Tuesday, November 19, 2019

Pintar Pelajaran Human Papillomavirus (Hpv), Pengertian, Penyebab, Pencegahan

Human papillomavirus (HPV), Pengertian, Penyebab, Pencegahan - Virus papiloma insan atau Human papillomavirus (HPV) ialah virus DNA dari keluarga papillomavirus yang bisa menginfeksi manusia. Seperti semua papillomaviruses, HPV membentuk benjol yang produktif hanya dalam keratinosit pada kulit atau selaput lendir. Kebanyakan benjol HPV bersifat subklinis dan akan mengakibatkan tanda-tanda fisik, namun pada beberapa orang benjol subklinis akan menjadi klinis dan sanggup mengakibatkan papiloma jinak (seperti kutil [verrucae] atau papiloma sel skuamosa), atau kanker serviks, vulva, v*gina, p*nis, orofaring dan anus. HPV telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, benjol HPV 16 dan 18 merupakan penyebab  dari jenis kanker orofaringeal (tenggorokan) yang unik.

Lebih dari 30 hingga 40 jenis HPV biasanya ditularkan melalui kekerabatan seksual dan menginfeksi kawasan anogenital. Beberapa jenis HPV yang menular secara seksual sanggup mengakibatkan kutil kelamin. Infeksi persisten dengan tipe HPV "berisiko tinggi" berbeda dengan benjol HPV yang mengakibatkan kutil, benjol tersebut kemungkinan akan berubah menjadi jejas / luka prakanker dan kanker yang bersifat invasif. benjol HPV merupakan penyebab hampir dari semua kasus kanker serviks. Namun, kebanyakan benjol tidak mengakibatkan penyakit.

Tujuh puluh persen dari benjol HPV klinis, pada laki-laki dan perempuan muda, sanggup berkurang menjadi subklinis dalam waktu satu tahun dan sembilan puluh persen dalam dua tahun. Namun, dikala benjol subklinis tetap berada pada kisaran 5% hingga 10% pada perempuan yang terinfeksi, maka akan ada risiko tinggi untuk menjadi jejas / luka pra-kanker pada vulva dan leher rahim dan sanggup berubah menjadi kanker yang invasif. Perkembangan dari benjol subklinis menjadi klinis sanggup memakan waktu bertahun-tahun, sehingga memperlihatkan kesempatan untuk deteksi dan pengobatan jejas / luka  pra-kanker. Perkembangan kanker invasif sanggup dicegah kalau benjol HPV subklinis terdeteksi semenjak dini dan dilakukan investigasi rutin.

Pada negara-negara yang lebih maju, skrining serviks dengan memakai tes Papanicolaou (Pap)  atau sitologi berbasis cairan dipakai untuk mendeteksi sel-sel aneh yang sanggup berubah menjadi kanker. Jika sel-sel aneh ditemukan, perempuan akan disarankan untuk menjalani kolposkopi. Selama investigasi kolposkopi, biopsi sanggup diambil dan kawasan aneh sanggup dihilangkan dengan mekanisme sederhana, biasanya dengan cauterizing loop atau, di negara berkembang lebih umum memakai pembekuan (cryotherapy). Mengobati sel aneh dengan cara ini sanggup mencegah sel-sel tersebut berubah menjadi kanker serviks.

Pap smear telah mengurangi insiden dan maut dari kanker serviks di negara maju, tetapi meskipun demikian ada 11.000 kasus dan 3.900 maut di Amerika Serikat pada tahun 2008. Pap smear atau Tes Papanicolau ialah langkah pengujian medis untuk mendeteksi ada tidaknya gangguan pada leher rahim, biasa berkaitan perihal kanker serviks pada wanita. Kanker serviks mempunyai angka maut yang cukup besar di daerah-daerah yang miskin sumber daya,.Di seluruh dunia, diperkirakan ada 490.000 kasus dan 270.000 maut setiap tahunnya.

Vaksin HPV (Gardasil dan Cervarix) sanggup mencegah dan menurunkan tingkat benjol HPV jenis 16 dan 18 (penyebab 70% dari kanker serviks).

1) Tanda-Tanda dan Gejala Human papillomavirus (HPV)

Lebih dari 120 jenis HPV telah diidentifikasi dan disebutkan dengan nomor. Tipe 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, 68, 73, dan 82 bersifat karsinogenik dan merupakan HPV yang "berisiko tinggi" menular secara seksual serta sanggup mengakibatkan perkembangan Cervical Intraepithelial Neoplasia (CIN), Vulvar Intraepithelial Neoplasia (VIN), Penile Intraepithelial Neoplasia (PIN), dan / atau Anal Intraepithelial Neoplasia (AIN).


Penyakit
Tipe HPV
Kutil biasa
2, 7, 22
Kutil plantar
1, 2, 4, 63
Kutil datar
3, 10, 8
Kutil anogenital
6, 11, 42, 44 dan lainnya
Anal displasia (lesi / luka)
6, 16, 18, 31, 53, 58
Kanker genital
·          HPV tipe : 16, 18, 31, 45 paling berisiko tinggi sebagai penyebab kanker genital.
·         Tipe HPV lainnya yaitu : 33, 35, 39, 51, 52, 56, 58, 59
berisiko tinggi sebagai penyebab kanker genital.
·         HPV tipe : 26, 53, 66, 68, 73, 82 kemungkinan berisiko tinggi
sebagai penyebab kanker genital.
Lebih dari 15 tipe.
13, 32
0ral papillomas
6, 7, 11, 16, 32
Kanker oropharingeal
16
Verrucous cyst
60
6, 11

2) Hubungan HPV dengan Kanker
Pada bulan Agustus 2012, situs Medscape merilis sebuah slide presentasi wacana HPV dan risiko kanker. Tabel berikut memperlihatkan insiden kanker yang terkait dengan HPV dalam periode 2004-2008 di Amerika Serikat.


Area Kanker
Jumlah kasus tahunan rata-rata
Disebabkan oleh HPV (Perkiraan)
Disebabkan oleh HPV tipe 16/18 (Perkiraan)
Cervix
11.967
11.500
9.100
Vulva
3.136
1.600
1.400
V*gina
729
500
400
P*nis
1.046
400
300
Anus (wanita)
3.089
2.900
2.700
Anus (pria)
1.678
1.600
1.500
Oropharynx (wanita)
2.370
1.500
1.400
Oropharynx (pria)
9.356
5.900
5.600
Total (wanita)
21.291
18.000
15.000
Total (pria)
12.080
7.900
7.600
 
Pada tahun 2002, di seluruh dunia diperkirakan terjadi 561.200 kasus kanker jenis gres (5,2% kanker baru) yang disebabkan HPV, sehingga menciptakan HPV menjadi salah satu benjol penyebab kanker yang paling penting. Sebanyak 84% dari kanker serviks jenis gres berada di negara berkembang, dimana jumlah tersebut ialah sekitar 50% dari semua kanker jenis baru.[16] Tipe HPV onkogenik “berisiko tinggi” (HPV 16 dan HPV 18) bekerjasama dengan 99,7% dari semua jenis kanker serviks.  

Ada sekitar satu lusin tipe HPV (termasuk tipe 16, 18, 31, dan 45) yang masuk kategori "berisiko tinggi" lantaran mereka sanggup mengakibatkan kanker serviks, kanker dubur, kanker vulva, kanker v*gina, dan kanker p*nis. Beberapa jenis HPV, terutama tipe 16, telah ditemukan terkait dengan kanker orofaringeal HPV-positif (OSCC), suatu bentuk dari kanker kepala dan leher. HPV yang mengakibatkan kanker biasanya mempunyai urutan viral yang sanggup terintegrasi ke dalam DNA sel. Beberapa gen "awal" HPV, menyerupai E6 dan E7, dikenal bertindak sebagai onkogen (oncogenes) yang mempromosikan pertumbuhan tumor dan transformasi maligna. Infeksi 0ral HPV meningkatkan risiko kanker oropharyngeal HPV-positif yang tidak bekerjasama dengan penggunaan tembakau dan alkohol. Di Amerika Serikat, HPV diperkirakan menggantikan posisi tembakau sebagai biro utama penyebab kanker mulut. 

Kebanyakan benjol HPV “dibersihkan” dengan cepat oleh sistem kekebalan badan (sistem imun) dan tidak berubah menjadi kanker serviks. Oleh lantaran proses mengubah sel serviks normal menjadi sel kanker berjalan lambat, kanker terjadi pada orang yang telah terinfeksi HPV untuk waktu yang lama, biasanya lebih dari satu dekade atau lebih (infeksi persisten). 
 Virus papiloma insan atau Human papillomavirus  Pintar Pelajaran Human papillomavirus (HPV), Pengertian, Penyebab, Pencegahan
Grafik kanker yang disebabkan oleh HPV. [1]
HPV yang menular secara seksual juga mengakibatkan sebagian besar kanker anal dan sekitar 25% dari kanker lisan dan tenggorokan penggalan atas (orofaring) (lihat gambar). Pada tenggorokan penggalan atas biasanya terjadi di kawasan tonsil. HPV terkait dengan peningkatan risiko kanker lisan bagi non-perokok. Melakukan seks anal atau  sek 0ral dengan pasangan yang terinfeksi HPV sanggup meningkatkan risiko pengembangan jenis kanker ini. 

Penelitian telah memperlihatkan adanya kekerabatan antara benjol HPV dengan kanker p*nis dan dubur, Risiko terjadinya kanker dubur (anal) ialah 17-31 kali lebih tinggi di antara laki-laki gay dan biseksual dibandingkan dari kalangan laki-laki heteroseksual. Dari hal ini sanggup disimpulkan bahwa anal Pap smear screening terhadap kanker anal mungkin sanggup memperlihatkan laba terhadap beberapa sub populasi laki-laki dan perempuan yang melaksanakan kekerabatan seks melalui anal. Namun, belum ada konsensus yang menyatakan bahwa tindakan ini menguntungkan, atau siapa saja yang perlu mendapat anal Pap smear screening. 

Penelitian lebih lanjut juga telah memperlihatkan adanya kekerabatan antara aneka macam jenis HPV dan karsinoma sel skuamosa kulit. Studi secara in vitro memperlihatkan bahwa protein E6 dari jenis HPV yang terlibat sanggup menghambat apoptosis yang diinduksi oleh sinar ultraviolet. 

Profil mutasi HPV+ dan HPV- penyebab kanker kepala dan leher telah dilaporkan, hal ini memperlihatkan bahwa intinya HPV ialah penyakit yang perlu diwaspadai.

Artikel ini merupakan terjemahan dari materi yang disediakan oleh Wikipedia. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Sumber Gambar :

No comments:

Post a Comment