Persamaan Dan Perbedaan Novel Dan Cerpen - Membaca yaitu salah satu acara hobi atau sekedar menghabiskan waktu yang mempunyai banyak manfaat. Manusia mendapat manfaat hiburan dan ilmu pengetahuan sekaligus dengan membaca. Materi bacaanpun sangat luas alasannya setiap objek dan subjek di dunia ini sanggup ditulis menjadi sebuah tulisan. Jenis-jenis goresan pena pun sangat banyak sekarang. Banyak sekali karya-karya literatur yang bersifat kontemporer.
Tulisan yang berjenis-jenis itu mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Ada yang betujuan sebagai pemberi isu atau hanya sekadar hiburan saja. Selain perkembangan jaman yang melahirkan banyak sekali karya-karya baru, Indonesia bergotong-royong mempunyai seni literatur yang hampir punah. Roman yaitu sejenis novel yang mempunyai dongeng yang lebih luas dan mendalam. Jika dalam suatu novel diceritakan mengenai kehidupan seseorang, maka roman cenderung menceritakan kisah hidup seseorang dari lahir sampai mati.
Kalangan muda masa kini lebih menyukai dongeng pendek yang tidak menghabiskan banyak waktu untuk membacanya. Adapun untuk roman, orang-orang lebih menyukai dongeng roman yang difilmkan ibarat Di Bawah Lindungan Kabah dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk. Novelpun masih sangat terkenal di banyak sekali kalangan ketika ini.
Berbagai perkembangan novel telah dilahirkan dari penulis-penulis modern. Contohnya saja versi pendek dari novel yaitu novelette yang lebih gampang dibaca. Terkadang ada juga dongeng pendek (cerpen) yang menceritakan banyak hal sehingga lebih panjang dan berhalaman-halaman. Membedakan dongeng pendek dan novelpun menjadi sulit.
Namun bergotong-royong tidak begitu penting untuk sanggup membedakan satu dan lainnya. Keduanya sama-sama merupakan jenis goresan pena yang bertujuan menunjukkan hiburan berupa dongeng fiksi atau tidak nyata. Keduanya yaitu suatu bentuk dari prosa. Prosa yaitu turunan dari bahasa Latin yang berarti terus terang. Jenis goresan pena prosa biasa dipakai untuk menyatakan fakta atau ide. Prosa sangatlah bebas dan tidak mempunyai batasan.
1. Persamaan Novel dan Cerpen
Cerita pendek dan novel ditinjau dari banyak sekali segi mempunyai persamaan dan perbedaan. Secara umum, berikut ini yaitu persamaan dari dongeng pendek dan novel.
1.1. Sama-sama karya tulis
Cerita pendek dan novel sama-sama merupakan penggambaran suatu insiden dengan memakai media bahasa. Gambaran tersebut dituliskan dengan memakai nilai-nilai estetika sehingga menjadi karya yang sanggup dinikmati.
1.2. Sama-sama prosa
Cerita pendek dan novel sama-sama mempunyai ritme yang bebas. Cerita pendek dan novel juga memakai bahasa yang mempunyai arti yang sebenarnya. Tidak ibarat puisi.
1.3. Sama-sama merupakan dongeng dan mempunyai huruf cerita
Cerita pendek dan novel berbentuk dongeng atau prosa naratif fiksi. Keduanya menceritakan wacana objek dan subjek yang berada di tengah-tengah antara realitas dan fantasi. Cerita pendek dan novel alasannya merupakan dongeng juga mempunyai alur. Alur yang umum dipakai dalam dongeng pendek atau novel yaitu maju, mundur, atau campuran. Selain itu cerpen dan novel juga mempunyai konflik yang merupakan kulminasi dari dongeng yang terkandung. Setelah konflik memuncak maka dongeng akan mempunyai resolusi yaitu penyelesaian dari konflik, novel dan cerpen sama-sama mempunyai resolusi.
Di dalam dongeng harus ada tokoh yang diceritakan dan tokoh lain yang membantu mendukung cerita. Novel dan dongeng pendek mempunyai penokohan. Kedua jenis goresan pena ini juga mempunyai set atau latar kawasan dongeng terjadi. Penceritaan novel dan cerpen memakai sudut pandang yang biasa dipakai dalam menciptakan cerita, misalnya saja orang pertama pelaku utama, orang pertama pelaku sampingan, atau orang ketiga. Kedua jenis karya tulis ini juga mempunyai amanat dalam ceritanya. Meski begitu amanat dari novel dan cerpen tidak dinyatakan secara eksplisit alasannya terbatasnya jumlah kata yang akan dibuat.
1.4. Memiliki tujuan yang sama
Novel dan cerpen, sama ibarat karya sastra naratif lainnya, mempunyai tujuan untuk memberi kesadaran kepada seluruh pembacanya. Membaca novel dan cerpen sanggup menunjukkan perubahan emosi ibarat kesedihan atau kebahagiaan sejalan dengan dongeng yang tertulis di dalamnya. Novel dan cerpen sanggup membantu pertumbuhan jiwa insan alasannya dongeng yang dikandung yaitu mengenai kehidupan insan dengan banyak sekali konfliknya.
Meskipun sama-sama karya berupa tulisan, pada dasarnya kedua jenis goresan pena ini mempunyai banyak perbedaan. Berikut yaitu perbedaan dari novel dan cerpen.
2. Perbedaan Novel Dan Cerpen
2.1. Unsur ceritanya berbeda
Novel dan cerpen meski sama-sama merupakan cerita, huruf dari setiap unsur cerpen dan novel sangatlah berlainan. Yang pertama alur dari keduanya sangatlah berbeda. Cerita pendek cenderung mempunyai alur yang sederhana alasannya cerpen ditujukan untuk dibaca dalam waktu yang sedikit. Sementara itu novel mempunyai alur yang lebih rumit. Selain itu novel juga cenderung mengalami pergantian setting yang cukup sering dan pewaktuannya lama. Sementara itu cerpen yang mempunyai setting yang cederung statis dan jumlahnya sedikit serta sebentar.
Dari segi konflik, konflik pada dongeng pendek bukanlah konflik yang besar dan mempunyai dampak signifikan bagi kehidupan tokoh. Sementara itu novel mempunyai konflik yang besar lengan berkuasa sangat besar terhadap nasib tokohnya. Novel cenderung memakai persoalan kebatinan dalam konfliknya.
Dilihat dari segi porsi dongeng yang dibahas, dongeng pendek hanya menceritakan kehidupan tokoh yang penting-penting saja, tidak membahas seluruh kehidupan tokohnya. Sementara itu porsi dongeng yang dibahas di novel lebih luas. Hal-hal yang diceritakan dalam novel meliputi sebagian besar kehidupan tokohnya.
Cerita pendek cenderung tidak menjelaskan huruf tokoh-tokohnya secara mendalam. Tokoh-tokoh yang diceritakan juga tidak terlalu banyak. Jika dibandingkan dengan dongeng pendek novel mempunyai penokohan yang detail dan mempunyai jumlah tokoh yang banyak.
2.2. Sasaran pembaca
Novel dibentuk untuk orang yang mau membaca dalam waktu yang lama. Sementara itu dongeng pendek dibentuk untuk orang yang kurang mempunyai waktu. Cerpen didesain sedemikian rupa supaya sanggup dibaca dalam waktu sekali duduk.
2.3. Panjangnya
Untuk sebuah goresan pena sanggup dikategorikan sebagai novel, di dalamnya harus terkandung paling tidak 35.000 kata. Sementara itu dongeng pendek mensyaratkan supaya jumlah kata dalam goresan pena tidak melebihi 10.000 kata. Jumlah halaman di tengah-tengah dari 35,000 dan 10.000 kata dikategorikan sebagai novel kecil atau novelette.
3. Jenis novel dan cerpen
Novel mempunyai banyak sekali jenis. Perbedaan jenis-jenis dari novel ini terletak pada genre ceritanya atau dongeng apa yang diceritakan. Bisa juga dikategorikan dari fluktuasi emosional pembaca yang diinginkan penulis. Berikut yaitu jenis-jenis dari novel.
Novel romantis, mengisahkan percintaan dan kasih sayang. Konflik yang terjadi berada di seputar permainan perasaan tokoh-tokohnya. Yang kedua yaitu novel horror yang menceritakan mengenai hal yang menegangkan dan seringkali berbau supranatural yang terjadi pada tokohnya. Berikutnya yaitu novel misteri. Novel misteri mengandung teka-teki yang menciptakan pembacanya bepikir dan ingin tau bagaimanakah dongeng akan berakhir. Yang keempat yaitu novel komedi yang menceritakan wacana hal-hal yang lucu yang terjadi atau kebodohan dari tokohnya. Bertujuan untuk menghibur dan mengakibatkan pembaca tertawa. Lalu ada novel petualangan, yang menceritakan keseruan-keseruan dari perjalanan tokoh untuk mencapai sesuatu, seringkali novel petualangan sering memakai unsur fantasi di dalamnya. Maka dari itu novel fantasi pastilah bercerita mengenai petualangan. Lalu ada novel sejarah yang menceritakan kisah kasatmata yang terjadi di masa lalu, novel jenis ini cenderung menyerap unsur dari jenis novel lain ibarat romansa, petualangan, atau misteri secara sekaligus.
Sementara itu cerpen tidak mempunyai banyak jenis. Cerpen terdiri dari judul yang tidak menceritakan cukup banyak dongeng untuk dikategorikan layaknya sebagai salah satu kategori novel. Cerpen hanya terdiri dari dua jenis umum. Yang pertama yaitu cerpen yang mempunyai unsur edukatif. Cerpen jenis ini tidak hanya menonjolkan segi dongeng tetapi dalam dongeng itu ada amanat yang jelas. Yang kedua yaitu cerpen non-edukatif, cerpen jenis ini mengandalkan dongeng yang pada dasarnya kurang eksplisit dalam mengemukakan amanatnya dan mengedepankan penceritaan peristiwa.
Tulisan yang berjenis-jenis itu mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Ada yang betujuan sebagai pemberi isu atau hanya sekadar hiburan saja. Selain perkembangan jaman yang melahirkan banyak sekali karya-karya baru, Indonesia bergotong-royong mempunyai seni literatur yang hampir punah. Roman yaitu sejenis novel yang mempunyai dongeng yang lebih luas dan mendalam. Jika dalam suatu novel diceritakan mengenai kehidupan seseorang, maka roman cenderung menceritakan kisah hidup seseorang dari lahir sampai mati.
Kalangan muda masa kini lebih menyukai dongeng pendek yang tidak menghabiskan banyak waktu untuk membacanya. Adapun untuk roman, orang-orang lebih menyukai dongeng roman yang difilmkan ibarat Di Bawah Lindungan Kabah dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk. Novelpun masih sangat terkenal di banyak sekali kalangan ketika ini.
Berbagai perkembangan novel telah dilahirkan dari penulis-penulis modern. Contohnya saja versi pendek dari novel yaitu novelette yang lebih gampang dibaca. Terkadang ada juga dongeng pendek (cerpen) yang menceritakan banyak hal sehingga lebih panjang dan berhalaman-halaman. Membedakan dongeng pendek dan novelpun menjadi sulit.
Namun bergotong-royong tidak begitu penting untuk sanggup membedakan satu dan lainnya. Keduanya sama-sama merupakan jenis goresan pena yang bertujuan menunjukkan hiburan berupa dongeng fiksi atau tidak nyata. Keduanya yaitu suatu bentuk dari prosa. Prosa yaitu turunan dari bahasa Latin yang berarti terus terang. Jenis goresan pena prosa biasa dipakai untuk menyatakan fakta atau ide. Prosa sangatlah bebas dan tidak mempunyai batasan.
1. Persamaan Novel dan Cerpen
Cerita pendek dan novel ditinjau dari banyak sekali segi mempunyai persamaan dan perbedaan. Secara umum, berikut ini yaitu persamaan dari dongeng pendek dan novel.
1.1. Sama-sama karya tulis
Cerita pendek dan novel sama-sama merupakan penggambaran suatu insiden dengan memakai media bahasa. Gambaran tersebut dituliskan dengan memakai nilai-nilai estetika sehingga menjadi karya yang sanggup dinikmati.
1.2. Sama-sama prosa
Cerita pendek dan novel sama-sama mempunyai ritme yang bebas. Cerita pendek dan novel juga memakai bahasa yang mempunyai arti yang sebenarnya. Tidak ibarat puisi.
1.3. Sama-sama merupakan dongeng dan mempunyai huruf cerita
Cerita pendek dan novel berbentuk dongeng atau prosa naratif fiksi. Keduanya menceritakan wacana objek dan subjek yang berada di tengah-tengah antara realitas dan fantasi. Cerita pendek dan novel alasannya merupakan dongeng juga mempunyai alur. Alur yang umum dipakai dalam dongeng pendek atau novel yaitu maju, mundur, atau campuran. Selain itu cerpen dan novel juga mempunyai konflik yang merupakan kulminasi dari dongeng yang terkandung. Setelah konflik memuncak maka dongeng akan mempunyai resolusi yaitu penyelesaian dari konflik, novel dan cerpen sama-sama mempunyai resolusi.
Di dalam dongeng harus ada tokoh yang diceritakan dan tokoh lain yang membantu mendukung cerita. Novel dan dongeng pendek mempunyai penokohan. Kedua jenis goresan pena ini juga mempunyai set atau latar kawasan dongeng terjadi. Penceritaan novel dan cerpen memakai sudut pandang yang biasa dipakai dalam menciptakan cerita, misalnya saja orang pertama pelaku utama, orang pertama pelaku sampingan, atau orang ketiga. Kedua jenis karya tulis ini juga mempunyai amanat dalam ceritanya. Meski begitu amanat dari novel dan cerpen tidak dinyatakan secara eksplisit alasannya terbatasnya jumlah kata yang akan dibuat.
1.4. Memiliki tujuan yang sama
Novel dan cerpen, sama ibarat karya sastra naratif lainnya, mempunyai tujuan untuk memberi kesadaran kepada seluruh pembacanya. Membaca novel dan cerpen sanggup menunjukkan perubahan emosi ibarat kesedihan atau kebahagiaan sejalan dengan dongeng yang tertulis di dalamnya. Novel dan cerpen sanggup membantu pertumbuhan jiwa insan alasannya dongeng yang dikandung yaitu mengenai kehidupan insan dengan banyak sekali konfliknya.
Meskipun sama-sama karya berupa tulisan, pada dasarnya kedua jenis goresan pena ini mempunyai banyak perbedaan. Berikut yaitu perbedaan dari novel dan cerpen.
2. Perbedaan Novel Dan Cerpen
2.1. Unsur ceritanya berbeda
Novel dan cerpen meski sama-sama merupakan cerita, huruf dari setiap unsur cerpen dan novel sangatlah berlainan. Yang pertama alur dari keduanya sangatlah berbeda. Cerita pendek cenderung mempunyai alur yang sederhana alasannya cerpen ditujukan untuk dibaca dalam waktu yang sedikit. Sementara itu novel mempunyai alur yang lebih rumit. Selain itu novel juga cenderung mengalami pergantian setting yang cukup sering dan pewaktuannya lama. Sementara itu cerpen yang mempunyai setting yang cederung statis dan jumlahnya sedikit serta sebentar.
Dari segi konflik, konflik pada dongeng pendek bukanlah konflik yang besar dan mempunyai dampak signifikan bagi kehidupan tokoh. Sementara itu novel mempunyai konflik yang besar lengan berkuasa sangat besar terhadap nasib tokohnya. Novel cenderung memakai persoalan kebatinan dalam konfliknya.
Dilihat dari segi porsi dongeng yang dibahas, dongeng pendek hanya menceritakan kehidupan tokoh yang penting-penting saja, tidak membahas seluruh kehidupan tokohnya. Sementara itu porsi dongeng yang dibahas di novel lebih luas. Hal-hal yang diceritakan dalam novel meliputi sebagian besar kehidupan tokohnya.
Cerita pendek cenderung tidak menjelaskan huruf tokoh-tokohnya secara mendalam. Tokoh-tokoh yang diceritakan juga tidak terlalu banyak. Jika dibandingkan dengan dongeng pendek novel mempunyai penokohan yang detail dan mempunyai jumlah tokoh yang banyak.
2.2. Sasaran pembaca
Novel dibentuk untuk orang yang mau membaca dalam waktu yang lama. Sementara itu dongeng pendek dibentuk untuk orang yang kurang mempunyai waktu. Cerpen didesain sedemikian rupa supaya sanggup dibaca dalam waktu sekali duduk.
2.3. Panjangnya
Untuk sebuah goresan pena sanggup dikategorikan sebagai novel, di dalamnya harus terkandung paling tidak 35.000 kata. Sementara itu dongeng pendek mensyaratkan supaya jumlah kata dalam goresan pena tidak melebihi 10.000 kata. Jumlah halaman di tengah-tengah dari 35,000 dan 10.000 kata dikategorikan sebagai novel kecil atau novelette.
3. Jenis novel dan cerpen
Novel mempunyai banyak sekali jenis. Perbedaan jenis-jenis dari novel ini terletak pada genre ceritanya atau dongeng apa yang diceritakan. Bisa juga dikategorikan dari fluktuasi emosional pembaca yang diinginkan penulis. Berikut yaitu jenis-jenis dari novel.
Novel romantis, mengisahkan percintaan dan kasih sayang. Konflik yang terjadi berada di seputar permainan perasaan tokoh-tokohnya. Yang kedua yaitu novel horror yang menceritakan mengenai hal yang menegangkan dan seringkali berbau supranatural yang terjadi pada tokohnya. Berikutnya yaitu novel misteri. Novel misteri mengandung teka-teki yang menciptakan pembacanya bepikir dan ingin tau bagaimanakah dongeng akan berakhir. Yang keempat yaitu novel komedi yang menceritakan wacana hal-hal yang lucu yang terjadi atau kebodohan dari tokohnya. Bertujuan untuk menghibur dan mengakibatkan pembaca tertawa. Lalu ada novel petualangan, yang menceritakan keseruan-keseruan dari perjalanan tokoh untuk mencapai sesuatu, seringkali novel petualangan sering memakai unsur fantasi di dalamnya. Maka dari itu novel fantasi pastilah bercerita mengenai petualangan. Lalu ada novel sejarah yang menceritakan kisah kasatmata yang terjadi di masa lalu, novel jenis ini cenderung menyerap unsur dari jenis novel lain ibarat romansa, petualangan, atau misteri secara sekaligus.
Sementara itu cerpen tidak mempunyai banyak jenis. Cerpen terdiri dari judul yang tidak menceritakan cukup banyak dongeng untuk dikategorikan layaknya sebagai salah satu kategori novel. Cerpen hanya terdiri dari dua jenis umum. Yang pertama yaitu cerpen yang mempunyai unsur edukatif. Cerpen jenis ini tidak hanya menonjolkan segi dongeng tetapi dalam dongeng itu ada amanat yang jelas. Yang kedua yaitu cerpen non-edukatif, cerpen jenis ini mengandalkan dongeng yang pada dasarnya kurang eksplisit dalam mengemukakan amanatnya dan mengedepankan penceritaan peristiwa.
Semoga artikel mengenai Persamaan dan Perbedaan Novel Dan Cerpen menambah wawasan kita. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
No comments:
Post a Comment