Tidak dimungkiri bahwa ada kecenderungan masyarakat untuk mengurangi aktivitas tradisinya dengan banyak sekali alasan. Akan tetapi, kesadaran masyarakat untuk kembali menghidupkan tradisi-tradisi nenekm moyang kembali meningkat. Tempat-tempat wisata adat, menjadi salah satu kawasan yang sering dikunjungi masyarakat pada ketika liburan. Tempattempat wisata yang mengusung tema kembali ke masa kemudian dan kembali ke alam, menjadi salah satu tujuan wisata yang digemari. Pemerintah dan masyarakat adat, menetapkan beberapa desa menjadi desa budbahasa yang dikelola dan dilindungi pemerintah untuk mempertahankan nilai budaya masyarakat budbahasa tersebut.
Keberadaan desa adat, memang beranjak dari impian untuk tetap memelihara peninggalan nenek moyang dengan mempertahankan nilai dan aktivitas tradisional. Nilai dan aktivitas tradisi nenek moyang bangsa Indonesia, selalu menghargai alam sebagai sumber kehidupan. Terdapat beberapa desa budbahasa di Indonesia yang dipelihara, dilindungi, dan dijaga baik oleh masyarakat setempat maupun oleh pemerintah setempat. Desa Adat Bena di Ngada, Nusa Tenggara Timur, Desa Adat Sade di Lombok, Desa Adat Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur, Desa Adat Kampung Naga di Tasikmalaya, Desa Adat Terunyan di Bali, Desa Adat Pariangan, Tanah Datar di Sumatra Barat, merupakan beberapa pola desa budbahasa yang dipertahankan keberadaan dan keasliannya sampai kini.
Ada juga beberapa desa budbahasa dan kehidupan masyarakat orisinil yang diperkenalkan ke masyarakat luas, melalui beberapa orang setempat yang peduli untuk mempertahankan nilai budaya dan aktivitas tradisinya. Salah satunya yakni Desa Adat Osing di Kemiren, Banyuwangi yang diperkenalkan ke masyarakat luas melalui spesialis kopi setempat. Desa ini, dikelola untuk mempertahankan tradisi Masyarakat Osing sebagai suku orisinil masyarakat Banyuwangi. Andrea Hirata juga dikenal melaksanakan perjuangan untuk mengangkat dan mempertahankan pusaka tradisi mayarakat desa Gantong Belitung di Sumatra Selatan. Melalui novelnya yang sangat populer “Laskar Pelangi”, Andrea memperkenalkan kehidupan masyarakat Melayu yang tinggal di Desa Gantong, tanah kelahirannya.
Ayo Menulis
Berdasarkan bacaan di atas, tuliskan hal-hal yang kau pahami dari setiap paragraf pada bacaan dalam sebuah kalimat. Kalimat-kalimat tersebut akan mewakili isi dari bacaan yang kau baca. Tuliskan pada kawasan yang telah disediakan.
Berdasarkan kalimat-kalimat yang mewakili isi bacaan yang telah kau tulis, buatlah sebuah diagram yang akan menjelaskan pemahamanmu terhadap bacaan di atas. Gunakan diagram berikut untuk membantumu! Tuliskanlah kalimat-kalimat yang menjadi pokok pikiran dari setiap paragraf dalam bacaan di dalam setiap kotak yang tersedia. Satu kotak tentu mewakili satu paragraf. Berilah keterangan hal-hal penting lain dalam paragraf yang mendukung pokok pikiran tersebut. Lakukanlah bersama dengan teman sebangkumu! Buatlah diagrammu pada kawasan yang disediakan di bawah ini.
Tuliskanlah pemahamanmu ihwal isi bacaan yang diperoleh dari media elektronik di atas dalam goresan pena satu paragraf berikut.
Masyarakat Indonesia selalu menghargai warisan budaya nenek moyangnya. Misalnya aktivitas tradisi insiden kelahiran sampai kematian. Ada kecenderungan masyarakat untuk mengurangi aktivitas tradisinya, namun kesadaran masyarakat untuk kembali menghidupkan tradisi-tradisi nenek moyang kembali meningkat. Desa budbahasa memang untuk tetap memelihara peninggalan nenek moyang. Terdapat beberapa desa budbahasa di Indonesia yang dipelihara, dilindungi, dan dijaga baik oleh masyarakat. Beberapa desa budbahasa dan kehidupan masyarakat orisinil yang diperkenalkan ke masyarakat luas. Salah satunya yakni Desa Adat Osing di Kemiren, Banyuwangi.
No comments:
Post a Comment