Tuesday, November 19, 2019

Pintar Pelajaran Pengertian Neraca Pembayaran, Tujuan, Komponen, Transaksi

Pengertian Neraca Pembayaran (Balance of Payment), Tujuan, Komponen, Transaksi - Berikut ini yaitu materi lengkapnya.

1. Pengertian Neraca Pembayaran

Hubungan ekonomi antar dua negara atau lebih, mencakup kegiatan pertukaran barang dan jasa, transaksi modal, transaksi pembayaran utang piutang antar penduduk negara atau pemindahan kekayaan penduduk suatu negara ke negara lain. Catatan sistematis untuk semua transaksi ekonomi luar negeri yang diadakan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu disebut neraca pembayaran internasional (Balance of Payment).

Neraca pembayaran disusun secara sistematis, dengan memakai metode, sistem, dan cara tertentu untuk memudahkan dalam memperlihatkan citra bagi yang memerlukannya.

Tujuan pembuatan neraca pembayaran, yaitu:

a. memperlihatkan informasi kepada pemerintah hingga sejauh mana peranan hubungan ekonomi luar negeri terhadap perekonomian nasional;
b. membantu pemerintah dalam usahanya memilih budi ekonomi internasional dalam hubungan dengan politik moneter, fiskal, perdagangan, dan pembayaran internasional sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai.

Berdasarkan pengertian neraca pembayaran tersebut, ada dua hal yang perlu dijelaskan, yaitu sebagai berikut.

a. Pengertian penduduk, dalam suatu neraca pembayaran internasional mencakup semua subjek ekonomi sanggup berupa individu, tubuh hukum, dan pemerintah yang mempunyai kemungkinan mengadakan transaksi-transaksi ekonomi dengan negara lain.
b. Hal-hal termasuk dalam neraca pembayaran internasional hanya transaksi ekonomi. Adapun transaksi lain yang bukan transaksi ekonomi tidak dimasukkan ke dalam neraca pembayaran internasional. Misalnya, transaksi sumbangan militer. Dalam transaksi ekonomi perlu dibedakan antara transaksi debet dan transaksi kredit. Transaksi debet yaitu transaksi yang mengakibatkan kewajiban untuk melaksanakan pembayaran kepada penduduk negara lain. adapun transaksi kredit yaitu transaksi yang mengakibatkan hak untuk mendapatkan pembayaran dari penduduk negara lain.

Sebagai contoh, Indonesia mengekspor beras ke Jepang. Transaksi ini menjadikan timbulnya hak bagi penduduk negara Indonesia untuk mendapatkan pembayaran dari negara Jepang. Oleh alasannya yaitu itu, transaksi ini dalam neraca pembayaran Indonesia akan terlihat sebagai transaksi kredit. Transaksi yang sama bagi penduduk Jepang yaitu sebaliknya, yaitu merupakan transaksi impor beras. Dengan demikian, transaksi ini mengakibatkan kewajiban bagi penduduk Jepang untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk Indonesia. Dalam neraca pembayaran Jepang, transaksi impor beras akan terlihat sebagai transaksi debet.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan teladan neraca pembayaran pada tabel di bawah ini. [1]

Tabel 1. Neraca Pembayaran Indonesia (dalam juta US $) tahun 2005 hingga dengan 2007.

Item
2005
2006
2007
Realisasi
Perkiraan
Realisasi
RAPBN-P
A. Transaksi
340
4.864
6.654
Neraca Perdagangan
22.322
28.360
29.003
a. Ekspor, fob
86.178
96.134
101.740
b. Impor, fob
-63.856
-67.774
-72.737
Neraca Jasa-jasa, neto
-21.982
-23.496
-22.349
B. Neraca Modal
-3.064
3.255
-584
Sektor Publik, neto
4.005
836
238
-Penerimaan pinjaman dan sumbangan
7.451
7.968
6.275
a. Bantuan aktivitas dan lainnya
6.103
5.466
4.144
b. Bantuan proyek dan lainnya
1.348
2.502
2.131
-Pelunasan pinjaman
-3.446
-7.132
-6.037
Sektor Swasta, neto
-7.069
2.419
-822
-Penanaman modal langsung, neto
3.041
121
842
-Investasi portofolio
-588
1.110
1.843
-Lainnya, neto
-9.522
1.188
-3.507
C. Total (A+B)
-2.724
8.119
6.070
D. Selisih yang belum diperhitungkan
3.169
1.534
0
E. Keseimbangan Umum
445
9.653
6.070
F. Pembiayaan
-445
-9.653
6.070
Perubahan cadangan devisa *)
1.596
-4.780
-4.079
Cadangan devisa
34.724
39.504
43.583
Transaksi berjalan/PDB (%)
0,1
1,4
1,8
*) Tanda negatif berarti penambahan devisa dan tanda konkret berarti pengurangan devisa
Sumber: Bank Indonesia, Depkeu (diolah), Nota Keuangan dan RAPBN 2007

Berikut ini klarifikasi singkat mengenai transaksi debit dan transaksi kredit.

1. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menjadikan bertambahnya kewajiban bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk negara lain. Contoh: Indonesia membeli jasa dari Malaysia, maka transaksi tersebut mengakibatkan kewajiban untuk mengadakan pembayaran kepada Malaysia, sehingga transaksi jasa tersebut merupakan transaksi debit yang dicatat dalam neraca pembayaran dengan tanda minus (–).

2. Transaksi kredit, yaitu transaksi yang menjadikan timbul atau bertambahnya hak bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk mendapatkan pembayaran dari negara lain.

Contoh: Indonesia menjual jasa ke Malaysia, maka transaksi tersebut mengakibatkan hak untuk mendapatkan pembayaran dari Malaysia, maka transaksi tersebut merupakan transaksi kredit yang dicatat dalam neraca pembayaran dengan tanda konkret (+).

Neraca pembayaran Indonesia atau neraca pembayaran luar negeri sanggup diperoleh dari beberapa penerbitan resmi, di antaranya sebagai berikut.

- Nota keuangan dan RAPBN yang diterbitkan setahun sekali untuk masing-masing tahun anggaran oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia.
- Bank Indonesia: Laporan tahun pembukuan, yang diterbitkan setiap tahun sekali untuk masing-masing tahun anggaran oleh Bank Indonesia
- Statistik Ekonomi–Keuangan lndonesia, yang diterbitkan
dua bulan sekali oleh Bank Indonesia.
- Statistik Indonesia: Statistical Yearbook of Indonesia, yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik setahun sekali.
- Indikator Ekonomi, yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik sebulan sekali.

2. Komponen Neraca Pembayaran [1]

Berdasarkan neraca pembayaran kita sanggup mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara sanggup dibedakan sebagai berikut.

a. Transaksi Dagang (Trade Account)

Transaksi dagang yaitu semua transaksi ekspor dan impor barang-barang (merchandise) dan jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan menjadi transaksi barang (visible trade) yang merupakan transaksi ekspor dan impor barang dagangan, dan transaksi jasa (invisible trade) yang merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk transaksi ekspor dicatat di sisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit.

b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)

Transaksi pendapatan modal yaitu semua transaksi penerimaan atau pendapatan yang berasal dari penanaman modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan modal absurd di negeri kita. Pendapatan tersebut sanggup berupa bunga, dividen, dan laba lain. Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga dan dividen kepada penduduk negara absurd merupakan transaksi debit.

c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)

Transaksi unilateral yaitu transaksi sepihak atau transaksi satu arah, artinya transaksi tersebut tidak mengakibatkan kewajiban untuk membayar atas barang atau sumbangan yang diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam transaksi unilateral yaitu hadiah (gift), sumbangan (aid), dan transfer unilateral. Apabila suatu negara memberi hadiah atau sumbangan ke negara lain, maka transaksi ini termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jikalau suatu negara mendapatkan hadiah atau sumbangan dari negara lain, termasuk dalam transaksi kredit.

d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)

Transaksi penanaman modal eksklusif yaitu semua transaksi yang bekerjasama dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan dari tangan penduduk negara lain, maka pos direct investment didebit, dan bila terjadi penjualan saham atau penduduk absurd yang mendirikan perusahaan di wilayah kekuasaannya, maka pos ini dikredit.

e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)

Transaksi utang piutang jangka panjang yaitu semua transaksi kredit jangka panjang yang pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai teladan transaksi penjualan obligasi kepada penduduk negara lain, mendapatkan pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka panjang yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan pinjaman jangka panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian obligasi atau lainnya yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini dicatat di sebelah debit.

f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1)

Transaksi utang piutang jangka pendek yaitu semua transaksi utang piutang yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini umumnya terdiri atas transaksi penarikan dan pembayaran surat-surat wesel.

g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)

Transaksi kemudian lintas moneter yaitu pembayaran terhadap transaksi-transaksi pada current account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan investment account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek, dan utang piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current account dan investment account lebih besar daripada penerimaannya, maka perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit monetary acomodating. Dari transaksi tersebut, maka transaksi ekonomi internasional dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Transaksi Berjalan (Current Account)

Transaksi berjalan yaitu semua transaksi ekspor dan impor barang-barang dan jasa-jasa. Secara umum meliputi: transaksi perdagangan, transaksi pendapatan modal dan transaksi unilateral.

b. Neraca Modal (Capital Account)

Neraca modal yaitu neraca yang memperlihatkan perubahan dalam harta kekayaan (asset) suatu negara di luar negeri dan aset absurd di suatu negara, di luar aset cadangan pemerintah. Neraca modal meliputi: transaksi penanaman modal langsung, transaksi utang piutang jangka panjang dan transaksi utang piutang jangka pendek.

c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions)

Selisih yang belum diperhitungkan merupakan rekening penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama persis dengan nilai transaksi debit. Dengan adanya rekening selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai transaksi kredit dari suatu Neraca Pembayaran Internasional (NPI) akan selalu sama dengan transaksi debitnya.

3. Pos-Pos Debit dan Kredit dalam Neraca Pembayaran [1]

Dalam transaksi internasional terdapat suatu transaksi yang harus dicatat pada sisi debit dan sisi kredit. Pos-pos yang di debit dan pos-pos yang di kredit dalam neraca pembayaran di antaranya sebagai berikut.

Transaksi Debit
Transaksi Kredit
1. Neraca barang
1. Neraca barang
-Impor barang dari negara lain
-Ekspor barang ke negara lain
2. Neraca jasa
2. Neraca jasa
-Pembayaran jasa ke penduduk LN
-Penerimaan jasa dari penduduk LN
-Pembayaran biaya pariwisata ke LN
-Peenerimaan pariwisata dari LN
3. Neraca Hasil Modal
3. Neraca Hasil Modal
-Pembayaran bunga dan dividen
-Penerimaan bunga dan dividen
4. Neraca Modal
4. Neraca Modal
-Kredit yang diberikan ke LN dan
-Kredit yang diperoleh dari LN dan
Pembayaran cicilan utang
Penerimaan cicilan utang
5. Neraca Utang Piutang jangka panjang
5. Neraca Utang Piutang jangka panjang
-Pembelian obligasi dari LN
-Penjualan obligasi ke LN

4. Mekanisme Neraca Pembayaran

Terdapat tiga prosedur atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran internasional, yaitu sebagai berikut.

a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau prosedur harga (price effects).
b. Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau prosedur pendapatan (income effects).
c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau prosedur moneter (real balance effects).

5. Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran [1]

Dalam neraca pembayaran terdapat kemungkinan terjadinya surplus dan defisit. Adapun defisit terjadi apabila jumlah ekspor lebih kecil daripada impor, sedangkan apabila jumlah ekspor lebih besar daripada impor posisi neraca pembayaran memperlihatkan surplus. Neraca pembayaran suatu negara juga sanggup dikatakan seimbang apabila stok nasional (cadangan devisa) tidak berubah dan tidak ada aliran modal/pinjaman akomodatif.

Defisit atau surplus neraca pembayaran yang terjadi pada suatu negara dikarenakan oleh komponen berikut.

a. Stok Nasional

Jika terjadi penurunan stok nasional berarti defisit, dan jikalau terjadi kenaikan stok nasional berarti surplus.

b. Pinjaman Akomodatif

Pinjaman yang masuk alasannya yaitu berkaitan dengan adanya kelebihan impor berarti merupakan bab dan defisit, sedangkan pinjaman yang masuk atas kemauannya sendiri (pinjaman otonom) tidak memengaruhi defisit.

c. Defisit total yaitu besarnya penurunan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.
d. Surplus total yaitu besarnya kenaikan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.

Contoh:

Berikut ini yaitu neraca pembayaran negara X pada tahun 2006.

 Hubungan ekonomi antar dua negara atau lebih Pintar Pelajaran Pengertian Neraca Pembayaran, Tujuan, Komponen, Transaksi

Berdasarkan neraca di atas, negara X mengalami defisit neraca pembayaran sebesar pinjaman akomodatif ditambah stok nasional, yaitu: 80 + 80 = 160 unit kayu lapis.

6. Pengaruh Neraca Pembayaran terhadap Perekonomian Negara [1]

Sebagaimana kau ketahui, bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat semua transaksi negara tersebut dengan luar negeri. Adapun imbas neraca pembayaran terhadap perekonomian yaitu sebagai berikut.

a. Perubahan Kurs Devisa

Jika neraca pembayaran defisit, maka kurs valuta absurd mengalami kenaikan dan kurs rupiah mengalami penurunan. Dan bila terjadi surplus, maka kurs valuta absurd mengalami penurunan dan kurs rupiah mengalami kenaikan.

b. Perubahan Harga

Jika ekspor lebih besar daripada impor berarti barang yang ada di dalam negeri sangat laris terjual di luar negeri, maka harga barang dalam negeri menjadi meningkat.

c. Perubahan Tingkat Pendapatan

Ekspor merupakan komponen pendapatan nasional, sehingga berubahnya nilai ekspor akan menjadikan berubahnya pendapatan nasional.

d. Perubahan Tingkat Bunga

Jika investasi dari luar negeri banyak mengalir ke dalam negeri, maka tingkat bunga yang berlaku rendah alasannya yaitu hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat investasi yaitu berbanding terbalik. Sebaliknya, jikalau investasi yang terjadi menurun, maka tingkat bunga yang berlaku tinggi.

Untuk lebih jelasnya, simak neraca perdagangan Indonesia berikut ini.

Tabel 2. Neraca Perdagangan Indonesia di antara beberapa negara di daerah Asia Tenggara, tahun 1999 hingga 2004 (dalam juta US $).

 Hubungan ekonomi antar dua negara atau lebih Pintar Pelajaran Pengertian Neraca Pembayaran, Tujuan, Komponen, Transaksi

7. Mekanisme Dasar Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran [1]

Telah diketahui bersama, bahwa problem pokok yang dihadapi oleh perekonomian dunia yaitu ketidakseimbangan (disequilibrium) neraca pembayaran. Neraca pembayaran yang defisit akan merisaukan keadaan perekonomian suatu negara, namun bukan berarti surplus neraca pembayaran yang cukup besar tidak mengakibatkan masalah. Keadaan neraca pembayaran yang sanggup dianggap ideal bagi perekonomian suatu negara yaitu keadaan neraca pembayaran yang ekuilibrium atau seimbang.

Faktor-faktor yang mengakibatkan ketidakseimbangan neraca pembayaran internasional antara lain sebagai berikut.

a. Perubahan tingkat harga di dalam negeri.
b. Struktur produksi suatu negara.
c. Perubahan posisi utang piutang dengan luar negeri.
d. Pergeseran undangan luar negeri terhadap produk dalam negeri.
e. Ketidakstabilan perekonomian dalam negeri, ditandai dengan menurunnya kegiatan ekspor dan meningkatnya impor.
f. Bencana alam.

Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca pembayaran internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran dengan lima jalur. Kelima jalur tersebut bekerja melalui perubahan komponen-komponen berikut ini.

a. Pendapatan Nasional

Proses ini dilakukan dengan melaksanakan kebijakan fiskal, yaitu semua tindakan pemerintah yang bertujuan untuk menghipnotis jalannya perekonomian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

b. Tingkat Harga

Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu segala tindakan pemerintah yang ditujukan untuk menghipnotis jalannya perekonomian dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.

c. Kurs Valuta Asing

Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi, yaitu kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang di dalam negeri terhadap mata uang absurd dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor suatu negara dan menambah devisa suatu negara.

d. Tingkat Bunga

Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan tingkat bunga intinya bekerja melalui perubahan neraca investasi atau neraca modal.

Oleh alasannya yaitu itu, proses ini sanggup dilakukan melalui perubahan jumlah uang yang beredar dengan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga yang berlaku. Jika suku bunga naik, maka nilai investasi akan menurun. Sebaliknya, jikalau suku bunga turun, maka nilai investasi akan meningkat.

e. Sektor Moneter

Proses ini dilakukan dengan melalui suatu bentuk campur tangan pemerintah yang dinamakan Exchange Control (EC), artinya suatu bentuk campur tangan pemerintah dalam lapangan ekonomi internasional. Dalam sistem ini, semua valuta absurd dimonopoli oleh pemerintah, artinya semua alat-alat pembayaran luar negeri yang dimiliki atau yang diperoleh seluruh penduduk suatu negara harus diserahkan kepada pemerintah, untuk selanjutnya pemerintah mengatur dan memilih penggunaan valuta asing.

Anda kini sudah mengetahui Neraca Pembayaran. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Widjajanta, B., A. Widyaningsih, dan H. Tanuatmojo. 2009. Mengasah Kemampuan Ekonomi 2 : Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Mandrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 146.

Referensi Lainnya :

[1] Ismawanto. 2009. Ekonomi 2 : Untuk Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 241.

No comments:

Post a Comment