penambah pembelian, yaitu sebagai berikut.
Retur pembelian dan pengurangan harga | Rpxxxxx | | |
Potongan pembelian | Rpxxxxx | | |
| Pembelian | | Rpxxxxx |
Pembelian | Rpxxxxx | | |
| Beban angkut pembelian | | Rpxxxxx |
Adapun jurnal untuk menutup pembelian bersih, yaitu sebagai berikut.
Ikhtisar laba/rugi | Rpxxxxx | | |
| Pembelian | | Rpxxxxx |
Akun beban operasional lainnya ditutup dengan cara mengkreditkan jumlah beban yang ada dalam laporan laba/rugi alasannya yaitu saldo normal akun beban di sebelah debet. Sebaiknya diurutkan dari nilai beban terbesar hingga nilai beban terkecil. Jurnal epilog yang dibuat, yaitu sebagai berikut.
Ikhtisar laba/rugi | Rpxxxxx | | |
| Beban gaji | | Rpxxxxx |
| Beban bunga | | Rpxxxxx |
| Beban asuransi | | Rpxxxxx |
3. Menutup Laba atau Rugi
Selisih antara ikhtisar laba/rugi sisi debet dan sisi kredit ditutup ke akun modal. Jika selisih ikhtisar laba/rugi di sebelah debet, berarti perusahaan memperoleh laba. Jurnal epilog yang dibuat, yaitu sebagai berikut.
Ikhtisar laba/rugi | Rpxxxxx | | |
| Modal | | Rpxxxxx |
Jika selisih ikhtisar laba/rugi di sebelah kredit, berarti perusahaan menderita kerugian. Jurnal epilog yang dibuat, yaitu sebagai berikut.
Modal | Rpxxxxx | | |
| Ikhtisar laba/rugi | | Rpxxxxx |
4. Menutup Akun Pengambilan Pribadi (Prive)
Pengambilan langsung bersaldo normal di sebelah debet. Oleh alasannya yaitu itu, penutupan dibentuk dengan mengkreditkan akun tersebut menyerupai berikut.
Modal | Rpxxxxx | | |
| Pengambilan langsung (prive) | | Rpxxxxx |
Jika jurnal epilog telah dibuat, akun-akun yang dibuatkan jurnal epilog akan mempunyai saldo yang berbeda dengan jumlah sebelum jurnal penutup, yaitu mempunyai saldo nol. Oleh alasannya yaitu itu, perubahan yang diakibatkan jurnal epilog tersebut harus di-posting ke buku besar. Cara memposting jurnal epilog sama dengan cara memposting jurnal khusus ke buku besar atau memposting jurnal umum ke buku besar, yaitu menyerupai berikut.
Jurnal epilog untuk kasus Perusahaan Surya Sejati, yaitu sebagai berikut.
Contoh Soal SPMB 2002 :
Perkiraan prive terdapat di neraca saldo Rp100.000,00. Ayat jurnal penutupnya yaitu ....
a. Prive Rp100.000,00
Laba/rugi Rp100.000,00
b. Prive Rp100.000,00
Modal Rp100.000,00
c. Laba/rugi Rp100.000,00
Prive Rp100.000,00
d. Modal Rp100.000,00
Prive Rp100.000,00
e. Modal Rp100.000,00
Laba/rugi Rp100.000,00
Pembahasan:
Sesuai dengan mekanisme penutupan siklus akuntansi, untuk menutup asumsi prive dilakukan dengan cara mendebet asumsi modal sehingga ayat jurnal epilog yang dibentuk yaitu modal di debet dan prive di kredit sebesar Rp100.000,00.
Jawaban: d
B. Neraca Saldo Setelah Penutupan
Setelah dibentuk jurnal penutup, selanjutnya disusun neraca saldo sesudah penutupan. Tujuan dibuatnya neraca saldo sesudah penutupan, yaitu untuk memastikan jumlah kedua sisi dalam keadaan seimbang dan benar pada awal periode berikutnya. Saldo aktiva dan kewajiban tidak mengalami perubahan, saldo modal mengalami perubahan tanggapan dari efek jurnal penutup. Adapun saldo pendapatan dan beban dihilangkan dari neraca saldo sesudah penutupan alasannya yaitu saldonya menjadi nol sesudah jurnal penutupan. Berikut disajikan neraca saldo sesudah penutupan untuk kasus Perusahaan Surya Sejati.
C. Jurnal Pembalik (Reversing Entry)
Setelah neraca saldo sesudah penutupan disusun, masih ada satu langkah lagi yang harus dilakukan, yaitu menciptakan ayat jurnal pembalik. Ayat jurnal pembalik (reversing journal entry), yaitu ayat jurnal untuk membalikkan ayat jurnal pembiasaan tertentu yang dibentuk pada selesai periode dan mempunyai efek penting terhadap transaksi rutin yang akan terjadi pada periode berikutnya. Ayat jurnal pembalik ini dibentuk pada awal periode berikutnya. Ada empat hal yang memerlukan jurnal pembalik, yaitu sebagai berikut.
1. Beban yang Dibayar Terlebih Dahulu (Beban Dibayar Referensi Ekonomi di Muka) yang Dicatat sebagai Beban
Misalnya, pada 1 Desember 2007 dibayar beban sewa untuk 1 tahun sebesar Rp 2.400.000,00 pada ketika terjadi transaksi dibentuk jurnal sebagai berikut.
Beban sewa | Rp 2.400.000,00 | | |
| Kas | | Rp 2.400.000,00 |
Pada 31 Desember 2007 dibentuk ayat jurnal pembiasaan sebagai berikut.
Sewa dibayar di muka | Rp 2.200.000,00 | | |
| Beban sewa | | Rp 2.200.000,00 |
Pada 31 Desember 2007 dibentuk juga ayat jurnal epilog menyerupai berikut.
Ikhtisar laba/rugi | Rp 200.000,00 | | |
| Beban sewa | | Rp 200.000,00 |
Adapun ayat jurnal pembalik yang dibuat, yaitu sebagai berikut.
Beban sewa | Rp 2.200.000,00 | | |
| Sewa dibayar di muka | | Rp 2.200.000,00 |
2. Pendapatan yang Belum Direalisasikan (Pendapatan Diterima di Muka) yang Dicatat sebagai Pendapatan
Misalnya, pada 1 September 2007 perusahaan mendapatkan pendapatan sewa untuk 6 bulan sebesar Rp2.400.000,00. Pada ketika terjadi transaksi dibentuk jurnal sebagai berikut.
Kas | Rp 2.400.000,00 | | |
| Pendapatan sewa | | Rp 2.400.000,00 |
Pada 31 Desember 2007 dibentuk ayat jurnal pembiasaan sebagai berikut.
Pendapatan sewa | Rp 800.000,00 | | |
| Sewa diterima di muka | | Rp 800.000,00 |
Pada 31 Desember 2007 dibentuk juga ayat jurnal epilog sebagai berikut.
Pendapatan sewa | Rp1.600.000,00 | | |
| Ikhtisar laba/rugi | | Rp1.600.000,00 |
Adapun ayat jurnal pembaliknya, yaitu sebagai berikut.
Sewa diterima di muka | Rp 800.000,00 | | |
| Pendapatan sewa | | Rp 800.000,00 |
3. Beban yang Belum Dibayar
Misalnya, pada 31 Desember 2007 terdapat honor untuk bulan Desember yang belum dibayar sebesar Rp 1.750.000,00 untuk karyawan penggalan penjualan dan sebesar Rp 1.500.000,00 untuk karyawan penggalan kantor. Gaji tersebut dibayarkan setiap tanggal 4 Januari 2008. Ayat jurnal pembiasaan yang dibentuk pada 31 Desember 2007, yaitu sebagai berikut.
Beban honor penggalan penjualan | Rp 1.750.000,00 | | |
Beban honor karyawan kantor | Rp 1.500.000,00 | | |
| Utang gaji | | Rp 3.250.000,00 |
Pada awal periode, 1 Januari 2008 dibentuk ayat jurnal pembalik sebagai berikut.
Utang gaji | Rp 3.250.000,00 | | |
| Beban honor penggalan penjualan | | Rp 1.750.000,00 |
| Beban honor karyawan kantor | | Rp 1.500.000,00 |
Adapun ayat jurnal yang dibentuk pada ketika pembayaran gaji, yaitu sebagai berikut.
Beban honor penggalan penjualan | Rp 1.750.000,00 | | |
Beban honor karyawan kantor | Rp 1.500.000,00 | | |
| Kas | | Rp 3.250.000,00 |
4. Pendapatan yang Belum Diterima
Misalnya, perusahaan mendapatkan bunga setiap tanggal 1 Mei dan 1 November sebesar Rp 600.000,00. Ayat jurnal pembiasaan yang dibentuk pada 31 Desember 2007, yaitu sebagai berikut.
Piutang bunga | Rp 200.000,00 | | |
| Pendapatan bunga | | Rp 200.000,00 |
Jurnal pembalik yang dibentuk pada 1 Januari 2008, yaitu sebagai berikut.
Pendapatan bunga | Rp 200.000,00 | | |
| Piutang bunga | | Rp 200.000,00 |
Adapun ayat jurnal yang dibentuk pada ketika pembayaran (1 Mei 2008), yaitu sebagai berikut.
Kas | Rp 600.000,00 | | |
| Piutang bunga | | Rp 600.000,00 |
Adapun jurnal pembalik untuk kasus Perusahaan Surya Sejati, yaitu sebagai berikut.
Anda kini sudah mengetahui Penutupan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Arifin, I. dan G. H. Wagiana. 2009. Membuka Cakrawala Ekonomi 3 : Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Mandrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 130.
No comments:
Post a Comment